Kita yang Pernah Saling Berjabat Tangan

Kita yang Pernah Saling Berjabat Tangan



Hai,

Ini aku. Jangan bilang kamu sudah melupakanku? Aku akan sedih jika kamu benar-benar lupa.

Apa kabar?

Mungkin ini terdengar seperti pertanyaan klasik dan aku yakin kamu sudah berpuluh-puluh kali mendengarnya.

Lang,

Malam ini aku tiba-tiba teringat padamu. Ehm, mungkin lebih tepatnya rindu. Setahun lamanya aku tak menulis surat padamu. Dan, aku kangen.

Setahun lalu, kamu memutuskan untuk meninggalkan Jogja. Menuju tempat yang jaraknya ratusan Mill dari Indonesia. Demi sebuah cita-cita.
Jika Nanti Suatu Hari Kita Bertemu

Jika Nanti Suatu Hari Kita Bertemu


Teruntuk Calon Suamiku,

Jika Nanti Suatu Hari Kita Bertemu
Aku ingin bertanya suatu hal kepadamu;
Berapa jarak yang kamu habiskan untuk menemukanku?


Jika Nanti Suatu Hari Kita Bertemu
Aku ingin bertanya suatu hal kepadamu;
Bagaimana kamu bisa menemukanku di antara milyaran wanita di dunia?


Jika Nanti Suatu Hari Kita Bertemu
Aku ingin bertanya suatu hal kepadamu;
Bagaimana kamu yakin aku adalah wanita pilihanmu?

Cukup Satu hal, aku hanya ingin tahu apa yang membuatmu berani melamar di depan Ayahku?


Surat Cinta yang lain: a love letter to drew
Ternyata Cinta Belum Benar-benar pergi

Ternyata Cinta Belum Benar-benar pergi


Dear kamu,


Kupikir semua akan baik-baik saja. Setelah bertahun-tahun aku tak lagi mendengar kabarmu. Selama ini aku berusaha keras mengenyahkan segala pikiran tentangmu.

Adakalanya rasa penasaran menggelitikku untuk mencari tahu tentangmu. Lewat media sosial kita yang nyatanya masih terhubung. Tapi aku memilih menutup semua perasaanku yang berhubungan dengan kamu.

Love Letter: A Letter To Hana

Love Letter: A Letter To Hana

Source

Teruntuk Hana,

Saat kamu membaca surat ini, perkiraan Papa kamu sudah menjadi mahasiswa. Bukan lagi gadis kecil yang mungil saat berada dalam pelukan Papa.

Papa sudah lama menantikan kehadiranmu. Bahkan sejak Papa selesai melakukan Ijab Qabul dengan Mama. Kami berdua selalu berdoa kepada Tuhan supaya lekas memiliki keturunan. Buat Kami sebuah pernikahan tak lengkap tanpa hadirnya buah cinta.

Namun, Tuhan sepertinya berkata lain. Mama sempat mengalami gangguan pada rahimnya. Dokter mengatakan bahwa Mama akan kesulitan memiliki keturunan. Tentu saja semua ini sempat membuat Mama dan Papa sedih.  Tapi sepertinya kami menyimpan kesedihan itu masing-masing. Kami tak ingin saling melukai.

Mama dan Papa tentu saja tidak langsung menyerah. Kami selalu berdoa kepada Tuhan mengharap bahwa kamu akan hadir bersama kami. Mama melakukan serangkaian pengobatan demi menghadirkanmu, Nak. Cibiran dan cemoohan sudah sering kami dengar. Hingga Tuhan mengabulkan doa kami. Mama positif hamil.
Love Letter: Aku Ingin Melihatmu Bahagia

Love Letter: Aku Ingin Melihatmu Bahagia

Source
Dear Kenanga,


Hari kuperhatikan wajahmu terlihat layuh. Senyuman yang bisa mengisi bibir berwarna merah pucat itu kini memudar. Terlebih sepasang mata indah milikmu yang bersinar-sinar terasa kosong.

Aku paham cinta baru saja pergi darimu. Membawa lari laki-laki yang kau gilai dengan sepenuh hatimu. Menyisakan luka yang dalam di sana. 

Kenanga,

Tak bisakah kau sudahi tangismu? Aku tahu kamu sudah terlalu lelah. Menahan sendiri rasa sakit itu. 

Dear Langit

Dear Langit

Dear Langit,

Hai, Lang apa kabarmu?

Rasanya hampir setahun aku tak mengirim surat padamu. Terakhir kali musim panas tahun lalu. Saat ulang tahunmu.

Aku baik-baik saja. Kalau kamu mau tahu keadaanku. Musim dingin kali ini dapat kulalui dengan baik.