Movie Review: Sierra Burgess Is A Loser

Movie Review: Sierra Burgess Is A Loser



sierra burgess is a loser review


Kisah Cinta Ala Sierra Burgess


Sebenarnya saya sudah lama ingin menonton film yang satu ini gara-gara iklannya yang sering muncul ketika menonton youtube. Ternyata film ini hanya tanya di Netflix dan kebetulan saya belum berlangganan.

Rencana itu batal.

Sampai suatu hari kakak perempuan saya datang dan bilang bahwa dia baru saja berlangganan Netflix. Alasannya dia mah sederhana, pengin nonton dramanya mas Hyun Bin, Memories of The Alhambras.

Nggak usah cerita panjang lebar, yas. Mari kita langsung ke pokok inti permasalahan.

Siera Burgess is A Loser adalah sebuah film remaja khas Amerika yang banyak bercerita tentang gadis populer, bullying dan percintaan ala remaja.


Sinopsis







Film ini bercerita tentang Siera Burgess, seorang remaja cerdas tapi tidak populer yang memiliki impian masuk ke Universitas Standford.

Sebagai gadis yang masuk dalam kategori gadis tidak populer membuat Sierra sering mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari Monica, gadis paling populer di sekolahnya.

Sampai suatu hari ada Jamey, pemain Football yang meminta nomor telepon pada Veronica dan jahatnya Veronica, malah memberikan nomor telepon milik dari Siera. Selain karena sudah memiliki pacar, Veronica juga ingin mempermalukan Sierra.


Review lainnya: Life on Mars

Kebohongan mulai terjadi semenjak Jamey sering mengirim pesan pada Sierra, yang dipercayai sebagai Veronica. Keduanya menjadi mulai intens mengirim pesan dan saling menggoda. Hingga Sierra menyadari bahwa dia mulai menyukai Jamey.

Jamey yang percaya bahwa dia tengah berkirim pesan dengan Veronica, membuat Sierra terpaksa meminta bantuan dari Veronica untuk membantunya mendekati Jamey. Sebagai gantinya, Sierra akan menjadi tutor buat Veronica

Kesan terhadap film ini


Seperti kebanyakan film remaja Amerika lainnya, pasti mengangkat cerita tentang remaja populer dan tidak, percintaan antara dua kasta.

Yap. film ini nggak jauh-jauh dari tema itu. Hanya saja karakter Sierra di sini bukanlah orang yang mudah takut meskipun diperlakukan tidak baik oleh Veronica, malah cenderung cuek sih. Sierra bahkan membantu Veronica belajar supaya bisa mendapatkan bantuan untuk bisa mendekati Jamey.

Buat saya, kisah percintaan ini hanyalah pemanis dalam film ini. Saya malah lebih tertarik pada konflik keluarga masing-masing karakter yang pada akhirnya membuat saya sadar bahwa.

Nobody’s Perfect.

Mungkin kamu sering melihat kehidupan orang lain itu nampak bahagia padahal di belakang semua itu selalu ada kisah yang mengurangi kesempurnaan. Sama halnya dengan karakter utama dalam film ini.

Sierra memiliki perawakan yang tinggi dan bongsor, namun dia memiliki kepribadian yang menarik. Hanya saja selama ini Sierra tidak pernah menyadarinya. Dia terlalu terbebani karena memiliki Ibu yang cantik dan langsing serta Ayah seorang penulis terkenal. Apalagi ketika harus mengerjakan tugas sastra, Gurunya menginginkan Sierra menulis sesuatu yang ‘wah’ seperti ayahnya.

Karakter Veronica beda lagi. Dibalik kepopuleran Veronica, ada keluarga yang berantakan. Ibunya yang gemuk, dulu adalah seorang pemandu sorak ditinggal oleh Ayahnya yang kabur dengan wanita lebih langsing. Ditambah dua adik perempuan yang berisik. Lengkap.

Ulasan lainnya: Heartstring

Pada akhirnya Sierra dan Veronica malah menjadi sahabat. Saling mengisi di antara keduanya. Sierra membantu Veronica dengan nilai pelajarannya, sebaliknya Veronica membantu Sierra dalam masalah percintaan dengan Jamey.

