one Month

one Month

Sebulan sudah kamu menghindariku

Sebulan sudah kamu tidak menjawab semua panggilanku

Sebulan sudah kau buat aku merindu tak karuan

Sebulan sudah kau membuatku berlinangan air mata

Dan tiba-tiba kau datang menawarkan jeda untukku--Aku kecewa.

Asal kamu tahu, aku kecewa bukan pada yang telah kamu lakukan

Tapi, aku kecewa karena pikiran negatifmu padaku.  Kamu telah keliru menilaiku

Berapa kali harus aku katakan "Aku tidak perduli, selama kau tidak menyakiti aku"
Jika kau saja tidak percaya terhadapku, lalu apakah harus percaya padamu?
a letter

a letter

Dear kamu,
Aku tahu tidak akan pernah lagi ada hubungan yang sama seperti dulu. Semuanya hanya tertinggal semburat yang pun sebentar lagi menghilang tertiup kencangnya angin.
Kalau kau tanya apakah aku terluka? Tentu. Sampai saat ini lubang yang kau tinggalkan masih menganga lebar dan terkadang terasa perih ketika malam datang.
Andaikan kamu tahu, berapa air mata yang tertinggal kala rasa rindu mulai menyeruak hadir.
Andaikan kamu tahu berapa banyak waktu yang aku lakukan hanya memikirkan tentang "kita" bahkan ketika jeda pun aku masih memikirkanmu.
Setelah kau tahu tentang ini, masihkan kau berpikiran tentang apa yang aku rasakan?

seberapa hebat

seberapa hebat

Harus seberapa hebatkah diriku, agar kau mau mengerti tentang isi hatiku?

Harus seberapa menarikkah diriku, agar kau mau menolehkan sedikit wajahmu untukku?

Harus seberapa kayakah diriku, agar kau mau dekat denganku?

Tapi, aku hanyalah manusia biasa yang masih ingin belajar untuk menjadi sempurna

buat kamu

buat kamu

Tetaplah tegar seperti bambu meski tertiup angin
Tetaplah kokoh seperti baja meski ditempa bara api
Tetaplah merunduk seperti padi, meski kamu sudah berilmu
Tetaplah kuat seperti ilalang meski angin menggoyahkanmu

Tetaplah menjadi kamu :)
Jeda

Jeda

Pada sebuah kalimat jeda seperti memberikan waktu sejenak sebelum kembali memulai paragraf baru. Buat sebuah hubungan, "jeda" itu sama seperti zona abu-abu--tidak ada kejelasan status. Kalau yang namanya abu-abu itu sama aja iya atau tidak jadi semacam digantung ditali jemuran terus lupa diangkat. Kadang dalam hati suka bertanya kenapa pake jeda segala? Banyak yang jawab untuk introspeksi diri. Jawaban yang klise..


Rasanya kalau memang ingin berhenti tinggal bilang saja "Kita akhiri saja" bukannya setiap hubungan itu menganut take it or leave it.

over

over

Aku tahu cepat atau lambat ini akan segera berakhir. Mimpi panjangku telah usai dan saatnya aku terbangun. Mungkin ini akan terasa sakit diawal, tapi aku yakin akan ada matahari baru yang ikut meramaikan hidupku. Mungkin beberapa hari ke depan hidupku akan terasa abu-abu tanpamu, mungkin juga akan disertai hujan deras. Aku percaya ini tidak akan lama, bukankah badai juga akan berhenti kan?


Semoga ini akan menjadi pendewasaan bagiku. Dan ketika aku telah siap, aku akan kembali membuka semua hatiku
little facts about me ^^

little facts about me ^^

Ada yang mau tahu tentang saya nggak??? Mau ya? (Maksa). Pokoknya harus mau!!

  • Sangat suka berdiam diri di kamar tapi saya nggak lagi bertapa loh

  • Suka sama anak kecil, mangkanya sekarang berkecimpung di dunia pendidikan anak.

  • Paling nggak suka di bohongi.

  • Yang perlu dicatat nggak suka pria perokok

  • Suka dengan minuman green tea

  • Hobby membaca buku terutama fiksi

  • Suka mengkhayal

  • Bisa jadi sangat pendiam dan bisa juga menjadi sangat cerewet


Segitu aja ya...kalau kebanyakan nanti dikira narsis ^^
Dear You

Dear You

Dear Kamu,

Masihkah kamu teringat tentang semua kenangan yang terjadi di antara kita? Bagaimana kisah manis itu bisa terjalin hingga saat ini.  Ingatkah kamu?


Tahukah kamu, sampai sekarang aku ingat bagaimana momen-momen kau mendekatiku, mencari tahu tentangku. Waktu itu terasa manis. Dan tidak terasa itu telah berlangsung selama 3 tahun.


3 tahun, rasanya baru kemarin aku mengenalmu. Kamu..iya kamu. Kamulah orang yang membuat hatiku bergetar selama 3 tahun belakangan ini. Dan malam ini, tiba-tiba saja aku merindukan saat itu, saat dimana rasa diantara kita baru terjalin. Ingin rasanya aku kembali ke masa itu, tapi apa daya waktu sudah tidak dapat terulang.


Tahun ini semuanya kian memburuk, kau pun semakin acuh padaku--dingin. Rasa itu sekarang hambar--tidak lagi meletup-letup seperti dulu. Aku rindu kamu--rindu kamu yang selalu mengucapkan kata cinta menjelang tidurku--bukan kamu yang dingin dan pemarah.


Andaikan kamu tahu, berapa banyak air mata yang telah aku keluarkan hanya karena memikirkan tentang semua yang terjadi di antara kita.


Maaf, jika aku tidak bisa menjadi yang sempurna untukmu






Aku ingin menjadi koma, bukan titik yang dapat mengakhiri semuanya




Salam Hangat,




aku