Hal- Hal yang Sulit Bagi Seorang Blogger

Hal- Hal yang Sulit Bagi Seorang Blogger

Hal-hal yang sulit bagi seorang blogger, kotakwarna.com, swastikha maulidya mulyana, blogger surabaya



“Lah, kan cuman nulis doang. Susahnya di mana?”

Familiar dengan pernyataan di atas? Saya dong sering banget loh dapat komentar begini kalau lagi sibuk dikejar klien, tapi otak lagi buntu setengah mati. Kebayang dong stressnya. Eh tiba-tiba ada yang dengan mudahnya komen, kan tinggal ditulis. Rasanya pengin deh saya ajak kenalan terus sekalian minta ditulisin.

Beberapa orang memang suka mengira bahwa menjadi blogger itu sekadar punya blog hore-hore alias nulis terserah atau hanya menulis ketika ada pesanan tulisan saja. Pendapat mereka memang tidak sepenuhnya salah kok. Ya memang kelihatannya saja pekerjaan seorang blogger itu terlihat mudah. Pokoknya punya blog aja deh. Isi tulisan mah bebas.

It’s oke.

Hal-Hal yang Sulit Bagi Seorang Blogger


Meski sudah bertahun-tahun menulis blog, sampai sekarang saya masih meraba-raba bagaimana menjadi blogger yang lebih baik lagi. Tidak lagi menjadikan personal website yang saya buat hanya sekadar tempat keluh kesah. Saya harus mulai belajar tentang banyak hal dan tentunya menjadikan blog sebagai pilihan orang-orang di luar sana untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Belakangan saya menyadari bahwa menjadi blogger di era sekarang itu tidak mudah. Serius, apalagi semakin banyak blogger pemula yang menjamur dengan konten yang lebih menarik. Nggak mungkin dong kita cuman pasif, nulis terus sudah begitu aja. Nanti, giliran nggak ada brand yang melirik baru deh merasa insecure.


Konsistensi Pada Satu Niche


Dari awal membuat blog, terus terang saya memang tidak memfokuskan pada satu jenis topik. Bagi saya ketika hanya fokus pada satu tema tulisan kok ya rasanya membosan, apalagi saya tipe orang yang pengin berbagi banyak hal kepada pembaca blog. Itulah kenapa saya memilih niche lifestyle.

Niche lifestyle membuat saya lebih nyaman ketika mengisi konten blog karena isinya lebih beragam dan bisa menjadi wadah bagi pikiran saya yang terlalu random. Kekurangannya, tema yang saya pilih kadang terlalu melebar, berasa kayak hubungan yang nggak tahu mau jadian apa nggak. Sampai di tahun 2019, saya mulai membenahi kategori konten yang akan ditulis dan membatasi hanya 5 topik.

Tidak hanya itu, saya akhir memutuskan membuat blog kedua yang ingin lebih fokus pada satu tema. Apakah berhasil? Tentu tidak. Namun, setidaknya blog kedua saya lebih mengerucut pada 3 tema besar saja.

Tidak terlalu buruk, bukan?


Artikel lainnya:

5 Ide Usaha Kreatif 

6 Bentuk Investasi Ala Blogger 

 



Belajar Memahami Algoritma Google


Bagaimana supaya blog personal yang kita miliki menjangkau lebih banyak pembaca? Tentu saja harus belajar memahami Algoritma Google yang suka labil dan suka berubah-ubah.

Kalau dulu, mah punya ide apa hajar saja menjadi tulisan, entah itu panjang atau pendek. Pokoknya lega kalau sudah bisa mengunggah tulisan baru. Sekarang, mulai memikirkan banyak hal. Apakah nantinya tulisan yang saya buat bisa masuk ke halaman google.

Memahami Algoritma Google bukanlah perkara mudah, banyak yang harus diperlajari dan diperbaiki dari kinerja blog. Cukup membuat kepala berasap kalau sudah berurusan dengan bagaimana cara menaikkan domain authority, menurunkan ranking Alexa, meningkatkan speed blog dan menulis menggunakan kaidah. Byuh, memikirkannya membuat saya lelah.

Eh, mau tidak mau ya harus dipelajari. Biar makin banyak orang yang merasakan manfaat dari apa yang kita tulis di blog. Bahagia, kan kalau banyak pembaca?


Harus Aktif Di Media Sosial


Blogger jaman now selain kudu aktif merawat blog juga harus aktif di beberapa media sosial. Media sosial itu kayak jadi semacam sarana promosi diri atau bahkan melebarkan sayap menjadi seorang influencer sejati.

Hanya saja tidak semua orang memiliki kemampuan manajemen yang baik, seperti saya. Ada kalanya saya masih suka keteteran untuk bisa aktif di semua media sosial dan mengurus blog. Kalau saya sih selama ini masih sebatas aktif membuat konten di instagram saja karena merasa paling nyaman. Media sosial lainnya hanya sebatas pendukung dan tempat untuk membagikan artikel link blog.

Menemukan Irama Menulis


Dahulu, saya pernah menjadi blogger yang rajin. Hampir tiap hari mengisi konten blog. Rasanya hidup hampa tanpa menulis bahkan ketika bekerja menjadi Guru Taman Kanak-Kanak. Akhir pekan bukannya istirahat, malah asyik berceloteh di blog.

Entah apa yang merasuki atau mungkin mulai jenuh. Euforia saya untuk mengunggah tulisan baru di blog mulai memudar. Sekarang, paling mentok seminggu sekali memperbaharui tulisan.

Nah, buat saya ini poin penting banget. Irama menulis itu ibarat energi penggerak yang harus sering diupdate supaya keinginan untuk menulis tetap menyala. Saya salut sama orang yang konsisten dengan waktu yang memang sudah diatur untuk mengunggah tulisan baru. Ini merupakan PR yang paling berat saat ini, seringnya saya mengikuti mood kalau lagi malas atau malah terdistraksi hal lain. Ujung-ujungnya batal nulis. Godaan memang cukup berat.

Diperlukan tekad yang kuat untuk tetap konsisten.

Sebenarnya masih banyak hal-hal yang sulit bagi seorang blogger. Nanti kalau saya tulis semuanya, blogger pemula malah keder mau terjun ke dunia blogger. Padahal aslinya menyenangkan kok. Serius.
 5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog

5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog

5 tips membangkitkan ide menulis


5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog


Suatu hari saya pernah duduk lama di depan laptop hendak membuat tulisan baru di blog. Sudah satu jam menatap layar, tak satupun kalimat yang saya hasilkan. Entah kenapa hari itu rasanya sulit sekali untuk memikirkan apa yang ingin saya tulis. Tak jua mendapatkan ide, saya memutuskan menutup laptop, mengurungkan niat memperbaharui tulisan di blog.

Bukan sekali saya mengalami permasalahan seperti ini. Beberapa kali, malah pernah saya hiatus menulis blog selama 1 bulan. Rasanya tiap kali hendak memulai, ada saja yang menghalangi pikiran. Rasanya sedih apalagi kalau tiba-tiba dapat job dari klien, nggak mau kan kehilangan kesempatan baik?

Nggak mau terus-terusan memaklumi diri yang sedang terkena sindrom writer’s block, biasanya saya melakukan beberapa kegiatan khusus sehingga mood kembali membaik dan pikiran jadi lancar. Alhasil, gairah untuk menulis menjadi membara.

Rasanya semua blogger punya cara sendiri supaya ide-idenya tetap bermunculan menjadi tulisan yang baru. Nah, kali ini saya mau membagikan 5 tips membangkitkan ide menulis blog.