Yah, namanya cinta. Selalu ada kecemburuan di dalamnya. Rasa cemburu itu membuat Sierra melakukan hal jahat pada Veronica.

Film ini menyimpan banyak pesan bagi para remaja bahwa menjadi diri sendiri itu penting dan pentingnya sebuah persahabatan. Sierra Burgess Is A Liar ini cocok menjadi tontonan di akhir pekan.


Selamat menonton,
6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan

6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan

6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan

6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan


Masalah yang dialami para penggemar drama korea itu adalah kecanduan. Sekali kamu terjebak pada satu episode, bisa dijamin kamu akan tersesat sampai beberapa episode. Memaksa dirimu menonton hingga tamat.

Menanggulangi kecanduan ini, mulai dari pertengahan September saya memilih untuk menonton drama yang on going alias sedang tayang di negaranya. Cukup berhasil meredam keinginan saya untuk menonton drama. Meskipun harus bersabar menunggu episode terbaru. Setidaknya dalam seminggu saya masih bisa menonton 2-3 drama yang on going.

Selama menunggu episode terbaru, ada kalanya saya tergoda untuk menonton drama lama. Anehnya saya nggak pernah kelar satu episode. Greget saya terhadap drama lama menguap. Yah, pada akhirnya saya memilih setia pada drama yang tengah ditonton.

Drama on going akhir-akhir ini memiliki jalan cerita yang apik dengan berbagai genre, membuat saya bisa berpindah-pindah selagi belum ada tayangan terbarunya. Ibarat mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Amannya, produktivitas saya tidak terganggu.

Nah, kali ini saya mau rekomendasikan 6 drama korea on going yang masuk daftar tontonan. Siapa tahu kamu adalah penggemar drama korea tipe menunggu tamat kecuali kamu nggak tahan yang namanya spoiler.

Biar nggak penasaran, saya kasih bocoran drama apa saya yang tengah saya tonton.


Memories Of Alhambra





Hampir semua teman-teman di media sosial saya membahas drama yang satu ini. Bahkan saking isengnya, saya sempat membuat poling dan kebanyakan dari mereka memang tengah menonton drama yang dibintangi oleh Hyun Bin dan Park Sin Hye.

Memories of Alhambra, drama mengambil tema gamer yang menarik untuk diikuti. Awal menonton kali pertama, saya memang sempat bingung di drama tentang apa. Selanjutnya, bisa dipastikan saya jatuh cinta dan tidak mau ketinggalan setiap episodenya. Apalagi kemunculan abang Hyun Bin yang karaktenya duda menggemaskan bin nyebelin. Hahaha.

Baca juga: 5 Drama Korea Genre Detektif yang mesti ditonton

Encounter


6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan


Saya dibuat penasaran sama teaser drama Encounter. Bukan hanya karena diperankan oleh Song Hye Kyo dan Park Bo Gum, melainkan jalan ceritanya. Beda. Biasanya kebanyakan drama korea berpusat pada cerita lelaki kaya yang jatuh cinta dengan gadis biasa saja.

Nah, Encounter kebalikannya. Kali ini Park Bogum jatuh cinta pada seorang CEO Hotel Donghwa yaitu Song Hye Kyo yang juga menyandang status janda. Menarik deh.

Dan, seperti biasanya akan ada karakter Ibu dan Mertua yang menyebalkan pada drama tipe begini.

Drama ini tayang tiap hari Rabu dan Kamis

Artikel lainnya:5 Alasan kenapa wanita mengidamkan lelaki korea

Clean With Passion For Now


6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan



Saya menonton drama ini karena tertarik dengan plotnya yang berkisah tentang Jang Sun Gyeol, SEO penyelenggara jasa kebersihan yang memiliki mysophobia (takut pada kuman) lalu bertemu Gi Oh Sol. Mereka berdua saling jatuh cinta dan perlahan ketakutan Sun Gyeol pada kuman banyak berkurang karena Oh Sol.

Drama ini benar-benar bernuansa psikologis di mana kita akan melihat benang merah antara tiap karakter yang ternyata saling berhubungan. Paling menyentuh ketika tahu penyebab Sun Gyeol mengalami phobia ini.

Drama ini ditayangkan tiap Selasa dan Rabu

Empress Dignity


6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan


Selain drama Memories of The Alhambra, Empress Dignity masuk ke jajaran drama On Going yang paling banyak diperbincangkan. Saya sebenarnya bukan penyuka drama berkisah tentang kerajaan tapi berhubung drama ini dari teaser aja udah menarik. Jadi, saya akhirnya menonton juga deh.

Review Drama: Review Drama Life on Mars

Ketika menonton drama ini, kamu akan dihadirkan suguhan berupa konflik dan intrik-intrik dari keluarga Kaisar yang mengingatkanmu pada sinetron Indonesia.

Hahha.

Tiap hari Rabu dan Kamis, drama ini selalu ditunggu.

Less Than Evil


6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan


Sebagai penyuka genre drama detektif, saya tertarik untuk menonton drama Less Than Evil ini.

Berkisah tentang Woe Tae-Soek, seorang detektif Veteran yang selalu fokus dalam mengerjakan tugasnya. Suatu hari ada sebuah pembunuhan yang membuatnya bertemu dengan psikopat perempuan.

Tae Soek tahu bahwa gadis itu adalah pembunuhnya namun dia tidak memiliki bukti. Tanpa disangka, gadis itu membantunya dalam menyelesaikan tiap kasus pembunuhan.

Yah, namanya aja genre detektif pasti banyak adegan yang menunjukkan darah dan kekerasan. Drama ini layak ditonton buat penyuka genre ini. Ada benang merah pada tiap karakter.

Tayang setiap Senin-Selasa


Ulasan Drama lainnya: Heartstring


Janggeum, Oh My Grandma


6 Drama Korea On Going yang Bisa Masuk Daftar Tontonan

Saat menonton drama ini siap-siaplah menelan ludah karena akan melibatkan makanan. Drama ini berkisah tentang cucu dari Da Jang Geum yang ahli di bidang makanan. Setiap cucunya memiliki kelebihan yang pada indera penciuman, indera perasa dan kemampuan memasak yang hebat.

Di setiap episodenya kamu akan disuguhi adegan makanan yang benar-benar menggoda selera. Entah kenapa makanan korea itu terlihat enak saat ditonton. Pas dimakan langsung, entahlah.

Drama ini kocak dan menghibur. Sayangnya hanya tayang seminggu 1x yaitu Selasa

Dari 6 drama on going ini, mana yang sudah kamu tonton?
Seketika Kena Virus Kpop

Seketika Kena Virus Kpop





Sebagai penggemar Drama Korea, sepertinya saya tidak bisa menolak gempuran dari Korean Wave yang makin gencar. Mulai dari ingin mencoba makanan korea yang sudah saya jabanin, pakai produk kecantikan korea seperti Sheet Mask dan produk Shooting Gel yang tengah hype juga udah, koleksi OST Drama Korea tentu saja. Itu semua sudah terjadi pada saya.

Dan, ternyata tidak hanya berhenti di situ saja. 

Malah belakangan ini playlist lagu di smartphone saya isinya Kpop semua. Bukan hal baru sih sebenarnya saya tertarik sama KPOP, tapi vakum karena dunia Idol kurang menarik perhatian. Yah, hanya tahu beberapa tapi tidak menggilai sangat. 

Gara-gara keseringan ikutan Grup Pecinta Drama Korea, dan beberapa dari mereka juga suka bahas kehidupan para Idol. Diam-diam hati saya berkhianat. Apalagi dunia idol penuh dengan lelaki muda yang unyu dan menggemaskan. Saya menyerah, cin. Terceburlah saya ke dunia Idol. 

Dulu, dalam benak saya lelaki yang pandai menari, bersolek itu kurang menarik perhatian. But, semua terpatahkan ketika saya mulai kepo sama kehidupan para Idol. Dibalik bersinarnya para Idol di atas panggung, ada kerja keras yang harus mereka lakukan dan juga kerasnya persaingan yang terkadang membuat hidup mereka terasa lebih berat. Udah sering, kan kita dengar berita seorang idol yang bunuh diri? Yah, tahulah bahwa apa yang kita lihat tidak seindah kenyataan.

Back to the topic.

Saya bukanlah tipe penggemar yang hanya tertuju pada satu bias atau fandom. Saya lebih ke suka pindah-pindah ke lain hati. Dari Boice pindah Wannable lalu mendadak berubah jadi Ikonic. Terserah apa kata hati aja.

