Sebuah Surat untuk Allah
Aku tahu, mungkin kau tak akan pernah membaca surat ini. Entah mengapa, masih saja aku ingin menulis surat untukmu.
Ya Allah,
Tak cukup banyak kata, untuk mengungkapkan betapa besarnya cintamu padaku.
Betapa besarnya kasih sayang yang Kau curahkan untukku.
Dan, aku hambamu ini tak pernah luput dari dosa
Ya Allah,
Terima kasih atas kesempatan yang kau berikan 20 tahun lalu. Kau masih sisakan umurku, dikala aku berjuang di meja operasi. Andai saja saat itu, kau panggil aku menghadap-Mu. Mungkin tak pernah ada kesempatan untukku melihat isi dunia.
Ya Allah,
Maafkan, jika hambamu ini kerap kali tak mempercayai terhadap prasangka baik-Mu.
Masih saja mengeluh terhadap kasih sayang yang Kau limpahkan.
Ya Allah,
Aku rindu kepadaMu, tegurlah aku jika aku mulai menjauh dariMu.
Aku tahu kau menyayangiku
Kau titipkan cintamu melalui sakitku, agar aku tak pernah lupa untuk mengingatMu
Ya Allah,
Mungkin aku pernah marah padaMu, tentang diriMu yang tak adil. Memberiku sakit yang tak dapat disembuhkan. Tapi, Aku salah Ya Allah.
Aku tak menyadari bahwa kau telah menitipkan cintaMu di sana
Ketika aku merasa lelah, kesakitan, disitulah kau sirami aku dengan Cinta
dan aku bersyukur, karena kamu telah mengingatKu
Ya Allah,
Terima kasih Kau telah kuatkan hatiku, untuk bisa menerima semua keputusanMu
Terima kasih atas kesehatan yang selalu kau limpahkan. Meski aku berbeda dengan teman-temanku. Tapi, Kau membuatku lebih kuat dari mereka.
Ya Allah,
Terima kasih, kau tempatkan aku pada keluarga yang selalu mendukungku, teman-teman yang luar bisa, dokter-dokter yang baik hati.
Semuanya itu tak dapat aku lukiskan dalam kata-kata
Ya Allah,
Jika, kelak aku mulai lalai. Bisakah engkau ingatkan aku? Tegur aku dengan kasih sayangmu.
Limpahkan aku kekuatan, agar aku bisa melewati semua ujianmu.
Salam sayang,
Hambamu