Membaca Tulisan Orang Lain


Saya seringkali merasa kesulitan dalam menulis kalimat pertama. Serius, kadang satu jam bengong di depan laptop hanya karena nggak tahu mau membuka tulisan di blog dengan kalimat apa? Biasanya hal ini yang membuat mood saya menjadi labil dan berakhir tidak menulis.


Pertama yang saya lakukan adalah membaca tulisan orang lain yang memiliki topik sejenis sebanyak 3-5 tulisan. Biasanya dari situ saya akan mulai mendapatkan insight apa yang hendak ditulis selanjutnya. Kayak semacam ada penarik sumbatan di otak dan akhirnya menjadi lancar.



Mengumpulkan Ide-Ide Di Pinterest


Buat saya pinterest itu sudah kayak surga, bisa menemukan apapun yang saya cari di sana dan saya berterima kasih buat seorang teman yang sudah memperkenalkan dengan aplikasi keren ini.

Di kala bosan/jenuh, saya suka sekali bermain di pinterest. Mencari-cari ide buat buat tulisan lalu menyimpannya di Pinterest hingga menumpuk. Nanti, ketika saya membutuhkan ide buat tulisan, saya akan membuka hasil simpanan saya tadi untuk selanjutnya dieksekusi menjadi sebuah tulisan ala saya.


Menulis Sesuatu yang Disukai



Ketika saya sudah lama hiatus dari menulis blog, saya biasanya memulai kembali dengan menulis sesuatu yang saya sukai, entah itu puisi pendek, ulasan produk kecantikan yang sedang saya pakai atau bahkan tentang diri saya yang tengah merindukan seseorang.

Menulis objek yang disukai biasanya ditulis dengan bahagia sehingga meningkat mood. Mood yang baik akan memantik ide-ide baru untuk tulisan selanjutnya.

Baca juga

8 Sumber Ide Supaya Aktivitas Blogmu Lancar

Bagaimana Menulis Kalimat Pertama 

Hal-hal yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger 



Melakukan Hal yang Tidak Berhubungan Dengan Menulis



Pernah saya bosan dengan dunia tulis menulis, saya memutuskan untuk mengambil jarak dengan laptop, menyimpannya dalam lemari selama satu bulan. Tidak membaca buku, dan tidak menulis apapun di buku catatan.

Selama dalam masa jeda itu, saya memilih untuk memotret, memasak, menonton drama kesukaan atau mengobrol bersama teman. Hingga suatu hari saya merasa rindu dengan tulisan. Kayak ada banyak cerita yang ingin saya sampaikan dan itu berhasil membangkitkan semangat lagi untuk menulis.


Mencatat Ide-Ide yang Terlintas Di Buku Catatan


Rasanya saya punya banyak buku catatan yang beberapa sering saya bawa kemana-mana. Ketika tiba-tiba ada ide yang terlintas, biasanya saya segera mencatat di buku catatan supaya tidak lupa. Selain ide, saya sering juga mencatat kata-kata baru, kalimat yang saya sukai atau dengar dari orang lain.

Ide-ide mentah tersebut biasanya sengaja saya simpan, nanti baru dipilih mana yang akan kemudian dibuat dalam bentuk tulisan utuh.

Menulis merupakan proses panjang yang harus dilalui dengan kesabaran, mengalami stuck sesekali tidak masalah selama tidak menyurutkan niat kembali menulis blog. 

Semoga 5 Tips Membangkitkan ide menulis blog bisa memberikanmu inspirasi.

Sampai jumpa,



 Membuat Alas Foto Sendiri

Membuat Alas Foto Sendiri

alas foto kayu, alas foto, membuat alas foto sendiri

Membuat Alas Foto Sendiri


Alas foto bisa bisa dibilang merupakan salah satu komponen penting dalam fotografi makan dan foto produk, sebagai penunjang supaya produk yang akan ditampilkan semakin pop out saat diabadikan dengan kamera.

Dulunya, saya menyukai alas foto putih karena netral dan bisa dipasangkan dengan berbagai macam produk yang beraneka warna. Semenjak mulai belajar tentang foto produk, saya mulai mengumpulkan berbagai aneka alas foto untuk dikreasikan dengan barang yang nanti akan saya potret nantinya.

Background foto yang saya punya kebanyakan hasil dari beli dan beberapa saya mendapatkan hadiah karena menang kuis di media sosial. Padahal, kalau dihitung, membeli alas foto untuk makanan itu membutuhkan cukup banyak biaya.

Padahal, banyak loh benda-benda di sekitar rumah kita yang bisa dijadikan alternatif alas foto dan bahkan kita bisa membuatnya sendiri.

Baca juga:


5 Komponen Penting Dalam Flatlay

Alas Foto Flatlay yang Mudah Ditemukan Di Rumah 

10 Ide Konten Instagram 



Ada kalanya ingin membeli alas foto hanya untuk sekadar kebutuhan impulsif kita yang nggak bisa melihat warna-warna yang beraneka ragam, padahal ketika dipakai ya warnanya itu-itu saja. Itu mah saya.

Padahal Papi sudah susah payah membuat alas foto sendiri kala itu, tetap saja keinginan untuk punya motif yang lain itu besar. Alasannya bahan background foto kayu triplek buatan papi itu berat.

Pada akhirnya semingguan ini saya berencana untuk kembali membuat background foto produk sendiri. Setelah sebelumnya membeli bahan yang akan digunakan.

Let See.



Cara Membuat Alas Foto Sendiri


Keinginan untuk membuat alas foto ini sebenarnya sudah lama, cuman kebanyakan malas dan penginnya praktis gitu langsung jadi. Sampai semingguan ini saya rajin lihat-lihat cara membuatnya di pinterest dan akhirnya pengin coba.

Di pinterest saya menemukan banyak cara Diy Background Foto produk dan makanan dengan berbagai bahan. Kali ini saya lebih memilih membuat alas foto dengan bahan kayu. Semua bahan yang saya pakai bisa kalian contoh atau kreasikan sesuai yang kalian inginkan.


Bahan-Bahan yang Digunakan Dalam Membuat Alas Foto Kayu:



bahas alas foto kayu, alas foto kayu


  • 1 Lembar Plywood (ukuran sesuai kebutuhan aja)
  • Compound putih (jika kamu ingin alas fotonya memiliki tekstur ala-ala semen), bisa dibuat manual dengan bahan semen putih dan lem. Aduk sampai menemukan konsistensi yang pas. Kalau tidak perlu, bisa skip.
  • Cat Akrilik (warnanya sesuaikan dengan yang kamu inginkan), bisa juga menggunakan cat lain seperti cat tembok, kayu, dll. 
  • Kuas, roller
  • Spon busa 
  • Koran sebagai alas

Langkah-langkah Pembuatan


alas foto kayu, backgroud foto, flat lay
Compound setengah basah

Pertama: oleskan compound ke seluruh area plywood dengan sesuka hati. Mau oles tipis boleh, dioles tebal juga monggo. Nggak ada yang salah dan benar. Lalu, keringkan selama 24 jam.


alas foto kayu, background foto makanan
Setelah 24 jam dikeringkan


Kedua: Nah, setelah itu barus bisa diwarnai menggunakan cat yang kamu punya. Tekniknya bebas ya, ini mah proyek suka-suka. Kalau masih bingung cara ngecatnya bisa buka kanal youtube. Kalau saya mah anggap saja ini bagian dari terapi warna. Pokoknya di awal saya sudah menentukan warna apa saja yang akan dipakai. Selebihnya, bebas.

Ketiga: Setelah puas dengan hasil yang diinginkan, keringkan selama 24 jam ya.

Catatan:

Alas foto ini sebaiknya digunakan untuk produk non food ya, karena khawatir sisa remahan dari si Compound berbahaya untuk makanan dan juga sulit untuk dibersihkan jika terkena air/minyak. Alternatifnya adalah semua makanan yang akan dipakai menggunakan wadah.

