masihkah
Masihkah ada namaku yang kau ingat diruang memorymu?
Masihkah tersimpan rindu untukku?
Masihkan semua itu nyata bagiku
Ad Placement
Dear Masa lalu,
Entah kenapa belakangan ini aku merasa kau selalu hadir didepan langkahku, atau sekedar menjadi bayangan yang selalu mengikuti jejak langkahku. Hadirmu seperti anjing penjaga yang galak—siap menerkamku disaat aku lengah, bahkan kau akan menarikku kembali ke dalam bayangan kelam itu lagi.
Masa lalu, saat ini aku sedang berjuang untuk mulai kembali menapaki mimpi-mimpi kecil yang dulu ingin aku rajut. Tidak bisakah sejenak kau pergi meninggalkanku untuk sekedar memberiku sedikit udara segar, agar aku bisa memulai untuk melangkah ke depan. Hadirmu seperti bayangan pekat yang selalu menyelimuti diriku.
Aku tahu kamu adalah bagian dari cerita hidupku yang tidak bisa aku musnahkan begitu saja, terkadang kehadiranmu adalah penguat dikala aku lelah.
Masa lalu, mulai malam ini ijinkan aku untuk membuang rasa ketakukanku akan kehadiranmu dan membiarku mencari jalan terang untuk keluar dari bayangmu. Aku pun tahu bahwa sebenarnya kau pun senang ketika aku bisa melewatimu dengan dagu terangkat saat menyongsong masa depan.
Salam Hangat,
Masa Depan
Selamat malam semua ^^
Seperti sudah lama sekali saya meninggalkan rumah ini. Saatnya ambil sapu dan kain pel untuk membersihkan semua sarang laba-laba yang sudah mulai betah dikamar saya ini.
Mungkin apa yang saya mau tulis ini sedikit agak basi sih, tapi bukan maksud buat promo juga. Sebenarnya sih hanya berupa ucapan terima kasih buat rumah Ngerumpi yang telah menjadikan saya salah satu anggota keluarga walaupun belakangan ini saya sudah tidak aktif lagi menulis disini.
Dulu awal bergabung dengan rumah ini adalah ingin mengembangkan kemampuan menulis saya, dan berhubung hobby saya menggalau jadilah semua tulisan saya mellow-melow. Ternyata setelah lama berada dingerumpi, saya seperti menemukan keluarga baru. Bertemu dengan teman-teman baru yang ternyata juga memiliki kesukaan yang sama yaitu menulis. Buat saya rasanya menyenangkan, karena berada dalam satu kelompok dengan visi yang sama .
Singkat cerita, bulan juni kemarin saya iseng-iseng membaca salah satu wall dari teman ngerumpi. Disitu dia sedang memposting sebuah link mengenai sebuah lomba yang diadakan salah satu penerbit major. Karena kebiasaan sering nyamber di wall orang, saya pun iseng berkomentar dan menyatakan ingin bergabung dengan mereka. Jderrrr!! ternyata mereka menyetujui apa yang saya tawarkan. Berhubung saya terbilang baru dalam dunia tulis-menulis yang serius, saya pun berusaha mengikuti arus mereka.
Rupanya, tidak hanya kami bertiga yang ikut dalam lomba itu. Beberapa nama dari warga ngerumpi yang sudah sering menulis fiksi (sering jadi headline) pun juga ikutan. Terus-terang saya sempat nggak PD, soalnya saya merasa kemampuan saya masih dibawah mereka.
Dengan tekad kuat kami bertiga pun akhirnya bisa menyelesaikan dan kami pun sudah nothing to lose terhadap semua keputusan, karena naskah yang masuk banyak sekali. Ditambah kondisi saya yang saat itu sedang sakit saat menyelasaikan naskah dan merasa nggak maksimal.
Ternyata ketentuan Allah itu indah, saat pengumuman kami dinyatakan menjadi salah satu pemenang dari 5 orang/kelompok lainnya. Alhamdulillah ^^
Dan kami persembah hasil galauan kami bertiga "Berbagi Hati"
Bahagia buatku adalah saat aku temukan orang-orang didekatku tersenyum karena kehadiranku
Bahagia buatku adalah saat mereka yang membutuhkanku bisa tersenyum setelah bertemu denganku
Bahagia buatku adalah saat kau bisikkan kata-kata penguat di setiap akhir pembicaraan kita
Bahagia buatku adalah saat aku bisa menjadi diriku sendiri
Bahagia buatku adalah saat semua orang mengakui keberadaanku
Bahagia buatku adalah saat aku mampu menorehkan sesuatu di layar komputerku
Bahagia buatku adalah saat melihat namamu tertera di layar ponselku
Bahagia buatku adalah saat aku tahu kau juga merindukanku
Bahagia buatku adalah menikmati semangkuk mie ayam saat hujan turun
Bahagia buatku adalah saat aku bisa tidur dengan nyenyak
Bahagia buatku adalah saat aku masih bisa bersyukur
Bahagia buatku adalah saat aku masih bisa menikmati indahnya dunia
Bahagia itu selalu datangnya dari hati
Kalau kau bertanya padaku, "Apakah kamu tahu bagaimana rasanya cinta sendiri?" maka aku akan menjawab "Tentu aku tahu bagaimana rasanya."
Cinta sendiri buatku sama seperti mencintai secara diam-diam dan rasanya menyesakkan. Aku pernah beberapa kali di landa yang namanya cinta sendiri alias bertepuk sebelah tangan. `Buatku rasanya seperti mendapatkan kegagalan.
Ya...aku merasa gagal untuk memperjuangkan cinta, mungkin kalian akan bilang bahwa aku adalah pecundang yang kalah sebelum berperang. Masa bodoh!! sampai sekarang aku masih memegang prinsip yang namanya wanita adalah menunggu pria menyatakan cinta. Masih primitif banget ya pemikiranku ini.
Jadi, hatiku nggak akan kaget kalau aku sering patah hati sebelum berperang
Ok..kembali ke tulisan. Dulu aku tu paling nggak suka membuka diri kepada orang lain, bahkan ketika orang lain tahu bahwa aku sakit. Aku paling sebel sama mami, kalau dengan santai dia menceritakan tentang penyakitku pada semua orang yang dia temui. Tahukan apa tanggapan orang?
"Kasihan ya kamu" atau nggak "Wah! harus punya suami orang kaya donk, biaya hidup kamu mahal" dan ada lagi yang suka bilang "Kasihan suaminya donk".
Dulu kalau mendengar orang yang berkata kayak gini pasti aku langsung masuk kamar dan nangis. Buatku kata-kata ini adalah menyakitkan. Bayangkan berapa banyak orang yang selalu bilang seperti itu padaku. Itu sebabnya aku paling malas untuk bercerita tentang keadaanku. Aku terlalu takut mendengar respon mereka.
Tapi, sekarang aku masa bodoh, terserah semua orang mau merespon apa. Don't care about that. Yang tahu siapa diriku cuman aku. Mereka hanyalah orang lain.
Malam ini rasanya aku terlalu lelah untuk sekedar mengerti dengan semua perasaanku. Rasanya semua itu terlalu lama menumpuk--menimbulkan kerak yang akhirnya melekat kuat.
Sadarkah kamu semua rasa ini? atau hanya aku saja yang akhirnya menyemai semua rasa ini. Ah..rasanya aku seperti pecundang yang selalu hidup dalam kekalahan.
Dan aku sudah terlalu lelah untuk menunggumu kembali
Tiap hari saya tuh suka banget lihat berapa banyak orang yang sudah mengunjungi blog ini #norak banget ya dan rasanya senang banget ketika tahu bahwa ternyata ada beberapa orang yang sempat berkunjung. Alhamdulillah pas lihat jumlah kunjungan, ternyata sudah tembus lebih dari 10 ribu pengunjung.
Terus terang saya nggak pernah nyangka akan banyak orang yang mampir ke blog ini. Dulu ketika membuat blog ini hanya karena saya suka menulis dan buat saya ini diary kecil saya yang selalu saya isi ketika saya lagi gundah gulana. Jadi, nggak jarang semua tulisan saya adalah tulisan yang "menyedihkan"
Blog ini bukan yang pertama buat saya, sebelumnya saya sudah punya 3 blog dan semuanya nggak terawat, entah kenapa dengan blog ini saya cinta mati. Saat memilih namanya pun penuh pertimbang. Mungkin diantara kalian bertanya "Kenapa Kertaswarna?" Buat saya filosofi dari kertaswarna itu adalah warna-warni dan seperti itulah bentuk tulisan-tulisan saya. Saya ingin tulisan ini tidak hanya mewarnai diri saya tapi juga memberi warna kepada orang lain sesuai dengan warna kesukaannya.
Sekali lagi terima kasih buat semua orang yang sudah pernah berkunjung atau cuman sekedar numpang berteduh. Selamat datang dan menikmati tulisan-tulisan disini :)
Setiap goresan tinta yang aku goreskan itu karena semua imajinasiku
Waktu akan terus berputar dan tidak dapat kita hentikan. Nikmatilah selagi masamu masih ada
Akibat mengobrol santai dengan salah satu teman tentang mengirimkan cerpen ke media massa menarik perhatianku. Mengapa nggak terlintas dalam benakku untuk mencoba mengirimnya ke majalah. Mumpung lagi suntuk dengan draft novel, mungkin menulis cerpen bisa jadi sarana untuk memperlancar kerja otak. Beberapa hari ini ide mulai berseliweran lagi, jadi mungkin bisa dimanfaarkan. Pengen coba banyak genre tapi lihat entar deh, sekarang yang penting niat untuk menulis. Maklum dulu saya bukan penulis deadline. Heee
Semalam iseng-iseng nulis di Timeline twitter tentang laki-laki idaman menurut versiku. Berhubung nulisnya setengah ngantuk, jadinya agak aneh juga ditambah suasana hati lagi berantakan. Yuk intip, seperti apa sih pria idaman itu:
Beberapa hari ini moodku untuk menulis sedang meredup. Biasanya aku rajin memposting satu tulisan setiap hari di blog, tapi dua hari kemarin rasanya aku benar-benar tidak ingin menulis. Draft novel yang aku kerjakan pun tak aku sentuh. Sebenarnya aku tidak benar-benar berhenti menulis, aku masih menulis walaupun hanya terbatas pada beberapa karakter.
Menulis membuatku melepas semua beban yang aku rasakan. Rasanya ketika aku menuangkannya dalam tulisan, semua rasa berat memudar. Rasa sakit yang aku rasa pun perlahan memudar. Entah mengapa, aku merasa produktif ketika aku patah hati atau kecewa dengan seseorang. Nevermind....yang penting aku masih menulis
Pagi ini, aku bangun dengan sebuah rasa rindu yang besar. Sejak kemarin kau tak menghubungiku, bahkan sekedar untuk mengirim sebuah pesan singkat untukku. Aku tahu kamu bukanlah tipe selalu menghujaniku dengan ribuan pesan singkat, tapi bukankah tidak masalah jika sesekali kau mengirimkan satu pesan singkat agar aku tahu kamu baik-baik saja.
Dan seperti sekarang saat rinduku sudah menggunung, kau pun menghilang begitu saja. Apakah seperti itu laki-laki? Ketika dia sudah bosan, dia akan menghilang.
Entahlah
Ad Placement