Cara  Memilih Produk Skincare yang Tepat Untuk Pemula

Cara Memilih Produk Skincare yang Tepat Untuk Pemula


Cara  Memilih Produk Skincare yang Tepat Untuk Pemula, emina sun protection


Cara Memilih Produk Skin Care yang Tepat Untuk Pemula


Semenjak sering mengulas produk kecantikan di blog, saya seringkali mendapatkan banyak pertanyaan dari beberapa teman dan kerabat tentang produk apa yang sesuai dengan mereka. Beberapa teman mengaku bingung saat dihadapkan pada persoalan memilih produk skincare yang tepat.

Tentu saja pertanyaan-pertanyaan semacam itu cukup membuat kepala saya pusing tujuh keliling. Pasalnya setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, meskipun sama tentu saja permasalahan kulit yang berbeda. Saya sendiri butuh waktu setahun untuk menemukan skin care apa yang cocok itupun dengan proses gonta-ganti produk. Banyak pertanyaan yang masuk, menandakan banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya merawat kulit wajah.

Di luaran sana seperti yang kita ketahui ada berbagai macam produk perawatan wajah belum lagi teknik pemakaiannya yang juga beraneka ragam. Jika kamu penganut tren perawatan kulit wajah ala Korea dan Jepang, pasti sudah tahu kalau mereka menggunakan berlapis-lapis rangkaian produk supaya kulitnya tetap paripurna, sedangkan untuk kawasan Eropa mereka lebih menekankan pada perawatan wajah yang minimalis.

Nah, sebelum kamu bingung dengan rangkaian produk yang berlapis-lapis dan bikin pusing untuk dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada baiknya kamu mengenal terlebih dahulu apa itu Basic Skin Care alias dasar dari sebuah rangkaian peliharaan kulit wajah.

Basic Skin Care


Pada dasarnya perawatan wajah itu terdiri dari Cleanser (Pembersih), di mana bertujuan untuk mengangkat noda riasan, kotoran dan sisa penggunaan produk perawatan lainnya, Mosturizer (Pelembap), setelah kulit dibersihkan dari sisa noda kotoran kini saatnya mengembalikan minyak alami kulit yang hilang dengan menggunakan pelembab, di mana ada yang bersifat hidrasi dan melembabkan, Protection (Pelindung), melindungi kulit dari efek jahat sinar matahari yang dapat menyebabkan kulit terbakar, flek hitam serta kanker kulit. Oh iya juga ada yang memasukan Toner (Penyegar), berupa cairan berupa air yang berfungsi untuk mempersiapkan kulit sebelum menerima produk selanjutnya.

Jadi, sebenarnya perawatan wajah itu sesederhana itu kok, hanya saja kemudian mengalami perkembangan setelah Korea mengenalkan bagaimana para wanita dalam merawat wajah dengan metode 10 lapis.

Bagi pemula, teknik dasar ini sebenarnya sudah cukup mengatasi permasalahan kulit asalkan istiqamah dalam pemakaiannya. Sebab, kunci utama dari perawatan wajah yang paripurna adalah konsisten dalam pemakaiannya entah mau 3 lapis atau bahkan 10 lapis. Ya, kalau masih bolong-bolong jangan harap kulitnya bisa sebening pantat bayi.

Sebelum kamu mencoba tingkat selanjutnya dari perawatan wajah, ada baiknya kamu sudah menemukan produk perawatan wajah harian yang tepat sehingga jika terjadi permasalahan kulit akibat penggunaan produk baru. Kamu bisa menetralkan kulit dengan produk harian yang sudah terbiasa dipakai. See, penting, kan?

Lantas, sebenarnya bagaimana sih cara memilih produk perawatan wajah yang sesuai bagi pemula yang baru mengenal dunia Skin Care?


Kenali Jenis Kulit


Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum melirik produk perawatan wajah adalah mengenali dulu jenis kulit. Ada beberapa jenis kulit yang sudah dikenal di dunia kecantikan yaitu normal, kering, berminyak-berjerawat, kombinasi dan sensitif.

Mengenal jenis kulit akan sangat membantu dalam memilih rangkaian produk wajah yang tentunya berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kulit. Jenis kulit A, tentu memiliki bahan kandungan yang mungkin tidak sesuai untuk jenis kulit B. Namun, ada beberapa bahan yang dikenal aman untuk berbagai jenis kulit.


Cari Tahu Permasalahan Utama yang Ingin Diperbaiki


Setelah kamu paham tentang jenis kulit, kini saatnya mulai mencari tahu permasalahan apa yang tengah dihadapi oleh kulitmu. Lebih sederhananya adalah target yang ingin dicapai, misal masalah jerawat, pigmentasi, anti aging, beruntusan, dll.

Mengetahui permasalahan kulit akan membantu saat memilih produk skin care dengan tepat sehingga tidak asal beli dan pada akhirnya buang uang karena tidak sesuai.

Sebagai contoh, saya memiliki jenis kulit berminyak dengan masalah bekas jerawat. Tentu saja saya akan memilih produk perawatan wajah untuk kulit berminyak yang biasanya mengandung Green Tea, Tea Tree, dll dan ditambahkan dengan bahan aktif yang memang mempunyai manfaat mengatasi bekas jerawat seperti Niacinamide, Retinol, AHA/BHA, dll

Kondisi kulit seringkali berubah-ubah, pastikan menyesuaikan dengan kondisi kulit wajah terkini saat ingin membeli produk skin care.


Kenali Bahan Kandungan yang Cocok Untuk Jenis Kulit dan Permasalahannya



Cara  Memilih Produk Skincare yang Tepat Untuk Pemula, kandungan bahan, skin care ingredients
Baca Label Kandungan Bahan


Sebelum membeli ada baiknya kamu mencari tahu kandungan bahan yang memang dibutuhkan untuk permasalahan kulit dan jenis kulit. Jika tidak paham, kamu bisa berkonsultasi pada penjual atau mencari tahunya terlebih dahulu di internet.

Pastikan ketika membeli produk perawatan wajah, kamu membaca label kandungan bahan sehingga tahu dengan pasti apa saja yang terkandung dalam produk yang kamu inginkan. Apakah sudah sesuai atau ada bahan yang memang tidak cocok untuk kulitmu?


Banyak Membaca Ulasan


Sebelum kamu mencoba bermacam-macam produk perawatan kulit wajah, banyak-banyaknya riset alias membaca, entah nonton di kanal youtube, kepoin beauty influencer favoritmu dan membaca ulasan-ulasan mengenai produk tersebut.

Belum puas?

Baca juga mengenai jurnal-jurnal yang berhubungan dengan kecantikan sehingga pengetahuan yang kamu miliki menjadi luas. Tahu sendiri dong istilah-istilah dalam kecantikan itu rumit belum lagi bahasa kimia dari kandungan produk yang kita pakai. Kalau kamu malas baca, akhirnya ketika beli produk sudah seperti beli kucing dalam karung.

Baca Juga:

Oriflame Pure Skin Blackhead Clearing Mask
Skincare Untuk Pemula
Mengatasi Kulit Breakout Karena Dehidrasi
Produk Perawatan Harian Untuk Kulit Berminyak 


Sesuaikan Dengan Budget



Pengeluaran wanita paling besar ada pada produk perawatan wajah, apalagi kalau kamu penganut sistem 10 layer. Sudah bisa membayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membeli produk perawatan kulit. Itu baru muka, belum lagi area tubuh dan juga alat riasan.

Perlu nggak sih membeli produk skin care yang mahal?

Bagi saya semua itu sesuai kebutuhan. Jika kamu merasa mampu untuk membeli sebuah produk kecantikan yang harganya lumayan, kenapa nggak? Namun, kalau memang pengeluaranmu untuk produk skin care terbatas, maka lebih baik kamu menyesuaikan diri.

Sekarang banyak kok produk perawatan kulit wajah lokal yang terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk perawatan luar.

Saya sendiri membatasi diri dalam membeli produk kecantikan, saya mengatur dengan memberikan porsi harga terbesar untuk pembelian serum (tidak lebih dari 200 rb) karena sifatnya untuk menyelesaikan permasalahan kulit, sedangkan produk harian seperti pembersih wajah, tabir surya, saya memilih produk yang mudah untuk ditemui.

Bagi kamu yang merasa pemula di dunia skin care, semoga cara memilih produk skin care yang tepat ini bisa membantu. Jika kamu mempunyai pertanyaan, bisa kamu ajukan di kolom komentar atau dm saya di instagram @child_smur.


See you,

5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar

5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar



5 Alasan Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar, kamera instax, instax 9



Blogger Harus Belajar Fotografi Dasar


Sebelum terjun ke dunia blog, saya memang sudah tertarik dengan fotografi, malah sejak SD, ketika Mami memutuskan membeli kamera analog yang menggunakan roll film. Saya membawa kamera itu kemana-mana, lalu penasaran akan seperti apa hasilnya setelah dicuci filmnya. Apakah berhasil atau gosong?

Setelahnya saya memiliki kamera digital pertama yaitu Fuji Film Q1. Kamera digital yang bisa dibilang canggih kala itu. Q10 menjadi teman terbaik saya saat jalan-jalan. Entah berapa banyak momen yang sudah diabadikan.

Mungkin sekitar tahun 2009, saya benar-benar menginginkan kamera DSLR, setelah mencoba punya kakak terlebih dahulu.

Ternyata memotret itu tidak sekedar menekan tombol shutter. Itu yang saya ingat dari nasihat Kakak saat meminjamkan kamera. Menurut dia, saya harus mengetahui objek yang akan saya abadikan itu apa.

Berbekal ketidaktahuan itu, saya mulai belajar tentang teknik fotografi dasar dengan berselancar di dunia maya, kanal youtube fotografi sampai membeli buku tentang fotografi. Tujuannya saya ingin kemampuan saya berkembang sampai saya benar-benar memiliki kamera DSLR sendiri.

