Saya Dulu Blogger Alay
Saya Blogger Alay
Holla,
Saya masih meraba-raba sejak kapan saya nulis blog. Seingat saya sekitaran tahun 2005, tapi mungkin di blog ini hanya tercatat sejak tahun 2009. Sebenarnya sih sebelum tahun itu.
Alasan pertama bikin blog itu saya pengin kelihatan keren. Wkwk, jujur banget ya. Buat saya punya blog itu keren. Semacam punya diary online gitu dan bisa dibaca banyak orang.
Lagaknya diary online, maka tulisan saya pun nggak jauh-jauh dari curhatan. Iyes, kalau nggak percaya sana klik tulisan-tulisan lama saya. Kamu akan menemukan seperti apa saya dulu.
Tulisan pertama saya di blog itu pendek-pendek. Impulsif semua karena lebih mewakili isi hati. Nggak ngurus apakah tulisan itu enak dibaca. Pokoknya nulis aja apa yang ada di hati. Perkara mau dibaca mah urusan belakangan. Maklum dulu bukan blogger pencari trafik (*ngikik)
Sempat pindah-pindah platform juga. Awalnya di blogspot. Berhubung nggak biasa dengan tampilannya, saya mencoba membuat di wordpress dan suka. Ngeblog pakai wordpress bertahan sampai tahun 2015
Sempat mogok nulis karena mulai mikir masak isi tulisan di blog gini-gini aja. Sekitar tahun 2009 saya gabung sama situs portal ngerumpi.com. Saat itu masih sekadar baca-baca dan komen. Belum berani nulis. Nyadar diri tulisan saya dulu memalukan.
Ternyata tulisan-tulisan di ngerumpi.com itu isinya curhatan, cerita pengalaman dan tulisan ringan gitu. Saya mulai beranikan diri untuk menulis. Alhamdulillah responnya baik. Beberapa tulisan saya masuk di halaman pertama. Senang aja. Saat itu. Nggak ada yang namanya nyinyir. Nulis jadi happy.
Lebih menyenangkan lagi saat tahu bahwa ngerumpi.com bisa dikrosposting ke wordpress. Jadi, saat saya posting di ngerumpi.com maka tulisan itu juga akan terbit di blog saya.
Saking seringnya saya posting tulisan berbau cinta dan puisi pendek. Saya dikenal sebagai penulis galau. Pokoknya urusan cecintaan pasti itu lahan saya.
Ketika saya meluncurkan buku pertama. Teman-teman alumni ngerumpi yang kenal saya langsung ngetawain. Kata mereka itu bukan saya banget. Apalagi cerita yang saya tulis agak gimana gitu. Ah, sudahlah saya memang penulis galau.
Eh, tapi belakangan ini saya merindukan euforia menulis bebas tanpa memedulikan berapa sih trafiknya. Saya rindu tulisan saya dikomentari banyak orang dan ada pesan masuk yang mengatakan untuk segera mengunggah tulisan.
Rasa itu tak tergantikan.
Kepikiran deh buat memperbanyak tulisan ringan ke depannya.
Pssst, sesekali boleh kok jadi blogger alay tapi rekening tetap gendut. Mau, kan?
Salam,