Sebuah Momen yang Membuat Dunia Saya Jungkir Balik
Pada dasarnya saya adalah tipe pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, mudah berteman dan suka berbaur dengan banyak orang. Kata Mami, saya ini adalah miniatur Papi. Sama-sama suka bersosialisasi dan memiliki banyak teman.
Namun, ada suatu momen dalam hidup saya, di mana pada akhirnya mengjungkirbalikkan semuanya. Rasanya ada yang tercerabut, membawa pergi sebagian jiwa saya.
Saya masih ingat, siang itu saya ada jadwal kontrol ke dokter setelah sebulan melakukan operasi penggantian Pacu Jantung. Usia saya saat itu masih belasan, kalau tidak salah saya masih SMA. Usai memeriksa, Dokter berbicara dengan ortu. Saya tahu mereka sengaja mengecilkan suara saat membahas keadaaan saya. Sayup-sayup saya bisa mendengar isi pembicaraan mereka. Dari yang saya dengar katanya sakit ini tidak bisa disembuhkan kecuali Kuasa Allah.
Pulang dari RS saya lebih memilih berdiam diri di kamar. Memikirkan apa perkataan Dokter dengan mendalam. Semenjak saat itu semuanya terasa berbeda. Dari luar saya masih nampak terlihat ceria seakan tidak terjadi apa-apa, namun sebenarnya hati saya tengah terluka.
Bisa dibilang momen itu mengubah sebagian kepribadian saya. Rasanya ini adalah krisis terberat dalam diri saya saat itu. Sebagai seorang remaja tentu saya tengah dalam tahapan mencari jati diri ditambah sakit dengan vonis tidak bisa disembuhkan. Tentu itu membuat saya kehilangan kepercayaan diri.
Kamu tahu bagian terburuk yang saya alami? Orang-orang memandang sebelah mata terhadap diri saya seakan-akan mereka Tuhan yang menentukan hidup. Saya Lelah.
Saya mengambil jarak dari mereka karena saya tahu, saya berbeda dari mereka.
Menulis adalah cara saya berdamai dengan rasa sakit dan membangkitkan diri
Ketakutan saya akan pandangan orang lain membuat saya tidak berani memiliki banyak teman. Saya sudah bosan mendapati wajah kasihan dari teman-teman saat mengetahui kondisi kesehatan saya. Saya hanya dekat dengan beberapa orang saja, selebihnya saya hanya sekadar berbasa-basi.
Suatu hari kakak memberi saya sebuah buku harian. Sejak hari itu saya lebih suka mengungkapkan perasaan lewat tulisan pada buku harian. Rasanya pada saat itu menulis buku hari harian adalah cara yang tepat buat saya melepaskan emosi yang terpendam.
Menulis buku harian membuat saya lebih nyaman. Curhat sama orang akan berisiko mereka akan memberikan reaksi yang berbeda tapi berbeda dengan menulis. Kamu bisa melepas emosimu saat itu tanpa ada yang menghakimi apakah tindakanmu salah atau tidak.
Saya memperlakukan buku harian saya layaknya teman, tidak hanya membagikan cerita tidak menyenangkan, saya juga menulis saat senang. Semuanya terekam di sana. Rasa sakit hati, kapan saya jatuh cinta pertama kali, dan banyak lagi kenangan yang pernah saya tulis.
Kebiasaan menulis buku harian ini membantu saya melewati masa-masa krisis perkembangan remaja. Jujur, saya pernah berada pada titik terendah karena lelah dengan kehidupan yang menurut saya tidak adil ditambah dengan drama masa remaja. Semuanya lengkap. Saya sempat mempunyai keinginan untuk bunuh diri tapi alhamdulilah diary menyelamatkan saya dan hanya menjadi sebuah keinginan hingga saat ini.
Itulah kenapa alasan saya suka sekali menulis. Menulis pernah menyelamatkan diri saya dari kematian.
Mengenal Blog dan Mulai Berani Menunjukkan Diri lewat Tulisan
Saya lupa kapan tepatnya berhenti menulisbuku harian. Rasanya saat awal-awal kuliah saya masih menulis tapi perlahan kesibukan membuat saya tidak sempat lagi. Saat SMA dulu saya menulisnya hampir setiap hari, namun saat kuliah durasinya berkurang. Saya menulis ketika ada kejadian-kejadian yang tidak ingin saya bagi dengan orang lain.
Sekitar tahun 2009 saya berkenalan dengan blog. Saya kali pertama membuat akun di Blogspot. Hanya mengisi beberapa tulisan karena penggunaannya terlalu susah untuk saya kala itu. Saya pindah ke wordpress dan ternyata saya jatuh cinta dengan platform tersebut.
Nama blog saya adalah kertaswarna. Nama ini memiliki makna, kelak nanti blog saya akan berisi tulisan dengan aneka warna. Saat itu blog ini masih sekadar tempat curhat dan isi tulisannya masih semau saya. Udah kayak nulis jurnal harian bedanya ini diunggah ke internet dan bisa dibaca ribuan orang.
Tahu sendirilah, di era 2000 awal namanya internet itu susah. Bela-belain loh nulis blog di warnet kalau nggak gitu sih nulisnya di kampus pakai koneksi WIFI. Di saat teman-teman kuliah sibuk sama Facebook, saya malah asyik ngeblog. Senang rasanya saat ada yang baca dan komen.
Perlahan konten saya juga mulai berubah. Dari yang tulisan pendek-pendek mulai meningkat jadi lebih panjang. Tidak melulu curhatan kadang saya menulis opini, puisi atau bahkan cerita pendek. Pokoknya blog udah jadi sarana belajar menulis.
Tahun 2010, saya kenal sebuah portal menulis yaitu ngerumpi.com. Dari portal tersebut saya mulai berani unjuk gigi. Saya mulai menulis tulisan yang lebih bervariatif tapi tetap tidak jauh-jauh dari kisah cinta. Enaknya lagi hasil tulisan saya di ngerumpi juga bisa langsung tayang di blog.
Sejak saat itu saya semakin jatuh cinta dengan blog.
Nekad Membeli Domain dan Mendapat Bayaran Pertama dari Blog
Tahun 2014, atas rayuan Wulan kenanga, saya memutuskan membeli domain. Saat itu yang ada dibenak saya adalah membeli domain atas nama kertaswarna namun ternyata sudah diambil orang lain. Kemudian saya membeli domain kotakwarna, dengan sebuah filosofi yang sama yaitu ingin membuat tulisan yang berwarna untuk pembaca.
Sejak awal membuat blog saya tidak ingin menulis dengan niche tertentu. Saya mengikuti apa kata keinginan jadi saya memilih jalur lifestyle blog. Saya dengan semangat mengisi konten-konten kotakwarna sembari melakukan pekerjaan sebagai Guru Taman Kanak-Kanak.
Akhir pekan adalah waktu kesukaan saya, karena bisa menulis untuk pembaca atau merencanakan apa yang hendak ditulis. Belum terpikirkan bahwa blog ini nantinya akan menghasilkan uang.
Gaji pertama saya dari blog senilai 100 rb rupiah. Perasaan saya mengharu biru kala itu, yah tidak menyangka bahwa pada akhirnya saya bisa menghasilkan uang dari kesukaan menulis ini. Saya lebih bersemangat untuk tetap menulis sebab ada pembaca yang ingin membaca tulisan terbaru saya.
Semakin Produktif Menjadi FullTime Blogger
|
Rajin ikutan Acara Bareng Komunitas |
Tepat tahun tahun 2017 saya keluar dari pekerjaan. Kini saya resmi mentasbihkan diri sebagai Blogger seutuhnya. Tentu menjadi sebuah tantangan baru, terbiasa mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan juga sempat menjadi pertimbangan sebelum akhirnya keluar dari pekerjaan. Maka, sebelum keluar tentunya saya sudah membangun citra dari blog yang saya kelola.
Semenjak resmi menjadi blogger, saya memiliki banyak waktu luang untuk belajar banyak hal. Saya bisa ikut kegiatan komunitas, jalan-jalan lebih banyak untuk mengumpulkan konten tulisan, belajar motret, dll.
|
Banyak jalan-jalan demi Konten Blog |
Blogger jaman now agak beda dengan jaman dulu. Dulu, gambar dan video itu sekadar pelengkap tulisan. Mau nyambung atau nggak, entah itu hasil nyomot dari google. Itu urusan belakangan, paling penting ada konten baru di blog.
Sekarang, saya nggak bisa menggunakan pola seperti itu lagi karena setiap harinya ada banyak blogger-blogger baru dengan kualitas isi blog yang tak kalah apik. Katanya seorang teman, “kalau kamu ingin bertahan bekerja di dunia kreatif, maka berpikirlah kreatif,” So, di waktu luang yang saya miliki, saya memilih untuk mengasah keterampilan seperti memotret, membuat video dan pekerjaan mengedit yang nyatanya lebih melelahkan ketimbang menulis.