Jika ingin alas foto yang tahan air/minyak dan mudah dibersihkan, bisa menggunakan cat kayu, tembok, plitur atau cat enamel (pernah lihat di salah satu kanal youtube).

Nah, begitulah cara membuat alas foto sendiri yang mungkin bisa dicoba di rumah untuk mengisi kesibukan di masa pandemi ini. Oh, iya siapa tahu alas foto yang kamu buat bisa dijadikan ide bisnis kreatif di rumah.


stilllife, kaktus, background photo, diy backgroun photo, styling board
Contoh Aplikasi setelah jadi


Selamat mencoba,
5 Ide Usaha Kreatif yang Bisa Dilakukan Di Rumah

5 Ide Usaha Kreatif yang Bisa Dilakukan Di Rumah

5 ide usaha kreatif, bisnis kreatif


5 Ide Usaha Kreatif yang Bisa Dilakukan Di Rumah



"Tante,nanti kalau aku sudah menikah dan ikut suami. Enaknya usaha apa ya?"

Pertanyaan ini terlontar dari keponakan yang baru saja resign dari pekerjaannya dan memilih ikut bersama suaminya di luar pulau. Maunya sih jawab ‘Blogger’ aja kayak yang saya lakukan beberapa tahun ini setelah resmi keluar dari pekerjaan, namun nggak semua orang tertarik dengan dunia tulis menulis jadi ya dikasih alternatif ide usaha yang bisa dilakukan di rumah.

Di rumah saja bukan berarti kamu tidak memiliki penghasilan. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mengisi keseharian tapi juga bisa dijadikan sebagai ladang pekerjaan yang tentunya menghasilkan uang.

Nah, kira-kira ide usaha kreatif apa yang bisa dikerjakan di rumah?


Baca juga:

5 Alasan Blogger Belajar Fotografi Dasar

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger

6 Bentuk Investasi Ala Blogger

 

 

Jasa Hampers


Pernah mendengar kata hampers?

Itu loh semacam kotak yang terdiri dari beberapa produk di dalamnya mungkin orang awam lebih mengenalnya sebagai parcel.

Hampers atau Parcel ini biasanya diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang di hari istimewa, misalnya ulang tahun, hari raya, kelahiran, dll. Isinya bisa bermacam-macam, mulai dari makanan, perlengkapan bayi, produk minuman, kue kering, coklat, pakaian atau bahkan produk perawatan wajah, dll.

Dengan adanya jasa hampers amat membantu bagi orang-orang yang memang membutuhkan bingkisan dalam jumlah banyak atau bagi mereka yang tidak sempat memilih barang hadiahnya sendiri.

Buat kamu yang punya modal besar dan jago dalam memilih barang. Jasa hampers ini bisa dilirik.


Kerajinan Tangan


Beberapa hari ini di linimasa beberapa orang yang saya kenal berjualan konektor masker rajutan yang lucu-lucu. Seperti yang kita tahu pandemi ternyata menghasilkan kreativitas bagi sebagian orang, salah satunya kerajinan tangan.

Barang-barang kerajinan tangan selalu memiliki tempat di mata orang-orang yang menyukai seni atau tidak ingin memiliki barang yang bernilai estetik. Sekarang cara penjualannya juga cukup banyak pilihan, bisa melalui media sosial atau menggunakan platform seperti Etsy.

Nah, buat kamu yang jago membuat barang-barang kerajinan tangan, mungkin ini saatnya untuk mulai memasarkan barang kerajinan tangan yang sudah kamu produksi.

Jasa Foto Produk


Berawal dari kesukaannya akan fotografi beberapa teman teman saya melebarkan sayapnya dengan membuka jasa foto produk.

Bisnis foto produk belakangan ini sedang naik daun, pasalnya banyak pelaku bisnis online yang kesulitan untuk membuat tampilan produknya menarik untuk dijual, sehingga membutuhkan jasa fotografer.

Tidak perlu memakai kamera mahal, beberapa fotografer produk yang saya kenal ada yang menggunakan kamera handphone dan hasilnya nggak kalah dengan yang menggunakan kamera.

Kamu suka foto-foto? Kenapa tidak mencoba bidang kreatif yang satu ini.


Desain Grafis


Buat kamu yang memiliki kelebihan di bidang desain grafis, cobalah menjadikan kemampuanmu sebagai bisnis. Sekarang ini banyak orang/ yang membutuhkan jasa desain untuk kebutuhan pribadi seperti konten media sosial, personal branding atau bahkan untuk kebutuhan profesional seperti perusahaan.

Tidak banyak orang mengerti dengan grafis sehingga membutuhkan orang lain dalam membuatnya, saya contohnya. Beberapa kali saya minta bantuan teman yang memang kompeten di bidang ini untuk dibuatkan desain kartu nama, header blog atau logo.

Mungkin, kamu bisa mencobanya?


Blogger


Bagi yang menyukai dunia literasi, mungkin bisa mencoba dunia blogger. Di mana kamu bisa leluasa menuangkan ide-ide, kisah yang kamu alami ke dalam blog sehingga bisa dibaca lebih banyak orang. Seperti yang sudah saya lakukan

Tidak hanya mendapatkan pembaca, beberapa kali saya mendapatkan tawaran dari beberapa ecommerce Indonesia yang ingin bekerjasama dengan blog yang saya kelola. Setelah keluar dari pekerjaan menjadi Guru TK, saya memutuskan menjadi full time blogger.

Meski dilakukan di rumah saya masih tetap berkarya dan tentunya mendapatkan penghasilan.

Nah, 5 ide usaha kreatif di atas mungkin bisa jadi pilihan yang tepat buat kamu yang ingin melakukan usaha dari rumah.


Selamat berakhir pekan,







5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar

5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar



5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar, kamera instax, instax 9



Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar


Sebelum terjun ke dunia blog, saya memang sudah tertarik dengan fotografi, malah sejak SD, ketika Mami memutuskan membeli kamera analog yang menggunakan roll film. Saya membawa kamera itu kemana-mana, lalu penasaran akan seperti apa hasilnya setelah dicuci filmnya. Apakah berhasil atau gosong?

Setelahnya saya memiliki kamera digital pertama yaitu Fuji Film Q1. Kamera digital yang bisa dibilang canggih kala itu. Q10 menjadi teman terbaik saya saat jalan-jalan. Entah berapa banyak momen yang sudah diabadikan.

Mungkin sekitar tahun 2009, saya benar-benar menginginkan kamera DSLR, setelah mencoba punya kakak terlebih dahulu.

Ternyata memotret itu tidak sekedar menekan tombol shutter. Itu yang saya ingat dari nasihat Kakak saat meminjamkan kamera. Menurut dia, saya harus mengetahui objek yang akan saya abadikan itu apa.

Berbekal ketidaktahuan itu, saya mulai belajar tentang teknik fotografi dasar dengan berselancar di dunia maya, kanal youtube fotografi sampai membeli buku tentang fotografi. Tujuannya saya ingin kemampuan saya berkembang sampai saya benar-benar memiliki kamera DSLR sendiri.

Hampir setiap hari saya latihan mengambil gambar dengan berbekal kamera saku dan juga ponsel. Objeknya adalah benda-benda yang ada di sekitar rumah, mulai dari tanaman, bunga, bebatuan, langit dan peralatan lainnya.

Perlahan saya menyadari bahwa pengetahuan dasar tentang fotografi itu amat membantu ketika benar-benar menekuni dunia blogger. Pekerjaan saya yang berhubungan dengan membuat konten terasa lebih mudah.

