Now Is Good (Review Film)

Now Is Good (Review Film)


Makin hari tantangan #30HariNgeblog ini makin sulit :(

Sebenarnya postingan ini untuk tanggal 11 November, berhubung saya sedang tidak mood menulis dan juga tema yang diajukan belum pernah saya lakukan. Maka saya memilih untuk menulis keesokan harinya.

Sudah banyak film yang saya tonton. Dan ketika harus memilih apa sih film favoritmu. Saya menjatuhkan pada film Now is Good. Dan, berikut ini adalah review ala saya :D

****

now is good

Judul Film: Now Is Good (Based on Novel Before I die)

Tanggal Release: 31 Agustus 2012

Sutradara: Ol Parker

Pemain: Dakota Fanning, Jeremy Irvine, Paddy Considine, Olivia Williams, Kaya Scodelario

****

Dakota Fanning Sebagai Tessa Scott

Jeremy Irvine sabagai Adam

Kaya Scodelario sebagai Zoey

Olivia Williams sebagai Ibu

Paddy Considine sebagai Ayah

Film ini berkisah tentang Tessa Scott yang divonis leukimia dan tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup. Mengetahui umurnya yang tidak akan lama lagi gadis itu mulai menuliskan tentang keinginan-keinginan sebelum mati di tembok kamarnya. Sambil menunggu ajalnya datang

Satu per satu keinginan yang Tessa tulis mulai diwujudkan seperti merokok, mencuri di supermarket, dan terakhir adalah melepas keperawanannya. Ayahnya sempat marah dengan keinginan Tessa yang tidak masuk akal. Namun, dia berusaha mengerti dengan kondisi anak gadisnya itu. Ditambah kedua orang tuanya yang bercerai.

Hingga suatu hari Tessa bertemu Adam. Lelaki muda, seorang tetangga dekat rumah ibunya. Tessa tak pernah memberitahukan kondisi sebenarnya pada Adam. Hari demi hari membuat keduanya semakin dekat. Adam Jatuh cinta pada Tessa.

Suatu hari kondisi Tessa memburuk, bertepatan dengan kencan pertamanya dengan Adam. Adam yang kaget melihat kondisi Tessa yang berdarah-darah dan tidak melakukan sesuatu membuat Tessa sedih. Gadis itu tak berharap lelaki itu akan mencarinya. Namun, ketika pulang dari rumah sakit Tessa menemukan namanya di hampir seluruh tembok kota. Adam mewujudkan mimpi Tessa untuk menjadi terkenal

****

Liburan Impian Ala TIka

Liburan Impian Ala TIka

[caption id="attachment_2721" align="aligncenter" width="817"]sumber: google sumber: google[/caption]

Beberapa hari ini diri saya lagi dilingkupi kejenuhan dalam menulis. Biasanya kalau sudah begini saya memilih untuk membaca novel, tapi hasilnya sama saja. Jadi, maaf kalau dua hari ini belum memposting apa pun.


Baiklah, kembali ke pembahasan utama :D


Saya termasuk orang rumahan. Hampir semua kegiatan sehari-sehari banyak dihabiskan di dalam rumah, kecuali di pagi hari saya harus bekerja. Saya sebenarnya bukan orang yang menolak keramaian, hanya saja berdiam diri di dalam kamar itu lebih menyenangkan  ketimbang berdesakan dengan banyak orang di mall.


 Dan, ketika ditanya seperti apa liburan impianmu? Saya terpaksa harus berkhayal dulu :D *abaikan.Kalau dikasih kesempatan untuk liburan. Saya akan memilih London.


Buat saya negara London itu keren. Arsitek bangunannya yang vintage membuat negara itu menjadi unik. Mudah-mudahan akan ada kesempatan bagi saya berkunjung ke negara itu.


Beberapa hal yang akan saya lakukan saat berada di negara itu:


1. Berkunjung ke taman-taman kota dengan berbekal novel.


Rasanya menyenangkan membaca di kursi taman dengan ditemani daun-daun yang berguguran. Kalau bosan membaca, saya akan melamun. Menikmati semua pemandangan yang ada.


2. Foto-foto.


Tentu saja kegiatan yang satu ini wajib untuk dilakukan. Mengambil diri saya di setiap sudut kota London. Dan, jika memungkin saya akan berfoto dengan penduduk lokal di sana,


Pahlawan itu adalah dokter

Pahlawan itu adalah dokter

Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang kisah ini. Hanya saja waktu tak memberi kesempatan dan, kebetulan tema hari cocok sekali. Jadi, tak ada salahnya untuk menceritakannya.


Kalian sudah siap?


Beberapa dari pembaca mungkin telah mengetahui tentang riwayat kesehatan saya. Kalau nggak salah saya pernah membahasnya dalam sebuah postingan di blog ini.


Buat saya seseorang yang paling berjasa selain kedua orang tua adalah Prof. Tina Prasodjo. Beliau adalah salah satu dari sekian Dokter Jantung Senior yang ada di RSUD di Surabaya. Jabatan beliau saat itu adalah Kepala Bagian Jantung Anak.