Hampir setiap hari saya latihan mengambil gambar dengan berbekal kamera saku dan juga ponsel. Objeknya adalah benda-benda yang ada di sekitar rumah, mulai dari tanaman, bunga, bebatuan, langit dan peralatan lainnya.

Perlahan saya menyadari bahwa pengetahuan dasar tentang fotografi itu amat membantu ketika benar-benar menekuni dunia blogger. Pekerjaan saya yang berhubungan dengan membuat konten terasa lebih mudah.

Terlebih lagi ketika saya memutuskan untuk membeli Alpha, Sony Kamera A5000 yang telah menjadi sahabat terbaik ketika bekerja. Dengan belajar teknik dasar fotografi seperti segitiga exposure, komposisi, pencahayaan, dll. Saya merasa lebih mudah ketika mengatur setingan kamera, bagaimana mengatur produk yang akan saya ulas di blog menjadi lebih baik.

Baca Juga:
kamera menemaniku membekukan kenangan 
Tips Memotret Menggunakan Kamera Ponsel 

Menghasilkan Konten Foto Sendiri Untuk Blog, Media Sosial


“Buat apaan sih belajar fotografi? Sekarang kan banyak situs yang menyediakan gambar gratis. Tinggal comot saja satu.”

Itu dulu yang ada dalam benak saya. Ya Allah mau jadi Blogger kok ribet amat.

Namun, tidak selamanya seorang Blogger harus bersandar pada situs penyedia gambar tidak berbayar. Akan lebih baik jika kita menggunakan foto sendiri di blog kecuali gambar-gambar yang memang tidak bisa kamu produksi sendiri, boleh deh sesekali memakai foto dari Pexel, unsplash, dll

Bagi saya memajang hasil foto sendiri itu lebih memuaskan apalagi kalau ada yang muji. Setidaknya bisa jadi nilai tambah untuk blog saya. Menyenangkan pembaca supaya lebih lama nangkring di blog kita. 

Oh iya, selain untuk kepentingan blog, konten yang kamu buat tadi, bisa juga dipajang di media sosial. Bukankah jadi lebih praktis sehingga nggak perlu pusing bikin konten lagi untuk Medsos.

Kamu hanya butuh beberapa jam untuk menghasilkan banyak konten.


Membuat Konten yang Lebih Baik


Seringnya latihan memotret tanpa disadari membiasakan mata untuk melihat mana angle yang menarik untuk diabadikan. Tidak lagi sembarangan menekan tombol shutter, melainkan memikirkan dengan panjang akan seperti apa tampilannya nanti.

Konten yang dihasilkan menjadi lebih baik, setidaknya tidak membuat pusing bagi yang melihatnya. Dengan membuat konten yang baik, kita tidak perlu lagi mengeluarkan banyak tenaga untuk meminta bantuan orang lain menyukai foto kita di medsos.

Cukup buat yang terbaik, lalu biarkan kontenmu bekerja. Selain itu bikin tampilan foto di blogmu lebih cakep sehingga menarik perhatian banyak pembaca, tentunya diiringi dengan konten tulisan yang juga gampang dicerna.

Supaya Lebih Memiliki Nilai Jual Di Depan Brand


Memiliki skill fotografi akan membuatmu lebih bernilai di hadapan brand. Setidaknya jika kamu tidak terlalu pandai dalam menulis, maka kamu bisa menjual ke brand keahlian memotret yang dimiliki.

Menaikkan nilai tawar karena memang ada yang harus diperjuangkan. Sehingga brand menjadi lebih percaya terhadap apa yang kita kerjakan. Bagi saya terlihat profesional.

Ya kali, udah tulisan blog trafiknya dikit, fotonya juga buram. Suramlah hidupnya.

Itu juga berlaku di media sosial. Sejatinya di dalam foto itu ada pesan yang ingin disampaikan. Nah, kalau fotonya buram dan seadanya, lantas bagaimana pengunjung tertarik dengan medsos kita.


Menambah Kepercayaan Diri


Punya foto bagus itu bikin percaya diri. Itulah yang selama ini saya rasakan. Pengikut saya di media sosial mungkin tidak sebanyak teman-teman yang lain. Namun, saya merasa puas karena ada beberapa pengikut setia yang selalu mengapresiasi hasil karya.

Hal itu membuat saya selalu termotivasi untuk menghasilkan foto-foto yang indah. Sebab, ada pesan tersirat yang ingin saya sampaikan pada audiens. Ada rona bahagia ketika beberapa orang kemudian minta diajari. Ilmunya jadi nambah lagi.


Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan


Selain untuk kepentingan konten di blog dan medsos, keahlian memotretmu bisa digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebut saja beberapa blogger seperti Nurul Noe, Deddy Huang atau bahkan sahabat saya si Wulan Kenanga. Mereka adalah sekian blogger yang pada akhirnya memiliki penghasilan tambahan sebagai fotografer.

