Mengapa Orang Tua Harus Mengerti Dengan Gaya Belajar Anak?

Mengapa Orang Tua Harus Mengerti Dengan Gaya Belajar Anak?




Holla,

Udah lama ya saya nggak nulis yang berhubungan dengan anak. Kebetulan kok pas saya lagi kangen sama murid-murid di sekolah. Mungkin saja tulisan ini bisa mengobati kerinduan saya akan murid-murid. FYI, bahwa sebelum menjadi full time blogger, saya adalah salah seorang Guru Taman Kanak-Kanak di Surabaya.


Saat masih mengajar dahulu saya sering banget mendapat curhatan/keluhan orang tua yang kebingungan gimana ngajarin anak.  Ada berbagai permasalahan yang masuk di antara kesulitan bikin anak konsentrasi, kesulitan ngajarin anak membaca, dll.

Sebagai seorang guru tentu saya memberikan saran dan beberapa cara supaya bisa diterapkan di rumah. Ada yang sukses dan ada yang balik beberapa kali karena merasa anaknya tidak mengalami perubahan.

Ada sebuah cerita menarik. Ada seorang Ibu yang beberapa kali datang menemui saya. Katanya anaknya tidak mengalami kemajuan tentang huruf. Padahal beberapa kali saya sudah memberinya metode yang bisa diterapkan di rumah. Selidik punya selidik ternyata dia gak pernah nerapin apa yang saya minta. Dueng. Oalah yo.
Revolusi Mental Ala Blogger

Revolusi Mental Ala Blogger

revolusi mental



Holla,

Belakangan ini istilah Revolusi Mental yang digaungkan oleh Jokowi pertama kali telah mampu menarik perhatian banyak orang. Bahkan mulai diterapkan hampir di seluruh lini kepemerintahan yang ada. Harapannya sih dengan adanya revolusi mental akan membuat perubahan yang lebih baik bagi negara. Jumlah korupsi yang berkurang dan SDM yang lebih maju.

Arti Revolusi mental sendiri merujuk pada perubahan tatanan yang mendasar pada mental. Secara garis besar revolusi mental ini berarti perubahan yang berkaitan dengan mental seseorang atau mungkin lebih ke arah sikap, kebiasaan, dll.

Tenang. Kali ini saya nggak bakalan ngomongin soal politik dan apapun lah itu namanya, Saya nggak mau membuat kalian mengerutkan kening karena nggak ngerti isi tulisan. Nah, berhubung saya adalah seorang blogger. Yuk ah. Mari kita bahas revolusi mental ala blogger versi kotakwarna.

Kalau ditanya kenapa Blogger perlu Revolusi?

Supaya ada perubahan yang lebih baik.


Kalau dikasih kesempatan untuk melakukan perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai blogger. Ada beberapa hal yang ingin saya ubah. Apa aja ya kira-kira?

1. Jangan Baper/Iri Sama Penghasilan Blogger Lain


Dunia blogger makin hari makin keras. Katanya sih yang nggak berubah kagak bakalan maju. Tahu sendiri dong bahwa profesi blogger di era digital ini mulai menjadi perhitungan. Itulah kenapa semakin banyak bermunculan blogger-blogger baru yang kepincut dengan penghasilan dari blog.

Buat saya pribadi yang harus dibenahi kalau mau masuk dunia blogger itu adalah Jangan Baper alias ngiri sama penghasilan blogger lain. Hehe, Saya sendiri berusaha mengurangi hal yang satu ini. Sebagai manusia adakala kita iri melihat orang lain mendapatkan yang lebih baik dari kita. Wajar kok. Cuman kalau keseringan baper nggak asyik juga kali ya. Bikin capek.

Percaya aja deh yang namanya rejeki udah ada yang ngatur dan nggak bakal ketuker. Lakukan saja pekerjaanmu dengan baik. Sisanya biar Tuhan saja yang ngatur. Buat rasa irimu menjadi hal yang positif. Ketimbang jutek karena ngelihat blogger lainnya lebih fantastis. Kenapa nggak kamu belajar dari dia? 

