10 Hal yang membuatku bahagia

10 Hal yang membuatku bahagia

Tiap orang memiliki tingkat kebahagiaan tersendiri. Tergantung bagaimana orang tersebut memaknai kebahagiaan. Bahagia menurutku belum tentu bahagia untuk orang lain. Bisa dikatakan bahagia itu relatif. Tak ada yang sama persis. Mungkin ada kemiripan dengan orang lain. 
Di bawah ini ada 10 hal yang membuat saya bahagia, di antaranya:
1. Anak-anak
   Berada di dekat anak-anak seakan mengisi kekosongan dalam hidup. Walaupun, kerap kali tingkah mereka menggemaskan Tapi, bersama mereka saya bahagia. Anak-anak seperti corong yang bisa menularkan kebahagiaan. Bersama dengan anak-anak saya bisa tertawa lepas. 
2. Menulis
    Buat saya menulis adalah sebuah kebutuhan. Walaupun, hanya sebuah status di Facebook. Rasanya kepala ini terlalu penuh kalau saya berhenti menulis. Seakan-akan ada yang berbicara dalam kepala saya. Minta kisahnya untuk ditulis. Ya, menulis itu semacam pelepasan energi negatif setelah jenuh dengan pekerjaan atau segala sesuatu yang terasa menyebalkan. Saya pernah mencoba berhenti menulis, akhirnya saya susah tidur.
3. Membaca
   Sama halnya dengan menulis. Membaca tidak pernah terpisahkan. Membaca buku semacam mengosongkan isi kepala dari hal-hal negatif. Eit, tapi tergantung juga dengan apa yang sedang dibaca.  Biasanya saya akan mencari bacaan-bacaan ringan, seperti novel, komik, dan tulisan-tulisan di blog.
4. Belanja Buku
   Seakan ada kesenangan tersendiri saat datang ke toko buku. Menghidu aroma kertas yang baru dicetak itu seperti sebuah aromaterapi. Mencari-cari judul buku di antara tumpukan buku lainnya itu menyenangkan. Seolah-olah menemukan harta karun. Belum lagi ketika menyobek sampulnya. Buat saya ketagihan. Sssst, saya lebih suka diberi hadiah buku ketimbang yang lainnya/
5. Diakui oleh orang lain
  Disisihkan dari pergaulan itu tidaklah menyenangkan. Rasanya seakan kita ini tak punya makna. Saya lebih suka berada di dalam kelompok kecil yang mengakui kemampuan yang saya miliki, ketimbang kelompok besar yang mengecilkan arti kita. Bukankah itu menyebalkan?
6. Travelling
  Mengunjungi tempat-tempat baru selalu memberikan cerita yang berbeda. Berjalan-jalan membuat wawasan dan pengetahuan kita luas. Mempelajari hal baru yang mungkin kita lewatkan. Setiap kota mempunyai cerita, setiap perjalanan mempunyai makna. Jadi, ada yang mau ngajak saya jalan-jalan?
7. Mendengarkan lagu
   Satu hal yang saya suka dari musik adalah efeknya yang mampu mempengaruhi mood. Membuat suasana hati kita berubah-ubah. Lagu seperti sebuah penggambaran dari diri kita.
8. Mendengarkan Al Quran
   Saya punya satu surat kesukaan yaitu Ar Rahman. Setiap kali mendengarkannya seakan memberi tamparan bahwa kerap kali kita jadi manusia itu cuman ngeluh, nggak bersyukur. Padahal Allah sudah memberikan banyak kemudahan. Biasanya setelah mendengarkannya hati itu jadi adem.
9. Membuat orang lain nyaman saat berada dengan kita
   Ketika ada orang lain yang tersenyum saat kita mengajaknya bercanda itu membuatku bahagia. Bukankah memberikan makna dalam hidup orang lain itu sesuatu yang menyenangkan? Tak mudah membuat orang lain nyaman dengan kita. Itulah kenapa saya merasa bahagia saat orang lain melebarkan bibirnya setelah bertemy saya bukan nmalah berkerut-kerut. 
10. Memotret
   Mengambil gambar dari sudut yang berbeda menghasilkan gambar yang berbeda. Itulah yang suka dari memotret. Rasanya ketika berhasil mengabadikan momen yang menarik itu memuaskan hati. 
Heartstrings Kdrama

Heartstrings Kdrama

Heartstrings Kdrama
http://www.koreandrama.org/?p=9081

Heartstring Kdrama


Title: ë„Œ 내게 반했어 / Neon Naege Banhaesseo / You’ve Fallen for Me

Chinese Title: 為我著迷
Also Known as: Falling in Love / Heartstrings
Previously known as: 페스티벌 / Festival
Genre: Romance, music
Episodes: 15 + 1 Special
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 2011-June-29 to 2011-Aug-18
Air time: Wednesday & Thursday 21:55


Synopsis:


Lee Shin (Jung Yong-hwa) is a university student majoring in Western Music. He is also the vocalist and guitarist of a band "The Stupid." Shin is known for his good looks, cocky personality, and strong passion for music. Everyone sees him as a cold-hearted and distant person, but he has a soft side inside him hidden away. He lacks interest in anything unrelated to music and has neither dreams nor plans for the future. He initially likes Jung Yoon-soo (So Yi-hyun), a dance professor at the university, but this all changes when he meets Lee Gyu-won (Park Shin-hye).

Lee Gyu-won is a jolly, bright, and outgoing student who was born into a prestigious family and is majoring in Traditional Korean Music. She plays the gayageum. Gyu-won's grandfather, Lee Dong-jin (Shin Goo), is one of the top 3 traditional musicians of his age and his biggest wish is to see his granddaughter become a traditional music prodigy. Trying to live up to her grandfather's expectations, Gyu-won immerses herself in practice and becomes a university student who knows nothing much outside of her studies. As her friends are fans of "The Stupid," she was forced to go to the band's concert with them. There she saw Lee Shin performing live, and is immediately captivated by him.

Yeo Joon-hee (Kang Min-hyuk) is a bumbling, shy, and ever hungry boy who doesn't act his age. He has a childlike personality, is a shaggy idiot by day, and Stupid's lead drummer by night. During one of his shaggy phases, he comes across university princess and chairman's daughter, Han Hee-joo (Woori), who he immediately falls head over heels for, calling her his "Natasha." However, there are dark sides to Hee-joo's personality than his naïvete knows, and in the series, he fights between his ever-growing feelings for Hee-joo and helping his friends as she threatens their university lives.

When Gyu-won decides to join the performances for the upcoming 100th anniversary performance for the university, everyone sees her potential and talent, particularly Kim Suk-hyun (Song Chang-eui), a Broadway composer-turned-music director. Fearing that Gyu-won might outshine her daughter, Hee-joo's mother schemes with Im Tae-joon (Lee Jung-heon), one of the school's administrators; they plot to destroy Gyu-won's image to force her to quit the performance.


Cast:

Jung Yong Hwa as Lee Shin
Park Shin Hye as Lee Kyu Won
Song Chang Ui as Kim Suk Hyun
So Yi Hyun as Jung Yoon Soo
Woo Ri as Han Hee Joo
Kang Min Hyuk as Yeo Joon
Lee Hyun Jin as Hyun Ki Young
Im Se Mi as Cha Bo Woon


Review Heartstring Kdrama


Serial drama korea ini sudah menarik perhatian saat melihat cover filmnya. Sebenarnya inti dari serial drama ini adalah kisah cinta antara Lee Kyu Won dan Lee Shin. Namun, dikemas dalam alur yang menarik. Di mana semua karakter yang berperan dalam cerita ini memiliki kisah tersendiri yang memperkaya jalan ceritanya.

Kisah ini dimulai dari Lee Shin, seorang mahasiswa dari Departemen Musik Barat, seorang vokalis band terkenal di kampus yang memiliki banyak penggemar. Lee Shin jatuh hati pada profesor Jung Yoon So. Lelaki muda itu mati-matian menarik perhatian sang professor. Sayangnya, kisah cintanya hanya bertepuk sebelah tangan karena sang professor masih mencintai Kim Suk Hyun.

Perlahan perasaan Lee Shin berubah ketika bertemu Lee Kyu Won, seorang gadis dari departemen musik tradisional. Gadis itu mencairkan sikap dingin Lee shin yang selama ini dikenal menolak banyak wanita di kampusnya. Hubungan mereka sempat menimbulkan kehebohan.

Buat saya serial drama Heartstring ini lebih dari sekedar kisah cinta. Penambahan konflik-konflik membuat serial ini sangat menyenangkan untuk dinikmati. Serial ini memiliki karakter-karakter yang cukup menggemaskan dan didukung oleh aktor dan aktris Korea yang terkenal.

