Seribu Kunang-kunang

Seribu Kunang-kunang


Ini kisah tentang seribu kunang-kunang

Di mana sinarnya berpendar menghiasi cakrawala

Menyinari langit pekat tak berbintang

 

 

Ini kisah tentang seribu kunang-kunang

Di mana ada aku dan kamu di dalamnya

Seperti kisah roman-roman tak berjudul

 

 

Ini kisah tentang seribu kunang-kunang

di mana hanya sebuah cerita yang tak selesai

dan ribuan kunang-kunang yang tak lagi berpendar

Karena malam telah mencuri kilaunya
senja

senja

Dari bilik berandaku
Langit tampak indah
Warna biru, berhiaskan semburat merah
Menyisakan lukisan tak bernilai

September,
Kisahku kembali di buka
Lembaran baru kembali digelar
Semoga lara dan duka tak menyertai

Senja,
Warna jinggamu mengingatkanku tentang kisah tak selesai
Di mana mimpi-mimpi tergilas waktu
Janji-janji lesap tak berbekas
Seperti punggungmu yang menjauh
Senja pertama di bulan September

Senja pertama di bulan September

image


senja pertamaku di bulan september biasa saja
tak ada perasaan hangat yang berlompatan menyesaki dada
sepi, senyap

senjaku
kini tak lagi merah
tak ada lagi kerinduan-kerinduan yang terdetakkan dari bilik hatiku
waktu telah merubah segalanya
mimpi-mimpi tergilas dengan cepat

...selamat datang September, semoga duka dan lara tak turut serta
Pria Peramu Kata (5)

Pria Peramu Kata (5)

Dear Kamu,
Apa kabarmu? Pasti baik-baik saja. Beberapa hari ini, aku pandangi Time Linemu penuh dengan kesedihan. Adakah sesuatu yang mengganjalmu.
Biasanya kamu orang yang semangat, tapi yang aku tangkap saat ini hanya kesedihan.
Aku tak suka, jika kamu seperti itu. Aku merindukanmu yang dulu; ceria. Aku kagum padamu, terutama sajak-sajakmu.
Tetap semangat ya!


Salam Hangat,


Pengagummu

Sejenak Saja

Sejenak Saja

Sejenak saja ingin aku tinggalkan semua keletihan yang aku rasakan.

Sejenak saja, aku ingin berada di dekatmu

Sejenak saja, biarkan aku berada dalam dekapan mimpimu

Sejenak saja,

Waktuku tak akan lama
suatu sore

suatu sore

Mimpi perlahan memudar
Layaknya semburat senja yang perlahan tenggelam gelapnya malam

Akankah ada sinar gemintang yang akan menggantiikan sedihnya malamku?
Ketika

Ketika

Ketika semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencanamu


Janganla salahkan dirimu


Ketika kau kalah dalam sebuah perlombaan


tetap tegapkanlah dadamu


Ketika semua orang membuatmu kesal


tetaplah kau tersenyum


Ketika semua orang mencemoohmu


tunjukkanlah kemampuan terbaikmu


Ketika pacarmu pergi meninggalkanmu


anggaplah dia tak layak untukmu


Ketika semua orang membencimu


tetaplah sapa mereka dengan baik





Tetaplah menjadi dirimu yang tegar dalam situasi apapun


buat kamu

buat kamu

Tetaplah tegar seperti bambu meski tertiup angin
Tetaplah kokoh seperti baja meski ditempa bara api
Tetaplah merunduk seperti padi, meski kamu sudah berilmu
Tetaplah kuat seperti ilalang meski angin menggoyahkanmu

Tetaplah menjadi kamu :)
Tanpa judul

Tanpa judul

Adakah kau mengerti tentang apa yang aku rasakan?

Tentang semua rasa yang aku berikan padamu

Adakah kau coba mengerti tentang semua rasa sedihku?

cobalah kau sedikit mengerti tentangku

Aku bukannya mengharap iba darimu

berilah aku tanda bahwa kau juga tahu yang aku rasakan

Aku bukanlah cenayang yang harus membaca semua pikiranmu

Aku tidak akan pernah untuk meminta darimu

Memohon padamu seolah aku pengemis cinta

tapi, maaf aku tidak akan mau menjadi serendah itu
galauan

galauan

aku merasa semuanya kian memudar

seperti warna abu-abu

terdampar di antara kebimbangan

haruskah berhenti ditengah atau maju selangkah ke depan

 

haruskah aku yang memutuskan?

jika dirimu pun tidak ada keinginan untuk membawaku pulang

se pengecut inikah dirimu?

terlalu takut untuk mengatakan bahwa kau tidak lagi menginginkanku

 

biarkanlah aku pergi
ijinkan sejenak

ijinkan sejenak

ijinkan aku sejenak memelukmu malam ini
sekedar melepas rindu yang sudah menggunung
ijinkan aku sejenak merebahkan diriku di bahumu
untuk sekedar menyesap aroma tubuhmu
ijinkan aku sejenak memandang lekat kedua matamu
untuk sekedar melihat bahwa masih ada cinta di setiap tatapanmu


dan jika masih ada sedikit waktumu..ijinkan aku sejenak untuk tetap mencintaimu

andai kamu tahu

andai kamu tahu

andaikan kamu tahu tentang apa yang aku rasa
andaikan kamu tahu tentang semua kerinduan ini
andaikan kamu tahu bahwa rasa ini tulus dariku

tapi sayangnya kau tak pernah sadar, bahwa ada aku disini
aku bagaikan angin yang selalu tak terlihat di hadapanmu
ijinkan aku

ijinkan aku

Ijinkan sejenak aku bersandar di dadamu
Sekedar melepaskan berat di dadaku
Ijinkan sejenak aku bersandar di bahumu
Tuk sekedar terlelap, menikmati sisa mimpi
Aku tahu kisah ini hanyalah sebuah mimpi panjang
Saat aku terbangun yang tertinggal hanya kepingan mimpi

Jadi,ijikan sejenak aku berada di dekatmu
Langkah Kecil

Langkah Kecil

Langkah-langkah kecil berderap
Senandung tanpa nada terdengar ceria disetiap langkah kami
Mata-mata binar selalu terpancar
Menyambut datangnya esok pagi

Mulut-mulut kecil kami selalu sibuk menceritakan isi dunia
Tangan-tangan kecil kami selalu bergerak untuk mencari tahu isi dunia
Langkah-langkah kecil kami selalu senang menyambut hari baru
separuh jiwa

separuh jiwa

Bayangmu sudah terpatri di ruang imajiku
Mengendap jauh ke ujung yang tak terbatas
Kamu seperti partikel-partikel darah yang mengisi seluruh ruang nadiku
Entah bagaimana diriku tanpamu

Mungkin aku akan kehilangan separuh dayaku
Lelah dan tak berdaya
masihkah

masihkah

Masihkah ada celah untukku diruang hatimu?
Masihkah ada namaku yang kau ingat diruang memorymu?
Masihkah tersimpan rindu untukku?

Masihkan semua itu nyata bagiku
Imaji

Imaji

Ingin ku terbangkan kedua sayap imajiku
Merentangkannya dengan bebas menembus awan
Memecah kesunyian langit tanpa bintang

Ingin ku terbangkan kedua sayap imajiku
Meretas bebas membelah angkasa
Mengunjungi tempat impian
Untuk menemuimu yang aku impian

Tapi sayang, aku hanyalah manusia tanpa imaji. Karena semua mimpiku telah terpasung oleh kegelapan
Mati Rasa

Mati Rasa

Seluruh tubuhku mati rasa

Saat semua rasa yang aku titipkan padamu kau campakkan

Rasanya ujung-ujung sarafku membeku

Tubuhku beku membiru

Hembusan dingin tak lagi terasa