Terlebih lagi ketika saya memutuskan untuk membeli Alpha, Sony Kamera A5000 yang telah menjadi sahabat terbaik ketika bekerja. Dengan belajar teknik dasar fotografi seperti segitiga exposure, komposisi, pencahayaan, dll. Saya merasa lebih mudah ketika mengatur setingan kamera, bagaimana mengatur produk yang akan saya ulas di blog menjadi lebih baik.

Baca Juga:
kamera menemaniku membekukan kenangan 
Tips Memotret Menggunakan Kamera Ponsel 

Menghasilkan Konten Foto Sendiri Untuk Blog, Media Sosial


“Buat apaan sih belajar fotografi? Sekarang kan banyak situs yang menyediakan gambar gratis. Tinggal comot saja satu.”

Itu dulu yang ada dalam benak saya. Ya Allah mau jadi Blogger kok ribet amat.

Namun, tidak selamanya seorang Blogger harus bersandar pada situs penyedia gambar tidak berbayar. Akan lebih baik jika kita menggunakan foto sendiri di blog kecuali gambar-gambar yang memang tidak bisa kamu produksi sendiri, boleh deh sesekali memakai foto dari Pexel, unsplash, dll

Bagi saya memajang hasil foto sendiri itu lebih memuaskan apalagi kalau ada yang muji. Setidaknya bisa jadi nilai tambah untuk blog saya. Menyenangkan pembaca supaya lebih lama nangkring di blog kita. 

Oh iya, selain untuk kepentingan blog, konten yang kamu buat tadi, bisa juga dipajang di media sosial. Bukankah jadi lebih praktis sehingga nggak perlu pusing bikin konten lagi untuk Medsos.

Kamu hanya butuh beberapa jam untuk menghasilkan banyak konten.


Membuat Konten yang Lebih Baik


Seringnya latihan memotret tanpa disadari membiasakan mata untuk melihat mana angle yang menarik untuk diabadikan. Tidak lagi sembarangan menekan tombol shutter, melainkan memikirkan dengan panjang akan seperti apa tampilannya nanti.

Konten yang dihasilkan menjadi lebih baik, setidaknya tidak membuat pusing bagi yang melihatnya. Dengan membuat konten yang baik, kita tidak perlu lagi mengeluarkan banyak tenaga untuk meminta bantuan orang lain menyukai foto kita di medsos.

Cukup buat yang terbaik, lalu biarkan kontenmu bekerja. Selain itu bikin tampilan foto di blogmu lebih cakep sehingga menarik perhatian banyak pembaca, tentunya diiringi dengan konten tulisan yang juga gampang dicerna.

Supaya Lebih Memiliki Nilai Jual Di Depan Brand


Memiliki skill fotografi akan membuatmu lebih bernilai di hadapan brand. Setidaknya jika kamu tidak terlalu pandai dalam menulis, maka kamu bisa menjual ke brand keahlian memotret yang dimiliki.

Menaikkan nilai tawar karena memang ada yang harus diperjuangkan. Sehingga brand menjadi lebih percaya terhadap apa yang kita kerjakan. Bagi saya terlihat profesional.

Ya kali, udah tulisan blog trafiknya dikit, fotonya juga buram. Suramlah hidupnya.

Itu juga berlaku di media sosial. Sejatinya di dalam foto itu ada pesan yang ingin disampaikan. Nah, kalau fotonya buram dan seadanya, lantas bagaimana pengunjung tertarik dengan medsos kita.


Menambah Kepercayaan Diri


Punya foto bagus itu bikin percaya diri. Itulah yang selama ini saya rasakan. Pengikut saya di media sosial mungkin tidak sebanyak teman-teman yang lain. Namun, saya merasa puas karena ada beberapa pengikut setia yang selalu mengapresiasi hasil karya.

Hal itu membuat saya selalu termotivasi untuk menghasilkan foto-foto yang indah. Sebab, ada pesan tersirat yang ingin saya sampaikan pada audiens. Ada rona bahagia ketika beberapa orang kemudian minta diajari. Ilmunya jadi nambah lagi.


Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan


Selain untuk kepentingan konten di blog dan medsos, keahlian memotretmu bisa digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebut saja beberapa blogger seperti Nurul Noe, Deddy Huang atau bahkan sahabat saya si Wulan Kenanga. Mereka adalah sekian blogger yang pada akhirnya memiliki penghasilan tambahan sebagai fotografer.

Nurul Noe menekuni genre foto bayi sedangkan Deddy Huang dan Wulan Kenanga lebih tertarik dengan bidang produk fotografi. Siapa sangka hobi mereka sekarang malah menjadi lahan pekerjaan. Yakin, kamu nggak mau?

Foto-foto yang kamu hasilkan juga bisa dijual di situs semacam shutterstock, freepik, dsb. Bisa juga kamu jual sebagai freebie. Mulai banyak loh blogger yang melakukan hal ini.

Bagi saya, blogger belajar dasar fotografi itu nggak ada salahnya. Tidak harus menggunakan kamera mahal, pakai smartphone yang kamu gunakan itu juga bisa menghasilkan foto yang bagus, asal tahu caranya. Sebelum memiliki kamera, saya lebih banyak mengasah kemampuan menggunakan ponsel loh.

Intinya jangan lupa praktik. Mau sebanyak apa teori yang kamu pahami kalau nggak pernah dicoba ya nggak bakal bisa. Intinya banyak latihan. Pakai saja objek-objek yang ada di sekitarmu atau bisa ikutan tantangan dari komunitas foto semisal Upload Kompakan yang membantu melatih kreatifitasmu dalam dunia fotografi.

Semangat belajar,
10 Ide Konten Supaya Tampilan Feed Instagram Tidak Membosankan

10 Ide Konten Supaya Tampilan Feed Instagram Tidak Membosankan

book, novel indonesia, 10 Ide Konten Supaya Tampilan Feed Instagram Tidak Membosankan


Instagram.

Akun media sosial yang satu ini menjadi primadona hampir di semua kalangan. Rasanya mulai mengalahkan Facebook dan Twitter yang lebih dahulu hadir. Mungkin, kehadiran Instagram yang lebih fokus pada visual seperti sebuah angin segar dibandingkan media sosial lainnya yang banyak berisi tentang hoax dan cacian, termasuk saya.

Main-main ke akun instagram orang lain itu menyenangkan, membuat hati senang dan juga memantik ide-ide baru.

Sebenarnya mengelola akun instagram itu tidaklah sulit, isinya bisa disesuaikan dengan apa yang kita suka. Hanya saja ada kalanya saya atau beberapa teman pasti pernah mengalami kesulitan membuat konten instagram. Ujung-ujungnya feed kita ya isinya itu-itu saja alias kurang menarik.

Padahal, kalau lihat tampilan konten orang lain yang rapi dan apik rasanya pengin deh konten kita seperti itu. Cuman suka kehabisan ide dan rasa malas yang suka menggelayut.

Saya mau kasih rekomendasi sama teman-teman beberapa ide yang bisa diaplikasikan sebagai konten untuk mengisi feed supaya lebih rapi dan menarik. Beberapa ide juga bisa diterapkan untuk Story.

Buku Favorit/Sedang Dibaca

Rasanya buku selalu menjadi objek yang menarik untuk diabadikan. Kamu bisa berfoto sambil memegang buku, membaca buku atau bahkan menata buku-bukunya menjadi foto flatlay. Lalu, ceritakan sekelumit kisah dari buku yang kamu baca atau bagikan judul buku favoritmu kepada para pengikut, siapa tahu bisa memberikan inspirasi bacaan bagi mereka.