Sejak lahir, saya mengalami kelainan jantung bawaan. Karena terbentur masalah biaya dan usia saya yang terlalu kecil membuat kedua orang tua lebih memilih untuk rawat jalan. Hingga suatu hari, orang tua saya kembali mendapat surat panggilan dari RS yang mengharuskan agar saya kembali melakukan pemeriksaan.


Permainan masa kecil yang ingin saya mainkan kembali.

Permainan masa kecil yang ingin saya mainkan kembali.

Masa kecil saya tidak cukup istimewa. Kondisi kesehatan membuat saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang bersama teman-teman. Namun, bukan berarti kedua orang tua saya  melarang untuk bermain asalkan ketika sudah lelah saya harus berhenti.


Saya tahu bagaimana rasanya main benteng-bentengan, engkle, gobak sodor, anjing dan kucing, petak umpet, mencari capung di lapangan terbuka, bermain layangan, main bekel, dakon, dll.


Hihi. Ternyata banyak juga permainan yang sudah pernah dimainkan ketika anak-anak. Dan rasanya di usia begini saya kembali merindukan masa-masa itu. Bagi saya itulah masa anak-anak sebenarnya.


Anak-anak sekarang lebih disibukkan dengan permainan virtual ketimbang aktivitas fisik yang menguras banyak energi. Banyak orang tua yang lupa bahwa permainan yang melibatkan koordinasi semua gerakan tubuh lebih membentuk kepercayaan diri anak-anak ketimbang hanya duduk dengan tatapan kosong pada komputer tablet.


Dan, permainan yang sangat ingin saya mainkan adalah bongkar pasang alias paper doll.


Permainan sederhana dari tokoh-tokoh barbie yang terbuat dari kertas. Namun, bisa meningkat kemampuan berimajinasi dan kemampuan berbahasa. Karena saat memainkan ini kita dirangsang untuk membuat sebuah jalan cerita bagi tokoh yang kita mainkan.


Saat saya seusia sekolah dasar, separuh dari uang jajan selalu saya belikan bongkar pasang. Bahkan sampai rela berdesak-desakan dengan beberapa teman demi mendapatkan boneka yang terbaik. Rasanya puas saat bisa menemukan bongkar pasang yang besar dengan bermacam-macam pakaian yang menarik.


Jadi, kalau ditanya dari mana kemampuan berkhayal saya datang? jawabannya dari permainan ini.




Kalau kamu suka main apa?

Kamu tahu apa itu rindu

Kamu tahu apa itu rindu

20131109-160254.jpg

Kamu tahu apa itu rindu?
Sama halnya dengan rasa gulali, tak pernah habis untuk dicecap.

Kamu tahu apa itu rindu?
Sama halnya dengan sapaanmu di setiap pagiku.

Kamu tahu apa itu rindu?
Sama halnya dengan namamu yang tertampil di layar ponselku

Kamu tahu apa itu rindu?

Kamu
dan segala hal tentangmu
10 Hal sebelum mati

10 Hal sebelum mati

20131108-200508.jpg

Pic courtesy: @zaydustman

Segala yang bertumbuh pada akhirnya kan mati



Ketika mendapat tema ini saya jadi ingat sebuah film yang diperankan Dakota Fanning yang berjudul Now Is Good. Di film itu Dakota divonis kanker leukimia dan hanya mampu bertahan selama 3 bulan. Di saat hidupnya yang tak lagi panjang. Dakota menuliskan semua keinginannya pada di dinding kamarnya.


Baiklah. Mari kembali ke poin  utama.


Sebenarnya saya jarang sekali menulis resolusi bahkan hampir tidak pernah. Kecuali deadline untuk tulisan. Berhubung tema hari ini berhubungan dengan segala keinginan. Jadi, tidak ada salahnya menuliskan beberapa keinginan yang belum terpenuhi. Antara lain:


1. Saya ingin umroh atau naik haji. Rasanya merindukan kembali tanah suci. Rindu menghidu aroma Kabbah
2. Menikah. Iya dong, sebelum ajal mejemput. Saya ingin memiliki seorang pasangan yang mau menua bersama, merawat anak-anak kita.
3. Punya buku Solo. Sebuah novel dengan nama saya tertera di sana.
4. Pergi ke eropa. Mencari lelaki bermata hijau ;))
5. Beli kamera DSLR. Lagi pengin belajar motret.
6. Travelling. Pergi sendirian ke suatu daerah.
7. Tetap mengajar.
8. Punya taman bacaaan
9. Punya anak :)
10. Khatam Al quran

Ketakutan Terbesar

Ketakutan Terbesar

Apa sih yang kamu takutkan dalam hidup?

Ketakutan hanya akan membuatmu diam di tempat --tak bergerak



Hal yang paling saya takutkan adalah ketika saya menikah kelak. Kondisi kesehatan membuat saya tak pernah berpikir jernih bagaimana jika nanti saya menikah.
Apakah saya mampu?


Pertanyaan itulah yang sering menjejali benak dan menimbulkan ketidakpercayaan diri.


Entah berapa banyak orang yang mencibir bahwa saya terlalu pemilih, belum lagi respon banyak orang ketika mengetahui saya sedang sakit.