tak bisakah?

tak bisakah?

Tak bisakah sedikit pun kau mengerti aku
Sungguh aku terluka atas semua sikapmu
Rasa perih menghujani lubuk hatiku
Dan aku rasa luka yang kau buat kian mendalam
Harus seperti apakah aku mencintaimu?
Aku bukan Tuhan yang tak punya rasa cemburu..
Sungguh aku kecewa
Aku tahu kamu berbohong
Aku tak butuh semua rangkaian kata manismu
Tinggalkan saja aku, jika memang sudah tak ada lagi celah untukku
Karena aku akan pergi menjauh tanpa kau sadari
kamu

kamu

Kamu tidak pernah bertanya seperti apa perasaanku padamu
Bagimu semua itu sama saja
Aku tidak lebih special dari wanita manapun
Ah..sedangkal itukah perasaanmu?
Tak pernah aku mengerti
Semua rasa yang kau tiupkan padaku
Dear pagi,

Dear pagi,

Dear pagi,
Aku merindukan bau embun pagimu
Merindukan udara tanpa polusi
Merindukan nyanyian burung-burung gereja yang menyenandungkan nyanyian pagi
Tanpa Ide

Tanpa Ide

Sudah beberapa hari ini, nggak nulis apapun diblog. Nggak tahu kenapa mood nulis menurun #parah banget. Bahkan sekedar menulis dengan tangan aja susah bener. Apa karena lama nggak baca ya? Mulai dari tulisan ini dulu ah, sebelum akhirnya buka kembali draft novel. Smangat ya!
biarlah

biarlah

Sampai sekarang aku masih bertahan

pada suatu titik,

tidak pernah ada niatan untuk beranjak pergi

karena semua rasa lelah dan sakit sudah biasa aku rasakan

mungkin buat kalian aku hanya pecundang bodoh

yang selalu setia pada sesuatu yang tidak pernah perduli padaku

biarlah, tak usah kalian risaukan aku

karena bagaimana pun aku juga yang akan menjaga hatiku ini sendiri

 
Bahagia itu..

Bahagia itu..

Bahagia itu saat aku tahu dunia masih berputar
Bahagia itu saat aku menerima surat cinta darimu
Bahagia itu saat aku tahu kamu juga perhatian sama aku
Bahagia itu saat aku makan semangkuk bakso panas
Bahagia itu saat bangun tidur ada yang mencium kening dan mengucapkan "selamat pagi sayang"
Bahagia itu saat aku bisa melihat orang lain tersenyum
Bahagia itu saat rebutan makanan buka puasa bareng keluarga
Bahagia itu saat semua keluarga memelukku erat
Pernahkah?

Pernahkah?

Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku inginkan?
Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku rasakan?
Tahukah kamu, tak mudah untuk menjadi diriku?
Harus dengan diam-diam mencintaimu
Aku bisa saja egois dengan perasaanku, tapi tidak!!
Aku tidak ingin meruntuhkan semua tembok yang telah terhalang
Jadi, jangan kau pernah memaksa bahwa aku harus mengikuti caramu
Inilah aku

Inilah aku

Dulu kau anggap aku pecundang
tak ada yang bisa aku torehkan
tapi kini ku buktikan
bahwa aku juga mampu
meski dengan tulisan
tapi aku mampu maju selangkah
Fisikku memang payah
tapi tak akan ku biarkan lagi kau menghinaku
Fisikku memang payah tapi bukan berarti aku mudah diperolok