Swafoto

Rasanya nggak afdol kalau feed instagram itu tanpa selfie. Tenang, selfie masih menjadi objek yang digemari oleh orang-orang di Instagram. Biar posemu nggak gitu-gitu aja, coba deh selca sambil minum kopi, bawa bunga atau bahkan dengan pemandangan yang apik. Pasti lebih kece hasilnya

Makanan dan Minuman


Siapa yang suka ngiler lihat foto makanan di Instagram? Atau bahkan kamu jadi pengin minum sesuatu setelah melihat postingan orang lain?

Nah, makanan dan minuman bisa menjadi ide postingan loh. Kamu bisa berbagi menu sarapan yang tengah kamu makan atau rasa es kopi yang tengah kamu minum di hari yang terik.

OOTD


Outfit of the Day atau pakaian yang kamu kenakan bisa menjadi sumber inspirasi buat orang lain. Jangan ragu untuk membagikan foto-foto pakaian yang kamu kenakan.

Flatlay

Foto flatlay belakangan menjadi populer di Instagram, maka tak jarang beberapa orang suka menyisipkan foto flatlay ke dalam feednya. Jika kamu masih kesulitan untuk menata, jangan gunakan banyak benda. Cukup satu objek dengan background yang apik dan komposisi yang tepat akan membuat fotomu menarik. Misalnya, foto makanan yang tengah kamu makan.

Quote

Suka dengan sebuah kutipan atau ada lirik lagu yang kamu sukai. Bisa banget kamu bagikan ke instagram. Banyak kok pengguna instagram yang menyukai Quote dan bahkan ada banyak akun yang menggunakan kutipan sebagai isi utama dari feednya.

Jika kamu pandai merangkai kata, coba bikin lalu posting di Instagram. Siapa tahu bisa jadi viral.

Behind The Scene


Dibalik belakang layar ini bisa kamu gunakan ketika kamu sedang menggarap sebuah proyek atau melakukan sebuah kegiatan kreatif. Misal, memotret/membuat konten. Kamu bisa membagikan sebuah foto atau video yang menceritakan proses dibalik pekerjaanmu.

Itu semacam memberitahukan kepada para follower tentang apa yang kamu kerjakan.

Landscape/Pemandangan

Langit biru, pemandangan laut atau bahkan hamparan sawah dan gedung-gedung bertingkat bisa menjadi foto yang menarik. Masukkan juga ide tentang pemandangan ke dalam feed instagram, biar lebih beragam.

Lifestyle

Foto-foto lifestyle menjadi salah satu yang menarik di Instagram. Foto-foto yang berisi tentang aktifitas yang kamu lakukan: menghadiri acara, nongkrong bareng sahabat atau bahkan piknik bareng keluarga bisa meningkatkan engagement dengan komunitas

Benda Favorit

Benda-benda seperti sepatu, kacamata, topi favorit bisa menjadi ide foto yang bisa diunggah di Instagram. Saya sering memamerkan foto sepatu kesukaan, walaupun modelnya gitu-gitu aja, namun jika dipadupadankan sama latar yang berbeda, lebih menarik hasilnya.

Ide-ide foto di atas bisa menjadi referensi buat kamu yang kebingungan untuk membuat konten instagram sehingga feed instagrammu tidak lagi membosankan..

Semoga kalian suka.

Salam,
Cara meningkatkan Follower Instagram Melalui Strategi Hastag

Cara meningkatkan Follower Instagram Melalui Strategi Hastag

cara meningkatkan follower instagram melalui strategi hastag


Cara meningkatkan Follower Instagram Tanpa Aplikasi


scrabble, instagram follower, flatlay


Beberapa bulan ini, hampir di semua WAG blogger banyak yang mengeluhkan perihal followernya yang masih sedikit (termasuk saya) sehingga sering gagal job karena tidak memenuhi kriteria. Sehingga beberapa teman blogger panik ketika mendapati pengikut mereka malah berkurang bukannya bertambah.

Sebenarnya itu hal yang wajar sih, sebab pekerjaan kami yang dikenal sebagai influencer memiliki hubungan yang erat dengan jumlah pengikut. Ya, kalau kamu ingin lebih banyak mendapatkan pekerjaan, mau tidak mau kamu harus meningkatkan follower instagram.

Harus.

Menambah follower di instagram di era sekarang itu bukanlah perkara mudah. Alogaritma yang berubah dan semakin banyaknya pengguna baru di Instagram menimbulkan persaingan yang tinggi. Sehingga dibutuhkan kerja lebih keras supaya foto/konten kita bisa dilihat di antara triliunan foto tiap detiknya.

Saya pernah mencoba berbagai cara supaya follower instagram bertambah. Mulai dari program follow for follow, follow-unfollow, ikutan komunitas pod (semacam grup untuk saling komen dan mengunjungi antar grup selama 1 jam), minta orang lain untuk mengikuti akun kita.

Semuanya melelahkan.

Entahlah, saya nggak sanggup untuk melakukan semua itu. Saya lebih memilih cara aman yaitu memperbaiki konten instagram (keseringan nonton kanal youtube soal Social Digital Marketing yang selalu memberikan saran untuk bikin konten yang memberikan manfaat bagi follower dan juga mengikuti akun instagram yang menginspirasi melalui foto.

Saran yang lain adalah menggunakan strategi hastag.

Sebenarnya itu bukan ilmu baru mengenai hastag dan saya juga pernah menulis soal hastag, namun ternyata tidak hanya sekedar meletakan hastag sesuka kita. Melainkan ada caranya.

Sebelum lebih jauh. Saya akan bahas pengetahuan dasar tentang hastag.

Apa itu Hastag?



scrabble, hastag instagram, flatlay


Hastag adalah bagaimana cara instagram menyusun konten dalam feed sehingga tepat sasaran. Semacam kategorisasi gitulah untuk mempermudah pengguna menemukan konten yang tepat.


Manfaat Hastag


Memiliki konten bagus tidak serta merta akan membuatmu menjadi terkenal di Instagram (bukan berarti konten nggak penting ya). Dengan menggunakan hastag, konten foto/videomu akan semakin dilihat banyak orang (meningkatkan awereness). Semakin banyak dilihat tentu akan menguntungkan, makin banyak orang di sana yang kemungkinan bisa menjadi followermu.

Manfaat lain dari hastag adalah membantu brand/pelaku usaha menemukan calon pembeli yang potensial dan tentu tepat sasaran.

Hastag juga menjadi semacam kategorisasi sehingga pengguna bisa bisa dikelompokkan menjadi beberapa kategori atau niche. Hal ini membantu sekali saat kita sudah tahu apa niche untuk instagram kita dan semakin mempermudah dalam membuat konten.


Strategi Hastag


Tidak banyak orang tahu mengenai manfaat hastag, sehingga banyak orang menggunakan hastag dengan asal-asalan. Sama seperti saya dulu. Pokoknya pakai hastag yang sering digunakan banyak orang seperti #love, #likeforlike, #happy dan masih banyak lainnya. Dengan anggapan, hastag yang populer itu membantu menaikkan postingan. Ternyata saya salah.

Padahal Hastag adalah salah satu cara terbaik untuk menambah follower secara alami jika digunakan dengan tepat. Itulah kenapa kita perlu menerapkan strategi dalam memilih hastag. Supaya konten kita tepat pada sasaran.

Periksa Volume Hastag


Berbeda dengan Hastag di Twitter, Hastag di Instagram memiliki volume di mana akan menentukan persaingan apakah fotomu bisa dilihat oleh pengguna yang lain. Semakin tinggi volume tentu persaingan akan semakin ketat. Dalam hitungan beberapa detik, fotomu akan tenggelam dalam foto-foto dari pengguna yang lain.

Sebelum memasukkan hastag, pastikan berapa volume dari hastag yang kamu pilih. Dengan begitu kamu bisa memperkirakan dalam beberapa menit apakah fotomu akan bertahan atau terlempar jauh.

