Rekomendasi Food Game Simulator Online

Rekomendasi Food Game Simulator Online

rekomendasi food game simulator online



Pernah nggak sih, di saat sedang asyik menulis tiba-tiba rasa bosan melanda? Alhasil mendadak nggak tahu harus menulis apalagi. Sebagai seorang blogger, saya sering mengalami hal seperti ini. Sedang asik menulis draft blog, tiba-tiba berhenti karena nggak tahu harus nulis apa.

Biasanya, saat seperti ini saya memilih untuk berhenti sejenak. Beranjak dari kursi atau membuka aplikasi lain, seperti main game online. Belakangan ini saya sedang suka main game simulasi, di mana kita bermain game seperti kehidupan nyata. Ada banyak sekali permainan simulasi yang bisa kamu mainkan di dunia maya, salah satunya genre food game layaknya permainan Diner Dash yang sering saya mainkan di PC dulu.

Memainkan game simulasi itu sangat seru, dibutuhkan kejelian dan kesabaran. Salah strategi bisa gagal dan kalah, apalagi tiap level itu punya level ketegangan tersendiri. Ada kalanya game simulasi menyenangkan untuk dimainkan, tapi banyak juga yang kadang malah bikin stress.

Nah, kali ini aku mau kasih beberapa rekomendasi food game simulator online buat kamu mainkan saat bosan di rumah.

Rekomendasi Food Game Simulator Online


Ice Cream Bar


ice cream bar game online



Merupakan sebuah permainan di mana kamu diminta untuk menjual ice cream dengan berbagai macam rasa dan topping yang disesuaikan dengan permintaan pembeli.

Di awal game ini memang terlihat mudah karena hanya menyediakan satu macam es krim, lama kelamaan permintaan pembeli semakin aneh-aneh yang tentu kita juga harus jeli saat membuat dan memberikannya. Jangan sampai salah dan membuat pembeli marah.

Bagi penyuka tipe game simulasi yang model intense begini, kamu harus coba Ice Cream Bar

Tap Supermarket


tap supermarket game online, simulator game



Tap Supermarket adalah sebuah permainan simulasi toko groceries, di mana kamu bertugas sebagai kepala toko yang bertugas memantau stok bahan-bahan toko, membantu pembeli berbelanja dan menggunakan keuntungan untuk memperluas isi toko.

Permainan yang sebenarnya mudah. Namun, untuk saya yang kadang nggak sabaran cukup bikin pusing.


Pizza Shop


pizza Shop Game online



Pizza Shop merupakan permainan di mana kamu diharuskan membuat pizza sesuai dengan pesanan pembeli, mulai bentuk hingga isian yang diinginkan dan tentu saja harus segera diantarkan sebelum pembeli marah.

Dalam permainan ini dibutuhkan kejelian dan kecepatan tangan supaya tidak salam dalam membuat pesanan pelanggan. Ada 14 tahapan yang bisa kamu mainkan dari game ini.

Baca juga:

Coffee Shop


coffe shop game, simulator food game online

Layaknya penjual kopi, di game coffee shop ini kamu akan belajar simulasi cara menjual kopi selama 1 bulan; mulai dari membeli bahan-bahan hingga membuat racikan yang tepat untuk dijual plus menentukan harga jual biar balik modal.

Baru hari kelima, modal saya buat jualan kopi habis alias bangkrut. Emang nggak bakat jualan kayaknya.

Dari beberapa game yang sudah saya mainkan ini, tentu saja favorit saya sih Coffee Shop sama Tap Supermarket. Oh, iya kalian pasti penasaran saya main game online di mana?

Ceritanya saya nemu situs namanya mortgage calculator, sebuah website untuk kebutuhan finansial, tapi mereka juga menyediakan permainan yang bisa kita mainkan secara online kalau lagi suntuk sama pekerjaan. Game yang disediakan nggak jauh-jauh dari urusan angka. Ada beragam kategori game yang bisa dicoba, selain food game simulator yang saya sebutkan di atas.

Kalian suka main game juga nggak? Game apa yang sedang kalian mainkan saat ini? Boleh banget cerita di kolom komentar.


 Solitaire, Game Legenda Sepanjang Masa

Solitaire, Game Legenda Sepanjang Masa

solitaire org, game solitaire, game jadul, game legenda



Solitaire, Game Legenda Sepanjang Masa


“Dek, nanti pinjam laptopnya ya? Mau main Solitaire”


Hayoo, ngacung. Siapa di sini yang masih suka main Solitaire kayak Bapak? Permainan kartu yang awal kemunculannya di tahun 1990-an ini sudah berhasil merebut perhatian banyak kalangan di berbagai usia. Nggak cuman anak muda, bapak-bapak banyak kecanduan sama game yang satu ini.

Pernah dong ketika jaman kuliah ada urusan ke Tata Usaha, eh petugasnya malah asik mainan Solitaire. Padahal ya pas jaman itu perkembangan game sudah cukup meningkat, tapi ya gitu deh game yang ringan dan nggak butuh banyak ruang penyimpanan ya game Solitaire ini. Apalagi, biasanya sudah menjadi game wajib yang sudah tersemat di komputer dan laptop.

Eh, tapi memang sih board game solitaire ini bikin candu, padahal mainnya sederhana cuman modal klik klik mouse sampai urutan kartunya sesuai. Itu saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam mainnya apalagi kalau sekalinya udah menang, ya lanjut terus sampai lupa waktu. Tahu-tahu sudah di depan komputer 2 jam hanya main Solitaire saja. Nggak produktif banget.

Main Solitaire ini sama asyiknya kalau kita main kartu bareng teman, lalu kalau ada yang kalah mukanya dicoret sama adonan bedak yang sudah dicairkan sama air. Lebih parah lagi pas main sama kakak, bagi yang kalau main remi pakai helm atau nggak sambil jongkok. Wkwkwk.

Mungkin hanya anak 90-an yang mengalami kesenangan dalam sebuah permainan.


Baca juga:

Macam-Macam Permainan Solitaire


Seiring perkembangang, game Solitaire juga ikut berkembang. Nggak hanya yang tipe klasik seperti yang biasa kita mainkan. Solitaire sekarang memiliki beberapa macam model dengan cara permainan yang berbeda.


Spider Solitaire


spider solitaire



Spider Solitaire pada dasarnya permainan yang menggunakan 8 fondasi kartu harus terisi penuh supaya menang. Gambaran tata letaknya menyerupai delapan kaki laba-laba.

Spider Solitaire memiliki cara permainan yang sedikit berbeda dari Solitaire klasik. Pada klasik Solitaire semua 4 macam kartu digunakan. Pada Spider Solitaire jumlah macam kartu ditentukan berdasarkan level. 1 kartu untuk level mudah, 2 kartu untuk level menengah dan 4 kartu untuk level ahli.

Klondike


klondike solitaire



Klondike merupakan permainan kartu menantang yang bisa dimainkan sendirian. Tujuan akhir dari permainan ini adalah tumpukan kartu yang berurutan: K,Q,J,10,9,8,7,6,5,4,3,2,A.

Penilaiannya dimulai dari meletakan satu kartu di atas fondasi dengan nilai +15. Menambahkan sebuah kartu di tumpukan/tableau akan mendapatkan nilai +5 dan setiap 30 detik akan mendapatkan pengurangan angka -8.

FreeCell


freecell solitaire



Berbeda dengan Solitaire klasik, FreeCell menyediakan ruang kosong sementara untuk menyimpan kartu-kartu. Freecell dapat digunakan untuk menyimpan satu kartu. Serupa dengan Solitaire, tujuan utama dari permainan ini adalah membuat tumpukan kartu dalam sebuah urutan.

Cara penilaiannya dimulai dari angka 500, setiap perpindahan kartu akan mengurangi poin +1. Supaya menang, kamu harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.

Sekarang, kamu sudah nggak perlu bersusah payah lagi kalau ingin main Solitaire di mana saja, tanpa perlu menyiapkan perangkat PC/laptop. Kamu bisa bermain Solitaire ketika sedang melakukan perjalanan, menunggu antrian rumah sakit atau saat bosan. Melalui situs solitaire.org, dan enaknya kamu bisa main bermacam-macam game yang ada di dalamnya dengan menggunakan browser. Sehingga bisa diakses melalui smartphone.

Mudah, bukan?

Nggak salah deh kalau game solitaire masuk dalam kategori game legenda sepanjang masa karena sampai saat ini masih banyak penggemarnya.
 5 Rekomendasi Game Jadul Online

5 Rekomendasi Game Jadul Online

game jadul online, game jadul



Perkembangan Game Era 90-an



Bagi saya yang lahir di era sebelum 90, tahun 1990 itu memberikan banyak kenangan, meski saat itu perkembangan teknologi belum sepesat sekarang, tetap saja menyisakan kenangan manis untuk dikenal, termasuk game.

Saya masih ingat pernah merengek sama Mami untuk dibelikan Game Boy, di mana pada era itu merupakan satu-satunya game console yang ada. Harganya terbilang cukup mahal padahal layarnya masih hitam putih dengan UI yang seadanya. Itu saja sudah bikin bahagia setengah mati berasa punya harta karun.

Permainan favorit saya waktu itu tentu saja tetris. Berupa game puzzle yang berupa balok-balok. Sederhana, tapi menantang. Bahkan, dulu saya dan kakak sempat bikin perlombaan siapa yang memperoleh skor tertinggi. Bisa pakai Game Boy tersebut selama 2 hari.

Setelah kenal Game Boy, saya mulai memiliki komputer. Komputer jaman dulu itu kalau mau menjalan program masih membutuhkan yang namanya disket. Jadi, dulu saya suka copy lagu dan program dari guru komputer di sekolah, termasuk game. Game di komputer jaman itu lumayan loh sudah mulai berwarna dan beraneka ragam macamnya. Yang paling terkenal itu pacman dan Minesweeper. Kalau pelajaran komputer suka diam-diam main 2 game tersebut.

Perkembangan game era sekarang makin cepat dan beragam. Menggunakan AI yang memungkin game tersebut mirip dengan kehidupan asli manusia, sebut saja The Sims. Namun, main game sekarang ini membutuhkan perangkat yang mumpuni, jika tidak siap-siap saja kesal saat main karena tidak berjalan lancar.

Itulah kenapa saya seringkali merindukan permainan jaman dulu. Kadang mikir, masih ada nggak sih game jaman dulu yang sering saya mainkan itu?

Eh ternyata ada loh. Ada sebuah situs namanya plays.org, yang menyediakan banyak permainan yang dulu kamu temukan di game boy, komputer jadul. Sembari istirahat sehabis menulis, saya bisa rehat sejenak sambil main games online.


Baca juga:


5 Rekomendasi Game Jadul Online


Tetris


game jadul, tetris, supertetris


Siapa yang suka main tetris? Puzzle Block yang kadang bikin keki kalau salah mengatur strategi sehingga akhirnya kalah. Ternyata sekarang, tetris juga bisa dimainkan secara daring dan tetap menyenangkan loh. Seru, bisa dimainkan saat istirahat makan siang.


