Ruang Kerja Di Rumah Ala Freelancer

desain ruang kerja, kerja di rumah, working space



Desain Ruang Kerja Di Rumah



Semenjak resmi berhenti jadi Guru Taman Kanak-Kanak beberapa tahun lalu, saya memutuskan untuk melakukan pekerjaan di rumah sebagai konten kreator. Otomatis hampir 90% pekerjaan saya dibuat di rumah, kecuali saya lagi jenuh atau sedang bepergian keluar.

Minggu lalu, Wulan memberikan saya tantangan untuk menulis tentang ruang kerja di rumah. Hal ini membuat saya agak pusing tujuh keliling, sebab saya tidak punya ruang kerja khusus di rumah. Jadi, bisa dibilang tidak ada yang istimewa sih.



ruang kerja di rumah, komputer
Penampakan ruang kerja saya yang terlihat membosankan



Pada dasar ruang kerja saya di kamar. Dulunya, saya kalau nulis itu di kamar Kakak yang memiliki lampu penerangan yang lebih terang, ruangannya lebih luas sehingga lebih luasa dalam mengerjakan tugas. Berhubung si Kakak pada akhirnya kembali lagi ke rumah, saya memindahkannya ke Kamar.

Letaknya di pojokan dekat kamar mandi. Sebab itu satu-satunya area yang luas untuk bisa saya mondar-mandir ke sana kemari.

Tidak seperti Wulan yang telaten untuk menata meja kerjanya dengan beberapa hiasan yang mempercantik. Saya lebih menyukai meja kerja saya polosan. Menggunakan meja komputer bewarna coklat hasil lungsuran dari kakak ipar.

Meja komputer yang saya gunakan bertingkat dua, di mana dulu di atas adalah tempat printer namun perlahan berganti menjadi tempat TV yang nggak pernah saya tonton. Terdapat kalender duduk supaya saya ingat tanggal.

Selebihnya tidak ada yang istimewa hanya gelas berisi tumpukan disk lepas dan mouse yang tidak terpakai. Benar-benar meja kerja yang katanya membosankan. Eit tapi ada yang istimewa dong yaitu kursi kerja ala kantoran. Memiliki roda yang membuat saya bisa ke sana kemari kalau lagi jenuh.

Saya sudah lama menggunakan jenis kursi model begini, sejak operasi pertama dulu. Papi tahu aku menyukai berlama-lama di depan komputer yang menyebabkan bekas jahitan terasa nyeri. Akhirnya dibelikanlah kursi beroda ini. Sudah ganti kedua kali karena yang pertama jebol.

Dalam hati, saya ingin punya meja kerja yang rapi dengan aneka hiasan yang bisa meningkatkan mood, apa daya lingkungan tidak mendukung. Bahkan, di kamar saya nggak ada yang bisa dipandang kecuali cermin.

Ada sih hiasan tapi malah saya letakan di atas lemari baju.


Ruang Kerja Untuk Motret




interior rumah, desain ruang kerja
Sudut saya biasa memotret



Di rumah itu nggak jendela yang putih bersih alias terang benderang, rata-rata menggunakan kaca es atau kalaupun ada itu ditutup dengan stiker dinding. Alhasil dalam kamar itu kayak kekurangan cahaya.

Dulu, tiap kali ada kerjaan motret. Saya selalu membawa properti ke teras karena di sanalah sumber cahaya melimpah ruah. Meskipun di area ruang makan sebenarnya banyak cahaya. Hanya saja saya lebih suka di teras, sumber cahaya datang dari berbagai arah. Hasil foto jadi lebih cerah.

Beberapa bulan ini saya lebih suka motret dalam rumah di sudut dekat ruang tamu dengan jendela yang memancarkan cukup cahaya. Biasanya saya memotret di rentang jam 8-11 siang. Alhamdulilah cahaya cukup.

Saya tidak perlu ke luar masuk rumah untuk memindahkan barang yang dibutuhkan. Paling ya hanya menurunkan beberapa pernik keramik di atas meja itu, voila jadilah ruang foto.


Ruang Kerja Impian


Sebenarnya saya punya mimpi ingin mempunyai ruang kerja dengan kaca-kaca besar  di bagian depan dengan melimpah cahaya di pagi hari. dindingnya saya lapisi warna-warna netral seperti putih, kream atau warna abu-abu muda.

Interiornya minimalis saja seperti ada meja kerja di sudutnya dan sudut yang lain berupa ruangan kosong.  Di mana saya bisa menjadikan tempat itu sebagai ruang kerja sekaligus studio foto sederhana dan beberapa chusion lucu yang bisa jadi properti.

Nanti, ketika saya punya rumah sendiri. Saya pasti akan mewujudkannya.

9 comments

  1. Wah, itu diatas tv ya ternyata hehe. Sejak pindah pindah aku nggak punya ruang kerja mbk, paling duduk dikarpet sambil nulis hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya itu Tv yang tidak pernah ditonton. wkwk

      Delete
  2. Masih mending mbak.Aku meja kerjanya, meja kecil yg biasa dulu utk ngaji anak-anak.Dan selalu berantakan.Ada gunting, ketokan kuku, nota, bolpen, charger.Hahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. dulu aku suka duduk di bawah tapi kelamaan nggak kuat akhirnya pakai meja belajar deh

      Delete
  3. Ruang kerja bs dimana aja zaman digital.. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi tetap butuh yang model permanen kak

      Delete
  4. Kalo aku udh resmi resign pertengahan tahun ini, aku bakal nyusun ruang kerja sendiri deh :D. Supaya LBH nyaman juga kalo mau ngerjain kerjaan apapun ato sekedar menulis mengisi waktu :D. Selama ini kalo mau nulis aku biasanya di meja makan. Tp pgn juga ada ruang kerja sendiri nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mau resign ya mba. enak kalau punya ruang kerja sendiri, ini aku masih punya mimpi pengin punya studio mini

      Delete
  5. Anonymous9:59 PM

    masih mending ada tempat buat kerja mbak,, aku biasa ngemper aja di keramik kamar wkwk..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon