Cinta sendiri

Cinta sendiri

Kalau kau bertanya padaku, "Apakah kamu tahu bagaimana rasanya cinta sendiri?" maka aku akan menjawab "Tentu aku tahu bagaimana rasanya."


Cinta sendiri buatku sama seperti mencintai secara diam-diam dan rasanya menyesakkan. Aku pernah beberapa kali di landa yang namanya cinta sendiri alias bertepuk sebelah tangan. `Buatku rasanya seperti mendapatkan kegagalan.


Ya...aku merasa gagal untuk memperjuangkan cinta, mungkin kalian akan bilang bahwa aku adalah pecundang yang kalah sebelum berperang. Masa bodoh!! sampai sekarang aku masih memegang prinsip yang namanya wanita adalah menunggu pria menyatakan cinta. Masih primitif banget ya pemikiranku ini.


 Jadi, hatiku nggak akan kaget kalau aku sering patah hati sebelum berperang



kita berbeda

kita berbeda

Bahagiaku memang tak sama denganmu
Cara memandang hidup pun berbeda denganmu
Entah kenapa harus diperbandingkan?
Jika kita memang berbeda
sesuatu yang berbeda tak harus disamakan
Karena itu akan saling menyakitkan
Biarkan aku hidup dengan bahagiaku
Karena aku takkan mengganggu bahagiamu
luka

luka

Ada rasa perih menelusup
Riak-riak kecil kecemburuan menyeruak masuk
Meninggalkan sebuah luka baru
Baru saja perih meninggalkanku
Kini dia kembali datang dengan gelombang yang lebih besar
Kadang rasanya aku tak sangguh menahan
Ketika riak-riak kecil itu berubah jadi gulungan ombak besar
Yang dapat menghempasku dalam hitungan waktu.

Entahlah..cemburu memang terkadang menyakitkan
Terima kasih untuk kamu yang pernah menyakitiku

Terima kasih untuk kamu yang pernah menyakitiku

Nggak tahu kenapa malam ini pengen bikin tulisan yang rada-rada serius tapi nggak seserius sama dunia politik yanhg lagi memanas.

Ok..kembali ke tulisan. Dulu aku tu paling nggak suka membuka diri kepada orang lain, bahkan ketika orang lain tahu bahwa aku sakit. Aku paling sebel sama mami, kalau dengan santai dia menceritakan tentang penyakitku pada semua orang yang dia temui. Tahukan apa tanggapan orang?


"Kasihan ya kamu" atau nggak "Wah! harus punya suami orang kaya donk, biaya hidup kamu mahal" dan ada lagi yang suka bilang "Kasihan suaminya donk".


Dulu kalau mendengar orang yang berkata kayak gini pasti aku langsung masuk kamar dan nangis. Buatku kata-kata ini adalah menyakitkan. Bayangkan berapa banyak orang yang selalu bilang seperti itu padaku. Itu sebabnya aku paling malas untuk bercerita tentang keadaanku. Aku terlalu takut mendengar respon mereka.


Tapi, sekarang aku masa bodoh, terserah semua orang mau merespon apa. Don't care about that. Yang tahu siapa diriku cuman aku. Mereka hanyalah orang lain.


Mati Rasa

Mati Rasa

Seluruh tubuhku mati rasa

Saat semua rasa yang aku titipkan padamu kau campakkan

Rasanya ujung-ujung sarafku membeku

Tubuhku beku membiru

Hembusan dingin tak lagi terasa
Lelah

Lelah

Malam ini rasanya aku terlalu lelah untuk sekedar mengerti dengan semua perasaanku. Rasanya semua itu terlalu lama menumpuk--menimbulkan kerak yang akhirnya melekat kuat.


Sadarkah kamu semua rasa ini? atau hanya aku saja yang akhirnya menyemai semua rasa ini. Ah..rasanya aku seperti pecundang yang selalu hidup dalam kekalahan.





Dan aku sudah terlalu lelah untuk menunggumu kembali


Amazing ^^

Amazing ^^

Tiap hari saya tuh suka banget lihat berapa banyak orang yang sudah mengunjungi blog ini #norak banget ya dan rasanya senang banget ketika tahu bahwa ternyata ada beberapa orang yang sempat berkunjung. Alhamdulillah pas lihat jumlah kunjungan, ternyata sudah tembus lebih dari 10 ribu pengunjung.


Terus terang saya nggak pernah nyangka akan banyak orang yang mampir ke blog ini. Dulu ketika membuat blog ini hanya karena saya suka menulis dan buat saya ini diary kecil saya yang selalu saya isi ketika saya lagi gundah gulana. Jadi, nggak jarang semua tulisan saya adalah tulisan yang "menyedihkan"


Blog ini bukan yang pertama buat saya, sebelumnya saya sudah punya 3 blog dan semuanya nggak terawat, entah kenapa dengan blog ini saya cinta mati. Saat memilih namanya pun penuh pertimbang. Mungkin diantara kalian bertanya "Kenapa Kertaswarna?" Buat saya filosofi dari kertaswarna itu adalah warna-warni dan seperti itulah bentuk tulisan-tulisan saya. Saya ingin tulisan ini tidak hanya mewarnai diri saya tapi juga memberi warna kepada orang lain sesuai dengan warna kesukaannya.


Sekali lagi terima kasih buat semua orang yang sudah pernah berkunjung atau cuman sekedar numpang berteduh. Selamat datang dan menikmati tulisan-tulisan disini :)




Setiap goresan tinta yang aku goreskan itu karena semua imajinasiku