(Book Review) Redup
(Book Review) Redup
Judul Buku: Redup
Penulis: Adi Rustandi
Jenis: Novel
Penerbit: Pustaka Kita
Tebal Halaman: 206+ hml
Sinopsis:
Novel ini berkisah mengenai Alif yang melakukan perjalanan ke Bandung setelah mendapati kenyataan bahwa Dwi, teman masa kecil sekaligus cinta pertama telah menikah dengan Tri yang notabene merupakan Dekan di Kampus.
Perjalanan mengobati patah hati Alif di Bandung membuatnya bertemu dengan Aisyah. Gadis desa yang diam-diam telah menarik perhatian Alif sejak kali pertama bertemu. Siapa sangka, ternyata Aisyah juga memiliki perasaan yang sama dengan Alif. Keduanya sempat terpisah karena Alif harus kembali ke Surabaya, menjalani rutinitasnya sebagai Dosen.
Sayangnya perjalanan cinta tidak semulus yang dibayangkan. Alif mendapati bahwa kisah cinta harus terenggut oleh takdir Tuhan yang pilu.
Bagaimana Alif menjalani kisah cintanya?
Baca juga:
Book Review: Kala Ratih, sehimpun cerita pendek
Book review: Gravity
Book Review: Notasi
Review:
Sejatinya novel Redup ini berkisah tentang Cinta, Patah Hati dan Kehilangan. Di mana Alif yang patah hati karena Dwi, sahabat masa kecilnya mengingkari jari yang mereka buat untuk selalu bersama. Gadis itu kini telah resmi dipersunting oleh Tri yang merupakan Dekan di fakultas tempat Alif bekerja.
Mengalami rasa sakit yang berkepanjangan membuat Alif melakukan perjalanan ke Bandung. Tujuan awalnya adalah untuk mengobati kesedihannya akan cinta yang kemudian membuatnya bertemu dengan Aisyah. Keduanya pun saling jatuh cinta.
Ketika Alif menemukan cinta baru, dia menerima kenyataan bahwa ternyata sebenarnya Dwi diam-diam telah menyimpan perasaan pada Alif semenjak SMA, sayangnya keduanya saling menahan perasaan. Alif sempat bimbang akan perasaannya.
Sebuah tragedi terjadi ketika Alif ke Bandung menjenguk Aisyah yang tengah sakit. Dwi ternyata mengikuti Alif dan ditabrak mobil, di saat yang bersamaan Aisyah tak sadarkan diri.
Bagi saya novel ini sama halnya dengan perjalanan cinta yang rasanya hampir dilalui oleh semua orang. Di mana setelah patah hati, ada beberapa orang yang kemudian menemukan cinta baru yang perlahan mengurangi rasa sakit akibat cinta harus berakhir. Cobaan yang lain, ternyata orang tersebut rupanya juga memendam perasaan cinta pada kita.
Hayo, pilih yang mana?
Sayangnya, kisah cinta Alif tidak berjalan seperti rencana.
Alur novel ini buat saya agak terlalu cepat, sehingga membuat perjalanan emosi pembaca terasa datar (kurang mempermainkan emosi pembaca). Baru terasa menjelang halaman terakhir. Sehingga rasanya kayak semacam kurang dalam. Kurang dijabarkan lebih lanjut mengenai hubungan Dwi di masa lalu dan kurang detail mengenai perasaan Alif terhadap Aisyah.
Dari segi kaidah penulis sudah cukup rapi, kalimat yang dibuat tidak bertele-tela, mudah untuk dipahami.
Kurangnya Bulrb alias ringkasan cerita membuat para pembaca akan menebak-nebak isi dari buku ini. Padahal seperti yang kita tahu bahwa beberapa pembaca biasanya menilai sebuah buku dari bulrb di bagian belakang. Sehingga, mungkin tidak akan menarik perhatian pembaca muda yang menyukai desain kover yang cakep dan tentu ringkasan cerita yang menarik. Semoga penulis, ke depannya mulai memperhitungkan hal ini.
Kesimpulan:
Secara garis besar novel Redup ini cukup ringan untuk dibaca dengan tema cinta yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Oh iya, buku ini berseri sehingga di buku kedua nanti mungkin kita akan bisa membaca lebih jelas lagi kisah tentang Alif.
Buat kamu penyuka bacaan ringan, Novel Redup ini bisa jadi pilihan.
Selamat membaca,