Nurul Noe menekuni genre foto bayi sedangkan Deddy Huang dan Wulan Kenanga lebih tertarik dengan bidang produk fotografi. Siapa sangka hobi mereka sekarang malah menjadi lahan pekerjaan. Yakin, kamu nggak mau?

Foto-foto yang kamu hasilkan juga bisa dijual di situs semacam shutterstock, freepik, dsb. Bisa juga kamu jual sebagai freebie. Mulai banyak loh blogger yang melakukan hal ini.

Bagi saya, blogger belajar dasar fotografi itu nggak ada salahnya. Tidak harus menggunakan kamera mahal, pakai smartphone yang kamu gunakan itu juga bisa menghasilkan foto yang bagus, asal tahu caranya. Sebelum memiliki kamera, saya lebih banyak mengasah kemampuan menggunakan ponsel loh.

Intinya jangan lupa praktik. Mau sebanyak apa teori yang kamu pahami kalau nggak pernah dicoba ya nggak bakal bisa. Intinya banyak latihan. Pakai saja objek-objek yang ada di sekitarmu atau bisa ikutan tantangan dari komunitas foto semisal Upload Kompakan yang membantu melatih kreatifitasmu dalam dunia fotografi.

Semangat belajar,
(Book Review) Redup

(Book Review) Redup

novel redup

(Book Review) Redup



Judul Buku: Redup
Penulis: Adi Rustandi
Jenis: Novel
Penerbit: Pustaka Kita
Tebal Halaman: 206+ hml


Sinopsis:




novel redup, book, bookstagram


Novel ini berkisah mengenai Alif yang melakukan perjalanan ke Bandung setelah mendapati kenyataan bahwa Dwi, teman masa kecil sekaligus cinta pertama telah menikah dengan Tri yang notabene merupakan Dekan di Kampus. 

Perjalanan mengobati patah hati Alif di Bandung membuatnya bertemu dengan Aisyah. Gadis desa yang diam-diam telah menarik perhatian Alif sejak kali pertama bertemu. Siapa sangka, ternyata Aisyah juga memiliki perasaan yang sama dengan Alif. Keduanya sempat terpisah karena Alif harus kembali ke Surabaya, menjalani rutinitasnya sebagai Dosen. 

Sayangnya perjalanan cinta tidak semulus yang dibayangkan. Alif mendapati bahwa kisah cinta harus terenggut oleh takdir Tuhan yang pilu. 

Bagaimana Alif menjalani kisah cintanya?


Baca juga:
Book Review: Kala Ratih, sehimpun cerita pendek
Book review: Gravity
Book Review: Notasi

Review:



Sejatinya novel Redup ini berkisah tentang Cinta, Patah Hati dan Kehilangan. Di mana Alif yang patah hati karena Dwi, sahabat masa kecilnya mengingkari jari yang mereka buat untuk selalu bersama. Gadis itu kini telah resmi dipersunting oleh Tri yang merupakan Dekan di fakultas tempat Alif bekerja.

Mengalami rasa sakit yang berkepanjangan membuat Alif melakukan perjalanan ke Bandung. Tujuan awalnya adalah untuk mengobati kesedihannya akan cinta yang kemudian membuatnya bertemu dengan Aisyah. Keduanya pun saling jatuh cinta.

Ketika Alif menemukan cinta baru, dia menerima kenyataan bahwa ternyata sebenarnya Dwi diam-diam telah menyimpan perasaan pada Alif semenjak SMA, sayangnya keduanya saling menahan perasaan. Alif sempat bimbang akan perasaannya.

Sebuah tragedi terjadi ketika Alif ke Bandung menjenguk Aisyah yang tengah sakit. Dwi ternyata mengikuti Alif dan ditabrak mobil, di saat yang bersamaan Aisyah tak sadarkan diri.

Bagi saya novel ini sama halnya dengan perjalanan cinta yang rasanya hampir dilalui oleh semua orang. Di mana setelah patah hati, ada beberapa orang yang kemudian menemukan cinta baru yang perlahan mengurangi rasa sakit akibat cinta harus berakhir. Cobaan yang lain, ternyata orang tersebut rupanya juga memendam perasaan cinta pada kita.

Hayo, pilih yang mana?

Sayangnya, kisah cinta Alif tidak berjalan seperti rencana.

Alur novel ini buat saya agak terlalu cepat, sehingga membuat perjalanan emosi pembaca terasa datar (kurang mempermainkan emosi pembaca). Baru terasa menjelang halaman terakhir. Sehingga rasanya kayak semacam kurang dalam. Kurang dijabarkan lebih lanjut mengenai hubungan Dwi di masa lalu dan kurang detail mengenai perasaan Alif terhadap Aisyah. 
 
Dari segi kaidah penulis sudah cukup rapi, kalimat yang dibuat tidak bertele-tela, mudah untuk dipahami. 