Saja bukan penggemar yang posesif sama idol. Saya lebih bahagia ketika idola saya bahagia dan juga nggak menangis darah saat salah satu dari mereka tiba-tiba mengumumkan punya pacar. Asal tahu saja, beberapa penggemar di luar sana mmenyeramkan. Tekanan dari penggemar menyebabkan para Idol harus merelakan kebahagiaan mereka.

Masa-masa saya untuk menggilai satu idola itu sudah lewat. Sekarang saya hanya lebih ke arah mengagumi karya-karya mereka atau sekadar menjadikan foto mereka sebagai latar belakang ponsel. Thats it!

Selebihnya saya lebih senang menganggap mereka seperti manusia biasa.

Dari sekian banyak Idol yang bermunculan, saya hanya menyukai beberapa grup saja. Sini saya bisikin ya

CNBLUE



Kenal CNBLUE bermula dari nonton drama Heartstring yang dimainkan oleh Jung Yong Hwa. Saya pikir Yonghwa bukanlah penyanyi, eh ternyata setelah tanya sama teman yang sama suka Drakor. Saya baru tahu kalau Yonghwa adalah pemimpin dari Grup Band CNBLUE. 

Mereka mungkin tidak piawai menari tapi jago memainkan alat musik. Lagu-lagunya juga easy listening. Itulah kenapa saya sampai saat ini masih bertahan menyukai mereka. Selain jago main musik, akting mereka di drama juga oke. Multi talenta gitu deh.

Saya harus bersabar menunggu mereka yang tengah kompak ikutan Wajib Militer.


Wanna One



Saya tahu Wanna One dari keponakan tapi saat itu aku masih ya sekedar tahu aja. Bahkan belum tertarik melihat video mereka di Youtube. 

Setelah tahu kalau Wanna One itu boyband yang dibentuk dalam acara Produce 101, yaitu ajang idol survival. Saya nonton dong program itu karena penasaran dengan cara terbentuknya mereka. Voila, saya langsung jatuh cinta.

Mereka tidak hanya punya visual yang tampan namun bakat yang juga luar biasa. Byuh, para Idol itu kalau latihan nari sampai berjam-jam dan bagaimana mereka jatuh bangun sebelum tergabung dalam Wanna One.

Buat pengikut di Instagram pasti tahu kebiasaan saya yang sering menggunggah foto-foto mereka lewat insta stories.


IKON


Ajang Asian Games membuat saya kenal lebih dekat dengan IKON. Lagu mereka Love Scenario sudah membius jutaan penduduk Indonesia, termasuk saya. Setelah melihat mereka tampil di TV, saya buru-buru mencari tahu mereka di media sosial dan youtube.

Alhasil, saya nggak bisa move on dari IKON. Lagu-lagu mereka malah sering menemani saya saat menulis atau ketika membuka Youtube. Bahkan, saya memilih lagu mereka ‘Killing Me’ sebagai nada dering Alarm. Haha, biarin aja dah dibangunin sama mereka.

Apakah daftar idol yang saya sukai akan bertambah? Entahlah, selain mereka bertiga saya belum penasaran sama Idol lainnya. Paling hanya sekadar mendengarkan lagu mereka saja, belum sampai dalam tahapan mencari-cari tahu soal mereka di mesin pencaharian.

Ada yang suka Kpop juga?








(Review) Life On Mars, Antara Khayalan dan Kenyataan

(Review) Life On Mars, Antara Khayalan dan Kenyataan

life on mars





“Khayalan Terkadang Lebih Menyenangkan Ketimbang Kenyataan”

Cerita Drama Korea nggak akan pernah ada habisnya. Selalu saja ada drama-drama baru yang menarik untuk ditonton. Padahal genrenya dan plot utamanya sih itu-itu saja tapi tetap Drama Korea selalu memiliki hati di semua ruang para penikmatnya.

Bulan lalu saya pernah membahas tentang drama yang mengulas kehidupan para Hakim. Nah, kali ini saya mau mengulas tentang kisah Detektif Polisi dalam serial drama Life On Mars. Drama ini adalah serial adaptasi dari Amerika dengan judul yang sama yaitu Life On Mars. Sama kayak drama Suits kemarin yang juga diadaptasi dari serial drama di Amerika.