Asus X555 adalah Laptop yang Saya Butuhkan
Pekerjaan kreatif yang seabrek itu juga harus diikuti dengan keberadaan laptop yang mumpuni. Jangan harap mau ngedit video atau foto dengan mulus kalau laptop yang kamu miliki kinerjanya udah kayak kuda kelelahan. Jadi, ingat sama laptop lama saya yang mogok kalau diajak ngedit video. Saya kan sedih karena niatnya pengin merambah dunia vlogger tapi laptop saya nggak bisa diajak kerjasama.
Belum lagi masalah baterainya yang udah mulai soak. Tiap kali mau kerja di cafe, harus selalu deketan sama colokan karena kapasitas baterainya sudah tidak tahan lama. Yah, nasib. Itulah kenapa saya butuh laptop baru.
|
Laptop Lama yang Minta Diganti |
Pilihan saya kali ini jatuh pada
Asus X555 Series. Laptop saya sebelumnya adalah Asus X451, sudah setia menemani saya dalam perjalanan ngeblog 3 tahun terakhir. Nggak pernah rewel, hanya saja kinerjanya yang mulai lambat. Membuka beberapa aplikasi bersamaan sering kali membuat laptop ini mendadak ‘beku.’
|
Asus X555 Series tampil elegan dengan warna hitam |
Asus X555 bisa dibilang laptop yang mengerti kebutuhan saya sebagai pekerja konten. Didukung dengan prossesor AMD A10-9620P yang terbilang mumpuni untuk menjalankan aplikasi-aplikasi grafis seperti Photoshop, Filmora dan lainnya. Memungkinkan juga membuka aplikasi secara bersamaan tanpa takut laptop ngehang. Kapasitas penyimpanan sebesar 1TB berguna sekali buat saya yang suka menyimpan file-file memotret dan drama korea.
Selain prosesor dan kapasitas penyimpanan, ada 4 alasan kenapa saya tertarik untuk memiliki Asus X555 ini, yaitu:
Daya Tahan Baterai Seharian
Asus X555 series dilengkapi baterai jenis Li-Polimer dengan ketahanan baterai sampai 2.5 kali lebih kuat dibandingkan baterai jenis Li-Ion Silinder. Bahkan, setelah diisi ulang ratusan kali, baterai tetap menyimpan sampai 80% dari original kapasitasnya.
Ketahanan baterai Asus X555 series ini saya butuhkan karena terkadang ingin kerja di luar rumah dan nggak mau ribet cari lokasi yang banyak colokannya. Maunya sih ngetik dengan tenang tanpa terganggu.
Teknologi Ice Cool
Salah satu teknologi yang saya sukai dari laptop Asus X555 adalah Teknologi Ice Cool. Notebook Asus memiliki desain luar yang unik terkait panas yang terjadi pada bagian bawah notebook pada umumnya.
Teknologi Ice Cool menjaga temperatur di antara 28-35 derajat. Nggak usah khawatir laptop akan kepanasan saat dipakai dalam waktu lama.
Dirancang Untuk Produktivitas dan Hiburan
Ada kalanya saya lebih senang menonton film di laptop tapi nggak semua laptop mendukung kegiatan tersebut. Jangan sampai aktivitas menonton terganggu gara-gara komputernya lemot. Nah, Asus X555 ini didukung oleh Prosesor Amd A10 untuk performa halus dan responsif. Performa serta didukung grafis yang bagus dan controller Memory di bagian dalam yang canggih.
Kamu bisa menonton drama korea kesukaanmu dengan tenang atau untuk menjalankan aplikasi pendukung ngeblog tanpa takut laptopnya lag.
Warna yang Begitu Nyata dengan Teknologi Splendid
Dikembangkan oleh Tim Golden Eye, teknologi Asus Splendid yang ekslusif akan memberikan kamu warna dan temperatur warna yang akurat. Teknologinya memberikan kamu warna yang cerdas dan menggetarkan dengan pengaturan dan parameter pada fine-tuning display.
Jadi, warna-warna yang ditampilkan pada layar begitu akurat yang bisa diatur sesuai kenyamanan mata.
Mengelola sebuah blog itu bukan hanya sekadar menulis lalu mengunggahnya ke blog melainkan melibat proses kreatif seperti mengedit foto, membuat infografis dan menyelipkan video supaya tulisan kita lebih mengena pada pembaca. Yah, kalau memang berniat menjadi blogger yang profesional tentu juga diimbangi dengan keberadaan laptop dengan spek yang bagus sehingga pekerjaan sebagai pekerja konten menjadi lebih produktif. Itulah kenapa saya memasukkan laptop sebagai salah satu investasi yang harus dimiliki oleh blogger.
|
I'm Personal Lifestyle Blogger |