Kurangnya Bulrb alias ringkasan cerita membuat para pembaca akan menebak-nebak isi dari buku ini. Padahal seperti yang kita tahu bahwa beberapa pembaca biasanya menilai sebuah buku dari bulrb di bagian belakang. Sehingga, mungkin tidak akan menarik perhatian pembaca muda yang menyukai desain kover yang cakep dan tentu ringkasan cerita yang menarik. Semoga penulis, ke depannya mulai memperhitungkan hal ini.

Kesimpulan: 


Secara garis besar novel Redup ini cukup ringan untuk dibaca dengan tema cinta yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Oh iya, buku ini berseri sehingga di buku kedua nanti mungkin kita akan bisa membaca lebih jelas lagi kisah tentang Alif.
Buat kamu penyuka bacaan ringan, Novel Redup ini bisa jadi pilihan.
Selamat membaca,
Nongkrong Asyik Dengan Treats By Traveloka Eats

Nongkrong Asyik Dengan Treats By Traveloka Eats

nongkrong, freelancer, treats traveloka eat



Rutinitas Menjadi Pekerja Lepas



Bekerja dari rumah itu penuh lika-liku. Dulu, saat menjadi Guru TK, saya mungkin lebih fokus sama pekerjaan sekolah. Jika ada waktu luang bisa jalan sama teman. Berbeda ketika memutuskan untuk menjadi Full Time Freelancer. Hampir 90% pekerjaan saya dilakukan di rumah, lingkungan yang saya tinggali selama 24 jam sepanjang 365 hari. Kebayang seperti apa, kan?

Monoton.

Di pagi hari, sebelum memulai pekerjaan resmi sebagai Freelancer, saya memiliki tugas utama untuk berbelanja kebutuhan pangan keluarga lalu dilanjutkan dengan aktivitas memasak sarapan pagi. Jika lagi rajin, biasanya saya sekalian masak untuk makan siang dan malam. Sehingga saya punya banyak waktu luang untuk membuat konten.

Itu sih ekspektasi



Baca juga:
Ruang Kerja Di Rumah Ala Freelancer 
Pencapaian-pencapaian yang sudah saya lalui sebagai blogger di tahun 2018
Ketika saya mendapatkan atensi dari konten kreator ternama  
Bagaimana Saya Membangun Diri Dengan Ngeblog


Kenyataannya, sehabis mandi pagi kok kasur lebih menggoda apalagi sambil nonton 1 episode drama Korea, bhay. Akhirnya kebablasan sampai siang dan lupa untuk menulis postingan untuk blog.

Kadang, ada perasaan jenuh karena harus melakukan pekerjaan yang sama dengan lingkungan yang itu-itu aja. Pernah nih, 2 jam depan laptop, halaman aplikasi word saya masih bersih tanpa coretan. Itulah kenapa sesekali saya butuh kerja di luar ruangan, mengganti suasana baru untuk meningkatkan mood menulis.


Nongkrong Asyik Dengan Treats By Traveloka Eats



secangkir kopi



Ada kalanya saya dan Wulan memilih bekerja di luar ruangan. Biasanya rutinitas ini kami lakukan sebulan sekali. Saya dan Wulan bergiliran menentukan lokasi mana yang akan kami datangi nantinya. Kebanyakan sih kafe atau Coffe Shop, karena beberapa kafe memiliki desain interior yang membuat betah berlama-lama.

Menulis ditemani kudapan merupakan mood booster yang tidak dapat terkalahkan.

Sebelum menentukan lokasi, kami sering melakukan riset kecil-kecil. Ya semacam mencari tahu dulu kafe yang akan kami kunjungi, entah itu ambiance, makanan atau bahkan menu rekomendasi dari media sosial. Memang agak ribet, namun seringkali kami malah senang mendapatkan tempat makan yang sesuai dengan ke

Sekarang, riset tempat makan menjadi lebih asik berkat fitur terbaru dari Traveloka yaitu Traveloka Eats. Fitur ini bisa menjadi panduan dalam memilih kuliner yang asyik di kotamu.

Dengan berbagai pilihan yang ditawarkan kita dapat dengan mudah menemukan tempat yang sesuai atau juga rekomendasi dari para pengguna lainnya. Bonusnya, sering ada promo-promo menarik berupa potongan harga yang tentunya membuat kegiatan kulinermu jadi tambah asyik.