BattleShip



battleship, game jadul, rekomendasi  game jadul



Saya sudah agak lupa, di mana saya pernah memainkan game yang satu ini. BattleShip merupakan permainan strategi di mana kita harus menyembunyikan kapal-kapal perang yang kita punya supaya tidak tertembak oleh musuh.

Minesweeper


minesweeper, game jadul online, game jadul



Ini merupakan permainan strategi di mana kamu harus mengatur supaya tidak terkena bomb. Persis kayak kita berpetualang ke ladang ranjau. Bagaimana caranya kita harus mengatur strategi supaya bisa keluar dari ladang ranjau tersebut dengan selamat. 

Entah, dari jaman dulu sampai sekarang, saya selalu nggak bisa main model atur strategi begini. Hampir dipastikan selalu kalah. Agak memalukan ya. Eh, tapi kalau suka main game yang membutuhkan konsentrasi ini. Kamu harus coba deh.


Snake & Ladder


ular tangga online, game jadul online, snake Ladder


Ular tangga. Kayaknya ini permainan favorit jaman kita masih anak-anak dulu. Mainnya berkelompok menggunakan dadu. Siapa yang lebih dahulu mencapai garis finish, dialah pemenangnya.

Sekarang, ternyata sudah ada versi onlinenya sehingga bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja. Paling sebal itu kalau sudah mau sampai garis finish, eh ketemu ular yang panjang akhirnya turun lagi sampai bawah.


Solitaire


permainan solitaire, solitaire


Solitaire merupakan permainan kartu pertama yang saya mainkan. Permainan ini bisa dibilang masuk dalam kategori ringan sehingga mudah dimainkan oleh berbagai kalangan usia. Bahkan Papi merupakan fans berat dari game yang satu ini. Memang seru sih apalagi kalau menang terus.

Yap, itulah 5 rekomendasi game jadul yang masih bisa dimainkan secara online. Bisa dimainkan saat penat dengan kesibukan kantor atau sedang stuck karena tidak punya ide menulis seperti saya.


Kalau kamu lebih suka main secara online atau menggunakan game console saat bermain game?
 Awaken Kdrama (2020): Manusia yang Mencari Keabadian

Awaken Kdrama (2020): Manusia yang Mencari Keabadian

review Awaken kdrama 2020

Korean Drama: Awaken (2020)


Sebagai penggemar lama drama Korea, saya sudah berada dalam tahapan menonton drama tersebut karena memang jalan ceritanya yang menarik. Bukan lagi melihat siapa aktor/aktris yang memerankan karakter dalam drama tersebut. Biasanya, saya akan menonton 1-2 eps terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah lanjut atau tidak.

Sama halnya ketika menonton drama Awaken yang sudah tamat.. Bagi saya genre thriller itu selalu punya jalan cerita yang menarik untuk ditonton apalagi ada nilai tambah karena diperankan oleh babang Nam Gong Min, yang memang memiliki kemampuan akting yang mumpuni. Terakhir kali nonton si Babang pas drama Doctor Prisoner yang membuat saya geleng-geleng kepala.


Sinopsis:



Main Cast:


Nam Goong Min as Do Jung Woo

Seol Hyun as Gong Hye Won

Lee Cung Ah as Jamie Leighton

Yoon Sung Woo as Moon Jae Woong




Berawal dari sebuah kasus pembunuhan misterius yang terjadi di kota. Setelah diselidiki ternyata kasus-kasus pembunuhan ini berhubungan dengan kejadian 26 tahun lalu. Do Jung Woo (Nam Goong Min) dan Gong Hye Won (Seol Hyun) mencoba untuk membuka kembali rahasia dibalik kasus 26 tahun lalu yang berhubungan dengan kasus sekarang.

Review Drama Korea: Awaken (2020)



nam gong min awaken kdrama 2020, kdrama 2020, awaken kdrama 2020



Drama ini dibuka dengan adegan kebakaran besar di sebuah desa, di mana saat kebakaran terjadi semua orang dewasa saling membunuh, lalu diikuti adegan di mana ada empat anak kecil dan satu orang dewasa berkumpul di sebuah ruangan yang gelap. Salah satu satu anak tersebut terlihat membaca sebuah puisi, lalu diikuti lampu dalam ruangan yang menyala-mati terus menerus. Belakangan, adegan kebakaran ini dikenal sebagai Tragedi di Malam Desa putih yang merupakan akar permasalahan di drama ini.

Adegan berikutnya di mana Kepolisian mendapatkan kasus pembunuhan berantai yang hampir semua korbannya melakukan aksi bunuh diri. Hal ini membuat pihak kepolisian mengalami kebingungan menentukan siapa dalang dari aksi bunuh diri ini. Mereka juga bekerja sama juga dengan Jamie Leighton, ahli kriminologi dari Amerika untuk memecahkan kasus ini.

Satu per satu penyebab dari kasus pembunuhan ini mulai terbuka dan ternyata berhubungan dengan Tragedi Malam Putih 28 tahun lalu.

Kumpulan Elite Manusia Mencari Keabadian


Manusia dilengkapi otak untuk berpikir, sayangnya terkadang manusia menggunakan akal pikiran untuk kadang kebablasan sehingga sudah merasa seperti Tuhan. Sama seperti drama Awaken ini, di mana ada sekelompok Elite yang ingin hidup abadi, selalu sehat dan menolak tua.

Mereka sengaja melakukan penelitian obat di sebuah pulau terpencil yaitu Desa Malam Putih. Di desa tersebut terdapat laboratorium pengujian obat yang di mana menggunakan anak-anak sebagai alat uji cobanya.

Anak-anak yang berhasil dalam tahapan pengujian obat, akan diambil darahnya yang kemudian akan dibuat sebagai bahan baku obat keabadian. Sedangkan, yang tidak berhasil mayatnya akan ditumpuk dan dibakar. Rasanya sedih ya ketika anak-anak tersebut hanya dianggap sekedar objek penelitian, nyawanya seakan tidak berharga.

Dari ratusan anak-anak yang diuji coba tersebut, ada 5 anak yang memiliki nilai sempurna dan lari saat tragedi malam di Desa putih. Di antara ke 5 anak tersebut ada 3 anak yang memiliki kemampuan khusus yang kemudian dicari-cari oleh laboratorium, yaitu Do Jong Woon, Jamie Leighton dan Moon Jae Woong

Pengujian obat terhadap anak-anak sempat terhenti karena tragedi malam putih, namun tetap saja kumpulan elit tersebut diam-diam terus melakukan pengujian terhadap anak-anak berkedok sebuah Yayasan Anak Yatim Piatu. Jadi, mereka sengaja menampung anak yatim piatu tersebut sebagai objek penelitian mereka. Gila nggak sih?

Bagian yang paling mencengangkan adalah pimpinan dari desa malam putih tersebut dari Pak Presiden dan Ibu dari Do Jong Woon dan Jamie Leighton ikut serta dalam proyek ini sebagai peneliti yang rela mengorbankan kedua anaknya demi sebuah keabadian.


Kasih Sayang Seorang Anak Kepada Ibunya


Setelah 26 tahun akhirnya Do Jong Woon kembali berkesempatan untuk ketemu ibunya yang merupakan peneliti. Dia takjub karena melihat Ibunya tidak mengalami penuaan setelah 26 tahun tidak berjumpa.

Do Jong Woon kira Ibunya akan tobat ternyata dia salah. Ibunya tetap bersikukuh menggunakan Jong Woon sebagai bahan utama dari obat ini. Jadi, bisa dibilang sampel percobaan yang paling sempurna adalah Jong Woon ini, mangkanya dia paling dicari sama yayasan malam putih.

Akibat dari percobaan ini Jong Woon memiliki kemampuan supranatural yang itu bisa mengendalikan listrik. Pada akhirnya, Jong Woon memilih untuk bersama ibunya, dia meminta Jamie untuk hidup lebih baik dan kemudian laboratorium itu meledak.

Meski diperlakukan hanya sebagai objek penelitian oleh ibunya, Do Jong Woon memilih untuk merawat ibunya yang selamat dari ledakan tersebut.


Masa Kanak-Kanak yang Terenggut



Bisa kamu bayangkan bagaimana kehidupan Do Jong Woon, Jamie Leighton dan Moon Jae Woong yang sejak lahir hidup di pulau terpencil sebagai objek penelitian. Mereka mana punya kenangan indah akan masa kanak-kanak.Hidup mereka hanya terbatas di sebuah pulau terpencil, di mana sehari-hari diawasi dan disuntik obat-obatan yang sewaktu-waktu bisa membuat nyawa mereka melayang.

Saat mereka berhasil lari dari desa malam putih, mereka kebingungan bagaimana harus berbaur dengan dunia luar.

Do Jong Woon tumbuh menjadi anak yang tidak kenal takut, kadar kepercayaan dia terhadap orang lain menjadi kecil. Bahkan, dia rela menepis rasa sukanya pada Hye won karena tidak ingin gadis itu terluka.

Moon Jae Woong
memiliki gangguan kepribadian akibat dari percobaan tersebut. Ada kalanya dia menjadi pria yang sangat lemah dan penakut, namun sisi lainnya dia menjadi orang pendendam dan memiliki kemampuan untuk menciptakan dunia khayalan sehingga mudah baginya untuk mengendalikan orang lain.

Jamie Leighton
tumbuh menjadi gadis yang tegas, OCD dan sering mengalami halusinasi akibat dari percobaan tersebut. Dia mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan orang lain.

Bagi saya drama Awaken ini menarik untuk ditonton, apalagi kalau kamu penyuka genre thriller ke arah sci fi, drama korea Awaken ini layak untuk ditonton. Apalagi Nam Goong Min sebagai pemeran utama. Rasanya hampir semua drama dia itu keren abis. Penjiwaan akan karakternya nggak pernah main-main.

Baca juga:


Kesimpulan


Drama korea Awaken merupakan serial drama korea yang merupakan gabungan dari genre thriller, Sci Fi dan Fantasi yang asik ditonton di akhir pekan bersama keluarga. 


awaken kdrama 2020, seolhyun

Review Navillera Kdrama (2021): Kejar Mimpimu Sampai Dapat

Review Navillera Kdrama (2021): Kejar Mimpimu Sampai Dapat

navillera kdrama 2021

Navillera (2021)


Rabu kemarin, drama Navillera yang diperankan oleh Song Kang baru saja tamat. Sejak awal melihat posternya di Netflix, saya sangat penasaran akan seperti apa jalan cerita dari drama ini. Apalagi dari cuplikannya terlihat ada seorang anak muda dan seorang kakek yang sama-sama punya mimpi menari balet. Buat saya itu sesuatu yang menarik dan tidak ingin terlewatkan begitu saja.


Sinopsis



Drama: Navillera (English & Korean title)
Revised romanization: Navillera
Hangul: 나빌레라
Director: Han Dong-Hwa
Writer: Hun (webcomic), Ji-Min (webcomic), Lee Eun-Mi
Network: tvN
Episodes: 12
Release Date: March 22 - April 27, 2021
Runtime: Monday & Tuesday 21:00
Language: Korean
Country: South Korea


Dimulai dari Sim Dok-Choel (Park In-Hwan) yang memiliki impian masa kanak-kanak, yaitu ingin tampil dalam pertunjukan balet. Sim Dok Choel merupakan pria berusia 70 tahun yang baru saja pensiun dari pekerjaannya sebagai tukang pos. Bertahun-tahun bekerja untuk keluarganya yang membuatnya melupakan impian kanak-kanaknya. Hal ini mendorong Pak Sim untuk mencoba kembali mewujudkan mimpinya itu. Sayangnya, keinginan tersebut ditentang oleh istri dan semua anaknya. Namun, Pak Sim tidak menyerah, dia memutuskan untuk bergabung dengan lembaga balet, di sana beliau bertemu Lee Chae Rok.

Lee Chae Rok, merupakan pemuda berusia 23 tahun. Selama perjalanan hidupnya, dia sudah mencoba berbagai macam olahraga, mulai dari Baseball, Berenang, dan Sepak Bola. Namun, dia merasa tidak berbakat di sana. Kemudian, dia tertarik dengan Balet seperti sang ibu yang merupakan penari balet. Ibunya meninggal karena sebuah penyakit saat Chae Rok masih muda. Sedangkan Ayahnya dipecat dari pekerjaannya sebagai pelatih Sepak Bola. Lee Cha Rock merasa bahwa dirinya berbakat di balet, tapi Chae Rock kesulitan untuk menghubungi ayahnya dan mengalami masalah finansial. Dia memilih menyerah dengan Balet, sampai Chae Rok bertemu dengan Pak Sim.

Main Cast:




song kang, park in hwam



Park In Hwan, seorang aktor berusia 70 yang sudah malang melintang di dunia perfilman. Aktingnya sudah tidak diragukan lagi. Dalam drama ini, beliau memerankan karakter Sim Dok Choel, seorang Ayah yang rela bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya hingga melupakan mimpi masa kecilnya.

Karakter Pak Sim ini hangat, mudah beradaptasi dengan orang lain bahkan yang berbeda usia. Ceria dan kadang ngomongnya blak-blakan. Sayang banget sama anak-anaknya. Beliau selalu mendukung semua keputusan anaknya.

Song Kang, jujur ini kali pertama saya menyaksikan akting Song Kang. padahal ia lumayan wara-wiri di dunia drama. Mungkin, saya yang kelewatan untuk menyadari bahwa pesona Song Kang luar biasa. Bahkan, di drama ini dia rela mengikuti kursus balet selama 6 bulan. Benar-benar profesional.

Karakternya sebagai Lee Chae Rok, merupakan pemuda yang pekerja keras. Meski hidup sendirian karena sang ayah sehabis dibebaskan dari penjara memilih pindah ke pulau kecil tidak membuat Chae Rok putus asa. Dia bahkan melakukan banyak pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pribadinya hangat, sopan sama orang tua. Ya anak baik dengan karakter luar biasa.


Navillera, Bukan Sekedar Drama Tentang Balet



kdrama 2021, navillera kdrama




Dari sinopsisnya kalian bisa menebak bahwa drama ini menitikberatkan pada perjuangan meraih mimpi. Kita pasti sadar dong, pernah punya impian/cita-cita di masa kecil. Sayangnya, kadangkala apa yang kita impikan terbentur banyak hal sehingga tidak lagi memprioritaskannya. Lalu, melupakannya menjadi sebuah kenangan yang tetap terukir.

Navillera, bisa dibilang merupakan drama terbaik yang saya tonton. Drama ini tidak menilik sisi lain dari seorang balerina. Ada kisah-kisah kecil dari tiap karakter yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang kita jalani.

Baca juga:

Meraih Impian Bukan Perkara Usia



kdrama, song kang, pak in hwan

“Bisakah, kamu melewati masa tuamu dengan normal.”


Itulah yang dikatakan Hae Nam, istrinya kepada Pak Sim ketika beliau ingin belajar balet. Tidak hanya penolakan dari sang istri, anak pertama dan kedua juga menentang keinginan sang ayah tersebut.

Namun, tekad Pak Sim, lelaki berusia 70 tahun itu terlampau kuat. Sehingga, dia tetap teguh untuk mewujudkan impiannya tersebut untuk bisa tampil di panggung menarikan tari swan lake kesukaannya. Meski tiap hari kehadirannya ditolak sama Chae Rok, karena menurutnya, beliau terlalu tua untuk belajar balet.

Satu hal yang membuat saya terharu, keinginannya untuk tampil di panggung ini karena beliau ternyata menderita Alzheimer sehingga kapan saja bisa kehilangan memori. Sebelum semua ingatannya menghilang, beliau ingin mewujudkan mimpi masa kecilnya.

Banyak adegan yang mengandung bawang, ketika Pak Sim Doek Chol berusaha melakukan gerakan-gerakan balet di usianya yang senja dan juga betapa keras usaha beliau bangun pagi untuk melakukan latihan fisik. Belum lagi penolakan dari orang-orang terdekat yang membuat saya meneteskan air mata.

Jadi, drama ini mengajarkan bahwa meraih mimpi itu bukan perkara usia. Semua orang tanpa batasan umur bisa mewujudkan mimpi yang dimiliki. Jika gagal, coba lagi karena akan selalu ada hal pertama.

Temukan Kebahagiaan Versimu


“Apa yang membuatmu berbahagia?”

Pertanyaan dari Chae Rok kepada Eun Ho, membuat gadis itu berpikir ulang tentang arti kebahagiaan bagi dirinya. Selama ini Eun Ho merasa selalu bahwa apa yang dilakukan selalu gagal, termasuk saat seleksi pekerjaan. Tekanan dari ayah juga membuatnya stress dan pada akhirnya Eun Ho meledak di depan ortunya.

Gara-gara ini, hubungan Eun Ho dan ortunya membaik. Kedua orang tuanya mulai memahami keinginan si anak dan membiarkan Eun Ho melakukan hal yang membuatnya bahagia.

Persahabatan Beda Usia Juga Mengasyikkan


Persahabatan beda usia itu juga mengasyikkan loh. Nggak percaya? Lihat saja bagaimana hangatnya hubungan antara Lee Chae Rock dan Shim Doek Chol.

Persahabatan beda generasi yang kadang bikin Chae Rock sebal karena pak Shim ini bawel dan kadang suka ikut campur seperti saat dia bermasalah dengan Ho Beom. Sebaliknya, meski Chae Rock suka marahin pak Shim, tapi beliau sayang dengan Chae Rock layaknya cucu.

Berkat Pak Shim, hubungan Chae Rock dengan sang ayah membaik. Sebaliknya, karena Chae Rock, keluarga Pak Shim belajar untuk mengerti keadaan ayahnya.

Ada satu adegan yang bikin air mata mengalir, ketika Pak Shim hilang ingatan di taman. Beliau tidak mengingat Chae Rock. Demi mengembalikan ingatan Pak Shim, Chae Rock menari balet di bawah turunnya salju. Sebuah adegan yang indah. Rupanya, setiap kali melihat Chae Rock menari, ingatan Pak Shim kembali.

Momen indah lainnya saat Pak Shim menghilang, semua anggota keluarga ikut mencari termasuk Chae Rock. Ada sebuah adegan di mana Pak Shim meminta turun dari mobil karena salju sedang turun. Di saat Pak Shim melihat indahnya salju, ada Chae Rock yang tengah berdiri menatapnya, dan Pak Shim tiba-tiba menarikan tarian balet di depan Chae Rock. Rupanya beliau mengingat tarian Chae Rock saat di taman ketika salju turun.

Puncaknya ketika mereka berdua harus tampil dalam gala, setelah Pak Shim kehilangan ingatannya. Beliau memutuskan untuk tidak jadi tampil karena tidak ingin merepotkan orang lain, tapi Chae Rock menolak. Dia tidak mau tampil sendiri tanpa Pak Shm. Bahkan, saat Pak Shim kehilangan ingatan di panggung, Chae Rock dengan cantiknya menari di depan Pak Shim untuk membangkitkan ingatan. Pada akhirnya mereka berdua berhasil menyelesaikan penampilannya dengan baik.


Jangan Menyalahkan Orang Lain Atas Kegagalanmu



Menyalahkan orang lain atas kegagalanmu itu rasanya paling gampang. Sama seperti Ho Boem, rekan satu tim sepak bola Chae Rock yang merasa hidupnya gagal akibat terpilih jadi tim inti oleh pelatih yang merupakan Ayahnya Chae Rock.

Sejak saat itu, Ho Boem melampiaskan kemarahannya pada Chae Rock. Dia merasa iri karena teman satu timnya kini berhasil di bidang lain. Ada saja tingkahnya untuk menyakiti hati Chae Rock, sampai mencelakakan secara fisik.

Suatu hari Pak Shim mendatangi Ho Boem. Beliau mengatakan jangan menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kamu juga bisa kembali mencoba dan sukses dengan caramu sendiri.

Ternyata, ada alasan kenapa pelatih tidak memasukkan Ho Boem ke tim inti karena saat itu dia mengalami cedera yang serius. Jika dilanjutkan, bisa dipastikan Ho Boem tidak bisa main bola lagi. Saat pelatih tersebut meminta maaf dan bilang kalau sebenarnya Ho Boem itu berbakat di sepak bola. Pemuda itu menangis tersedu-sedu. Selama ini, dia hidup dalam kemarahan dan menyalahkan orang lain.

Pada akhirnya, dia mencoba kembali kemampuannya di bidang sepak bola seperti mimpinya. Meski jalannya masih panjang, setidaknya Ho Boem sudah berusaha mewujudkannya.

Penerimaan Dari Orang Terdekat Itu Penting


Kisah pak Shim yang sukses tampil pagelaran balet merupakan hasil dukungan dari keluarga besarnya. Meski pada awalnya sang istri dan anak-anaknya tidak setuju. Namun, kegigihan Pak Shim dan Chae Rock berhasil menaklukkan hati keluarga. Pada akhirnya mereka mendukung ayahnya berlatih balet demi mewujudkan impian masa kanak-kanak.

Kesimpulan


Navillera bukan hanya drama yang berkutat soal Balet. Tiap tokoh di dalam drama sepanjang 12 episode ini mempunyai kisah yang saling menghangatkan dan berhubungan dengan keseharian kita. Kamu harus siap terhanyut dalam emosi yang di setiap episode.


Selamat menonton.
 Do You Like Brahms Kdrama Review (2020): Cinta, Musik dan Impian

Do You Like Brahms Kdrama Review (2020): Cinta, Musik dan Impian

do you like brahms, kim min jae, park eun bi, sbs
Credit: SBS



Do You Like Brahms (2020)



Kemarin, drama korea Do You Like Brahms baru saja tamat dan saya masih merasakan euforianya sampai hari ini. Biasanya saya kalau sudah suka sama sebuah drama, ingin rasanya untuk membuat ulasan di blog, ya sekalian memperbaharui blog setelah 2 minggu lamanya hiatus. Apalagi saya sudah janjian sama mba Ria Rochma mau review bersama Do You Like Brahms


Sinopsis:



Judul: Do you Like Brahms?

