Karena kamu

Karena kamu

Kamu...

Seseorang yang telah mencuri sebagian hatiku

Kamu...

Seseorang yang membuat hidupku berwarna

Kamu...

Seseorang yang membuatku selalu tersenyum

Kamu...

Seseorang yang juga selalu membuatku menangis

 
Karena kamu, aku dapat merasakan cinta
benarkah

benarkah

Benarkah yang namanya cinta itu ada?

Benarkah semua rasa yang yang aku rasa ini nyata?

Benarkah semua perasaanmu padaku itu?

Adakah hadirmu nyata?
ataukah ini hanya sebuah imajinasi
Senangnya aku hari ini

Senangnya aku hari ini

Biasanya aku suka bete kalau disuruh ikut seminar pada hari minggu begini, soalnya sedikit menganggu akhir pekanku. Tapi, hari ini aku senang deh.


Pertama, seminarnya bagus, pembicaranya oke. Lumayanlah buat nambah ilmu dan mengingat kembali apa yang sudah dipelajari dibangku kuliah. Daripada dirumah bengong.


Kedua, ini bagian yang paling diingat. Ehm...tadi aku ketemu seorang cowok. Sebenarnya bukan ketemu tapi disapa :)


Berawal dari datang kepagian ke tempat seminar, akhirnya cari tempat buat nunggu teman di dekat lokasi seminar. Pas lagi celingak-celinguk, tiba-tiba ada seorang cowok yang keluar dari ruangan. Awalnya tu cowok kayaknya sih mau langsung ke parkiran mobil, eh pas lihat aku celingukan tiba-tiba dia nyamperin dan nyapa.


Ya...ampun cakep banget. Wajahnya imut, pake baju garis-garis pula. Sudah begitu kita sempat ngobrol beberapa menit. Dia nanyain sesuatu, pas dia ngobrol aku malah asik ngelirik wajahnya. Ketika dia pergi, anehnya aku jadi dag dig dug (berasa jatuh cinta :D)


Pas masuk ruangan seminar, lah kok ketemu dia lagi dan kebetulan dia jadi bagian mencet-mencet powerpoint di depan. Alhasil selama seminar, aku ngelihatin dia terus.


Sampai sekarang penasaran euy





Kalau memang kita berjodoh, pasti suatu hari nanti pasti ketemu lagi



Aku Bukan Pemilih

Aku Bukan Pemilih

"Kamu nunggu apa sih kok sampai sekarang single terus?


"Kamu nyari kayak apaan? Kok yang kemarin datang ke rumah ditolak?


"Kapan mau nikah? Udah nggak sabar pengen datang ke resepsimu?"


"Nggak usah milih-milih"



Rasanya nggak terhitung berapa banyak kata-kata diatas aku dengar dari orang sekitarku. Ok, sampai sekarang aku memang masih single. Aku juga pengen menikah membangun keluarga kecil sesuai impianku.


Kalau sampai sekarang aku masih single, bukan berarti aku diam aja. Aku tetap memperluas pergaulanku, penampilanku juga sedikit aku rubah, hatiku juga sudah aku buka selebar-lebarnya. Kalau sampai sekarang aku masih single, terus kenapa?


Bahkan ada yang nyinyir bilang sama aku bahwa wanita itu dipilih bukan memilih. What? Sapa bilang? Kita tetap punya hak untuk memilih, masak iya kita hanya nunggu dipilih.


Dan, kenapa aku memilih. Buatku menikah itu nggak sekedar hidup bersama dengan seseorang yang kita cintai, tapi perjalanannya lebih panjang. Menikah bukan cuman seminggu atau dua minggu, tapi seumur hidup.


Ada beberapa alasana kenapa saya perlu memilih pria yang akan saya nikahi:


Pertama:  Kelak lelaki yang saya pilih bisa membawa saya ke dalam kebaikan (bisa membuatku lebih baik, mendidikku dan menjadi contoh)


Kedua: Kelak laki-laki yang saya pilih mau ikut serta dalam pengasuhan anak (mengganti popok, mengasuh anak dan juga mendidik)


Ketiga: Kelak laki-laki yang saya pilih mau menua bersama


soo, masihkah saya boleh memilih?




Saya ingin pria yang tepat untuk mendampingi saya kelak




Luka

Luka

Aku terluka..

Bukan karena caramu memperlakukanku

tapi karena perkataanmu

 

perkataanmu telah menyakitiku

dalam...

meninggalkan jejak luka

entah sampai kapan akan  pulih

 
Kenapa ya kok pohon kamboja selalu identik dengan kuburan?

Kenapa ya kok pohon kamboja selalu identik dengan kuburan?

Postingan kali ini, bukan berarti temanya horor loh (saya juga penakut :D). Berhubung sejak tadi rasa penasaran menggelayuti, yuk mari kita tulis


Mengapa judul postingan saya begitu? Soalnya sejak tadi pagi saya penasaran banget, kenapa sih di kuburan itu selalu ada bunga kambojanya? Memangnya kamboja nggak bisa tumbuh ditempat lain?


Satu lagi pertanyaan saya, kenapa juga melati selalu identik dengan kematian yak?




Yuk monggo dijawab?



#postingan ini berawal dari lewat kuburan tadi pagi :D

Akibat lupa ingatan :D

Akibat lupa ingatan :D

Berawal dari ketiduran semalam, sampai sekarang saya lupa apa yang mau ditulis di bab 4  ini. Padahal sebelum tidur, saya sudah dapat bayangan mau nulis apa. Dreng......

Sekarang saya lupa semuanya :(, padahal niatnya mau ngerampungin bab 4 tadi malam.

Akhirnya tadi pagi saya coba melamun lagi, sapa tahu bakalan balik itu ide, hiks hasilnya nihil. Deuh tetap aja lupa. Huaaa...nulis novel yang satu ini penuh tantangan dan sampai sekarang kok ya nggak rampung-rampung.

Niatnya malam ini mau coba rekrontruksi ulang, sapa tahu syaraf yang tadi malam pingsan mendadak bangkit lagi.



Dan hasilnya............



dua postingan geje di blog ini :D

Rinai Hujan

Rinai Hujan

Rinai hujan selalu membawa keceriaan

Melantunkan simfoni-simfoni sederhana tanpa makna

Meninggalkan aroma tanah yang basah

 

Aku suka hujan

Hujan membuatku dapat menyembunyikan kesedihan

Hujan dapat meluruhkan air mata  tanpa orang lain tahu

Hujan juga dapat menyamarkan muka sedihku di bawah rinainya