Dear Kamu,
Ada beribu pertanyaan tersimpan di benakku saat ini
tentang kamu, tentang kita dan juga perasaanmu padaku
Entahlah, mungkin saja aku tak harus mempertanyakannya
Sebab aku tahu jawabannya
Dan, kamu tak akan pernah mengerti tentang aku
Ad Placement
Ada beribu pertanyaan tersimpan di benakku saat ini
tentang kamu, tentang kita dan juga perasaanmu padaku
Entahlah, mungkin saja aku tak harus mempertanyakannya
Sebab aku tahu jawabannya
Dan, kamu tak akan pernah mengerti tentang aku
Kamu yang pernah mencuri benakku, bisakah kau curi sekali lagi?
Ada kalanya cinta tidak memiliki
Ibarat di persimpangan jalan
Saat lampu menunjukkan warna hijau, saatnya masing-masing dari kita harus melangkah pergi
Kamu ke kanan, dan aku ke kiri
entah kapan akan kembali berjumpa
Tak selamanya cinta itu beriringan. Ada kalanya Tuhan mempertemukan hanya untuk sekedar melintas.
Ingatkah kamu tentang sepasang janji kita?
Janji yang kita sepakati bersama saat kamu dan aku berdua
Kau bilang, ingin di sini di sampingku
nyatanya hingga saat ini janji itu telah lesap entah kemana
Saat kita berdua, tak ada lagi pembicaraan janji
yang ada hanya sebatas kata-kata manis pelipur lara
Kemana sepasang janji yang kau ucapkan padaku?
adakah kau melupakannya?
Jangan pernah berjanji apapun atas diriku, jika aku tidak pernah punya hak atas dirimu
Tak ada lagi debaran yang aku rasakan di hatiku
tak ada lagi senyum simpul saat aku baca pesan darimu
tak ada lagi rindu yang mendesak saat tak ada kabar darimu
ku rasakan pesta di hatiku telah usai
pertanda bahwa aku harus segera berkemas dan melangkah pergi darimu
Maaf, untuk saat ini sang penulis sedang meliburkan diri dari segala urusan perasaan
Aku ingin hidup di masa depan, dan kamu hidup di masa lalu. Itulah mengapa rotasi kita tidak pernah bertemu
Ad Placement