Surat Cinta 4: Teruntuk Prof. Tina
Dear Prof Tina,
Saya masih ingat dengan jelas bagaimana sosok Anda saat itu. Usia saya waktu memang masih terbilang masih kecil.
Jujur, saya sempat takut saat kali pertama kita berjumpa. Sosok Anda yang tegas dan keras sempat membuatku jengah ke Rumah Sakit.
Tapi Anda selalu menerima kami dengan tangan terbuka layaknya sebuah keluarga.
Di kala kami kebingungan dengan biaya. Anda memberi kami sebuah masukan yang luar bisa.
Kala Rumah Sakit mengulur-ulur operasi. Anda pasang badan demi saya bisa dioperasi.
Ah, bahkan saya dan Anda tak memiliki ikatan darah