Episode: 32 

Network: SBS

Genre: Musical, Romance


Drama ini berkisah Chae Song Ah yang diperankan oleh Park Eun Bin, merupakan seorang mahasiswa Jurusan Bisnis yang mempunyai passion di dunia musik memilih untuk melanjutkan kuliahnya di jurusan musik klasik meski mendapatkan pertentangan dari keluarga besar. Song Ah memiliki impian ingin menjadi violinist. Meski terlambat kuliah dari teman-temannya, dia tetap bersemangat dalam memainkan biola demi mencapai mimpinya.

Ada juga Park Joon Young, seorang pianis jenius yang sudah malang melintang di dunia musik klasik dan memenangkan banyak kompetisi internasional. Dia lelaki yang tampan dan baik. Namun, memiliki banyak cerita sedih dalam hidupnya.


Main Cast:


do you like brahms cast, park eun bin, kim min jae




Park Eun Bin, saya mengenalnya dari drama Judge vs Judge, di mana dia berperan sebagai Hakim. Di drama Do You Like Brahms? Park Eun Bin memerankan karakter Chae Song Ah, seorang wanita yang menyukai biola dan memiliki mimpi ingin menjadi pemain biola.

Memiliki kepribadian hangat, baik (bisa dibilang terlalu baik karena sering dimanfaatkan oleh orang lain), terkadang bersifat hati-hati alias tidak ingin menyakiti orang lain, kurang percaya diri terhadap kemampuan, sedikit pencemas.

Kim Min Jae
, setelah sukses bergabung dengan drama Romantic Doctor 1 dan 2 sebagai perawat ruang emergency, Kim Min Jae kembali lagi ke dunia drama, berperan sebagai Park Joon Young, seorang pianis yang terkenal yang sudah banyak memenangkan penghargaan internasional.

Memiliki kepribadian yang tertutup karena sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk berkompetisi sehingga hubungan sosialnya tidak terlalu baik, lebih suka memendam perasaannya sendiri.


Baca juga:

Black Dog Kdrama Review

The Lies Within 

Koleksi OST Drama Korea, Memang Mengerti artinya? 

 

 

Review Drama Do You Like Brahms



Bagi saya film/drama bertema musikal itu menarik untuk ditonton, berhubung saya sendiri nggak bisa bermain alat musik, suka saja menyaksikan pertunjukan musik. Rasanya menenangkan mendengarkan alunan Piano, Biola, dan Cello menjadi satu.

Alasan ini yang membuat saya tidak ingin melewatkan drama Do You Like Brahms ini. Saya akan membahas lebih lengkap drama ini berdasarkan poin-poin yang menurut saya menyenangkan.


Aktor dan Aktris yang Totalitas



Ada fakta yang menarik dari pembuatan drama Do You Like Brahms ini, baik Kim Min Jae maupun Park Eun Bin benar-benar bermain dengan alat instrumetal seperti piano atau biola.

Di beberapa video dibalik pembuatan layar yang beredar di youtube, bisa dilihat bahwa Park Eun Bin mendapatkan pelatihan tentang permainan biola, pun Kim Min Jae yang juga memiliki guru untuk memainkan piano. Mereka berdua bekerja keras belajar alat musik tersebut untuk menyuguhkan karakter yang akan dikenang oleh para penontonnya, termasuk saya. 

Bintang utama dari dari drama ini benar-benar totalitas dalam memainkan perannya sebagai pianis dan violinist, mengingatkan saya pada drama hospital playlist di mana para pemain utamanya juga memainkan alat musik dan bernyanyi layaknya grup band.


Pengetahuan Tentang Musik Klasik



Dalam drama Do You Like Brahms kita akan diajak berkenalan dengan tokoh musik klasik seperti Johannes Brahms, Schumann, dan Clara. Bahkan, jalan cerita dari drama ini berdasarkan kisah cinta Brahms yang jatuh cinta pada Clara, istrinya Schumann. serta istilah-istilah dalam dunia musik klasik yang memberikan banyak wawasan baru. Sehabis menonton drama ini, kok saya ingin rasanya menonton pertunjukan musik klasik yang kata beberapa orang membosankan.


Berbakat vs Tidak Berbakat



do you like brahms, kdrama review, kotakwarna.com, do you like brahms review




“Pernah nggak kamu merasa ingin melakukan sesuatu yang kamu sukai, tapi lingkungan di sekitarmu merasa kamu itu bakatnya bukan di situ. Kamu tetap saja mempertahankan apa yang kamu cintai?”

Begitulah perasaan cinta Chae Song Ah kepada Biola, sejak kali pertama dikenalkan oleh sang ayah dengan musik klasik, Song Ah langsung jatuh cinta dengan biola. Dia mempunyai mimpi ingin menjadi violinist. Namun, orang-orang terdekat bahkan keluarga besarnya sendiri menganggap dia tidak berbakat.  Mereka meragukan kemampuan Song Ah bermain biola. Setelah menyelesaikan kuliah jurusan bisnis, Song Ah mengambil sebuah keputusan yang besar, dia memilih masuk jurusan musik. Seperti yang diimpikan.

Tidak mudah menjadi Song Ah, bagaimana dia harus mengejar ketertinggalannya di dunia musik, bagaimana dia rela menjadi asisten profesor di kampus demi diakui, eh ternyata profesornya tidak pernah berniat mengajak Song Ah ke dalam grup musiknya. Sungguh scene ini benar-benar menyedihkan.

Tidak hanya itu, kisah cintanya dengan Joon Young selalu disangkut pautkan dengan karir musiknya. Song Ah dianggap mendompleng kepopuleran dari Joon Young. Terlebih lagi ketika Joon Young memutuskan untuk menjadi pengiring Song Ah, semua orang kayak bilang, "ah yakin lo?"

Song Ah yang sempat tidak percaya diri dengan kemampuannya ternyata tampil memukau saat upacara kelulusan didampingi iringan piano Joon Young. Dia membuktikan dirinya mampu, meski pada akhirnya dia memutuskan untuk tidak melanjutkan S2 dunia musik bahkan berhenti bermain biola. Setidaknya Song Ah bisa mewujudkan mimpinya melakukan resital biola dan dia tetap bahagia karena pekerjaannya juga tidak jauh-jauh dari dunia musik.

Berbeda dengan Song Ah, ada Lee Jung Kyung. Seorang wanita yang sempat dicintai oleh Park Joon Young. Hidup di lingkungan kaya di mana neneknya memiliki yayasan Budaya Kyunghoo, serta ibu seorang pianis yang mendukung karir bermusik Jun Kyung.

Sejak kecil bakatnya bermusik sudah terasah dengan arahan guru musik sehingga membuat kemampuannya bermain biola tidak diragukan. Jun Kyung juga lulusan dari Juilliard sehingga mendukung segalanya. Sayang, dibalik semua itu Jun Kyung merasa Insecure bahwa dia tidak cukup baik bermain biola, dia juga sering kesepian dan tidak merasa bahagia.


Kisah Cinta yang Rumit


do you like brahms, sbs




Jalan cerita Do You Like Brahms ini diadaptasi dari kisah percintaan Brahms, Schumann dan Clara.

Park Joon Young diam-diam menyukai Lee Jung Kyung, cinta pertamanya yang kemudian berpacaran dengan sahabatnya, Han Yoon Hoo. Joon yong yang lahir dari keluarga kurang berkecukupan memiliki masalah ekonomi yang berkepanjangan. Karir musiknya berkembang karena dukungan dari Direktur Nah, nenek dari Jung Kyung. Merasa banyak dibantu oleh Direktur Nah, Joon Young yang menyukai Jun Kyung memilih memendam perasaannya. Dia tidak mau merusak balas budinya. Menelan rasa sakit wanita yang dicintai berpacaran dengan sahabatnya.

Lalu, Park Joon Young bertemu dengan Chae Song Ah, seorang wanita muda yang menjadi pekerja di Yayasan Budaya Kyunghoo. Song Ah ditugaskan untuk membantu Park Joon Young. Rupanya pertemuan-pertemuan keduanya menimbulkan ketertarikan. Song Ah menyukai Joon Young.

Song Ah tahu bahwa Joon Young menyukai Jung Kyung, tapi dia tidak bisa menahan perasaannya sehingga berani untuk mengungkapkan rasa cintanya pada Joon Young. Lelaki itu meminta Song Ah menunggu sampai perasaannya pada Jun Kyung berakhir.

Di saat Song Ah mulai lelah menunggu kejelasannya dari perasaan Joon Young, lelaki itu datang untuk menyatakan cinta kepada Song Ah. Hubungan cinta mereka berjalan manis, namun ada yang masih mengganjal dalam pikiran Song Ah. Kebersamaan Joon Young dan Jung Kyung bertahun-tahun membuatnya insecure apakah lelaki itu sudah benar-benat tidak punya perasaan kepada Jung Kyung?

Di lain hal Joon Young yang sejak kecil merasa kesulitan dan waktunya dihabiskan untuk berkompetisi mengalami permasalahan hubungan sosial yang membuatnya kesulitan untuk terbuka terhadap orang lain.

Keraguan, rasa insecure melihat kedekatan Jun Kyung dan Joon Young membuat
 Song Ah memutuskan kisah cintanya. Kata dia, dia lebih berbahagia sebelum bersama Joon Young, Ah, jadi teringat kisah cinta di masa lalu, di mana saya pernah bertemu dengan lelaki yang masih sibuk berkutat dengan masa lalu. Melelahkan, cin.

Namun, Joon Young membuktikan perasaan kepada Song Ah lewat alunan piano yang dia mainkan. Untung Song Ah sama-sama jurusan musik, paham kisah dibalik alunan musik tersebut. Nah, gimana kalau orang awam coba? Ya kagak paham kalau nggak pakai ngomong.

Kisah cinta mereka yang rumit itu membuat saya berpikir, pentingnya untuk membicarakan kepada pasangan apa yang tengah dirasakan. Sebab, komunikasi yang baik akan menghasilkan kualitas hubungan yang lebih baik,

Sepanjang nonton drama Do You Like Brahms ini, saya senyum-senyum sendiri lihat keromantisan mereka yang kadarnya nggak lebay sekaligus dibuat patah hati oleh sikap Joon Young yang terlalu berhati-hati alias kurang tegas.


Kesimpulan:


Drama sepanjang 32 episode ini memang memiliki alur cerita yang terasa lambat, bagi beberapa orang bahkan terasa membosankan. Namun, bagi saya ada perjalanan emosi antar pemain utama yang layak ditonton sampai habis. Ya, jika kamu suka drama dengan genre musikal berbalut romansa, Do You Like Brahms, bisa dicoba.