Teruntuk Aku

Alone, me, my self, sand, beaches, feet
Dokumen Pribadi
Teruntuk aku,

Aku kerap mencari sebuah kebahagiaan. Entah dari tayangan televisi, pertemanan, bahkan dari selembar koran bekas di pinggir jalan.

Banyak mimpiku yang belum terwujud. Entah kenapa aku masih takut melangkah. Takut bahwa orang-orang akan menunjukku dengan jari telunjuk mereka sembari melempar gelak tawa.

Andaikan aku sedikit lebih berani untuk menunjukkan pada banyak orang. Mengenai mimpi-mimpi yang masih tertidur dalam benakku.

Ah. Sayang.

Aku takut.

Padahal di luar sana banyak yang ingin berkembang lebih maju. Sedangkan aku lebih suka menjadi pengamat semata.

Teruntuk aku yang masih terbuai dalam tidur panjang,

Hidup cuman sekali. Kenapa kita tidak menorehkan sesuatu yang bermakna

Tak ada yang lantas menjadi terkenal. Semua butuh proses panjang.

Yuk ah. Jangan malas kalau mau maju.


Salam,

Aku

0 COMENTÁRIOS

Post a Comment