Pria Peramu Kata (3)

Pria Peramu Kata (3)

Dear Kamu,
Ku pikir semua yang terjadi di antara kita beberapa hari ini nyata? Nyatanya mimpi telah melibasku di tepiannya.
Kakiku lemah, aku tak sanggup berdiri bahkan untuk bangkit.
Ku pikir apa yang kamu katakan itu nyata? Nyatanya sekarang aku tertatih untuk kembali menata hatiku.
Adakah semua itu hanya permainanmu, yang ternyata harus aku yang menjadi korbannya.
Ah, cinta mengapa kamu menyapa. Jika, harus aku yang kembali tersakiti.
Adakah takdir turut serta?

Adakah?
Satu Kata Satu Rasa (Sebuah review)

Satu Kata Satu Rasa (Sebuah review)

Gambar

Nama Buku :  Satu Kata Satu Rasa

Penulis         : Tody Pramantha

Publisher    : Nulis Buku

Terkadang cinta dan kebahagiaan tidak selalu beriringan



Cinta itu seperti sekotak permen beraneka rasa

Satu Kata Satu Rasa adalah sebuah buku berisi kumpulan sajak. Sajak-sajak dalam buku ini lebih banyak menyajikan tentang kehilangan, kepedihan, dan kenangan.


Yang saya suka dari buku ini adalah diksinya yang sederhana tapi mampu membuat saya seolah berada di dalamnya.


Sang Penulis dengan piawai membuat kita terhanyut saat membaca lembar demi lembar, seolah kita sedang menikmati sekotak permen dengan aneka rasa. Merasakan sedih, jatuh cinta, atau tersenyum meringis.




"Maukah kau menjadi sepasang doa yang saling menjaga dimana detak nadimu dan hembus napasku melebur menjadi satu; --dalam ikatan cinta."


(Sepasang Doa-Satu Kata Satu Rasa)


Sepotong senja

Sepotong senja

Hari ini langit memerah

Warnanya semerah pualam dengan semburat sinar

Senja datang lagi

kenangan akan dirimu kembali terekam

Ah, kenapa rindu ini kembali menelusup?

Rindu padamu yang bahkan bayangnya pun telah memudar

yang terputar hanya kenangan buluk, tanpa arti

 

Senja datang lagi

tapi tidak membawa sepucuk berita

bahkan sebersit kerinduan darimu

 

Senjaku ingkar

dia tidak lagi ramah padaku

Dengan cepat dia memudar dan meninggalkanku dalam kegelapan

 

Senjaku kini hanya menjadi sekeping kenangan

Sepotong senja yang pernah aku titipkan padamu
Pencuri hati

Pencuri hati

Dear Kamu,
Belakangan ini entah kenapa benakku, melulu tentang kamu
Padahal kita pun belum saling bertautan secara nyata
Tanpa tegur sapamu rasanya sepi

Adakah kau curi hatiku?


Salam hangat,

Pengagummu
Menelusur rindu

Menelusur rindu

Malam beranjak
Aku tergugu di sudut malam
Ada perih melanda
Rindu mencengkeram hati

Aku rindu pada kamu
Tanpa peduli apakah kamu juga rindu

Biar rindu ini menelusur, dan bermuara pada orang tepat.

Jika itu bukan kamu, biarlah orang lain yang merasakannya.
Dear Kamu

Dear Kamu

Dear Kamu,

Genap sebulan, hubungan yang kita rangkai telah berakhir. Entah mengapa, sampai detik ini aku belum bisa menghempaskan angan tentang dirimu. Ada rasa yang tertinggal.


Sekuat apa pun aku berusaha melepaskan semuanya, nyatanya bayanganmu masih saja menelusup sepi di benakku. Aku akui, sebagian diriku masih merindukanmu.


Aku harus bagaimana?



Beri aku cara untuk melupakanmu...



Salam Hangat,



Lagi-lagi merindukanmu