Belajar Kehidupan Dari Sekitar


Postingan kali saya ingin bercerita tentang beberapa orang yang pernah saya temui di kehidupan sekitar.

Dari beliau-beliau saya belajar untuk lebih bersyukur dalam menjalani hidup.

Berhubung di rumah tidak ada ART, kadang kala saya harus memasak bekal yang akan dibawa sendiri.  Saya sejak SMP sudah terbiasa membawa bekal sendiri. *kapan-kapan saya akan menceritakan pengalalaman pertama membawa bekal.

Terkadang kalau sedang malas. Saya membeli nasi bungkus. Ceritanya, di depan tempat ibu mengajar ada sebuah warung kecil.

Pak Nasir nama pemilik warung tersebut. Beliau menjual nasi bungkus dan kopi. Nasi bungkus yang dijual murah meriah. Harganya RP. 5000. Pas untuk kantong.

Sehari-hari warungnya selalu ramai dikunjungi. Entah untuk makan nasi bungkus atau menikmati hangatnya kopi.

Pak Nasir orang yang ramah. Tiap kali Saya datang ke sana. Beliau selalu tersenyum. Menanyakan bagaimana kabar keluarga.

Satu hal yang membuat saya bangga dan terkadang merasa tertampar. Beliau selalu mengucapkan 'Alhamdulillah' tiap kali ada yang datang ke warungnya untuk memberi barang dagangannya. Berapa pun jumlahnya.

Seringkali juga beliau akan mendoakan para pelanggannya agar selalu sehat.

"Saya nggak punya uang untuk saya berikan. Hanya doa yang bisa saya berikan buat para pelanggan.

Ah. Seperti sebuah tamparan terhadap saya. Beliau saja di tengah himpitan ekonomi masih berprasangka baik.

Kadang kita yang sudah punya pekerjaan dan gaji memadai masih saja mengeluh. Belum lagi tuntutan hidup yang semakin banyak.

Sebuah pemelajaran untuk kita.

8 comments

  1. Subhahanallah. Terima kasih atas inspirasinya pagi ini. Btw ditunggu tulisannya yg tentang bekal ya

    ReplyDelete
  2. rahasia..nya..ternyata mudah... hanya mendoakan... tapi kita sering lupa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita sering sibuk dengan urusan sendiri

      Delete
  3. Menyentuh sekali. Kadang memag kita lupa bersyukur dan mendoakan orang lain.

    Tulisan yang bagus

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon