What Blogger Are You?

What Blogger Are You?


 Blogger seperti apakah kamu?
Kalau ada yang bertanya seperti ini saya suka bingung harus menjawab apa. Pasalnya saya bukan blogger yang cukup aktif.

Saya menulis ketika saya ingin menulis. Isi postingan pun masih sesukanya alias campur aduk. Ya sebatas yang saya tahu dan saya pahami.
Pentingnya komunitas

Pentingnya komunitas

Holla.

Suatu waktu pernah ada seorang teman bertanya pada saya "apa gunanya ikut komunitas?"

Buat saya yang suka menulis. Ikut bergabung dalam komunitas banyak banget manfaatnya. Selain menambah banyak ilmu juga menjadi sarana untuk memperluas jaringan pertemanan.
Aplikasi dalam ponsel

Aplikasi dalam ponsel

Assalamualaikum, 

Masih semangat kan puasanya?

Sore ini mau nulis yang ringan-ringan aja deh. Tahu dong sekarang eranya smartphone di mana ponsel sudah menjadi pusat kehidupan.

Apa pun bisa kita lakukan dengan ponsel. Mau nulis, nggambar, nonton film, main game, dan sebagainya.

Tips memotret menggunakan kamera ponsel

Tips memotret menggunakan kamera ponsel

 
Postingan ini berawal dari sebuah komentar pada tulisan saya sebelumnya Mobile Photography.

Ada bertanya sama saya. 
Apakah ada sudut-sudut tertentu yang digunakan sebagai acuan dalam memotret menggunakan kamera ponsel?

Karena saya bukan ahli dan sama-sama sedang belajar motret. Mungkin akan saya jelaskan berdasarkan apa yang saya lakukan selama ini.

Jujur, motret menggunakan kamera ponsel itu gampang-gampang susah. Kemudahannya kita langsung bisa gambar sesuka yang kita mau dengan cepat dan langsung bisa unggah ke media sosial kita.

Kesulitannya adalah kebanyakan setting kamera di ponsel sudah otomatis (beberapa yang menyediakan pengesetan manual, itu pun tidak selengkap kamera pocket atau dslr) jadi ikut mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan.

Mobile Photography

Mobile Photography

Mengabadikan gambar lewat kamera sama dengan mengabadikan kenangan

Sebenarnya saya memiliki ketertarikan di bidang fotografi. Namun, untuk mempelajari lebih lanjut saya mencoba untuk menahan diri.

Seringkali saya ingin memiliki kamera yang mumpuni untuk memuaskan rasa ingin tahu saya terhadap fotografi. Tapi karena saya termasuk orang yang suka bosan terhadap barang yang saya miliki. Saya memutuskan untuk tidak memiliki kamera DSLR.

I Am Blogger

I Am Blogger

Banyak orang yang nggak tahu kalau saya ini seorang blogger. Sepengetahuan mereka saya suka nulis. 
Jadi, pas mereka tahu saya sudah ngeblog selama hampir 6 tahun mereka kaget. Banyak yang mengira saya baru belajar ngeblog.
Maklum, saya ini blogger anonim. Belum punya banyak pembaca. Apalagi semenjak blog saya pindah rumah.
Dulu, pas masih ngeblog di kertaswarna saya memiliki cukup banyak pembaca. Bahkan, ada yang mention di twitter. Minta agar saya selalu nulis di blog.
Dan, begitu pindah rumah. Saya merasakan banyak perubahan. Tak banyak orang yang mengenal saya. Jumlah kunjungan ke blog juga menurun.
Tapi saya nggak patah semangat. Saya masih ingin terus menulis. Entah ada yang baca atau tidak. Yang penting saya bisa membagi isi kepala saya dengan banyak orang.

Dan, saya bangga menjadi blogger.
Bagaimana cara mengedit Naskah (Writing Tips)

Bagaimana cara mengedit Naskah (Writing Tips)

 image google 

Selamat hari Sabtu semuanya.

 Ada yang sedang mengerjakan proyek menulis atau baru menyelesaikan naskahnya? Berikut ini ada beberapa tips yang diberikan oleh mbak Aida M.A salah satu penulis yang namanya sedang naik daun. Beliau adalah seorang novelis dan penulis non fiksi yang buku-bukunya sedang beredar di toko buku. Kebetulan mbak yang satu ini sahabat saya dan dia bersedia menjawab keingintahuan saya tentang apa sih yang akan dilakukan setelah naskah selesai.

Yuk kita simak.

1. Apa sih yang dilakukan mbak Aida ketika sudah menulis naskah?

Setiap sebuah naskah selesai ditulis biasanya saya memang mengendapkan naskah tersebut, tidak buru-buru diedit atau mengubah bagian tertentu. Otak kita yang sudah bekerja maksimal ternyata terlalu penuh dan crowded kalau dibebani dengan proses editing pasca writing.

Biarkan dulu kepala ini refresh dari beban-beban DL dan setumpuk ide yg baru saja dituangkan dalam sebuah naskah. Editing beruntun akan membuat pikiran kita mengalami kelelahan.

Jadi setiap selesai menulis satu naskah novel saya biasanya suka jalan2, nonton film dan menikmati hal-hal yg lain, pokoknya engga dekat-dekat laptop dulu deh hehhehe.

