Aku Bukan Pemilih

Aku Bukan Pemilih

"Kamu nunggu apa sih kok sampai sekarang single terus?


"Kamu nyari kayak apaan? Kok yang kemarin datang ke rumah ditolak?


"Kapan mau nikah? Udah nggak sabar pengen datang ke resepsimu?"


"Nggak usah milih-milih"



Rasanya nggak terhitung berapa banyak kata-kata diatas aku dengar dari orang sekitarku. Ok, sampai sekarang aku memang masih single. Aku juga pengen menikah membangun keluarga kecil sesuai impianku.


Kalau sampai sekarang aku masih single, bukan berarti aku diam aja. Aku tetap memperluas pergaulanku, penampilanku juga sedikit aku rubah, hatiku juga sudah aku buka selebar-lebarnya. Kalau sampai sekarang aku masih single, terus kenapa?


Bahkan ada yang nyinyir bilang sama aku bahwa wanita itu dipilih bukan memilih. What? Sapa bilang? Kita tetap punya hak untuk memilih, masak iya kita hanya nunggu dipilih.


Dan, kenapa aku memilih. Buatku menikah itu nggak sekedar hidup bersama dengan seseorang yang kita cintai, tapi perjalanannya lebih panjang. Menikah bukan cuman seminggu atau dua minggu, tapi seumur hidup.


Ada beberapa alasana kenapa saya perlu memilih pria yang akan saya nikahi:


Pertama:  Kelak lelaki yang saya pilih bisa membawa saya ke dalam kebaikan (bisa membuatku lebih baik, mendidikku dan menjadi contoh)


Kedua: Kelak laki-laki yang saya pilih mau ikut serta dalam pengasuhan anak (mengganti popok, mengasuh anak dan juga mendidik)


Ketiga: Kelak laki-laki yang saya pilih mau menua bersama


soo, masihkah saya boleh memilih?




Saya ingin pria yang tepat untuk mendampingi saya kelak




Luka

Luka

Aku terluka..

Bukan karena caramu memperlakukanku

tapi karena perkataanmu

 

perkataanmu telah menyakitiku

dalam...

meninggalkan jejak luka

entah sampai kapan akan  pulih

 
Kenapa ya kok pohon kamboja selalu identik dengan kuburan?

Kenapa ya kok pohon kamboja selalu identik dengan kuburan?

Postingan kali ini, bukan berarti temanya horor loh (saya juga penakut :D). Berhubung sejak tadi rasa penasaran menggelayuti, yuk mari kita tulis


Mengapa judul postingan saya begitu? Soalnya sejak tadi pagi saya penasaran banget, kenapa sih di kuburan itu selalu ada bunga kambojanya? Memangnya kamboja nggak bisa tumbuh ditempat lain?


Satu lagi pertanyaan saya, kenapa juga melati selalu identik dengan kematian yak?




Yuk monggo dijawab?



#postingan ini berawal dari lewat kuburan tadi pagi :D

Akibat lupa ingatan :D

Akibat lupa ingatan :D

Berawal dari ketiduran semalam, sampai sekarang saya lupa apa yang mau ditulis di bab 4  ini. Padahal sebelum tidur, saya sudah dapat bayangan mau nulis apa. Dreng......

Sekarang saya lupa semuanya :(, padahal niatnya mau ngerampungin bab 4 tadi malam.

Akhirnya tadi pagi saya coba melamun lagi, sapa tahu bakalan balik itu ide, hiks hasilnya nihil. Deuh tetap aja lupa. Huaaa...nulis novel yang satu ini penuh tantangan dan sampai sekarang kok ya nggak rampung-rampung.

Niatnya malam ini mau coba rekrontruksi ulang, sapa tahu syaraf yang tadi malam pingsan mendadak bangkit lagi.



Dan hasilnya............



dua postingan geje di blog ini :D

Rinai Hujan

Rinai Hujan

Rinai hujan selalu membawa keceriaan

Melantunkan simfoni-simfoni sederhana tanpa makna

Meninggalkan aroma tanah yang basah

 

Aku suka hujan

Hujan membuatku dapat menyembunyikan kesedihan

Hujan dapat meluruhkan air mata  tanpa orang lain tahu

Hujan juga dapat menyamarkan muka sedihku di bawah rinainya

 

 
Misteri Sholat Ied

Misteri Sholat Ied

Dear Semesta,


Sejak pagi, langit di Surabaya terselimuti mendung. Entah kemana matahari yang biasanya dengan teriknya selalu menyambut pagi. Mungkinkah sang mentari sedang ing beristirahat sejenak dan membiarkan mendung menyelimutinya?


Semesta, kemarin semua rakyat diseluruh dunia sedang bersuka cita menyambut datangnya Hari Raya Qurban--sebuah hari suci buat seluruh umat Islam guna meneladani Nabi Ibrahim.


Singkat cerita, pukul 05.30 kami semua sudah siap-siap untuk berangkat ke masjid, tetap semangat dong meskipun hujan rintik-rintik.


Jlebb, yang membuat saya Amazing setiap mengikuti Sholat Ied adalah suasana tenangnya, angin pun seakan berhenti sejenak ikut melafalkan kalimat kemenangan, bahkan burung-burung pun seolah-olah ikut bertasbih.




Subhanallah, langit pun tunduk atas kebesaranNYA


Imajinasi saya berasal

Imajinasi saya berasal

Ketika masih SMP saya suka banget mengkhayal. Kadang khayalan saya suka out of the box   tapi bukan berrarti apa yang saya khayalkan sesuatu yang jorok :D


Sejak SMP saya suka ngomong dengan diri saya sendiri (saya masih waras loh :P), merangkai sebuah cerita dimana tentu saja saya tokoh utamanya. Terkadang kalau cerita yang saya susun terlalu sedih saya bisa nangis beneran loh hebatkan :D


Kalau diruntut, sepertinya hobby saya menyusun cerita ini berasal dari kesukaan saya bermain bongkar pasang (pada masih ingat nggak dengan mainan jadul ini). Sejak kecil saya sukanya menyendiri, jarang bergaul dengan teman sebaya tapi bukan berarti saya nggak punya teman. Jangan salah, teman-teman saya bejibun.


Oke..! Kembali ke point. Semenjak SD saya suka banget pemainanan ini. Tiap ada uang jajn lebih, biasanya saya akan menyisihkan beberapa untuk menambah koleksi saya ini.


Hampir setiap hari sepulang sekolah, saya akan langsung bermain sendirian. Yap..sendirian karena kedua kakak saya tidak ada yang bermain ini, kalaupun ikutan bermain biasanya kakak lelaki saya suka usil merusak semua koleksi bongkar pasang saya.


Buat saya permainan pura-pura seperti bongkar pasang itu adalah surga dunia, dimana saya dengan bebas menciptakan imajinasi atau bahkan saya bisa seperti sutradara yang bebas mengatur tentang siapa, dan tema apa yang mau saya buat.


Terkadang kalau diingat, saya suka senyum-senyum sendiri. Amazing, i can create the best dialog when i was 7 dan sampai sekarang efek itu berlanjut.


Yap, sampai sekarang saya masih suka berkhayal, tapi bedanya hasil khayalan sudah saya alihkan dalam bentuk tulisan sederhana.


Dan buat saya efek permainan pura-pura itu membuat saya banyak imajinasi, dan hasilnya saya sudah bisa mengeluarkan sebuah karya.


So, buat para ibu-ibu jangan sedih kalau ngelihat anaknya asyik main dengan bonekanya sendiri :)





With imagination you can create your own world