Karakter yang paling menggemaskan buat saya adalah Yeon Joon (Kang Min Hyuk) lelaki imut, suka makan dan terlihat agak tolol berubah menjadi lelaki tampan saat berada dibalik drummernya. Karakter Han Hee Joo yang menyebalkan juga membuat serial ini terasa hidup.

Satu adegan yang membuat saya menangis adalah ketika Lee Kyu Won menyerahkan peran utamanya kepada Han Hee Joo dan memilih untuk bernyanyi di belakang panggung.

Dua kata untuk drama ini: wajib ditonton kalau kalian penggemar serial korea yang ringan. OST cukup enak didengar telinga, apalagi dinyanyikan langsung oleh Yong Hwa
I Guess You Don't Know (M Signal)

I Guess You Don't Know (M Signal)

www.google.com

I met you, loved you and hurt by that love
Just looking at you without being beside you, I’m a fool.
When you cried, I cried. When you smiled, I smiled.
Like a child, just following you whatever you do, I’m a fool.
I love you but you can’t hear it
I love you but you don’t know it
I shed teardrops in my heart but you don’t see it
I call out your name but you can’t hear it.
You are the only one for me but you don’t know it.
My love is blind, my love is poignant, and I can’t do that.
Just turn around and I’m right here behind you.
When you’re tired of someone else’s  love, hurt by someone else’s love
Just turn around once.
I love you but you can’t hear it
I love you but you don’t know it
I shed teardrops in my heart but you don’t see it
I call out your name but you can’t hear it.
You are the only one but you don’t know it.
My love is blind, my love is poignant, and I can’t do that.
Today I call you a thousand times..
Even though you can’t hear it.
I love you so, please look at me
I love you so, please come to me
Please come one step closer, I will wait for you.
I’m sorry because I only know you
I’m nothing without you.
Because of this bitter love, I call for you.

You don’t know…




p.s: Lagu ini bercerita tentang cinta diam-diam. Diambil dari OST Heart String. Entah kenapa kalau dengar lagu ini saya sedih.

Arti Sebuah Nama

Arti Sebuah Nama

Memiliki nama yang mencermin Ras tertentu selalu memberikan cerita tertentu. Sebelumnya, kenalkan nama saya Swastikha Maulidya Mulyana. Kalau melihat nama depan, kira-kira ada yang bisa nebak nggak saya berasal darimana?

Kata Mama arti Swastikha adalah bintang dari segala bintang. Mungkin orang tua memberi nama Swastikha dengan harapan saya akan bersinar di langit layaknya bintang. Amin.

Oke, kembali ke topik.
Gara-gara nama Swastikha ini saya seringkali dikira berasal dari Bali. Katanya nama Swastikha itu erat kaitannya dengan agama Hindu. Dulu, saat jaman kuliah beberapa teman dan dosen mengira saya orang Bali. Mereka terkejut ketika saya bilang bahwa saya madura asli. Beberapa orang tidak percaya. Sampai-sampai saya harus menunjukkan kartu identitas.

Adalagi yang mengkaitkan nama depan saya dengan lambang Nazi Jerman. Pernah ada yang nanya apakah saya keturunan Jerman. Wkwk, memangnya mereka nggak bisa melihat wajah saya yang asia banget :p

Lalu, apa arti namamu?
I'm A Gadget Freak

I'm A Gadget Freak

Bisa dibilang aku ini pencinta gadget, salah satunya telepon genggam. Di rumah orang yang paling suka gonta-ganti hp adalah aku dan kakak perempuan. Bukan bermaksud meninggikan diri, hampir semua merek ternama dicoba. Sampai-sampai kakak laki-lakiku suka sebal kalau aku sudah ngelirik ponsel baru.
Bagiku ponsel bukan hanya alat bantu komunikasi, tapi sebagai sarana relaksasi. Di ponsel saya bisa menikmati lagu, berfoto, menonton video atau mencari inspirasi.
Kalau ditanya kenapa suka berganti ponsel?
Jawabannya karena disitulah saya merasa nyaman. Selain buku, ponsel adalah benda yang membuat saya tergila-gila. Dan, menemukan ponsel yang tepat untuk diri itu tidak mudah. Itulah kenapa saya selalu berganti-ganti.
Yah. Semoga ke depannya saya nggak lapar mata lagi.

:D


Diam-diam cinta (prolog)

Diam-diam cinta (prolog)



Pernahkah kamu mencintai seseorang dalam diam?

Aku pernah.

Aku bertemu dengannya tanpa sengaja di bawah sebuah emperan toko di kota Tua. Hari itu hujan turun tiba-tiba ketika aku asyik mengambil gambar. Seperti biasa, di saat jadwal mengajarku di sebuah sekolah musik sedang kosong. Aku memilih memotret.
Aku sedang mengambil gambar seorang gadis kecil yang tengah membawa permen kapas.  Di belakangnya seorang wanita muda yang mungkin mamanya berteriak agar gadis kecil berkulit putih, berambut ikal yang dikuncir ke atas itu untuk tidak berlari. Gadis kecil itu menarik perhatian lensaku. Momen seperti inilah yang ingin kuabadikan. 
Karena terlalu memerhatikan obyekku, aku tak menyadari bahwa langit biru cerah di atas kepalaku sudah berganti kelabu. Ribuan butiran air berjatuhan dari langit, membuatku berlari secepatnya untuk menyelamatkan Canon D Mark II kesayanganku. Sialnya, aku lupa memakai tas kedap air dan kantong plastik yang biasa kugunakan untuk melindungi kameraku. 
Kota tua yang tadi ramai menjelma bangunan kosong tak berpenghuni. Orang-orang sibuk menyelamatkan diri dari rintik hujan yang semakin besar. Beberapa pedagang yang tadi menjajakan makanan pun tak ketinggalan. Mereka membawa serta bawaan mereka untuk mencari tempat berteduh.
Aku berteduh di depan toko souvenir yang tutup ketika tahu hujan datang. Mungkin, pemiliknya malas melihat lantai basah dan kotor, karena orang-orang akan menjadikan toko mereka sebagai tempat berteduh. Aku mengibaskan bulir-bulir air di atas rambutku. Lalu, memeriksa apakah kameraku baik-baik saja. Aku bisa bernapas lega, saat mengetahui kameraku tidak terkena hujan.
Pandanganku berkeliling. Saat itulah aku melihatnya. Gadis itu berdiri tidak jauh dari tempatku berada. Sama  halnya denganku, gadis itu melindungi dirinya dari percikan renyai hujan yang masih berjatuhan.
"Cuaca memang tidak menentu. Sebentar hujan, sebentar panas." Aku membuka pembicaraan.
Gadis itu menoleh. Melemparkan pandangan takut bercampur heran. Lantas, memalingkan wajahnya ke arah yang berbeda. Gadis itu memberi pesan bahwa dia tak ingin diganggu. Aku tersenyum masam, belum apa-apa aku sudah diabaikan.
Aku mengamati gadis itu lekat. Tubuhnya mungil, kalau ditaksir tingginya sekitar 150-an. Kulitnya seputih pualam, dan kulihat pipinya kemerahan karena udara dingin. Rambut lurus hitam legam milik gadis itu dibiarkan terurai sampai menyentuh pundaknya, matanya sipit, berbingkai alis tipis melengkung, hidung mancung, dan bibir mungil berwarna fushia. Gadis itu seperti seorang anak perempuan yang terperangkap dalam tubuh dewasa.
 Aku mengeluarkan kamera, membuka tutup lensa. Kemudian memutar fokus, mencari titik yang tepat. Klik. Beberapa kali aku mengabadikan wajahnya.
Gadis itu memalingkan wajah. Menyadari bahwa sedang dipotret. 
"Berhenti memotretku."


Bersambung.....




Ciuman Pertama

Ciuman Pertama

www.google.com

 "Have you ever been kissed?"

Pertanyaan Rayyi menohokku. Lelaki yang sudah dua tahun tak berjumpa, tiba-tiba di awal pertemuan kami menanyakan apakah aku pernah dicium. Pertanyaan macam apa ini?

 "I Have." aku memasang wajah seserius mungkin.

"Really?" Rayyi menatapku dengan tatapan meledek.

My Writing Progress

My Writing Progress

Saya sebenarnya tidak terlalu suka menceritakan proyek menulis yang sedang dikerjakan. Saya biasanya hanya berbagi dengan si  Wulan Sari. Dia adalah patner saya mencetuskan banyak ide. Biasanya kami suka menukar tulisan dan yang terbaru kami suka menukar Bab 1 dari proyek menulis yang sedang kami kerjakan.