2. Berapa lama naskah perlu diendapkan sebelum diedit?

Okee berapa lama? Ini beda2 untuk tiap penulis, ada yangg cukup 2 hari saja ada yg butuh seminggu. Kalau saya pribadi biasanya hanya 2-3hari saja tidak menyentuh naskah yangg baru kelar saya kerjakan. Hanya novel TheMocha Eyes yang saya endapkan 1hari, karena Deadline yangg sangat mepet saat itu.

Kira-kira saat kepala saya sudah tidak berdenyut-denyut karena DL dan bayang-bayangan tokoh-tokoh  saya tidak terbawa-bawa dalam pikiran saya, maka saya segera kembali sebagai seorang editor untuk naskah saya bukan sebagai seorang penulis :D

3. Elemen apa saja yang perlu diperhatikan saat mengedit?


1. Yang paling mudah kerapian naskah, bersih dari typo, saat diajukan ke editor dia juga lebih bahagia karena engga bikin terlalu mumet dengan typo.

2. Plot/ alur, untuk ini makanya harus membaca dari awal naskah tersebut. Saat membaca ulang nanti akan keliatan, bagian ini seperti terputus atau nanggung, bagian ini terlalu cepat dsb.

3. Konsistensi karakter. Saya biasa mencari ciri khas tokoh-tokoh saya lewat dialog-dialog. Saya akan mengenali si A yangg berbicara atau si B yangg sedang ngedumel. Jadi saat diedit kembali cek dialog-dialognya sudah sesuai belum dengan karakter masing-masing.

4. Setiap naskah harus ada mata kedua ketiga yg membaca dan memberikan penilaian. Makanya di sini fungsinya seorang editor. Jadi, begitu penulis sudah selesai menulis, pengendapan dan edit kembali hanya oleh penulis, maka tugas selanjutnya sebagai penulis kita harus legowo jika nanti editor akan banyak memberi tanda track changes dalam naskahnya.

Sekian rangkuman tanya jawab saya dengan Mbak Aida. Semoga apa yang saya bagikan di sini membantu kalian semua.

Selamat hari Sabtu.
Ketika Blog tiba-tiba tidak bisa diakses

Ketika Blog tiba-tiba tidak bisa diakses

Selamat Hari minggu...

Ah, akhirnya bisa juga posting di blog. Dua haru lalu ada kejadian yang bikin saya pingin nangis.   Biasanya tiap sabtu saya suka ikutan promo di blog. Dan ketika adminnya mention mengatakan bahwa blog saya tidak bisa dibuka, terus terang saya ketar-ketir. Saya coba ketik alamat blog saya di browser, dan benar saja blog saya di suspend.  Jujur saya ingin nangis saat itu, soalnya blog ini sudah berumur 4 tahun dan saya belum mau kehilangan blog ini. Antara bingung  bercampur panik  saya sempat ngetweet soal permasalahan yang dialami. Seorang kawan membalas tweet saya. Kata dia blognya pernah mengalami hal serupa, dan bisa dikembalikan dengan mengirim email.


Saya pun mengikuti saran yang diberikan oleh teman. Setelah menunggu selama dua hari, blog ini pun bisa diakses lagi.


Ternyata wordpress emang kerap kali melakukan hal ini -__-



Sudahlah.Blog saya akhirnya sudah kembali


Bahagia versi anak-anak

Bahagia versi anak-anak

1. Bahagia itu saat kedua orang tuaku selalu bertanya tentang apa yang aku rasakan.
2. Bahagia itu saat papa dan mama tidak lagi bertengkar
3. Bahagia itu saat papa dan mama menghargai semua hasil karyaku.
4. Bahagia itu saat papa dan mama memujiku di depan umum.
5. Bahagia itu saat papa dan mama memberiku pelukan disaatku sedih.
6. Bahagia itu saat papa dan mama ingat hari ulang tahunku.
7. Bahagia itu saat papa dan mama hadir saat aku pentas di depan umum.
8. Bahagia itu saat papa datang mengambil raportku.
9. Bahagia itu adalah saat papa dan mama mencium keningku sebelum tidur.
10. Bahagia itu adalah saat mama membacakanku sebuah cerita sebelum tidur.
11. Bahagia itu adalah saat papa bisa diajak main ke taman.
12. Bahagia itu saat papa dan mama makan bersama di satu meja.
13. Bahagia itu saat papa dan mama mengantarku sampai pintu gerbang sekolah dengan senyuman.
14. Bahagia itu saat makan bakso diwaktu hujan bersama mama dan papa.
15. Bahagia itu saat mama memelukku di saat aku demam.
16. Bahagia itu saat papa dan mama tetap tersenyum meskipun aku gagal dalam sebuah perlombaan.
17. Bahagia itu saat papa dan mama memujiku ketika aku telah menyelesaikan pekerjaanku dengan baik.
18. Bahagia itu saat papa mengijinkanku ikut mencuci mobil bersama.
19. Bahagia itu saat papa dan mama mengajakku sholat bareng.
20. Bahagia itu saat papa dan mama mengijinkan memelihara hewan.
21. Bahagia itu saat papa dan mama mendengarkan semua ceritaku dengan antusias.
22. Bahagia itu saat papa dan mama menangis ketika mendapat sebuah kartu bertuliskan 'I Love u' yang telah aku buat.
23. Bahagia itu saat papa dan mama membiarkanku menulis apa pun di kertas.
24. Bahagia itu saat papa, mama, dan adik tidur bersamaku diakhir pekan.

Dan yang paling membuatku bahagia adalah saat melihat papa dan mama tetap bersama