Pernahkah?

Pernahkah?

Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku inginkan?
Pernahkah kau bertanya, tentang apa yang aku rasakan?
Tahukah kamu, tak mudah untuk menjadi diriku?
Harus dengan diam-diam mencintaimu
Aku bisa saja egois dengan perasaanku, tapi tidak!!
Aku tidak ingin meruntuhkan semua tembok yang telah terhalang
Jadi, jangan kau pernah memaksa bahwa aku harus mengikuti caramu
Inilah aku

Inilah aku

Dulu kau anggap aku pecundang
tak ada yang bisa aku torehkan
tapi kini ku buktikan
bahwa aku juga mampu
meski dengan tulisan
tapi aku mampu maju selangkah
Fisikku memang payah
tapi tak akan ku biarkan lagi kau menghinaku
Fisikku memang payah tapi bukan berarti aku mudah diperolok
Dari dunia maya berujung sebuah karya

Dari dunia maya berujung sebuah karya

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah, karena Rahmat-Nya kita bertiga bisa dipertemukan.


Singkat kata dan singkat cerita. Siapa sangka kalau kita bertiga ini nggak pernah bertemu muka sama sekali.Awal pertemuan kita berasal dari sebuah situs yang berisi banyak orang yang suka menulis.


Mulai dari satu postingan dan kemudian berlanjut dengan acara berkomentar ria, sebenarnya bukan komentar biasa tapi lebih ke arah rusuh hehe. Perlahan-lahan hubungan pertemanan pun terjalin dan ternyata kita bertiga sama-sama suka nulis fiksi. Bedanya dua patner saya ini lebih aktif dalam dunia tulis-menulis sedangkan saya lebih suka menggalau di blog #apasih


Dan...jreng..jreng jadilah sekarang kita punya karya bersama.




Hanya dengan kuasa Allah kita dapat dipertemukan lewat karya




Maaf...kamu bukanlah yang terhebat

Maaf...kamu bukanlah yang terhebat

Mungkin kau menganggap dirimulah yang terhebat
Bisa menaklukkan wanita dengan kata-kata manismu
Mungkin kau merasa yang terhebat
Bisa membuat wanita-wanita jatuh hati padamu
Tapi maaf,
Buatku kamu bukanlah yang terhebat
Karena kata-kata manismu hanyalah racun yang akan membuatku tidak sadar

Cemburu

Cemburu

Masihkah aku dihatimu?

Masihkan ada namaku disalah satu sudut jiwamu?

Sayang....

Entah kenapa aku meragu

kau tak lagi seperti dulu

tatapan matamu tak lagi hangat saat memandangku

bahkan binar-binar itu pun ikut meredup

Ada apa gerangan?

Berikanku jawaban

agar aku tak selalu meragu dan memendam rasa cemburu
ketika

ketika

Ketika semua rasa telah memudar
entah kenapa hadirmu pun perlahan memudar seperti asap yang akhirnya kian menghilang saat diterpa angin..
Sebegitu rapuhkah rasa yang kau berikan padaku?
Hingga saat masanya telah usang, rasa yang kau rasa pun kadaluarsa
manusia biasa

manusia biasa

Aku tahu semua kisah antara kita telah berakhir

Aku mengerti bahwa tak lagi ada celah untukku, walaupun sekedar untuk menyandarkan diri

Begitu besarkah luka yang telah aku torehkan?

Hingga kau pergi tanpa mengucap perpisahan

Maafkan aku jika itu yang terjadi

Karena aku cuman manusia biasa

yang kadang lupa akan perasaan