Oke. Saya sedang menulis novel. Ini draft Novel ketiga saya. Jangan tanya sudah berapa banyak draft novel yang saya punya?

Jawabannya: Banyak

Mungkin di antara kalian bertanya kenapa tidak ada naskahnya yang coba dikirim ke penerbit? kenapa harus menulis naskah baru?

Well.
Saya pernah mengirimkan sebuah naskah novel saya ke dua penerbit. Hasilnya ditolak. Jadi, untuk sementara naskah itu saya endapkan. Menunggu otak saya bekerja agar tokoh-tokoh yang telah saya ciptakan tidak sia-sia. Draft naskah ke-2 sebenarnya sudah selesai. Tapi, ketika masuk tahapan editing ada banyak yang harus dirombak ulang. Hal itu yang membuat saya mengendapkannya dulu. *jangan ditiru ya.


Oke. Kembali ke proyek menulis yang sekarang saya kerjakan.

Saya sedang menulis kisah cinta Antara Raka, Milana dan Rey. Sebuah kisah cinta  sederhana. Dalam naskah ini saya hanya hendak menyampaikan bahwa cinta sejati seringkali dari orang terdekat yang tidak pernah kita duga.

Naskah kali ini agak berbeda. Karena di naskah ini saya menulis menggunakan pov 1. Sudut pandang yang paling sering dipakai ketika saya menulis cerpen. 
Saat menulis naskah ini perlu banyak penyesuaian. Saya sedang dalam tahapan mencari tahu teknik menulis saya.

Jadi, nanti kita lihat saja seperti apa akhirnya. Doakan proyek ini berjalan mulus
Tentang Impian

Tentang Impian

Impian terbesarku adalah memiliki buku solo. Di mana namaku tercetak besar di sana. Rasanya pasti menyenangkan. Menunjukkan pada khalayak bahwa aku punya kemampuan.
Saya mulai menulis sejak SMP. Menggunakan mesin ketik milik papa. Tulisan saya seputar opini, kegiatan sehari. Belum terlintas untuk mencoba jalur fiksi. Pernah sih berhasil menulis naskah drama untuk pementasan akhir sekolah. 
Menjelang SMA, saya mulai menyukai puisi. Menuliskannya di atas buku diary. Biasanya buku itu saya bawa kemana-mana. Lalu, beberapa bulan kemudian saya mencoba menulis cerpen. Cerpen cinta ala remaja era 1990-an. Saya pernah mengirimkan ke media, tapi sayangnya tidak pernah mendapatkan kabar apakah cerpen saya diterima atau ditolak. 
Saya pun mencoba menulis novel. Ya, menulis langsung tanpa ada kerangka atau outline. Dan, saya berhasil menyelesaikan novel perdana sebanyak 200 hal. Itu sebuah pencapaian besar untuk saya.
Sampai sekarang saya masih menulis. Masih memperjuangkan naskah novel yang saya punya agar tembus ke penerbit. Tiga kali surat penolakan tak membuat saya berhenti menulis. Kalau saat itu saya menyerah untuk menulis. Impian saya tamat.

Mungkin, saya masih harus belajar untuk bisa menghasilkan buku solo. Dengan sabar harus kembali menulis naskah baru. Bukankah kita tidak pernah tahu nasib ke depannya gimana? Setidaknya saya masih ingin terus bermimpi.

Saya pernah ditolak penerbit tiga kali. Kalau hari itu saya menyerah. Mimpi saya menjadi penulis tamat.

Move On

Move On

Sore. Tulisan kali ini saya tujukan bagi kalian-kalian yang belum move on (Saya juga sih :P )
Beberapa minggu lalu seorang teman menghubungi saya. Dia meminta saya untuk menulis artikel tentang move on. Saat itu saya belum menyanggupinya karena memang nggak tahu apa yang harus ditulis. Dan, semoga postingan sederhana ini bisa mencerahkan jiwa-jiwa yang tersesat dengan masa lalu.

:D


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Move On berarti bergerak.

Apa sih maksudnya bergerak? Terus hubungannya dengan patah hati apa?

 Oke. Bergerak di sini maksudnya beralih dari masa meratapi kegagalan dalam asmara. Sudah deh cukup nangis bombaynya. Cukup juga ngerasa bahwa diri ini nggak baik sampai pasangan kita rela meninggalkan kita. Ayo singkirkan semua tissue yang ada di rumah. Berhenti memutar lagu yang membuat diri ini menangis. Berhenti mencari tahu segala tentang dia.

