Kalian

Kalian

google

 


Ah rasanya baru kemarin mengenal kalian, iya dirumah ini. Rumah yang mempertemukan kita semua. Rumah ini telah menghadirkan kehangatannya kepada semua penghuni dengn Berbagi cerita, berbagi inspirasi, dan berbagi banyak hal. Indahnya, semua saling mengenal dan akhirnya beberapa telah dekat menjadi seperti saudara, atau bahkan mungkin saja ada yang bertemu dengan jodohnya. Ah....terima kasih telah mengenal kalian semua disini.


 

Manusia bukanla Tuhan

Manusia bukanla Tuhan

 


Tulisan ini terinspirasi oleh kisah dosen saya. Dosen saya pernah bercerita bahwa dia dulu pernah di tes Psikologi dan hasilnya IQ dia cuman 87 dari hasil itu dia tidak disarankan untuk masuk universitas. Tahukah kalian seperti apa dia sekarang?? Anak dengan IQ 87 itu sekarang telah menjadi dosen, dan dia telah menyelesaikan S2nya di Amerika. Wow, coba dulu dia percaya terhadap hasil tes itu mungkin dia sekarang sudah jadi tukang becak katanya.


Ya..itulah gambaran bahwa apa yang diputuskan manusia bukanlah mutlak seperti takdir Tuhan.  Apa yang diputuskan manusia seringkali bersifat ramalan yang belum tentu benar-benar terjadi. Seperti juga diagnosis dokter, ketika dokter memvonis tentang usia seseorang, sebenarnya dokter itu tida pernah tahu pasti kapan orang itu akan benar-benar mati. Bahkan dengan alat-alat supercanggih pun kematian seseorang tidak dapat diprediksi.


 


Dosen saya pernah berkata: Ketika kamu mempunyai ilmu lebih, janganlah kamu bertingkah seolah-seolah seperti Tuhan yang bisa menentukan jalan hidup seseorang.


 


 


 


 


 

Biarlah

Biarlah

 


Dalam diam aku mencintaimu


Tak ingin satupun orang tahu


Hanya ada kita berdua


Cinta kita memang datang disaat yang salah


Atau mungkinkah itu bukan cinta


Hanya kau sebut permainan nafsu


Entahlah aku tak pernah mengerti tentang rasa ini


tentang rindu dan gejolak yang selalu hadir


atau bahkan kau tidak tahu bahwa rasamu itu cinta


ya..mungkin bagimu aku adalah selingan


atau bahkan hanya baying yang hadir dan menghilang seperti kabut


Ingin rasanya aku menjadi milikmu satu-satunya


dan merebutmu dari dia yang kau cinta


tapi tidak, aku tidak bisa melihat kesedihan di kedua mata malaikat-malaikat kecilmu


tidak sayang aku tidak ingin seperti  itu


aku hanya ingin mencintai dalam diam


dan bahkan kau tidak pernah tahu betapa aku sayang kamu


biarlah aku simpan sendiri sakit, rindu dan rasa cemburu ini


usahlah kau tahu perasaanku


dan biarlah aku yang merasakannya.


 


 

tak berjudul

tak berjudul

Tangisku bagai hujan
Saat kau hempaskanku
Kembali ke bumi
Kau buang aku
Seperti hewan
Kau tinggalkanku
Setelah kau dapatkan semuanya
Tegakah kau sayang?
Lihatlah aku disini
Aku lah yang memelukmu setiap malam
Mendendangkan lagu agar kau tertidur
Tapi ini yang kau balas?
stuck

stuck

ah...kemana lagi aku harus mencarimu??


untuk memaksamu keluar dari otakkku


agar penaku bisa kembali lagi


dan menyelesaikan kepingan puzzle yang sedang terburai


 


 


*efek nggak bisa nulis

Terdiam (1)

Terdiam (1)

google

 


Dia adalah wanita hujanku, karena aku selalu melihatnya saat hujan datang. Melihatnya berpayung merah sambil berdiri dibawah halte bis adalah saat yang aku tunggu. Mungkin aku pengecut karena sampai sekarang tidak punya keberanian untuk mendekatinya bahkan ketika kami berpapasan dijalan. Aku baru berani menatapnya ketika bayangnya sudah hampir berlalu


 


****


Senangnya hatiku hari ini, berpapasan dengan pria hujanku. Pria yang selalu aku lihat disaat hujan datang. Saat itu dia sedang menunggu bis yang sama denganku. Wangi tubuh tercium dari sweater abu-abunya. Ahhh aku hanya bisa diam dan menatapnya dari balik payungku.


 


mataku terus tertuju padamu


saat kulihat dirimu tersenyum


ingin aku menyapa


namun aku terdiam


tak kulakukan


mungkinkah kaupun juga begitu


tau kau masih malu untuk


sungguh ingin ku sapa


namun ku terdiam


tak ku lakukan


  


 


 


 

Never perfect

Never perfect

google
Sudah sejam-an aku mematutkan diriku didepan cermin, untuk memastikan semua penampilanku sempurna.  Mengukur tiap inchi dari tubuhku, menghitung jumlah kerutan dan berjam-jam memandang cermin adalah kegiatan sehariku-hariku. Terobsesi dengan cermin??  ya mungkin itulah gambaran yang tepat tentang diriku. Aku sangat tergila-gila dengan cermin, setiap melihat cermin seolah-olah diriku tersedot ke dalamnya bahkan aku sering lupa dengan apa yang aku kerjakan saat melihat cermin.





*****


Hari ini aku ada janji dengan dokter kecantikanku. Rupanya saat bercermin kemarin aku menemukan beberapa kerutan didekat mataku. Aku tidak mau kerutan itu muncul, karena itu akan sangat membuatku tidak PD. Aku tidak mau orang-orang melihat kerutanku dan menganggapku sebagai orang aneh karena kerutan itu, selain itu dokter kecantikanku menawarkan metode baru agar kulitku kelihatan lebih kencang. Sebenarnya aku mempunyai beberapa rencana untuk merubah bentuk rahangku, mengurangi lingkar pinggangku dan memancungkan lagi hidungku. Pokoknya aku ingin sangat sempurna dan tak perduli dengan rasa sakit dan beberapa banyak uang yang aku keluarkan