Sekarat

Sesekali aku bertandang pada kuburan kenangan di sudut hatiku
Mengenang bagaimana dulu cinta bersemi menyerupai kuncup-kuncup bunga tulip yang siap mekar
Merasakan bagaimana dadaku berlompatan ketika kita berdekatan.
Sayangnya, kini taman-taman bunga itu lebih menyerupai kuburan; sepi.
Semua kenangan telah mati; tergeletak tanpa nyawa.
...Dan aku sekarat karena cinta

6 comments

  1. mungkin sebaiknya kau kunjungi kenangan dari sudut jalan yang lain ?
    barangkali viewnya lebih sejuk ?

    ReplyDelete
  2. Luphyta9:20 PM

    Bagaimana jika ada kenangan buruk yang tersimpan? Haruskah kulupakan?

    ReplyDelete
  3. pandangilah dalam bingkai, itu bagian dari rajutan warna kehidupan yang mengayakan diri....

    ReplyDelete
  4. Luphyta4:48 PM

    Mungkin aku harus belajar menanggalkan semua kesedihan :)
    Wah, avatar kita mirip :D

    ReplyDelete
  5. iya ya kayak orang sakit gigi, cuma kok tersenyum yah?

    ReplyDelete
  6. Luphyta5:37 PM

    Hahaha, bisa aja

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon