Liburan Impian Ala TIka
Beberapa hari ini diri saya lagi dilingkupi kejenuhan dalam menulis. Biasanya kalau sudah begini saya memilih untuk membaca novel, tapi hasilnya sama saja. Jadi, maaf kalau dua hari ini belum memposting apa pun.
Baiklah, kembali ke pembahasan utama :D
Saya termasuk orang rumahan. Hampir semua kegiatan sehari-sehari banyak dihabiskan di dalam rumah, kecuali di pagi hari saya harus bekerja. Saya sebenarnya bukan orang yang menolak keramaian, hanya saja berdiam diri di dalam kamar itu lebih menyenangkan ketimbang berdesakan dengan banyak orang di mall.
Dan, ketika ditanya seperti apa liburan impianmu? Saya terpaksa harus berkhayal dulu :D *abaikan.Kalau dikasih kesempatan untuk liburan. Saya akan memilih London.
Buat saya negara London itu keren. Arsitek bangunannya yang vintage membuat negara itu menjadi unik. Mudah-mudahan akan ada kesempatan bagi saya berkunjung ke negara itu.
Beberapa hal yang akan saya lakukan saat berada di negara itu:
1. Berkunjung ke taman-taman kota dengan berbekal novel.
Rasanya menyenangkan membaca di kursi taman dengan ditemani daun-daun yang berguguran. Kalau bosan membaca, saya akan melamun. Menikmati semua pemandangan yang ada.
2. Foto-foto.
Tentu saja kegiatan yang satu ini wajib untuk dilakukan. Mengambil diri saya di setiap sudut kota London. Dan, jika memungkin saya akan berfoto dengan penduduk lokal di sana,
Pahlawan itu adalah dokter
Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang kisah ini. Hanya saja waktu tak memberi kesempatan dan, kebetulan tema hari cocok sekali. Jadi, tak ada salahnya untuk menceritakannya.
Kalian sudah siap?
Beberapa dari pembaca mungkin telah mengetahui tentang riwayat kesehatan saya. Kalau nggak salah saya pernah membahasnya dalam sebuah postingan di blog ini.
Buat saya seseorang yang paling berjasa selain kedua orang tua adalah Prof. Tina Prasodjo. Beliau adalah salah satu dari sekian Dokter Jantung Senior yang ada di RSUD di Surabaya. Jabatan beliau saat itu adalah Kepala Bagian Jantung Anak.
Sejak lahir, saya mengalami kelainan jantung bawaan. Karena terbentur masalah biaya dan usia saya yang terlalu kecil membuat kedua orang tua lebih memilih untuk rawat jalan. Hingga suatu hari, orang tua saya kembali mendapat surat panggilan dari RS yang mengharuskan agar saya kembali melakukan pemeriksaan.
Permainan masa kecil yang ingin saya mainkan kembali.
Masa kecil saya tidak cukup istimewa. Kondisi kesehatan membuat saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang bersama teman-teman. Namun, bukan berarti kedua orang tua saya melarang untuk bermain asalkan ketika sudah lelah saya harus berhenti.
Saya tahu bagaimana rasanya main benteng-bentengan, engkle, gobak sodor, anjing dan kucing, petak umpet, mencari capung di lapangan terbuka, bermain layangan, main bekel, dakon, dll.
Hihi. Ternyata banyak juga permainan yang sudah pernah dimainkan ketika anak-anak. Dan rasanya di usia begini saya kembali merindukan masa-masa itu. Bagi saya itulah masa anak-anak sebenarnya.
Anak-anak sekarang lebih disibukkan dengan permainan virtual ketimbang aktivitas fisik yang menguras banyak energi. Banyak orang tua yang lupa bahwa permainan yang melibatkan koordinasi semua gerakan tubuh lebih membentuk kepercayaan diri anak-anak ketimbang hanya duduk dengan tatapan kosong pada komputer tablet.
Dan, permainan yang sangat ingin saya mainkan adalah bongkar pasang alias paper doll.
Permainan sederhana dari tokoh-tokoh barbie yang terbuat dari kertas. Namun, bisa meningkat kemampuan berimajinasi dan kemampuan berbahasa. Karena saat memainkan ini kita dirangsang untuk membuat sebuah jalan cerita bagi tokoh yang kita mainkan.
Saat saya seusia sekolah dasar, separuh dari uang jajan selalu saya belikan bongkar pasang. Bahkan sampai rela berdesak-desakan dengan beberapa teman demi mendapatkan boneka yang terbaik. Rasanya puas saat bisa menemukan bongkar pasang yang besar dengan bermacam-macam pakaian yang menarik.
Jadi, kalau ditanya dari mana kemampuan berkhayal saya datang? jawabannya dari permainan ini.
Kalau kamu suka main apa?
10 Hal sebelum mati
Pic courtesy: @zaydustman
Segala yang bertumbuh pada akhirnya kan mati
Ketika mendapat tema ini saya jadi ingat sebuah film yang diperankan Dakota Fanning yang berjudul Now Is Good. Di film itu Dakota divonis kanker leukimia dan hanya mampu bertahan selama 3 bulan. Di saat hidupnya yang tak lagi panjang. Dakota menuliskan semua keinginannya pada di dinding kamarnya.
Baiklah. Mari kembali ke poin utama.
Sebenarnya saya jarang sekali menulis resolusi bahkan hampir tidak pernah. Kecuali deadline untuk tulisan. Berhubung tema hari ini berhubungan dengan segala keinginan. Jadi, tidak ada salahnya menuliskan beberapa keinginan yang belum terpenuhi. Antara lain:
1. Saya ingin umroh atau naik haji. Rasanya merindukan kembali tanah suci. Rindu menghidu aroma Kabbah
2. Menikah. Iya dong, sebelum ajal mejemput. Saya ingin memiliki seorang pasangan yang mau menua bersama, merawat anak-anak kita.
3. Punya buku Solo. Sebuah novel dengan nama saya tertera di sana.
4. Pergi ke eropa. Mencari lelaki bermata hijau ;))
5. Beli kamera DSLR. Lagi pengin belajar motret.
6. Travelling. Pergi sendirian ke suatu daerah.
7. Tetap mengajar.
8. Punya taman bacaaan
9. Punya anak :)
10. Khatam Al quran
Ketakutan Terbesar
Ketakutan hanya akan membuatmu diam di tempat --tak bergerak
Hal yang paling saya takutkan adalah ketika saya menikah kelak. Kondisi kesehatan membuat saya tak pernah berpikir jernih bagaimana jika nanti saya menikah.
Apakah saya mampu?
Pertanyaan itulah yang sering menjejali benak dan menimbulkan ketidakpercayaan diri.
Entah berapa banyak orang yang mencibir bahwa saya terlalu pemilih, belum lagi respon banyak orang ketika mengetahui saya sedang sakit.
Cinta (bukan) monyet
Tahu kan. Seumur SMP dulu, pasti kita naksirnya sama yang kinyis-kinyis :))
Sampai suatu hari teman saya bilang kalau sebenarnya Adi ada 'rasa' sama saya.
Kapan terakhir mengirim surat
Tema yang diajukan oleh kakak ugha cukup unik dan harus mengorek informasi lama :))
Kapan sih terakhir mengirim surat?
Jujur. Saya ini penggemar menulis surat. Saat SD dengan tulisan tangan alakadarnya saya sering mencari sebuah nama di majalah bobo atau mentari untuk menjadi sahabat pena. Beberapa surat dibalas dan kami saling berkirim surat (koleksinya belum ketemu :( ).
Hihi. Rasanya mengagumkan dan bangga ketika seseorang menuliskan surat untuk kita. Kadang suka aku pamer-pamerin sama teman sekolah *maklum dulu masih ababil :))
Selain sahabat pena, saya suka nulis surat buat artis :D. Dengan percaya diri, beberapa kali saya menulis surat untuk mereka. Nggak terhitung jumlahnya.
Duit 1 M, mau dong?
Hai, ketemu lagi dengan saya.
Tema yang dilempar hari ini buat saya absurb banget. Soalnya saya cuman bisa berandai-andai *gigit jari.
Oke, tema hari ini adalah
Kalau kamu dikasih duit 1M apa yang akan kamu lakukan?
Kalau saya dapat duit 1M yang akan dilakukan pertama kali adalah melongo :)) Soalnya belum pernah megang uang banyak apalagi 1M dan nanya sama yang ngasih apa benar memang buatku.
Selanjutnya setelah yakin uang itu untukku, maka yang akan saya lakukan adalah:
1. Keliling Eropa.
Dari dulu saya ingin berkunjung ke benua biru itu. Menikmati 4 musim yang tidak pernah saya rasakan dan tentu saja mencari pria bermata safir. *halah.
2. Pergi Umroh bareng keluarga besar kalau perlu pesawatnya aku sewa.
3. Beli semua novel yang saya inginkan.
4. Membeli semua rumah kecil yang memiliki balkon agar saya bisa menikmati senja.
5. Beli Kamera. Saya ingin banget punya kamera hiihi.
6. Travelling ke beberapa kota
Kayaknya segitu aja deh. Kalau kebanyakan nanti malah lebih dari 1M. Rugi dong ;)) *apasih
Tulisan ini beneran absurb.
Salam hangat,
Luphyta
Kemenangan terbesar
Yeay. Sudah memasuki hari ke-3 itu artinya ada tema baru yang dilemparkan.
Dan, hari ini saya diberi kesempatan untuk memilih tema.
Jreng...jreng
Apa sih kemenangan terbesar dalam hidupmu?
Well. Terus terang tema ini terlintas begitu saja di benak saat bangun tidur tadi pagi dan saya rasa setiap orang pernah punya kemenangan terbesar dalam hidupnya. Jadi, tidak ada salahnya kalau kita bahas soal ini.
Kemenangan terbesar dalam hidup saya adalah ketika bisa mengalahkan ketakutan yang selama ini menjejali hidup.
Jujur. Saya dulunya seorang yang tak percaya diri. Setiap apa yang dikatakan orang tentang saya pasti akan saya terima mentah-mentah. Akibatnya saya takut mendengar penilaian orang lain.
Kalau saya tidak salah ingat. Ketakutan ini berawal saat saya duduk di bangku SMA.
Saat itu saya baru saja menjalani operasi besar dan sedikit membuat jiwa saya tergoncang. Saya menarik diri dari lingkungan dan memilih menjadi anak yang biasa saja.
Saya takut dengan semua respon orang lain terhadap kondisi kesehatan saya. Tepatnya saya muak dikasihani. Dan, sejak itulah saya tak pernah menganggap diri saya memiliki kelebihan.
Menginjak perguruan tinggi. Rasa takut itu semakin tinggi. Setiap bertemu seseorang yang dominan dari saya. Nyali langsung ciut. Entah berapa kali sahabat saya harus memberitahu bahwa semua baik-baik saja.
Yang terparah, saya paling takut bicara di depan umum. Rasanya puluhan mata seolah menjadikan saya terdakwa. Itulah sebabnya saya sering kesulitan saat presentasi.
Dan, sebuah titik balik membuat saya berubah ketika di hadapkan pada sebuah pekerjaan yang mengharuskan saya memberikan pelayanan kepada orang lain.
Dari situ saya belajar bagaimana mengatasi ketakutan dan tersenyum lebar saat ada seseorang yang menghargai kita karena kemampuan yang kita miliki.
Puncaknya saat saya didaulat untuk mengikuti lomba dongeng. Di mana saya harus berdiri di depan panggung untuk bercerita di depan banyak orang.
I did it very well.
Meskipun tak juara tapi saya berhasil mengalahkan ketakutan itu. Ketakutan yang selama ini hanya membuat saya merasa 'kecil'
Lambat laun itu mengubah pola pikir saya. Bahwa saya pun bisa melakukan yang orang lain bisa. Dan, saya bangga pada diri saya sendiri.
Hidup memang keras, tapi bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Sebab itu yang akan membahagiakanmu
Passion
What is your passion?
Passion itu bagi saya ibarat sebuah mimpi yang membuat hidup lebih bersemangat.
Bisa dibayangkan bagaimana jika seseorang tak punya mimpi untuk diraih? Mungkin hidupnya monoton.
Kalau kita tilik lebih jauh. Berapa sih di antara kita yang memilih pekerjaan sesuai hasratnya? Mungkin jawabannya jarang. Kebanyakan orang lebih memilih jalur aman yaitu bekerja seperti kebanyakan orang lainnya bahkan jauh berbeda dengan apa yang diimpikannya. Pada akhirnya yang dilakukan adalah sebagai upaya pemenuhan kewajiban. Jadi, jangan salahkan kalau korupsi ada di mana-mana.
Oke. Kembali ke pertanyaan pertama. "Apa impian terbesarmu?"
Terus terang sejak dulu saya nggak suka birokrasi. Saya lebih suka pekerjaan yang menyenangkan seperti menjadi penulis. Meskipun bagi beberapa orang pekerjaan menjadi penulis itu tidak lebih keren dari seorang dokter. Tapi, ada rasa bangga saat orang mengagumi karya kita. Rasanya seperti ada kepuasan sendiri.
Kedua orang tua saya adalah PNS. Otomatis mereka berdua juga menginginkan saya mengikuti pekerjaan mereka. Tapi, sayangnya saya bandel. Hihi. Saya lebih milih jadi penulis dan guru TK karena itu sesuai dengan jiwa saya. Beberapa orang mencibir pekerjaan saya, tapi saya nggak pernah ambil pikir.