Cara Menggunakan Traveloka Eats



treats by traveloka eats, traveloka eats



  1. Traveloka Eats merupakan bagian dari fitur aplikasi Traveloka. Jadi, jika kamu ingin memanfaatkan fitur ini, diwajibkan untuk mengunduh aplikasinya terlebih dahulu di App Store baik Android ataupun IOS (pastikan unduh versi terbaru untuk mendapatkan banyak deals).
  2. Selesai mengunduh kamu buka aplikasi Traveloka lalu temukan logo garpu dan sendok dengan tulisan EATS. Tinggal kamu klik dan pilih menu-menu sesuai dengan pilihanmu. Jika sudah, kamu tinggal klik beli sekarang dan lakukan pembayaran. Nanti di lokasi, ketika memesan kamu konfirmasikan bahwa kamu akan melakukan Redeem Voucher Traveloka Eats dengan cara menunjukkan fitur pemesanan. Mudah, kan?
  3. Buat kamu yang berada di Jakarta, Traveloka memberikan keuntungan lebih berupa ‘Treats” di mana kamu akan mendapatkan berbagai deals yang menarik, seperti makanan pencuci mulut gratis sampai penawaran menarik ketika ulang tahun tanpa perlu membuat janji. Enaknya lagi, kamu masih bisa mendapatkan Traveloka Poin setiap kamu menggunakan fitur “Treats” ini.
  4. Penggunaan Treat by Traveloka Eats ini cukup mudah (nanti penjelasan lebih jelas lihat di gambar ya). Langkahnya hampir sama yaitu kamu masuk ke Ikon EAT, bagi kamu yang berada di Jakarta, Otomatis nanti akan keluar Logo T di tengah-tengah. Tinggal kamu klik logo tersebut, lalu pilih resto/kafe yang ingin kamu datangi. Jika sudah menemukan, kamu bisa klik simpan restoran. Sampai di lokasi, kamu tinggal tunjukkan pada petugas dan dilakukan scan QR dan klik gunakan ‘treats’ kemudian kamu bisa lakukan pembayaran. Tenang saja, ada beberapa metode pembayaran yang bisa kamu lakukan.

Sekarang, saya nggak perlu lagi bingung kalau tengah suntuk kerja di rumah. Tinggal buka Traveloka Eats, terus cari deh tempat nongkrong yang asyik bareng teman.




Kamu mau ikutan?
Ruang Kerja Di Rumah Ala Freelancer

Ruang Kerja Di Rumah Ala Freelancer

desain ruang kerja, kerja di rumah, working space



Desain Ruang Kerja Di Rumah



Semenjak resmi berhenti jadi Guru Taman Kanak-Kanak beberapa tahun lalu, saya memutuskan untuk melakukan pekerjaan di rumah sebagai konten kreator. Otomatis hampir 90% pekerjaan saya dibuat di rumah, kecuali saya lagi jenuh atau sedang bepergian keluar.

Minggu lalu, Wulan memberikan saya tantangan untuk menulis tentang ruang kerja di rumah. Hal ini membuat saya agak pusing tujuh keliling, sebab saya tidak punya ruang kerja khusus di rumah. Jadi, bisa dibilang tidak ada yang istimewa sih.



ruang kerja di rumah, komputer
Penampakan ruang kerja saya yang terlihat membosankan



Pada dasar ruang kerja saya di kamar. Dulunya, saya kalau nulis itu di kamar Kakak yang memiliki lampu penerangan yang lebih terang, ruangannya lebih luas sehingga lebih luasa dalam mengerjakan tugas. Berhubung si Kakak pada akhirnya kembali lagi ke rumah, saya memindahkannya ke Kamar.

Letaknya di pojokan dekat kamar mandi. Sebab itu satu-satunya area yang luas untuk bisa saya mondar-mandir ke sana kemari.

Tidak seperti Wulan yang telaten untuk menata meja kerjanya dengan beberapa hiasan yang mempercantik. Saya lebih menyukai meja kerja saya polosan. Menggunakan meja komputer bewarna coklat hasil lungsuran dari kakak ipar.

Meja komputer yang saya gunakan bertingkat dua, di mana dulu di atas adalah tempat printer namun perlahan berganti menjadi tempat TV yang nggak pernah saya tonton. Terdapat kalender duduk supaya saya ingat tanggal.

Selebihnya tidak ada yang istimewa hanya gelas berisi tumpukan disk lepas dan mouse yang tidak terpakai. Benar-benar meja kerja yang katanya membosankan. Eit tapi ada yang istimewa dong yaitu kursi kerja ala kantoran. Memiliki roda yang membuat saya bisa ke sana kemari kalau lagi jenuh.

Saya sudah lama menggunakan jenis kursi model begini, sejak operasi pertama dulu. Papi tahu aku menyukai berlama-lama di depan komputer yang menyebabkan bekas jahitan terasa nyeri. Akhirnya dibelikanlah kursi beroda ini. Sudah ganti kedua kali karena yang pertama jebol.

Dalam hati, saya ingin punya meja kerja yang rapi dengan aneka hiasan yang bisa meningkatkan mood, apa daya lingkungan tidak mendukung. Bahkan, di kamar saya nggak ada yang bisa dipandang kecuali cermin.

Ada sih hiasan tapi malah saya letakan di atas lemari baju.


Ruang Kerja Untuk Motret




interior rumah, desain ruang kerja
Sudut saya biasa memotret



Di rumah itu nggak jendela yang putih bersih alias terang benderang, rata-rata menggunakan kaca es atau kalaupun ada itu ditutup dengan stiker dinding. Alhasil dalam kamar itu kayak kekurangan cahaya.

Dulu, tiap kali ada kerjaan motret. Saya selalu membawa properti ke teras karena di sanalah sumber cahaya melimpah ruah. Meskipun di area ruang makan sebenarnya banyak cahaya. Hanya saja saya lebih suka di teras, sumber cahaya datang dari berbagai arah. Hasil foto jadi lebih cerah.

Beberapa bulan ini saya lebih suka motret dalam rumah di sudut dekat ruang tamu dengan jendela yang memancarkan cukup cahaya. Biasanya saya memotret di rentang jam 8-11 siang. Alhamdulilah cahaya cukup.

Saya tidak perlu ke luar masuk rumah untuk memindahkan barang yang dibutuhkan. Paling ya hanya menurunkan beberapa pernik keramik di atas meja itu, voila jadilah ruang foto.


Ruang Kerja Impian


Sebenarnya saya punya mimpi ingin mempunyai ruang kerja dengan kaca-kaca besar  di bagian depan dengan melimpah cahaya di pagi hari. dindingnya saya lapisi warna-warna netral seperti putih, kream atau warna abu-abu muda.

Interiornya minimalis saja seperti ada meja kerja di sudutnya dan sudut yang lain berupa ruangan kosong.  Di mana saya bisa menjadikan tempat itu sebagai ruang kerja sekaligus studio foto sederhana dan beberapa chusion lucu yang bisa jadi properti.

Nanti, ketika saya punya rumah sendiri. Saya pasti akan mewujudkannya.
Begini, Cara Menanak Nasi Di Kompor

Begini, Cara Menanak Nasi Di Kompor

cara menanak nasi di kompor, rice bowl


Menanak Nasi Di Kompor


Mengolah beras menjadi nasi menggunakan kompor memang tidak semudah menggunakan penanak nasi elektronik yang tinggal cuci beras, lalu masukan ke dalam penanak nasi. Tekan tombol masak dan kamu bisa melakukan aktivitas lainnya tanpa takut nasi gosong.

Beda dengan menggunakan kompor yang membutuhkan serangkaian proses lebih panjang dan pastinya tidak lupa mematikan kompor supaya nasi tidak menjadi gosong. Cara yang lebih rumit itu menurut saya hasilnya sepadan. Nasi yang dihasilkan terasa lebih enak dan pulen dan lebih tahan lama.

Bisa dibilang, sebagai makanan pokok, nasi itu memegang peranan penting dalam menaikkan selera makan. Tekstur nasi yang pas akan terasa nikmat meski hanya disantap dengan lauk tahu dan kecap. Rasanya tiada tara.

Tak heran banyak orang yang menyukai nasi karena cocok dengan disandingkan dengan berbagai masakan, baik berkuah atau kering. Semua bisa.


Menanak Nasi yang Benar Itu Butuh Langkah


Untuk mendapatkan tekstur nasi yang tepat diperlukan cara yang lumayan panjang dan tentunya tidak langsung sukses. Saya butuh beberapa kali percobaan sehingga bisa mengukus nasi dengan tepat. Pun ketika menggunakan Magic Com.

Langkah dasarnya sebenarnya hampir sama dengan ketika kita menanak nasi di Magic Com hanya saja perbedaannya ketika nasi harus dimasak di panci terlebih dahulu sebelum dikukus dengan dandang/steamer. Mungkin langkah ini yang dinilai agak menyulitkan untuk sebagian orang. Menambah waktu kalau kata orang sibuk.


Takar dan Cuci Beras Hingga Bersih


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah takar beras dengan tepat. Di rumah saya biasanya menggunakan gelas ukur atau mangkok kecil. Sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga di rumah. Lalu, cuci beras hingga bersih dan tiriskan.

Menanak Nasi Di Panci Hingga Setengah Matang


Masukkan beras ke dalam panci kemudian beri air sesuai dengan ukuran. Perhatikan juga jenis beras yang dipakai. Beberapa beras ada yang menyukai air dan tidak.

Orang tua kita menggunakan telapak tangan untuk mengukur jumlah air yang akan dipakai. Patokannya pada dua ruas jari tangan. Jika tidak sesuai akan membuat nasi terlalu kering maupun lembek.

Jika ukuran air sudah sesuai, nyalakan kompor lalu masak hingga air menyusut (aduk sesekali supaya bagian bawah tidak lengket) dan nasi setengah matang (masih menyerupai beras).

Pada langkah ini, kamu bisa mulai memanaskan dandang/steamer yang sudah diisi air, jangan sampai melewati batas penyaringan (di bawahnya).

Pindah Nasi Setengah Matang ke Panci Penanak


Masukkan nasi setengah matang ke dalam panci penanak sampai habis, kemudian tutup panci dan tunggu hingga 10-15 menit hingga nasi matang dengan sempurna. Sesekali boleh dibuka untuk memastikan tekstur nasi sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Pada bagian ini jangan lupa mematikan kompor supaya terhindar dari gosong.

Mudah, bukan?

Menanak nasi di kompor ini amat membantu jika berada dalam keadaan darurat alias mati lampu. Bisa juga ketika ada acara hajatan di rumah, sebab dandang memiliki berbagai macam ukuran dan kapasitas sehingga lebih hemat ketimbang harus beberapa kali memasak menggunakan penanak nasi elektronik.