Drama Life On Mars dimulai dari kisah Han Tae Jo (Jung Kyung Ho) yaitu seorang Detektif Kepolisian yang tengah menyelidiki kasus Pembunuhan Berantai. Dalam penyelidikan itu dia mendapatkan sebuah kecelakaan dan terlempat ke tahun 1988, Agar bisa kembali ke tahun depan/sebenarnya dia harus menyelesaikan kasus pembunuhan.

Alasan saya menonton drama ini adalah saya tengah bosan dengan genre romance. Apalagi setelah drama Miss Hammurabi tamat. Kayak nggak ada lagi drama apik yang bisa ditonton. Akhirnya saya mencoba satu episode dari drama Life On Mars setelah lebih dahulu membaca sinopsis.
Nonton drama ini kali pertama mengingatkan saya akan episode pertama dari Drama Tunnel di mana pemeran utamanya tengah mengejar pembunuh berantai dan dia diserang oleh sang pembunuh. Tergeletak dan terbangun berada di dunia yang berbeda. Bedanya kalau dalam serial drama Tunnel, dia terbangun di terowongan dan terlempar ke dunia akan datang. Sebaliknya, di serial drama Life On Mars, sang detektif malah terlempar di dunia lampau.

Berada di dunia lampau membuang Han Tae Jo bingung apalagi rekan kerjanya adalah orang-orang yang aneh ditambah peralatan untuk investigasi saat itu masih terbatas. Sempat membuatnya frustasi dan ingin kembali ke dunianya. Di lain hal, Han Tae Jo mulai sering mendengar bisikan-bisikan tentang keadaannya di masa depan yang kerap kali membuatnya terganggu. Dia bahkan sempat ingin bunuh diri tapi berhasil digagalkan oleh Na Young, opsir Polisi Wanita di tahun lampau.

Lambat laun Han Tae Jo mulai menerima keadaanya dan mulai menjalani kehidupan sehari-harinya selayaknya orang di masa itu. Dia mulai semangat ikut memecahkan kasus-kasus pembunuhan di masa itu yang ternyata membawanya bertemu dengan sang Ayah. Ayah yang amat dipujanya dahulu. Namun, ada hal yang membuatnya sedih mendapati kenyataan bahwa Ayahnya tidak mati karena kecelakaan kerja melainkan dibunuh. Sebuah rahasia yang Tae Jo tidak pernah tahu di masa depan.

Ulasan drama lainya: Drama Heartstring

Bagian yang menarik dari drama ini menurut saya adalah Konflik batin yang dialami Han Tae Jo saat dia bisa kembali ke masa depan. Ternyata dia malah merindukan koleganya di masa lampau. Bagi saya itu sebuah pertempuran batin yang tidak mudah, apakah dia harus hidup di dunia nyata atau kembali ke khayalannya di masa lampau? Pilihan yang sulit.

Dalam drama ini kita juga disuguhkan adegan-adegan yang bisa memancing gelak tawa para polisi di masa lampau yang kagum akan cara kerja Han Tae Jo dan mereka menganggap Tae Jo adalah peramal ketika ada taruhan pertandingan Hoki. Selain itu kisah kekeluargaan mereka bagian yang manis di mana mereka saling melindungi ketika sang Kapten dituduh melakukan kejahatan. Drama yang sarat makna.

Bagi penyuka drama genre detektif, drama ini bisa kalian masukkan ke daftar tontonan.


Selamat menonton,


Kirim Salam Lewat Radio, Kenangan Indah Tak Terlupakan

Kirim Salam Lewat Radio, Kenangan Indah Tak Terlupakan







Mendengarkan radio tadi pagi membuat ingatan saya kembali ke masa-sama sekitar tahun 1990-2000, di mana tayangan televisi masih tidak banyak dan siaran radio adalah teman terbaik kala itu.

Saya masih ingat, bagaimana menghabiskan waktu pagi sebelum berangkat sekolah dengan mendengarkan cerita radio Brama Kumbara alias Saur Sepuh. Sebelum diangkat ke layar kaca, Saur Sepuh sudah lebih dahulu mengudara di radio menemani masa kanak-kanak saya. Sejak dari jaman di Radio sampai diangkat ke layar kaca, ketawa Nyi Pelet tetap aja menyeramkan.