This my own life
Bukankah Tuhan sudah mengatur semuanya?
Jalan saya menjadi penulis memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras demi mewujudkan mimpi yaitu agar karya saya bisa dinikmati banyak orang. Saya percaya kelak apa yang saya telah lakukan tidak pernah sia-sia. Lebih baik kehabisan napas mengejar impian ketimbang meratapi diri sendiri.
Karena mimpi akan tetap menjadi bunga tidur kalau kita tak pernah bergerak maju.
Jadi. Apa passionmu?
Prolog
Hari ini seorang kawan tiba-tiba menantang saya untuk menulis di blog selama 30 hari. Well, ini bukan kali pertama saya turut serta dalam tantangan seperti ini.
Pada dasarnya tantangan menulis setiap hari dengan tema yang berbeda itu cukup menarik. Selain melatih kemampuan menulis, juga bisa menggali ide sebanyak-banyaknya. Apalagi jika disertai deadline waktu. Rasanya adrenalin terpacu untuk menghasilkan sebuah tulisan.
Well. Saya nggak mau panjang lebar. Intinya dalam 30 hari ke depan kalian akan saya suguhi dengan tulisan yang mungkin beragam.
Jangan lupa mampir dan meninggalkan jejak. Karena apresiasi kalian memberiku semangat.
Semoga saya bisa melewati tantangan ini.
Salam Hangat,
Luphyta
Perihal Memaafkan
Ketika kamu membuka hatimu untuk orang lain. Bersiaplah untuk terluka
Tak pernah mungkir bahwa kerap kali kita terluka oleh orang lain. Entah itu pasangan, sahabat, keluarga atau oleh diri kita sendiri.
Entah berapa banyak luka yang sudah kita goreskan pada hati kita. Mungkin kalau bisa protes si hati akan memasang lapisan pelindung, tapi sapa yang bisa menolak rasa sakit.
Bukankan Tuhan menciptakan rasa sakit sepaket dengan kebahagiaan?
Jika pada akhirnya hati kita terluka masa satu-satunya jalan adalah dengan memaafkan
Memaafkan memang bukan perihal mudah apalagi jika kita berada di posisi yang terluka. Memaafkan ibarat menarik dengan paksa luka yang masih menganga lebar. Menyakitkan.
Namun, rasa sakit perlahan akan Menghilang. Karena sebagian dari diri kita tanpa sadar telah merelakan rasa sakit untuk pergi. Ya. Memaafkan erat kaitannya dengan merelakan diri kita untuk berdamai dengan rasa sakit.
Jadi, maukah kamu memaafkan orang di sekitarmu?
What If
Bagaimana jika aku mencintaimu, tapi kamu tidak
Bagaimana jika aku menginginkanmu, tapi kamu tidak
Mungkin hanya aku
Hanya aku saja yang menginginkanmu melebihi apa pun
Dan, seandainya semesta tidak pernah berkonspirasi kepada kita
Mungkin hanya aku yang tetap di sini
Mengeja setiap huruf menjadi sebuah cinta
Mentasbihkan namamu berkali-kali di dada
Mungkin hanya aku
Dan, hanya ada jika dalam benakku
Pic: koleksi pribadi
Sepasang Senja di matamu
Aku suka memandang matamu berlama-lama
Tenggelam di dalamnnya
Matamu selalu menjanjikan keteduhan
Mungkin saja Tuhan telah meletakkan senja di sana
karena ketika kumenatapnya langit abu-abu di mataku berganti merah menyala
Menyisakan kehangatan yang menjalari seluruh tubuhku
Kamu.
Bilang saja aku Pecandumu
Aku suka segala tentang kamu
Punggungmu
Matamu
Hidungmu
Bibirmu yang mengatup
juga sepasang lengan kokohmu
Bilang saja aku mencandui segala tentangmu
Ya. Segalanya
Ini bukan saja perasaan cinta
tapi, lebih dari itu
Aku menggilaimu dengan seluruh hatiku
Bagaimana cara mengedit Naskah (Writing Tips)
Secangkir kenangan
Bagaimana kalau kita nikmati sore ini dengan secangkir kenangan tentangmu?
Lalu, kita sulut menjadi abu. Hingga rindu tak terlalu mengaduh.
Cangkir di hadapanku tak ubahnya rasa perih yang kausisakan dalam perjalanan kisah kita.
Getirnya menjelma punggungmu yang tak lagi membalik ke arahku.
Dan, aku memilih menikmatinya.
Karena cinta tak selamanya berakhir baik-baik saja
Gambar: @zaydutsman
Lelaki dengan Kamera
[caption id="attachment_2606" align="alignnone" width="498"] gambarnya dari google[/caption]
Mungkin terlalu dini kalau kusebut ini jatuh cinta
sepintas rasanya sama dengan saat aku kali pertama merasakannya
Senyum-senyum sendiri, bahagia, berdebar-debar, rindu yang tak pasti
Namun, aku ragu tentang semua ini
Bolehkah kalau ini kusebut dengan rasa kagum
Ya...itu hanya perasaan takjub
Melihat siluet laki-laki itu saat mengambil gambar atau tanpa sengaja lensa itu mengarah kepadaku.
Lelaki itu terlihat tampan dengan kameranya
Sudahlah.
Kupikir aku hanya akan jadi penggemarnya saja. Karena kulihat sebuah cincin tanpa mata melekat di jari manisnya.
Update Juga deh
Hallo semua.
Maaf ya kalau akhir-akhir ini jarang update blog. Soalnya sedang sibuk dengan pekerjaan dan proyek menulis. Padahal banyak cerita yang ingin kubagikan pada kalian. Bagaimana kalau lain kali saja ya. Ingatkan aku tentang hal ini.
Salam hangat,
Luphyta
“A friend is someone who knows all about you and still loves you.”
― Elbert Hubbard
Hidup itu seperti berjalan di sebuah persimpangan. Langkah kakimulah yang menentukan jalannya
Siluet senja
Aku menyebutnya lelaki senja
Siluetnya membelakangi matahari yang perlahan kembali ke peraduan
Menyisakan kumpulan warna merah bercampur merah muda di langit
Lelaki itu tak pernah tersenyum
Tiap kali aku melihatnya, kedua mata hitam itu seperti mati
Sinar kehidupan sepertinya telah lama pergi
Ada apakah gerangan, Tuan?
Aku hanyalah penggemar
yang diam-diam memandang punggungnya dari kejauhan
lalu, ketika punggung itu berbalik dengan cepat aku berlindung
Tuan, janganlah kau bersedih
Bukankan matahari akan kembali esok hari?
Sama seperti diriku yang selalu menunggumu dari balik pohon itu
[caption id="attachment_2547" align="alignnone" width="500"] Google[/caption]
Tentang Pekerjaan
Sepertinya bulan-bulan ini pembicaraan tentang Seleksi Pegawai Negeri Sipil sedang ramai diperbincangkan. Bahkan beberapa kali saya mendapat broadcast, email yang berisi tentang formasi yang dibutuhkan oleh departemen-departemen. Rasanya semua orang ingin menjadi PNS dengan pandangan bahwa Gajinya besar dan dapat pensiun.
Orang tua saya adalah PNS minded. Mereka ingin ketiga anaknya menjadi PNS karena katanya itu akan menjamin hari tuanya kelak. Sayangnya, saya sedikit membangkang. Saya bukan orang yang terlalu 'ingin menjadi PNS'. Bagi saya setiap pekerjaan itu sama saja asalkan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan tentu halal. Tidak perlu bergelimang banyak harta kalau pada akhirnya harta tersebut habis untuk membayar jaminan di penjara, atau berakhir di tempat-tempat yang tidak tepat. Tidak bermaksud bersifat subjektif, ini semata opini saya saja.
Bolehkan aku jatuh cinta lagi?
Hmm...rasanya sudah lama tidak merasakan jantung ini berdebar saat melihat sosok yang kita sukai, senyum-senyum sendiri saat si dia membalas pesan singkat yang kita kirimkan atau pasang suara manja saat dia menelpon kita. Belum lagi selalu jaga image agar kelihatan menarik di mata gebetan.
Jatuh cinta itu ribet ya?
Eh, tapi aku menikmati keribetan itu. Walaupun terkadang suka nangis nggak jelas kalau pada akhirnya ditolak atau dicuekin. Tetap saja jatuh cinta itu candu. Sakit, tapi ingin diulang kembali.
Dan, sekarang aku ingin kembali jatuh cinta. Masih boleh kan?
List to do before 30
Uhuk, sebenarnya postingan ini krusial banget buat diriku, dan daripada hanya ada di khayalanku saja. Kenapa tidak dicoba untuk dituliskan.
Tes 1...2...3...
Kalau ada yang tanya 'Impian apa yang ingin dicapai sebelum umur 30?'
Jawabannya adalah:
Pertama: Impian terbesarku saat ini adalah mempunya novel solo. Iya dong. Masa teman-teman seperjuangan sudah pada melahirkan buku-buku baru, dan aku masih stuck dengan kumpulan cerpen yang kemarin. Nggak produktif banget kan ya?
Doakan saja salah satu naskah saya ketemu jodoh, dan impian yang sayang inginkan terwujud. Tapi, jika belum juga itu artinya harus bersabar dan banyak belajar lagi :)
Kedua: Impian kedua saya tentu saja adalah mendapatkan pasangan hidup alias menikah. Iya, ingin cepat-cepat nikah biar galaunya tidak berkepanjangan dan tidak memenuhi beranda teman-teman dengan tulisan melow yang perih teriris.*tepok jidak.
Eh, tapi ada yang mau bantuin saya nyari jodoh? Bisa nambah pahala loh nolongin teman yang lagi galau :D. Ya, semoga saja sebelum usia ke-30 yang sebentar lagi akan datang, aku sudah memiliki pendamping hidup yang mau menua bersama.
Anyone?
Ketiga: Impian yang ketiga adalah traveling. Selama ini kalau jalan-jalan selalu sama orang tua atau keluarga. Sesekali ingin deh berpergian keluar kota sendirian, Pengin ngetes keberanian juga, soalnya selama ini selalu ditemani mami dan papi. Ya, semoga saja akan ada kesempatan.
Kayaknya cukup deh impiannya. Pokoknya berharap saja semoga apa yang diimpikan itu bisa terwujud. Bukankan berpikir positif itu sama dengan berdoa. Aminn
Sapaan Malam
Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bersemangat. Akhir-akhir ini ngerasa nggak kalau siang hari panasnya menyengat? Apa hanya di kota Surabaya saja ya yang merasakan panas menyengat?
Pasti kalian berpikir postingan saya ini nggak penting. Maklum setelah vakum beberapa dari blog ini membuat saya sedikit kesulitan untuk memposting artikel. Kiranya postingan sederhana ini membuat teman-teman merasa terhibur.
Selamat beraktivitas teman-teman.
Salam hangat,
Luphyta :)
Love Quote 1
I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love.
Lelaki, di bulan ke delapan ternyata kenangan tentangmu belum juga luruh.
Maaf Lahir dan Bathin
Saya, sebagai penulis di blog ini mengucapkan:
Taqaballahu Minna Wa Minkum Taqaballahu Ya Kariim
Mohon Maaf atas segala kesalahan, atau tulisan yang menyinggung pembaca
Selamat Idul Fitri 1434 H
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Salam hangat,
Luphyta
Jatuh cinta
Jatuh cinta ibarat menyerahkan separuh hatimu pada orang lain, dan tidak pernah berharap untuk mendapatkan perasaan yang sama.
Mari Menulis Saja
Judul postingan hari nggak asyik banget ya.
Sebenarnya siang ini ingin rasanya mengistirahatkan badan sejenak alias tidur siang, tetapi apa daya kalau mata dan keadaan otak sedang mengalami hubungan tidak baik. Terus terang mata ini penginnya merem, tapi sayangnya otakku terlalu riuh oleh ide-ide yang beberapa hari ini berkelebatan di kepala.
Dan, akhirnya saya memilih menulis saja. Seperti biasa menuangkan isi hati dalam blog ini. Semoga kalian pembaca setia blogku tidak merasa bosan.
Oke, aku akui beberapa hari ini sedang ada pikiran yang mengganggu salah satunya urusan hati. Kalau kata orang sekarang sih galau :D
Minggu ini mendadak aku jadi sensitif, mudah marah, mudah ingin menangis, dan juga tersinggung. Jangan-jangan mau PMS :D. Rasanya apa-apa yang aku lakukan salah di mataku sendiri. Dan, objek penderita yang sedang aku pikirkan itu bahkan tak tentang apa yang aku rasakan. Sudahlah, seperti memang gelaja PMS.
Kalau aku sedih biasanya sih nulis, kalau kamu?
Sepertinya, Juli bukan bulan untuk jatuh cinta, karena perih masih saja setia menemani
Pagi ini, aku hanya ingin mengenangmu sekali saja, lalu kita akan saling beradu punggung --melupakan satu dengan yang lainnya
Ramadhan Tahun Ini
Tidak terasa Ramadhan sudah berjalan pada hari ke- 17, artinya sebentar lagi Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Sedihnya. Ramadhan kali ini harus saya lalui dengan cobaan kesehatan. Hari pertama Ramadhan saya kenak campak. Alhamdulillah masih kuat berpuasa walaupun badan meriang dan ngilu semua.
