inginku
inginku kamu ada disampingku
inginku merengkuhmu dalam pelukku
inginku menjadikanmu yang terakhir
inginku kamu tahu bahwa aku cinta kamu
Sungguh aku tak suka dengan cinta diam-diam ini
Ad Placement
inginku kamu ada disampingku
inginku merengkuhmu dalam pelukku
inginku menjadikanmu yang terakhir
inginku kamu tahu bahwa aku cinta kamu
Sungguh aku tak suka dengan cinta diam-diam ini
Rasa dingin perlahan menelusup diantara pori-pori kulit. Sunyi, sepi dunia dikala pertiga malam menjelang.
Ya Allah yang Maha Penjaga Pagi, terima kasih atas limpahan karunia yang selalu kau berikan. Maafkan jika sebagai hambaMu yang kecil ini seringkali lalai dengan perintahMu.
Ya Allah Yang Maha Pemurah terima kasih atas kesempatan hidup yang diberikan.
Duhai Sang Pemilik Dunia Ampunilah semua kelalaian yang telah kami lakukan
Lang, maaf kalau beberapa hari ini aku tidak lagi menulis surat untukmu. Lang..bukan berarti aku melupakanmu, hanya saja beberapa hari aku merasakan lelah yang teramat sangat. Aku sedang berada dalam titik jenuh dengan perasaanku padamu.
Tahukah kamu Lang..cinta sendiri itu melelahkan. Aku harus pura-pura untuk tidak perduli dengan perasaanku saat kemarin kau memelukku. Ah Lang...haruskah aku seperti bulan dan matahari yang tidak akan permah bertemu...
Saat rasa ini mendesak masuk, kemanakah rasa rindu ini aku sampaikan?
Detik jam itu terus berputar tanpa henti. Tanpa lelah dia terus berputar, tidak sepertiku yang diam membeku.
Berapa lama lagi aku harus termenung disini menunggumu, menghabiskan ribuan detik waktu yang menguap perlahan. Lupakah kamu pada janji itu?
Ah..rasanya sudah terlalu lama aku terduduk diam, tanpa gerakan, terpaku memandang detik yang terus berputar.
Apakah memang cinta harus menunggu tanpa ada kepastian?
Sekarang ini makin banyak anak-anak yang tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki, alhasil ada beberapa dari mereka yang sedikit melakukan kecurangan alias nyontek.Anak nyontek sebenarnya bukan hal baru sih, cuman akhir-akhir ini lebih banyak saja orang yang melakukannya.
Sebenarnya nggak sepenuhnya salah mereka sih, tapi juga bukan berarti apa yang mereka lakukan itu diperbolehkan. Buatku ada beberapa hal yang akhirnya membikin anak-anak melakukan hal yang curang.
Pertama, sistem pendidikan yang masih berorientasi nilai, akibatnya anak-anak dan orang tua lebih fokus pada pencapaian nilai akhir dibandingkan proses yang terjadi. Kedua, akibat dari sistem pendidikan ini membuat orang tua memberikan tuntutan yang lebih besar terhadap anak-anaknya. Bagi anak yang mampu tuntutan itu sebagai cambuk, tapi bagi anak yang tidak mampu tuntutan itu adalah sumber ancaman. Secara tidak langsung orang tualah yang mengajarkan pada anak untuk mencontek
Tulisan-tulisan itu hanya bisa diam, tidak satu pun pembelaan keluar dari mulutnya
Kanaya terkejut saat melihat halaman terakhir dari majalah yang dia baca. Matanya terbelalak saat dia membaca satu persatu kata yang tersusun dari tulisan itu.
Rasanya Kanaya tidak asing dengan tulisan-tulisan yang terpampang di majalah ini.Bagaimana tidak, ini adalah salah satu tulisan di blognya dan sekarang tulisan ini di muat dalam majalah tanpa persetujuannya bahkan nama penulis yang tertera bukanlah namanya.
"Mbak....mbakkkk." Kanaya tergopoh-gopoh mendekati kakaknya yang sedang asyik menyiram bunga.
"Ada apa sih? Kok kayak orang kebingungan aja?"
"Lihat ini deh mbak." Kanaya menyodorkan majalah yang di bawanya.
"Hm...terus kenapa dengan tulisan ini?"
"Ini tulisanku, orang ini sudah menjiplak dan mengakui sebagai karyanya?"
"Hah..kamu yakin? Mungkin saja ini tulisan dia yang temanya mirip dengan tulisan kamu?"
"Aku yakin mbak...ini sama persis dengan yang aku tulis di blog cuman judulnya saja yang dia ganti, tapi isinya tetap tidak berubah"
"Hmm...jadi begitu? Terus apa yang akan kamu lakukan?"
"Tentu aku akan protes dengan semua ini, jelas-jelas orang ini sudah menjiplak karyaku?"
"Kamu yakin semua orang akan percaya? Lagipula tulisan ini sudah di terbitkan, jadi sama saja tulisan ini sudah diakui sebagai karyanya"
"Tapi aku punya bukti bahwa ini karyaku, aku masih punya salinan aslinya," Kanaya terus kukuh.
"Dek...kalau itu kamu jadikan sebagai bukti, bisa-bisa dia menyerangmu dan bahkan menuduhmu balik bahwa kamu yang menjiplak dia. Soal naskah asli itu gampang, tinggal copy paste beres deh. Semua orang bisa melakukannya"
"Terus aku harus bagaimana mbak? Membiarkan semuanya begitu saja"
"Sudahlah, ikhlaskan saja. Mungkin ini bukan rezekimu, dan satu pelajaran buatmu. Kalau kamu merasa karyamu layak, segera terbitkan!" Pesan kak Dewi sambil menepuk halus punggung Kanaya.
"Oh ya...satu lagi. Berhati-hatilah dalam menyimpan tulisanmu. Kalau merasa itu berpotensi, jangan kamu unggah ke dunia maya. Sudahlah jangan bersedih!!" kak Dewi meninggalkan Kanaya yang sedang meratapi nasibnya.
Kanaya memandang tulisan di majalah dengan muka masam, terlihat jelas raut kekecewaan di kedua matanya.
"Andaikan tulisan ini bisa jadi saksi?"
Mungkin aku terlihat seperti pecundang yang hanya bisa mencintaimu diam-diam, tapi inilah aku yang masih menganut paham "Wanita itu dikejar bukan mengejar".
Aku sadar Lang, bahwa bagimu persahabatan ini lebih penting dibanding menuruti ego yang nantinya akan menghancurkan semuanya.
Dalam diam aku merindukanmu
Ad Placement