Dalam hal ini ada Tiga macam hastag yaitu Hastag Populer (memiliki Volume di atas 1 juta), Hastag  Medium (memiliki volume 500k-1jt) dan Hastag dengan Volume Rendah (biasanya memiliki volume 20k-500k).

Apabila kamu hanya menggunakan hastag dengan volume tinggi/populer, bisa dipastikan fotomu tidak akan sempat ikut dalam persaingan karena akan tenggelam kecuali kamu memiliki follower yang baik hati.

Sesuaikan Hastag Dengan Konten


Alogaritma Instagram yang baru ini agak alergi sama yang namanya ‘spam’. Spam sini bukan hanya memberikan komentar yang tidak relevan atau komentar-komentar pendek tapi juga menggunakan hastag yang tidak sesuai konten.

Sekarang ini para pengguna yang lain bisa loh menyembunyikan fotomu yang tidak sesuai dengan hastag, semakin banyak orang yang melaporkannya. Maka akan memberikan sinyal kepada mesin instagram bahwa kamu adalah spammer sehingga kamu akan ditandai oleh Instagram

Jadi, ketika memilih hastag, pastikan ya fotomu sudah sesuai dengan isi kontennya ya.

Pastikan Hastag yang Kamu Gunakan Aman


Baru-baru ini, instagram merilis daftar hastag yang dilarang digunakan oleh pengguna. Ada beberapa hastag yang memang mengandung konten negatif, ada pula yang memang kontennya aman, namun disalah gunakan oleh orang lain sehingga disusupi konten negatif.

Biar tahu apakah hastag yang kamu gunakan aman, coba masukkan ke mesin pencaharian instagram apakah ada tulisan konten dibatasi atau apakah hastag yang kamu pakai masuk ke daftar hitam milik Instagram.

Apa yang akan terjadi jika kita menggunakan hastag yang dilarang? Kemungkinan kamu akan terkena shadow banned (di mana postingan kamu tidak ditampilkan pada hastag apapun. Hanya pengikutmu saja yang bisa melihat kontenmu)

Saya pernah kena yang namanya shadow banned gara-gara memakan hastag #mirror. Postingan saya tidak bisa dilihat oleh orang lain. Bikin saya galau saat itu.


Jangan Menggunakan Hastag yang sama berulang kali


Menggunakan Hastag yang sama berungkali juga dianggap sebagai aktivitas spam oleh mesin instagram. Jadi, sebisa mungkin setiap hari hastagmu harus gonta-ganti. Ribet sih memang tapi daripada ditandai oleh Instagram dan akunmu kena shadow banned.


Melakukan Riset Hastag


Nah, biar hastagmu bervariasi. Kamu harus melakukan yang namanya riset hastag. Dengan melakukan riset, kamu akan menemukan banyak hastag baru yang bisa kamu pakai. Sehingga nggak hanya pakai itu-itu aja.

Cara termudah melakukan riset hastag adalah coba main-main ke explore page. Masuk ke kategori yang sesuai dengan kontenmu. Pilih top post, klik dan intip hastag yang mereka pakai. Cek volume, jika cocok kamu bisa ambil/kumpulkan.

Kamu juga bisa menggunakan related hastag atau hastag yang masih berhubungan, pilih saja sampai menemukan konten yang pas dan volume yang tepat.

Cara yang lain adalah main-main ke pengguna yang memiliki persamaan niche, kamu bisa menggunakan hastag yang mereka punya dan kombinasikan dengan yang kamu punya.

Nggak susah, kan?


Kombinasikan Penggunaan Hastag Mulai Dari Volume Tinggi, Medium Hingga Rendah


Jika kamu sudah memiliki daftar hastag yang akan digunakan. Saatnya kamu melakukan kombinasi. Gunakan hastag bervolume tinggi beberapa lalu gabungkan dengan hastag volume rendah. Dengan begitu, fotomu masih mempunyai kesempatan untuk bersaing dengan konten yang lain.

Saya sendiri biasanya menggunakan hastag dengan volume mulai >20k - 500k.

Catatan: strategi ini memerlukan percobaan sehingga adakalanya gagal dan berhasil. Bersabarlah ya.
So Far, hasil dari strategi hastag ini membuat follower saya bertambah lumayan lebih cepat dan lebih tertarget. Sehingga efeknya lebih bertahan lama dan tentunya ditambah dengan peningkatan kualitas konten, hubungan baik dengan para follower.

Menaikkan Follower dengan strategi hastag ini memang terlihat rumit namun jika sudah terbiasa melakukannya, kita akan semakin lihai memilih hastag-hastag yang tepat sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, perlu diingat juga bahwa konten juga menentukan apakah orang lain akan mengikutimu. Yah, paling tidak fotomu tidak membuat orang lain sakit mata.

Ada yang melakukan hal ini juga? Boleh dong berbagi.
5 Komponen Penting Dalam Membuat Foto Flatlay

5 Komponen Penting Dalam Membuat Foto Flatlay

5 komponen penting dalam membuat foto flatlay

5 Komponen Penting Dalam Membuat Foto Flatlay


Foto Flatlay merupakan salah genre foto yang belakangan banyak penggemarnya termasuk saya. Senang rasanya melihat foto-foto flatlay yang bertebaran di instagram dan pinterest. Semacam mood booster bagi saya kalau sedang berada di mood terendah.

Yap, bahagia ala saya itu recehan. Melihat-lihat foto estetik sudah membuat saya lebih bersemangat.

Foto flatlay digemari karena merefleksikan apa yang ada di dalam diri pembuatnya. Misalnya, kamu adalah pecinta buku,past kamu setidaknya akan memasukkan unsur buku ke dalam foto flatlay. Selain itu foto flatlay ini menjangkau banyak hal seperti gaya hidup, hobi, keseharian, kecantikan, dll. Itulah kenapa pengambilan foto dari atas ini menjadi sebuah trend.

Membuat foto flatlay itu tidak semudah yang dibayangkan. Buat saya yang agak tidak terlalu suka dengan genre foto yang satu ini bisa dibilang susah. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum saya memutuskan untuk membuat foto flatlay.

Butuh tenaga? Pastilah.

Nah, sebenarnya apa saja sih yang harus kita lakukan untuk membuat foto flatlay yang apik? Ada 5 komponen penting dalam membuat foto flatlay yang harus kamu perhatikan. Supaya mempermudah ketika kita ingin membuat gambar sejenis.

Tema


Kenapa tema diletakan pada urutan utama. Buat saya pemilihan tema itu penting karena nantinya berdampak pada pemilihan prop foto dan lebih terarah. Sehingga nggak perlu usaha untuk membereskan banyak properti ketika selesai mengambil gambar. Tahu sendiri dong, betapa ribetnya membereskan printilan properti yang bejibun.

Jadi, sebelum memulai. Putuskan dulu kamu akan membuat foto dengan tema apa. Kalau masih bingung, coba deh main-main ke pinterest atau instagram. Cari kata kunci flatlay, lalu telusuri lebih dalam sampai menemukan kira-kira tema apa yang kamu inginkan.

Lalu, mulai pilah-pilah properti yang akan kamu pakai. Dengan begitu pekerjaanmu lebih terarah dan lebih praktis. Kamu bisa menggunakan 2-3 tema, sesuaikan dengan waktu dan kebutuhan.

Background/Latar Belakang


Setelah memutuskan tema foto yang akan dibuat, kini saatnya mulai memilih latar belakang dari fotomu. Apakah kamu ingin menggunakan alas foto tambahan, meja atau hal lainnya.

Keberadaan latar belakang ini juga menentukan hasil fotomu nanti. Kalau kamu suka dengan tipe flatlay yang clean. Mungkin bisa menggunakan latar belakang yang polos. Jika ingin menonjolkan tentang tekstur juga, bisa menggunakan meja atau alas berbahan kayu. Sesuaikan dengan tema yang akan diambil.

Baca juga: Alas foto yang mudah ditemukan di rumah


Pencahayaan


Sebaik-baiknya cahaya adalah yang alami alias sinar matahari. Maka, waktu yang terbaik untuk mengambil gambar adalah di pagi hari (07.00-09.00) atau sore hari (15.00-17.00).

Hindari memotret di malam hari, kecuali pencahayaan di rumahmu oke atau kamu punya lampu studio sendiri.

Pencahayaan yang tetap akan membuat gambarmu lebih baik dan jelas. Sehingga tidak membutuhkan proses pengubahan lebih banyak.

Belajar juga mengenai arah sinar datang, supaya kamu tahu darimana harus mengambil foto yang tepat. Kamu bisa menggunakan reflektor untuk mengurangi efek pembiasaan cahaya.


Komposisi dan Styling


Bagian selanjutnya adalah kamu mulai bermain dengan komposisi dan teknik penataan. Nah, bagian inilah yang menantang dari sebuah foto flatlay. Keahlian dan kejelian mata akan teruji di sini.

Biasanya saya suka pusing kalau udah bagian bikin komposisi dan penataan. Saya pada dasarnya bukan orang suka dengan hal-hal menata, kecuali mood saya sedang baik.

Komposisi ini membantu kamu di mana harus meletakan subjek utama dari fotomu, apakah hanya cukup dengan satu objek atau kamu butuh benda pelengkap agar fotomu tidak nampak kesepian.

Pemilihan komposisi dan penataan yang apik, akan membuat fotomu semakin bercerita. Tidak ada salah yang benar ya dalam dunia foto, semua akan kembali ke selera masing-masing.

Jangan takut salah mencoba. Semua proses penataan ini lebih kayak eksperimen. Trial and Error.


Kesabaran dan Latihan


Memotret ala flatlay itu dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Jika kamu bukan orang yang telaten saat menata dan komposisi, maka pilihlah foto flatlay dengan tema minimalis atau menggunakan 2-3 objek utama.

Keahlian menata ini tentunya akan berkembang dengan seiring waktu dan latihan. Iya kali baru motret sekali udah minta hasil bagus. Semua butuh proses.

Cari inspirasi sebanyak-banyak dari akun foto sejenis.

Kalau nggak suka. Ya sudah, cari genre foto yang lain.

Memotret flatlay sebenarnya bukanlah hal susah jika kita lakukan dengan penuh kesabaran dan latihan. Semakin diasah, mata dan tangan kita akan semakin jeli dalam menata komposisi sehingga menghasilkan foto yang apik.

Menurut kamu foto flatlay susah nggak?

Boleh dong, share pengalamannya.
Hal-hal yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger

Hal-hal yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger


Apa sih Pekerjaan Blogger?


“Blogger itu pekerjaannya apa sih?”

Semenjak memilih menjadi fulltime blogger, saya kerap kali mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar dunia blogger. Buat yang udah mengerti tentang pekerjaan rasanya mudah untuk menjelaskan kepada mereka mengenai apa yang saya kerjakan.

Masalah berbeda saat bertemu dengan orang awam yang kayaknya baru dengar istilah tersebut. Sudah diberi penjelasan panjang lebar, eh ujung-ujung balik ke pertanyaan, “bloger itu pekerjaannya apa?”

Gitu aja terus sampai lebaran haji.

Sebenarnya pertanyaan ini bisa dibilang wajar. Bagi sebagian besar orang, pekerjaan sebagai influencer, blogger, social media marketing dan pekerjaan kreatif lainnya itu dunia abu-abu alias nggak jelas.

Gimana nggak, pekerjaan-pekerjaan ini belum begitu populer alias masih terbilang baru dan deskripsi pekerjaannya terlihat tidak jelas bagi sebagian orang. Mereka yang awam masih bingung darimana kita mendapat penghasilan padahal kebanyakan diam di rumah sampai dikira pengangguran.

Ada yang mengalami?

Saya pernah dong.

Dulu sebelum ortu saya paham tentang apa pekerjaan blogger itu, mereka sering mengira saya hanya mainan hp dan laptop. Walaupun belum sepenuhnya paham apa sih sebenarnya pekerjaan saya. Kadang masih suka protes kalau saya main laptop melulu.

Ya. wajarlah.

Lantas, apa saja sih yang bisa dilakukan oleh seorang blogger selain menulis di blog sendiri tentunya. Jangan sampai ngaku blogger, kalau blognya sendiri jarang diperbaharui. Ups.


Baca juga: Apa yang harus saya tulis di kotakwarna?

Hal-hal yang bisa dilakukan oleh Blogger:


Penulis Konten


Selain untuk mengisi blog pribadi, kemampuan menulismu bisa dipergunakan untuk mengisi web orang lain. Banyak perusahaan/perseorangan yang kesulitan untuk mengelola isi webnya sehingga membutuhkan jasa penulis konten.

Jika kemampuanmu mumpuni dan paham akan SEO, maka ini akan menjadi peluang yang baik. Kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari jasa penulisan konten ini.

Kalau kamu hanya sekedar ingin mencoba menulis di web lain tanpa biaya atau sekadar untuk menambah portofolio. Bisa. Ada banyak web yang membuka peluang untuk menerima tulisan dari pihak luar, seperti Hipwee, Beautynesia, C2Live, dll. Hal ini tentu akan mendongkrak kemampuan menulis dan juga profilmu sebagai blogger.


Mengulas Produk, Jasa/Usaha Baik Berbayar Atau Tidak


Sebagai seorang blogger, saya sering diminta oleh sebuah brand/perusahaan untuk memberikan ulasan terhadap produk, jasa/usaha yang mereka miliki. Ulasan dari blogger nantinya akan membantu meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk, jasa/usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

Namun, ada kalanya seorang blogger menulis ulasan produk jasa/usaha dengan keinginan sendiri. Biasanya karena menyukai produk tersebut atau memiliki pengalaman baik dengan jasa/usaha yang dilakukan oleh perusahaan tertentu.

Yap, jangan sebal kalau melihat teman blogger kemana-mana bawa kamera, motret sana-sini, merekam apapun. Atau bahkan lagi makan sama mereka tapi yang ada hanya foto makanan saja. Hihi, ya begitulah. Mereka hidup dengan konten, mohon dimaklumi.


Baca juga: Cara Menaikkan Domain Authority


Meliput Sebuah Acara


Semenjak menjadi blogger, saya sering mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara-acara keren, misalnya pembukaan hotel baru, peluncuran sebuah produk, gathering bersama media. Bagi saya itu sebuah kesempatan yang tidak ternilai.

Sekarang ini bisa dibilang blogger memiliki peranan yang sama pentingnya dengan media lainnya. Semakin banyak perusahaan yang mengundang blogger dalam acara-acara penting mereka.

Lalu, apa bedanya blogger dengan wartawan?

Beda dong. Blogger itu memberikan sentuhan personal dalam setiap tulisannya meskipun sudah ada panduan dalam menulis liputan tersebut. Sedangkan wartawan, menuliskan fakta faktual yang terjadi di lapangan dan biasanya harus segera naik tayang.

Influencer di Media Sosial


Dahulu, seorang blogger hanya fokus mengisi konten blog. Kalau aktif di media itu hanya untuk kesenangan pribadi.

Beberapa tahun belakangan ini, seorang blogger juga kudu aktif di semua media sosial. Catat ya, semua platform media sosial. Pusing, kan?

Udah sibuk bikin konten blog ditambah pekerjaan lain mengelola media sosial. Namun, ini bisa menjadi nilai plus loh karena bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari akun media sosial. Bonusnya, kita bisa memperluas jaringan pembaca.