Sembuh dari campak, Allah kembali menguji dengan Influenza. Padahal selama ini berusaha menghindari minum es. Tapi, nggak ada yang bisa ditolak. Sistim imunitas lagi menurun mangkanya virus-virus ramah sama tubuh saya. Dan, lagi-lagi bersyukur soalnya nggak sampai membatalkan puasa.
Semoga beberapa hari ke depan saya bisa melaksana puasa dan ibadah yang lain dengan lebih maksimal terutama 10 hari terakhir.
Jaga kesehatan ya teman-teman :)
Salam,
Luphyta
Tak Berjudul
Ah, beberapa hari ini ada hal yang kupikirkan tentang kamu. Berpikir ulang tentang kejadian satu tahun yang lalu. Ternyata dugaanku benar bahwa memang ada sesuatu di antara kalian berdua. Walaupun tidak secara terang-terangan kalian menunjukkannya. Tapi, dari cara kalian berkomunikasi ada sesuatu keakraban yang berbeda. Ah, Tuhan bodohnya aku yang menerima semua penjelasanmu saat itu. Bahkan ketika hubungan kita berakhir, akulah yang dipersalahkan. Dan, kalian masih asyik berhubungan.
Memang itu adalah hal yang lalu, tapi rasa kecewa itu masih saja tersisa. Andaikan kau katakan sejujurnya tentang apa yang terjadi mungkin tak akan sesakit ini rasanya. Tuan, terima kasih luka yang kau tinggalkan di hatiku. Selamat bersenang-senang. Semoga kamu bahagia.
Jodoh Pasti Bertemu
[youtube=http://youtu.be/MV_euZ_lKH8]
Siapa pun kamu, di mana pun kamu berada. Suatu hari nanti kita pasti akan bertemu
Surat Untuk Papi
Kepada Papi Tercinta,
Hari ini usiamu bertambah satu
Seiring bergulirnya waktu, tak terasa usiamu semakin senja
Kutemukan gurat-gurat lelah di wajahmu
dan raga yang kian menua
Papi,
Maafkan kalau gadis kecilmu ini belum bisa memberikan yang terbaik, dan membuatmu selalu tersenyum
Aku janji akan buat papi bangga suatu hari nanti
Papi,
Janganlah bosan-bosan untuk mengingatkan kami
Janganlah bosan untuk bersabar menghadapi anak-anakmu
dan, janganlah bosan untuk selalu berada di samping kami
Tak banyak kata yang bisa mewakili perasaan sayangku padamu
Selamat ulang tahun papiku sayang
Semoga Allah memberikan banyak berkah berupa kesehatan, nikmat iman, dan kesabaran
Surabaya, 22 Juli 2013
Mungkin cinta serupa tetesan embun pagi, yang jatuh ke tanah lalu menghilang
Cinta
Cinta bukan mencari siapa yang terhebat; tapi cinta mengajarkan untuk tumbuh menjadi hebat bersama
Cinta bukan untuk mengubah diri orang lain menjadi yang kita inginkan; tapi cinta mengajarkan untuk berubah bersama ke arah kebaikan
Cinta tak mengenal menang dan kalah; tapi cinta mengajarkan tentang kesabaran dan melepaskan
Masih (ada) kamu
Aku tak pernah berharap kamu akan membaca tulisan ini. Yang kutahu kamu bukanlah orang yang sentimentil terhadap perasaan. Kamu pandai menyembunyikan perasaan, sama dengan wajahmu yang selalu datar saat mendengarkan ceritaku. Bahkan, sampai sekarang aku hanya bisa menerka apa yang ada dalam benakmu tentang diriku. Mungkinkah kau tak pernah menyukaiku?
Ini mungkin tulisan terkonyol yang kubuat untukmu. Saat semuanya telah berakhir, kenapa hati ini masih mempertanyakan tentang semua perasaanmu. Kenapa tak dari dulu saja aku menanyakan tentang isi hatimu sebenarnya terhadapku. Boleh aku jujur? Masih tersisa rasa kecewa di hati tentang hubungan yang telah berakhir tanpa ujung. Ah, sudahlah tak usah kau pikirkan. Kamu boleh menertawakan semua ini. Ya, tertawalah sekerasnya. Tertawakan saja diriku yang masih mengagumimu melebihi apa pun. Tapi, ijinkan aku memberitahumu satu hal
Kamu, lelaki yang kerapkali menyisakan kehangatan di dadaku. Bahkan, saat sepasang lenganmu tak lagi menyanggaku. pesonamu masih saja tertinggal di hatiku.