Seiring perkembangan waktu, radio bukan hanya media untuk mendengarkan berita tapi juga menghibur. Menjamurnya stasiun radio swasta membuat saluran radio menjadi semakin beragam dan menarik bagi kami kaum muda kala itu, termasuk saya.

Maklum saja di era itu, teknologi masih terbatas dan siaran televisi tidak banyak sehingga radio adalah sarana kami para kawula muda untuk mengekspresikan diri dan juga teman terbaik

Dulu, saya suka mendengarkan radio karena ada program request lagu dan kirim salam. Rasanya program ini pernah menjadi sesuatu yang booming di masa itu. Hampir semua stasiun radio swasta memiliki program sejenis. Tujuannya untuk meningkatkan interaksi pendengar dan juga penyiar.

Dalam program Request lagu, kamu tidak hanya boleh memilih lagu kesukaanmu untuk diputar tapi juga bisa mengirimkan salam untuk teman-teman, keluarga dan juga gebetan. Rasanya bangga kalau mendengar ada seorang teman yang mengirimkan pesan untukmu lewat radio. Bahkan, biasanya saya akan memberitahukan teman saya untuk mendengarkan radio dengan kanal yang sama, supaya dia tahu bahwa saya mengirim pesan untuknya. Sayangnya waktu itu saya lupa kirim pesan untuk mantan gebetan.

Tak hanya itu, jika beruntung kamu bisa menyampaikan pesanmu secara langsung alias on air. Butuh perjuangan panjang supaya supaya teleponmu bertepatan dengan penyiar membuka sesi telepon. Ada rasa tak ternilai ketika bisa mendengar suaramu mengudara. Yah, kalau kamu tak beruntung ada operator yang akan mencatat pesanmu dan membacakannya.

Dulu, ada seorang tetangga yang pernah menjadi artis di radio. Hampir setiap hari dia bisa on air di beberapa radio, sampai semua penyiar kenal sama dia. Hebatnya, dia selalu sukses on air tiap ada acara request lagu. Saya banyak belajar dari dia bagaimana trik lolos on air di radio saat itu. 

Apakah berhasil?

Yes, saya beberapa kali mengudara langsung. Awal-awal pasti gugup karena bisa mendengar suara sendiri di radio tapi lama-lama menjadi terbiasa dan menyenangkan. Namun, nggak selamanya lancar. Saya harus beberapa kali menekan tombol telepon sampai acara berakhir. Intinya sih bergantung pada kecepatan tangan untuk menekan tombol telepon. Capek tapi kenangan yang tak terlupakan.

Selain lewat telepon, kami sering menyampaikan pesan secara langsung alias datang sendiri ke stasiun radio. Modusnya sih mau kirim pesan, padahal penasaran sama sosok penyiar yang diidolakan. Biasanya sepulang sekolah kami berbondong-bondong ke sana. Bisa dibilang kedekatan antara penyiar dan pendengar itu erat banget. Banyak yang menjadikan para penyiar layaknya kakak sebagai tempat curhat, calon gebetan atau bahkan saudara. Pokoknya, kalau belum pernah main ke stasiun radio bukan anak keren saat itu.

Bicara soal kedekatan dengan penyiar, saya jadi ingat Mba Shila, salah satu penyiar radio swasta. Bisa dibilang dia seperti seorang kakak, kami saling berkirim surat dan saya sering curhat sama dia Kami juga pernah ketemuan sekali di mall. Tuh, saya jadi merindukannya. Apa kabar ya dia sekarang.

Buat saya kehadiran radio di jaman itu benar-benar seperti teman sejati. Menemani malam-malam saya saat belajar menjelang ujian sekolah dan juga teman sebelum tidur.

Sekarang, perkembangan jaman sudah canggih. Saya penasaran apakah masih ada yang berkunjung ke stasiun radio untuk berkirim salam sepertu dahulu kala?

Ah, saya benar-benar merindukan masa-masa itu.