2. Memperbaiki Attitude/Sikap


Salah satu hal yang paling penting saat menjalani profesi apapun itu adalah sikap. Sebisa mungkin kita tidak menjadi orang yang menyebalkan. Terlebih lagi seorang pekerjaan seorang blogger itu adalah meyakinkan orang lewat tulisan.

Jadilah blogger yang punya sikap menyenangkan. Dengan begitu orang akan percaya dengan apa yang kita tulis.

Sebisa mungkin perhatikan penampilan saat menghadiri acara karena itu akan merepresentasikan diri kita pada khalayak umum.


3. Belajar Mematuhi Tenggat Waktu


Ada kalanya pekerjaan datang pada kita silih berganti. Belum lagi tugas lainnya yang juga minta diperhatikan. Padahal tenggat waktu pekerjaan juga mepet.

Bikin pusing ya.

Saya sendiri masih harus belajar soal ini. Bagaimana mengatur waktu supaya nggak keteteran saat harus menulis banyak hal. Jangan sampai kepercayaan klien berkurang karena kita kerja nggak tepat waktu.

Sepertinya mempunyai buku catatan itu penting supaya tidak lupa.

Untuk menjadi yang lebih baik ada banyak yang harus kita ubah. Perlahan dan konsisten supaya hasilnya bagus.


Salam,





Me and My Style Story

Me and My Style Story



Holla,

Bicara soal penampilan. Dulu, saya terbilang lumayan cuek. Mana pernah sebegitu detailnya dengan apa saya pakai. Prinsip saya sih pokoknya nyaman saat dipakai.

Di antara 3 wanita di rumah: saya, mbak Dini dan Mami. Mamilah yang terbilang sangat peduli dengan yang namanya penampilan. Mulai dari warna pakaian, model baju sampai asesoris penampilan pun sudah dipikirkan matang-matang.

Sampai ada yang nyeletuk, "Mamimu lebih gaul dari kamu."

Urusan perawatan wajah pun Mami jagonya. Beliau saya peduli dengan kulit wajah. Beberapa klinik kecantikan pernah beliau coba untuk mendapatkan hasil kulit yang paripurna kayak artis korea.

Pokoknya beda jauh deh antara Mami dan saya.
From Tokyo Bowl To Tokyo Tower: Cara Enak Pergi Ke Jepang

From Tokyo Bowl To Tokyo Tower: Cara Enak Pergi Ke Jepang



Holla,

Sebelum resmi menjadi penggemar Drama Korea, saya sudah lebih dulu akrab dengan Dorama Jepang. Bahkan, Jepang sudah masuk menjadi salah satu negara yang paling saya ingin kunjungi. Saya ingin melihat keindahan bunga Sakura yang mekar dan tentu berfoto di depan landmark Tokyo Tower. Sedap nggak sih?

Karena sampai saat ini belum kesampaian pergi ke Jepang. Marilah kita coba dulu berkenalan dengan kuliner Jepang. Salah satu orang yang mengenalkan saya pada makanan Jepang adalah Astrid--teman kuliah. Teman saya yang satu ini hobi banget makanan Jepang. Hampir tiap minggu dia membawakan kami Shushi hasil bikinannya sendiri. Saat merayakan ulang tahun pun tak jauh-jauh dari restoran Jepang.

Astrid jualah yang mengenalkan saya pada Hoka-Hoka Bento, seebuah restoran siap saji bergaya Jepang. Waktu itu saya sempat hampir nggak mau diajak ke situ soalnya lidah saya belum pas untuk makanan Jepang. Eh, ternyata di Hoka-Hoka Bento menunya variatif dan rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Kuliner lainnya: Mencicipi Ayam Top Dubai

Wih, ini yang enak
Mencicipi Sajian Ayam Top Dubai di Chicking Indonesia

Mencicipi Sajian Ayam Top Dubai di Chicking Indonesia





Holla,

Sepagian ini Surabaya diguyur hujan dan mendung berkepanjangan. Kayaknya asyik banget deh kalau saya mau ngomongin soal makanan. Siapa yang suka nyicipin makanan? Eit tapi ini bukan sembarang nyicip sih soalnya porsinya semangkuk bukan cuman sesendok, Hahaha.

