Jika masa lalumu layak kau perjuangkan. Perjuangkanlah hingga titik darah penghabisan. Tapi, jika kamu tidak berhasil. Berbaliklah arah, karena ada masa depan yang menunggumu.



Kelak, aku ingin menjadi separuh detak jantungmu yang selalu kau rindukan. Ketika aku tak lagi berada di dekatmu




 Di awal Juli, kurasa masih ada kisah yang belum benar-benar selesai. Sebab rindu, masih saja tertinggal di sudut hatiku


Ketika Anda Menjual Jasa. Jangan lupa tersenyum

Ketika Anda Menjual Jasa. Jangan lupa tersenyum

 Kemarin saya dan teman-teman sempat mengalami pengalaman tidak mengenakkan dengan birokrasi Dinas Pendidikan saat hendak mengajukan persyaratan mengurus NUPTK. Seorang teman memberikan informasi bahwa untuk mengurus pengajuan NUPTK baru kita harus mengumpulkan berkasnya langsung ke Dinas.


Dengan cuaca yang sedikit gerimis, saya dan teman-teman berangkat ke sana. Kami rela menerobos jalanan yang licin agar bisa mengumpulkan persyaratan itu. Singkat cerita, saat hendak mengumpulkan berkas kami disambut oleh muka sewot dan jawaban dengan nada sedikit menyebalkan. Padahal, saat bertanya kami menggunakan Bahasa yang sopan, pakaian yang kami kenakan juga sopan. Tapi, sayang respon yang diberikan oleh Birokrasi menyebalkan. Bahkan petugasnya tidak menoleh ke arah teman kami. Si Bapak itu malah asyik main game.


Sebal. Tentu saja. Seharusnya kami mendapatkan informasi atau penjelasan bahwa memang belum ada Surat turun dari pusat dengan baik, bukannya nada yang seolah-olah mengecilkan arti kami. Err..itulah yang nggak saya suka dari sistim birokrasi di negara kita. Harusnya infomasi yang disampaikan harus dijelaskan dengan baik-baik? Entahlah, mungkin para petugas birokrasi tidak diajarkan etika bagaimana menghadapi tamu.


Sedikit Merindukanmu

Sedikit Merindukanmu

Err, ini kenapa jadi rindu kamu lagi sih. Perasaan beberapa bulan ini perasaan ini sudah aman dalam kendali, dan sekarang kembali menyala (getokin kepala). Apalagi setelah kamu telpon kemarin. Ya...Tuhan, kenapa suaramu itu mencanduku. Sudahlah, mari singkirkan semua tentang dia.



Selamat Sabtu.



NB: Kepada kamu, i miss you

Selalu ada hikmah di balik kekecewaan

Selalu ada hikmah di balik kekecewaan

Kemarin saya sempat berdiskusi sama teman soal penerbit yang belum juga memberi pengumuman mengenai naskah kami. Aku sih dari awal sudah merasa bahwa novelku nggak bakalan lolos karena kurang dari kriteria yang ditentukan. Namun, masih berharap bahwa akan sedikit ada kejaiban.


Dan, kemarin akhirnya keluar juga pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu. Hasilnya kesepuluh di antara kami tak ada yang naskahnya diterbitkan. Waw, luar biasa ya. Seorang teman yang dari Bogor sempat kecewa karena dia harus jauh-jauh ke Surabaya dan meninggalkan keluarganya dan ternyata nggak lolos. Huft, memang agak bikin sedih. Padahal beberapa dari mereka termasuk penulis yang sudah ada pengalaman dan jam terbang.