(Review) Miss Hammurabi: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Para Hakim

(Review) Miss Hammurabi: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Para Hakim

drama korea, miss hammurabi, kotakwarna,com
source: dramafever.com



Holla,

Beberapa hari yang lalu drama kesukaan saya Miss Hammurabi baru saja selesai. Jujur, saya merasa kehilangan karena buat saya drama asal negeri Korea itu memberi kesan yang mendalam setelah menontonnya. Semacam belum bisa move on gitu. 

Saya tidak pernah berencana untuk menonton drama Miss Hammurabi sebelumnya, malah saat itu saya tengah mengikuti Drama Korea Suits yang dibintangi oleh Park Hyun Sik. Saya sudah lama menantikan drama itu tayang karena kehadiran Hyun Sik. Drama terakhir yang diperankan oleh Hyun Sik, Strong Woman Do Bong Son membuat saya makin suka sama aktor asal Korea tersebut. Bisa dihilang Park Hyun Sik masuk dalam jajaran aktor korea favorit saya. 

Hal yang paling menyebalkan saat nonton drama yang tengah tayang di negaranya itu harus bersabar nunggu tiap episodenya karena hanya main seminggu dua kali saja. Untuk mengatasi kebosanan menunggu drama itu tayang lagi, saya mencoba beralih ke drama Miss Hammurabi yang diperankan oleh L (Kim Myungso) dan Go Ara. Apa daya ternyata pesona L lebih membuat saya bertahan dengan drama tersebut, belakangan saya malah tidak menyelesaikan menonton drama Suits lagi. Bye bye Hyun Sik nanti kalau kangen saya tengok lagi deh dirimu. 

Drama Miss Hammurabi ini berkisah tentang Park Chao Reum (Go Ara) yang merupakan Hakim baru yang ditugaskan di Departemen 44 Civil Affair (menangani kasus yang berhubungan dengan masyakarat). Hakim Park adalah hakim percobaan yang masih muda dan cukup vokal (alias sering protes) dalam lingkungan hakim. Dia tidak segan-segan mengkritik atasannya saat menyelesaikan kasus demi memberantas ketidakadilan. Sikap dia yang blak-blakan membuat Hakim Agung dan Hakim Kanan, Im Ba Reum (L) yang bekerja sama sebagai tim dibuat pusing. Tapi tanpa disadari cara kerja Hakim Park membawa perubahan baru di kantor Kejaksaan. 

Drama Miss Hammurabi ini mengingatkan saya akan drama Korea berjudul Romantic Doctor, di mana ada seorang Dokter yang bekerja bukan karena prestasi/uang tapi dia memilih untuk menyelamatkan pasiennya. Inti dari drama keduanya itu adalah sama-sama menginginkan perubahan. Bedanya, di drama Romantic Doctor adalah seorang dokter senior yang ingin mengubah pola pikir dokter-dokter muda tentang tugas dokter sebenarnya. Sedangkan dalam drama Miss Hammurabi ini adalah seorang hakim muda yang ingin mengubah pola pikir dan lingkungan Kejaksaan dalam menangani kasus.

Drama Miss Hammurabi ini agak berbeda dari drama-drama tentang hukum yang pernah saya tonton. Drama lain sejenis lebih menekankan pada kasus tapi dalam dalam Miss Hammurabi, kita akan diajak untuk mengenal sisi lain dari seorang Hakim. Bagaimana pusingnya seorang Hakim dalam membuat keputusan dan juga perasaan para hakim saat memutuskan seseorang itu bersalah atau tidak. 

Dalam setiap episode kita akan disuguhkan berbagai macam kasus yang akan membuat tersentuh. Saya menangis saat Hakim Park harus menangani kasus pelecehan seksual seorang wanita dan kasus tersebut mengingatkan akan dirinya yang pernah dilecehkan. 

Oh iya, dalam drama ini juga ada kisah romantis ala Hakim Park Chao Reum dan Hakim Im Bareum yang manis membuat gemas. Keduanya saling tarik ulur padahal sama-sama suka. Saya suka dengan cara Hakim Im yang selalu menjaga Hakim Park di saat mengalami kesulitan. Dalam drama Ini juga akan ada kisah romantis ala Hakim Bo Wang dan anggota Panitera Do Seok yang membuat drama ini layak untuk ditonton sampai habis. 

Buat yang suka Drama Korea berbau hukum nan romantis, drama Miss Hammurabi ini saya rekomendasikan. 

Ada yang sudah nonton?