Hello. Diputusin bukan berarti duniamu berakhirnya. Harusnya kamu bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik. Siapa tahu pasangan yang meninggalkanmu ternyata seorang psikopat. Who knows?

Rasanya memang sakit, tapi percayalah semua akan baik-baik saja. Semua hanya masalah kebiasaan yang sudah lama terjalin. Yakinlah ketika kamu mulai terbiasa. Kamu akan mudah untuk perlahan-lahan menghapus dia dari ingatanmu. Hanya satu hal yang harus kamu lakukan adalah kamu rela atau tidak melepaskan segala kenangan tentang dia.

Percuma kamu mau bergerak, tapi masih nggak rela melepas kenangan manis dengan dia. Akhirnya mewek lagi deh setiap buka Facebooknya atau mencoba menghubungi dia untuk mencari serpihan rasa yang tertinggal.

Ya. Bergeraklah ke depan. Terlalu sering menengok masa lalu akan membuatmu terus meratapi. Padahal di depan sana ada seseorang yang dengan tulus menyayangi kamu. Kenapa kamu tidak mencoba untuk mencarinya?

Pernah baca di sebuah tulisan, bahwa kamu dianggap berhasil move on ketika kamu tidak merasakan apa-apa ketika kenangan itu kembali muncul. Atau saat ketemu mantan kamu merasa kayak ketemu teman. 
Ya itulah move on.

Sulit?

Itu kembali kepadamu sendiri. Ingin  melepas atau mengenang masa lalu?

"Just Because you miss someone, doesn't mean you need then back in your life. Missing is just part of moving on. - Moving On Quotes

 
 
Aku mengenang kamu yang telah pergi

Aku mengenang kamu yang telah pergi

Hari segalanya kembali menyeruak
Potongan-potongan rekam jejakmu memenuhi benak
Aku terpelanting ke masa silam

Kamu, lelaki yang kerap  kali kurindukan
Kubisikkan namanya sebelum mata ini terpejam

Kini, hanya tersisa patahan yang terburai menjadi serpihan
Kala rindu datang akan membuatmu tergugu beberapa saat
Mengenang dia yang telah pergi

Hari ini aku hanya ingin mengenangmu
Merindukanmu walau hanya sejenak
Mengulang kembali masa-masa di mana kita saling merindu


Hanya hari ini saja
Ijinkan aku mengenangmu
Ijinkan aku mengenang sebelum punggungmu meninggalkanku jauh di belakang




Sejatinya, cinta itu saling menghormati. Bukan saling berperang siapa yang paling hebat
Larut

Larut

Rasa sakit ini seperti ribuan jarum yang menancap di ulu hatiku

Memar di hatiku kembali berdarah

Aku ingin larut dalam air
Menghilang tak berbekas
Membawa sakit ini

Dengarkah kamu isi hatiku?
Tahukah kamu rasa sakit ini?

Larut
Dalam air dan menghilang

Pasca Pilpres

Pasca Pilpres

Alhamdulillah. Akhirnya bisa bikin postingan lagi di blog. Adakah yang merindukan tulisan-tulisan saya?

Akhirnya Pemilihan Presiden berakhor juga. Lega rasanya. Setelah beberapa bulan terakhir seluruh perhatian masyarakat Indonesia terpusat pada acara Pesta Demokrasi yang digelar tiap 5 tahun.

Yey. Akhirnya media sosial saya bersih dari segala macam kampanye. Eh. Nggak juga sih. Buktinya masih banyak yang saling menghujat, menyindir dan menjatuhkan.

Capek deh.

Serius saya capek. Baca cerita yang bikin dahi berkerut. Saya rindu kedamaian. Bukan adu perang tulisan yang isinya nyinyiran. Ngakunya sih pada dewasa. Tapi, kelakuan lebih parah dari anak-anak.
Harusnya mereka malu dong sama anak-anak.
Semarah-marahnya mereka sama temannya. Nggak sampai lima menit juga udah baikan. Hih.
Sadar nggak sih kalian yang ngakunya 'dewasa' kalau kalian secara tidak sadar udah turut andil membentuk karakter bangsa. Memberikan pendidikan tak kasat mata sama generasi muda ini.
Gimana generasi muda Indonesia mau bangkit. Lah wong para dewasanya sibuk menghujat.
Kritiklah dengan santun. Bukan pakai acara saling melemparkan kosakata perhewanan.