Oh iya, kualitas beras yang kamu pakai juga amat menentukan apakah rasa nasinya enak, wangi dan pulen.

Selamat mencoba.

Tips Ngemall Asyik Dengan Uang Terbatas

Tips Ngemall Asyik Dengan Uang Terbatas


tips ngemall asyik dengan uang terbatas

Ngemall Tetap Asyik Dengan Uang Terbatas



Seorang teman pernah berkata bahwa dia nggak bisa pergi ke mall jika hanya punya uang 500 rb. Bagi dia pergi ke mall itu membutuhkan pengeluaran besar, paling tidak kamu harus bawa di atas satu juta rupiah.

Itulah salah satu alasan dia kenapa tidak mau diajak ke mall kalau hanya punya uang terbatas.

Memang sih saya kalau ke mall biasanya sendirian sehingga masih bisa menekan keinginan buat borong sesuatu sedangkan teman saya seringkali datang bersama keluarga. Bawa anak kecil ke mall itu godaannya selalu ada serta kudu ada persiapan karena ada kalanya mereka merengek minta sesuatu.

Sebenarnya bisa nggak sih kita ke mall dengan pengeluaran terbatas?

Bisa.


Tetapkan Tujuan Ke Mall, Sehingga Kamu Bisa Atur Budget




tips ngemall asyik dengan uang terbatas



Hal yang paling mendasar kamu ke mall itu mau apa? Belanja, hang out sama teman atau sekedar cuci mata.

Kenapa ini penting, sebab di sinilah kita belajar untuk membuat batasan duit yang akan kita bawa sebelumnya. Kalau kamu ingin belanja, maka bikin list apa saja yang ingin dibeli dan berapa kira-kira uang yang dibutuhkan untuk belanja.

Begitu juga jika kamu hanya ingin sekedar hang out atau cuci mata. Pastikan uang yang kamu bawa juga termasuk dengan ongkos pulang pergi ya.


Siapkan Duit Sesuai Kebutuhan



tips ngemall asyik dengan uang terbatas


Kalau sudah tetapkan tujuan ke mall, kamu bisa mulai menyiapkan kira-kira harus bawa berapa, apakah nantinya akan ada sesuatu yang dibeli? Persiapkan sesuai kebutuhan saja.

Contohnya: mau makan sama teman. Bawa sekitar 100 ribu. Lalu, untuk cadangan kebutuhan mendadak kamu bisa bawa uang tambahan sebesar seratus ribu rupiah. Total ada Rp. 200.000 di dompetmu. Jangan lupa sisakan untuk ongkos pergi dan pulang.

Gunakanlah dengan bijak ya.


Tinggalkan Kartu ATM/Kartu Kredit Di Rumah



tips ngemall asyik dengan uang terbatas


Supaya nggak kalap saat ngemall nanti, ada baiknya kamu nggak usah bawa kartu ATM apalagi Kartu Kredit. Nanti giliran uang cashnya habis malah asyik mau gesek sana-sini.

Alhasil malah semakin boros karena menurut saya Psikologis saat mau gesek sama bayar pakai uang langsung itu beda sekali. Jika pakai uang, rasanya berat banget mau bayar sekian rupiah, beda lagi kalau bayar pakai kartu. Berasa nggak ada beban, tahu-tahu tagihan atau saldo menipis.

Mending, si kartu suruh bobok cantik dulu deh di rumah.


Ajak Teman yang Tidak Suka Berbelanja



tips ngemall asyik dengan uang terbatas



Jika kamu tipe orang yang mudah tergoda dengan barang-barang lucu di pusat perbelanjaan, ada baiknya cari pasangan ngemall yang berkebalikan alias nggak doyan belanja.

Di kala hasratmu menggebu, maka temanmu akan meredam keinginanmu jika perlu cari yang bawel dan galak ya. Biar kamu nggak menghabiskan banyak uang.

Saya adalah tipe yang nggak terlalu suka belanja. Ketika teman pulang bawa tentengan, saya mah santai saja selama tidak membutuhkannya. Buat yang mau ngajak saya belanja boleh banget, asal jangan lupa belikan saya jajan.


Jangan Lupa Berdoa




tips ngemall asyik dengan uang terbatas


Terakhir, jangan lupa berdoa sebelum masuk ke Mall. Di Mall, tuyulnya berwujud cewek cantik dan cowok cakep yang siap membawa uangmu tapi kamu bahagia.

Eh tapi beneran loh, menurut agama yang saya anut pusat jual beli seperti pasar dan pusat perbelanjaan itu merupakan tempat yang sering didatangi oleh bangsa jin. Mangkanya sebagai orang muslim disunnahkan membaca Basmalah ketika pergi ke pasar atau Mall. Supaya terhindar dari gangguan jin dan tidak kalap untuk menghabiskan uang.

Meskipun nggak punya banyak uang, kamu masih bisa kok havung fun  di mall. Nggak percaya? Coba saja tips di atas.

Selamat bersenang-senang