Bad Genius, Ketika Anak Pandai Berkomplot Untuk Mencontek
Berapa bulanan terakhir, salah satu WAG mendadak riuh membahas soal film. Awalnya emak-emak pada ramai soal drama korea Sky Castle yang mendadak menjadi perbincangan baik di WG maupun linimasa media sosial. Beberapa teman yang tadinya antipati terhadap serial drama korea tiba-tiba membahas drama tersebut. Padahal saya sendiri belum menyentuh drama tersebut. Nanti saja deh, belakangan.
Kelar dengan urusan drama korea, ada seorang teman yang kemudian membahas soal film Thailand yang berjudul Bad Genius. Film ini sebenarnya sudah lama tayang sekitar tahun 2017, lalu menjadi bahan pembicaraan kembali di tahun 2019.
Sebenarnya, saya sudah lama mengunduh film tersebut, hanya saja sedang malas menonton. Ditambah daftar tontonan drama korea yang belum usai. Jadilah, saya hanya menyimak pembahasan teman-teman mengenai film Bad Genius ini.
Hmm, lama-lama kok saya jadi penasaran ya.
Premis film ini sebenarnya amatlah sederhana: Menyontek.
Iyap. problema yang selalu ada di sekolah sejak jaman saya masih pakai seragam merah putih. Entah siapa dulu yang kali pertama melakukan tindakan ini yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan yang selalu ada di negara manapun.
Sinopsis
Cerita ini bermula dari Lynn yang merupakan siswi jenius yang hanya tinggal dengan ayahnya yang juga seorang guru. Suatu hari Lynn mendapatkan penawaran beasiswa untuk masuk ke sekolah yang prestisius.
Di sana, dia berkenalan dengan Grace yang mengalami kesulitan akademik. Nilai-nilai Grace banyak yang kurang meski sudah mengikuti les privat. Awalnya Lynn hanya membantu Grace saat ujian dengan acara memberikan jawaban. Semenjak saat itu nilai-nilai Grace menjadi meningkat.
Suatu hari Lynn mendapatkan sebuah penawaran dari Pat, pacarnya Grace yang menawarkan pembayaran agar Lynn mau membantu dia dan temannya. Lynn pada akhirnya menyetujui penawaran tersebut.
Supaya rencana mereka sukses, Lynn mengajarkan nada-nada piano untuk bisa memberikan jawaban kepada semua orang yang sudah membayarnya. Sejak saat itu, Lynn menjadi terkenal dan banyak orang yang meminta bantuannya.
Rencana Lynn tidak berjalan mulus karena Bank, salah satu siswa terpandai di sekolah tersebut melaporkan tindakan Lynn. Akhirnya beasiswa Lynn ditangguhkan.
Baca juga: Siera Borgess is A liar
Lynn kembali ke bisnis menconteknya saat Grace dan Pat meminta Lynn membantu untuk ujian STIC. ujian standar internasional untuk bisa masuk perguruan tinggi.
Lalu gimana kelanjutannya?
Tonton sendiri ya.
Penilaian Terhadap Film Ini
Well, film ini mengambil tema yang sudah biasa sih sebenarnya. Tentang problem menyontek di sekolah. Hanya saja yang membuat film ini istimewa adalah seorang siswa jenius yang terlibat dalam praktik mencontek. Sampai level internasional juga.
Gila.
Selama menonton film ini, antara gemas dan penasaran ketika Lynn kali pertama memberikan sontekan pada Grace. Ya Allah, lebih seram daripada nonton drama horor. Soalnya, kita berasa ikut takut ketahuan. Hahaha.
Jujur sih, namanya nyontek itu bikin nyandu. Awalnya sih ada perasaan takut, namun kalau udah Pro model Lynn begini mah biasa. Mana dia kasih kode ribet banget yak, pakai nada-nada piano. Kebayang aku yang dicontekin pusing karena harus menghapal tiap gerakan tangan.
Film ini bukan berarti mengajarkan kita untuk menyontek hanya saja ada keadaan terdesak di mana nilai masih menjadi raja sehingga kadang membuat para siswa menjadi tertekan. Ditambah lagi tuntutan macam keluarganya si Pat. Makin tambah pusing.
Film ini menyajikan sebuah realitas tentang perilaku menyontek yang telah menjadi masalah di tiap negara. Bahwa ada sekelompok anak yang rela membayar sejumlah uang demi mendapatkan sebuah jawaban.
Jaman saya sekolah, ada beberapa orang yang menjual kunci jawaban. Yah, mau gimana lagi. Praktik semacam tersebut akan selalu ada karena adanya permintaan.
Kesimpulannya,
Film ini bisa jadi rekomendasi buat para pendidik dan orang tua tentang realitas yang ada di sekolah. Sehingga mereka bisa memberikan motivasi kepada para siswa untuk bisa menjadi dirinya sendiri saat ujian.
Kamu, sudah nonton filmnya?