Dua Sisi

Dua Sisi

Kamu itu seperti hujan--menawarkan kesejukan, tapi juga menawarkan kesedihan

Kamu itu seperti kembang gula---manis, tapi juga dapat menyakitkan

Kamu itu seperti lampu--menyinari, tapi juga menyilaukan

Kamu itu seperti bunga--indah, tapi gampang layu
Kamu itu seperti dua sisi yang berlawanan, yang bahkan kadang aku tidak pernah mengenal sosokmu lagi
Satu Alasan

Satu Alasan

Aku tidak butuh banyak alasan, mengapa kau jatuh cinta padaku

Aku tidak butuh semua rayuan manismu

Aku tidak butuh berjuta-juta hadiah
 

Yang aku butuhkan hanya satu alasan, mengapa kau tetap mencintaiku
Sisi lain

Sisi lain

Aku terlalu lelah menapaki pagi ini

Bahkan bathinku menciut kehilangan daya

Suara cacian dan cibiran terus sja bergema dikedua telingaku

Meninggalkan sayatan-sayatan kecil dikedua telingaku

 

Sudahlah...

Hentikan..

Tak lelahkah engkau?

Biarkan aku sejenak

 
Karena aku bukanlah boneka yang bisa terus kau sakiti

 

 

 

 
only hope

only hope

Kadang aku suka bertanya dalam hati tentang pertemuan di antara kita. Kebetulan?? atau hanya sebuah persimpangan?? Seringkali aku merasa ini nyata, entahlah aku suka bingung membedakan antara khayalan dengan kenyataan. Buatku batasnya terlalu tipis.



Bahkan sampai sekarang, aku berharap semua itu kelak akan menjadi kenyataan. Bisakah?

Setelah Hujan

Setelah Hujan

Baru saja langit berhenti menumpahkan kesedihannya, dan sekarang meninggalkan aroma tanah yang basah karena hujan. Langit pun semakin gelap, bulan enggan menampakkan sinarnya. Mungkin saja, bulan ingin memberikan kesempatan pada langit untuk melepaskan kesenduannya.


Tidak ada yang istimewa malam ini, semuanya sama saja.

Bad November

Bad November

Baru juga awal bulan, eh sudah dapat musibah kecil. Hiks BB saya hilang alias berpindah tangan. Sedih? tentu saja, tapi kalau terus-terusan di pikir bisa pusing juga. Anggap aja deh, hari ini Allah menegur supaya nggak terlalu obsesi sama gadget ini dan satu lagi boros pulsa. Kayaknya memang harus pake satu hape aja.


Kenapa ya novemberku selalu diawali sesuatu yang tidak mengenakan. Berawal dari kamu yang menghilang. Hufttt




Pahlawanku

Pahlawanku

Pahlawanku..
Kau rela meninggalkan seluruh keluargamu
Demi membela tanah air

Pahlawanku
Kau korbankan seluruh jiwa ragamu
Demi mencapai Indonesia merdeka

Pahlawanku
Kini kau telah gugur meninggalkan kami semua
Menyisakan sebuah kemerdekaan yang indah

Berkatmu kini kami bisa lebih baik
Kami pun dapat menuntut ilmu
Tanpa takut ancaman penjajah

Semua jasa-jasamu akan kami kenang
Sebagai sebuah semangat perjuangan yang tidak akan pernah luntur.

Terima kasih pahlawanku, berkat jasamu kami dapat menatap masa depan