Malulah.

Ya. Sudahlah. Postingan ini hanya suara hati saya.

Selamat untuk Presiden yang terpilih. Jangan kasih kami mimpi, tapi bukti

Enjoy your holiday.

Best Regard,

Swastikha

Pink Lovers

Pink Lovers

Mungkin kalian nggak pernah tahu kalau aku sebenarnya adalah penyuka warna pink.
Yes. I loved pink
Aku punya beberapa barang berwarna pink. Bahkan, setiap memilih benda yang kusuka. Pasti kutanya dulu ada yang warna pink nggak?
Kalau ada ya pasti langsung kuambil.
Buat aku warna pink itu melambangkan ketenangan dan anggun dan unyu :D

Berarti saya unyu dong ya?

Kalau aku suka warna pink. Kamu?

Negara 1000 tangisan

Negara 1000 tangisan

Aku tergugu di balik layar
Dengan berlinang air mata
Menyaksikan kebiadaban di tanah Palestina

Ratusan anak tak berdosa kehilangan nyawa
Para wanita menangis, karena dipaksa berpisah dari suami dan anaknya
Tak ada lagi kenyamanan
Bahkan sekadar melelapkan mata yang terlampau lelah

Tangan-tangan berbau mesiu
Jemari-jemari mungil tak lagi sembunyi dibalik ketiak sang ibu
Kehangatan yang biasa merengkuhnya tercabik-cabik
Mata-mata tanpa dosa siap menunggu kematiannya

Ya Allah...
Sampai kapan bumi Palestina memerah karena darah?
Sampai kapan mereka berhenti mendengar desingan peluru?
Sampai kapan mereka bisa tersenyum untuk menatap masa depan?

Ya Allah
Turunkan kekuatanmu
Lapangkanlah kesabaran pada mereka
Suntikkanlah kekuatan
Agar bisa memukul balik Yahudi

Semoga esok matahari masih bersinar di bumi Palestina

Karena mereka tak mau lagi dikenal dengan negara 1000 tangisan
Bersimbah darah

Surabaya, 10-07-2014

Titik Nol

Titik Nol

Kita sebagai manusia tanpa disadari kerap kali mengeluh pada Allah tentang apa yang terjadi dalam hidup kita.
Jika ada musibah, ada kalanya menyalahkan Allah.
Dulu, aku pernah dalam titik ini. Marah pada Allah atas sakit yang ada ditubuhku. Pertanyaan dan keluhan selalu mewarnai hariku. Saat itu aku kehilangan gairah hidup.
Rasanya dunia terasa abu-abu.

Hingga seorang teman memberiku sebuah kata ajaib.
"Allah memberimu sakit karena Dia mencintaimu. Dengan sakit itu kamu akan selalu mengingatNya."

Kata itu seperti sebuah tamparan atas keluh kesahku selama ini. Lalu, aku mencoba melihatnya dari sisi yang berbeda.

Dan, Subahanallahu. Allah memang menyayangiku dengan caranya. Sakit ini sebagai pengingat di saat aku mulai lalai dengan perintahnya. Allah pun memberiku banyak kemudahan, melebihi orang yang lebih sehat dariku.
Beribu syukur kupanjatkan, ketika Allah mengundangku ke Baitullah.

Sekarang, aku malah berharap sakit ini tetap berada di tempatnya. Karena aku masih ingin disayang Allah. Aku masih ingin dalam pelukanNya.

Amin.

Pusaran

Pusaran

Makkah
Hari ini ribuan manusia berpusat
Pada satu pusaran yang selalu bergerak  di titik yang sama
Bersujud pada Sang Maha Tertinggi

Ya Allah aku penuhi undanganmu
Bersimpuh ku dihadapanmu
Aku menyerah dalam kuasamu
Hamba bagai titik kecil dalam lautan manusia.

Makkah, 23 Juni 2014 (23.02)

Perjalanan

Perjalanan

Perjalanan kali ini terasa beda. Allah memberiku sebuah kesempatan untuk bisa kembali mengunjungi Baitullah. Rasanya senang tak terkira.
Terima kasih Ya Allah semoga perjalanan ini membawa perubahan dan berita baik.
Ijinkan kami berangkat dan pulang kembali dengan selamat. Amin