Di medsos kita bisa menyelipkan ringkasan dari tulisan blog. Sebaiknya di blog, kita bisa mengenalkan akun media sosial. Timbal balik gitu, lah.

Hanya saja perlu usaha yang lebih keras dalam mengelola keduanya.

Baca juga:Bagaimana Cara Saya Membangun Diri Dengan Blog

Narasumber


Jangan malas untuk belajar banyak hal yang berhubungan dengan konten blog atau peningkatan kemampuan sebagai blogger. Jika kamu terus belajar dan bisa dibilang menguasai kategori tertentu, kamu bisa diundang sebagai narasumber/pembicara.

Banyak blogger yang memang sudah memiliki kemampuan didapuk untuk membagikan pengetahuannya sebagai pembicara dalam sebuah acara. Itu kalau levelnya sudah dibilang tinggi ya.

Saya kemarin pernah disuruh mengisi materi di WAG, masih skala kecil namun itu merupakan sebuah bentuk apresiasi bagi saya. Jangan patah semangat buat belajar.

Nah, sekarang sudah tahu kan garis besar pekerjaan seorang blogger itu apa. Saya memang terlihat seperti pengangguran atau hanya berdiam diri di depan laptop. Begitulah cara kami bekerja, bahkan saat keluyuran ke mall. Di otak kami selalu mencari celah mana bahan yang bisa dijadikan konten/bahan kerjaan.

Baca juga: kolaborasi antar blogger

Udah nggak penasaran lagi, kan?
Sudahkah, Membuat Akun Media Sosial yang Layak Untuk Diikuti?

Sudahkah, Membuat Akun Media Sosial yang Layak Untuk Diikuti?

Akun Media Sosial yang layak diikuti




Berawal dari writer block alias mati ide, saya memilih melakukan blogwalking. Biasanya kegiatan ini cukup ampuh untuk memantik ide-ide baru yang ada di kepala atau paling tidak merangsang mood menulis.

Blog yang saya kunjungi kali ini milik Helen (sayangnya kemarin nyoba buka lagi, blognya udah nggak aktif). Dia menulis postingan yang intinya tentang ‘sudahkah media sosial kita itu layak untuk diikuti?’

Sebagai seorang pekerja konten, tentu saja kita tidak pernah lepas dari tugas membuat konten-konten yang tujuannya untuk mempengaruhi orang lain. Ada kalanya kita diminta membuat sebuah produk tertentu layak untuk dibeli. Hal yang lain adalah kadang kala kita tanpa sadar ikutan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.

Seperti yang kita ketahui kalau media sosial itu seperti koin dua sisi. Satu hal dia bersifat menguntungkan, mempermudah kerja kita dalam menyebar sebuah informasi. Sisi sebaliknya, media sosial bisa menjadi sebuah pisau tajam yang menyakitkan, bisa tanpa sadar menyakiti penggunanya.

Postingan Helen ini sukses membuat saya merenung tentang hal-hal yang telah saya bagikan di media sosial. Benarkah semua konten yang saya bagikan bernilai untuk orang lain atau malah memberikan pengaruh tidak baik?

Akhir-akhir ini saya mulai memilah-milah terhadap akun-akun media sosial yang ingin saya ikuti. Terkadang meskipun saya kenal orangnya tapi tidak suka dengan isi kontennya. Ya udah mending saya nggak follow sekalian. Daripada ujung-ujungnya saya sebal dan sakit hati. Malah bikin darah tinggi. Obatnya mahal, dong!

Lantas akun media sosial seperti apa yang layak diikuti?


Berikan ‘value’ Pada Orang Lain

Konten yang kita bikin tidak harus ‘wah’ tapi sesuatu yang sederhana tapi memberikan ‘nilai yang bermanfaat’ bagi orang lain. Sehingga sehabis dia membaca/melihat postingan kita di media sosial menjadi senang, semangat atau malah bisa bangkit dari keterpurukan.

Yes, poin utamanya adalah buatlah konten yang memiliki ‘makna’ untuk orang lain.

Baca juga: 4 Kanal Youtube Fotografi


Semua Orang Tidak Perlu Tahu Tentang Kehidupan Pribadimu


Mengeluh sesekali di Media Sosial sih boleh saja tapi kalau itu menjadi sesuatu yang sering. Rasanya nanti dulu deh.

Rasanya tidak semua orang yang pengin tahu kehidupan orang lain. Jadi, tahan diri untuk tidak terlalu membuka kehidupan pribadimu untuk orang lain. Apalagi kalau itu merupakan aib.

Saya pernah punya pengalaman mengenai ini. Saya pernah loh dimaki sama salah satu teman FB gara-gara keseringan gonta-ganti status. Waktu itu saya kira itu sesuatu yang wajar. Ternyata tidak. Dari situ saya belajar bahwa tidak semua tentang kehidupan pribadimu yang bisa dibagikan di media sosial.

Netizen sekarang ini jahat. Bahkan lebih jahat daripada yang punya status. Bijaklah saat menuliskan perasaanmu. Jangan sampai jadi boomerang.

Membuat Batasan Antara yang Boleh Diberitahukan Ke Medsos dan Tidak

Seperti yang saya bilang di atas tentang semua orang tidak perlu tahu tentang kehidupan pribadimu. Maka, buatlah batasan-batasan yang boleh diunggah ke media sosial. Jangan sampai postingan kita pada akhirnya menyakiti orang lain.

Kamu sedang marah sama orang lain, beritahukan saja langsung. Daripada memaki-makinya di media sosial, toh tidak akan membuat masalahmu dan dia beres.

Saya tahu itu akun personalmu tapi ada orang lain yang juga ingin mencari ‘makna’ dari postinganmu. Maka, pilihlah konten yang kiranya bermanfaat.

Batasan-batasan itu bisa membantumu untuk menjadi diri sendiri di dunia nyata. Sehingga kamu masih mempunyai privasi sebagai dirimu sendiri.

Konten yang Tidak Merusak Orang lain


Beberapa bulan ini saya sedih karena beberapa influencer yang saya kagumi mulai kehilangan arah. Bahasan dia udah tidak seperti saat kali pertama. Saya sadar semua orang berubah tapi hanya saja itu membuat sedih.

Sebagai seorang influencer kita juga berkewajiban dalam mendidik orang lain. Hanya karena alasan konten bukan berarti kita tidak bertanggung jawab dengan kehidupan orang lain.

Di antara pengikut kita, pasti ada pemula yang baru belajar bermedia sosial. Jangan sampai dia beranggapan ‘memaki’ di media sosial itu hal biasa. Pada akhirnya kita malah merusak orang lain.

Ada orang yang berkoar-koar tentang revolusi mental eh tapi konten dia malah membuat orang lain mengelus dada. Come on.

Baca juga: 10 Akun Instagram yang Menginspirasi

Like Bukan Patokan


Media sosial sekarang ini udah kayak persaingan pemilu. Semua orang hanya berfokus pada like, dan komen. Tanpa peduli apakah konten yang dibuat itu menarik, mudah dipahami oleh orang lain.

Yap, sebab like di jaman sekarang sama dengan uang.

Saya sendiri, lebih suka akun-akun yang memang peduli terhadap kontennya ketimbang berpacu pada like dan komentar. 

Lihat Juga: Pencapaian-pencapaian sebagai blogger di tahun 2018


Semua orang punyak hak pribadi atas media sosialnya. Itu hak kalian bagaimana mengelolanya tapi jangan lupa, kamu juga berkewajiban dalam mendidik orang lain. Jadi, bijaklah saat menggunakan media sosial.

Sudahkah, akun media sosialmu layak untuk diikuti?

Salam,