Ceritanya, 23 Juni 2017 kemarin saya dapat kesempatan untuk mencicipi menu ayam dari Chicking Resto. Buat yang penasaran dengan apa sih Chicking itu? Kok kayaknya asing di telinga. Saya jelasin di bawah ya. 




Chicking itu adalah Jaringan Internasional Resto Halal dari Dubai, Uni Emirat Arab. Nah, sudah kebayang dong menu apa yang saya cicipin? Outlet Chicking pertama didirikan pada tahun 2000 dan sejak saat itu Chicking telah berkembang menjadi sangat populer di 8 negara dengan lebih 100 gerai, yaitu Dubai, Oman, India, Afghanistan, Maldives, Ivory Coast, Malaysia dan termasuk Indonesia.
Wallpaper  Dinding dan Jenis-jenis yang Bisa Dipilih

Wallpaper Dinding dan Jenis-jenis yang Bisa Dipilih

aneka pilihan wallpaper dinding




Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemilik dalam menghias rumahnya. Mulai dari pemilihan warna cat yang menarik, menggunakan stiker dinding yang dapat digunakan sebagai pajangan, foto dan bahkan juga dengan memasang Wallpaper Dinding.

Memasang wallpaper pada dinding rumah memang akan membuat lebih indah. Dinding rumah yang tadinya polos akan terlihat tidak monoton dan membosankan. Dewasa ini, wallpaper menjadi sebuah tren yang mempermudah penghuni untuk mempercantik rumah. Tentu dengan aneka warna warna dan motif yang bisa dipilih sesuai karakter dan budget tentunya.
Kita yang Pernah Saling Berjabat Tangan

Kita yang Pernah Saling Berjabat Tangan



Hai,

Ini aku. Jangan bilang kamu sudah melupakanku? Aku akan sedih jika kamu benar-benar lupa.

Apa kabar?

Mungkin ini terdengar seperti pertanyaan klasik dan aku yakin kamu sudah berpuluh-puluh kali mendengarnya.

Lang,

Malam ini aku tiba-tiba teringat padamu. Ehm, mungkin lebih tepatnya rindu. Setahun lamanya aku tak menulis surat padamu. Dan, aku kangen.

Setahun lalu, kamu memutuskan untuk meninggalkan Jogja. Menuju tempat yang jaraknya ratusan Mill dari Indonesia. Demi sebuah cita-cita.
Anak Belajar Banyak Bahasa, Kenapa Tidak?

Anak Belajar Banyak Bahasa, Kenapa Tidak?



Anak Belajar Banyak Bahasa, Kenapa Tidak? 


Saya beruntung berada di dalam lingkungan keluarga yang mendukung dalam banyak hal. Mami dan Papi selalu berusaha supaya ketiga anaknya tidak merasa ketinggalan seperti anak lainnya. Emang terlihat seperti orangtua yang egois di mana memaksa anak-anaknya mengikuti ini itu. Belakangan, saya menyadari bahwa mereka ingin anak-anaknya berkembang, termasuk soal bahasa.

Bicara soal bahasa, di rumah kami ada sebuah peraturan khusus. Di mana kami harus menggunakan menggunakan Bahasa Madura sebagai bahasa sehari-hari. Kalau di luar rumah mah urusanmu. Menurut Mami, peraturan itu dibuat supaya kita lebih menghargai bahasa daerah. Sampai sekarang saat pulang ke kampung halaman, kami selalu berusaha berkomunikasi menggunakan bahasa Madura.

Masih soal bahasa. Di era saya masih mengenakan seragam merah putih, Bahasa Inggris itu adalah bahasa dewa. Melihat orang-orang yang bisa berbahasa Inggris sering membuat saya terpana. Maklum, di Madura sendiri saat itu belum ada pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar. Kalau tidak salah saat itu hanya berlaku di Surabaya.