I try
[youtube=http://youtu.be/WEQ0l_m3Xm0]
Aku telah mencoba melupakanmu, tapi hatiku tidak
Genre Lagu
Sebenarnya aku bukan penggemar fanatik lagu. Hanya sesekali aku mendengarkannya sebagai referensi dalam menulis atau sekadar mengisi kesepian saat berada di kamar. Kalau diingat-ingat orang yang pertama mengenalkan lagu itu kakak laki-lakiku. Semenjak aku duduk di bangku SD dia sudah meracuniku dengan lagu-lagu barat. Dan, aku suka. Meskipun selera musik kami berbeda. Kakakku penyuka lagu bergenre keras, sedangkan aku lebih ke Pop. Tapi, selera musik itu menyatukan kami berdua.
Aku yang terbiasa mendengarkan lagu-lagu milik kakak, lambat laun jadi menyukainya. Ya, bolehlah sekali-laki telingan di dengarkan lagu milik Greenday, Oasis, Nirvana, The President of USA, Third Eye Blind, dll. Dan, referensi lagu yang dikenalkan kakakku membuat pengetahuanku tentang musik menjadi kaya.
Kalau dulu pas masih remaja lebih suka dengan Boyband soalnya ganteng-ganteng :D, tapi sekarang sih semua lagu didengarkan. Jadi, nggak hanya fanatik sama 1 grup saja. Dan, tetap saja saya lebih suka lagu-lagu era 90-an. Ada banyak lirik-lirik yang kuat untuk tetap dikenang sama telinga. Kalau lagu-lagu jaman sekarang kurang menarik. Entahlah, mungkin hanya perbedaan selera saja.
Apa genre lagu favoritmu?
Hanya Ingin Menulis saja
Dua hari tak menyentuh laptop rasanya isi kepalaku entah kemana. Ketika membuka draft novel yang kutemukan hanya kebuntuan. Memang benar kalau menulis novel itu perlu napas panjang agar nggak bosan. Dan, godaan terbesar saat ini adalah kemalasan. Ya, gimana mau nerbitin buku kalau nggak bisa menahan godaan itu. Ayolah semangat. Ada beberapa kawan yang menunggu karyamu.
#edisi menyemangati diri sendiri
Gadis Pemetik Luka
Seorang gadis bermata pelangi menatap kosong
Warna-warna di manik matanya menjelma kelabu
Tersisa siluet hitam membentang pekat di kedua bola matanya
Tak ada yang tersisa dari pancaran warna pelangi
Semua seakan menghilang saat sang pemilik kehilangan kedua sayapnya
Lantas cinta yang pernah ada menjelma duri yang menyakitkan
Kini, gadis pelangi tak ubahnya porselen cina
Hampa
Ketika warna merah muda di pualam pipinya memudar
Terganti anak-anak sungai di kedua pipinya yang pucat
Tak ada lagi warna pelangi
Karena, sang gadis lebih menikmati luka di hatinya
Biar luka ini aku yang rasa
Jika aku ingin mengatakan bahwa Aku merindukanmu, maukah kau mendengarkannya?
Kepada lelaki abu-abu
Hai, apa kabarmu? Entah apa yang menggerakkan diriku untuk menuliskan ini untukmu. Mungkinkah ini rindu yang tiba-tiba datang? Ah, aku tak berani mengatakan itu. Karena perasaan rindu kerap kali tumpang tindih dengan jatuh cinta.
Bagaimana kalau aku bilang ini adalah menziarahi kenangan?
Sudahlah aku tak mau bertele-tele dalam tulisan yang tak jelas ini. Pokoknya jangan tertawa ya kalau membaca blogku ini.
Aku
Merindukanmu
Cinta itu buta
Masih tersisa riuh suaramu di kepala membisikkan kata-kata yang sudah aku hafal di luar kepala, bahkan dengan mata terpejam pun aku bisa mengulangnya.
Aku mencintaimu. Percayalah tak ada wanita lain di hatiku
Untung saja di tanganku tidak ada segelas air. Kalau tidak seluruh isinya bisa kutumpahkan di kepalamu saat itu juga. Sayangnya, itu semuanya hanya khayalanku saja. Biarpun telinga ini geli mendengar kalimat yang telah kauucapkan berulang kali. Tapi, tetap saja sebagai wanita aku tak bisa menolaknya. Benar kata orang bahwa wanita rawan terhadap rayuan.
Aku menggelengkan kepala. Rasanya sulit sekali menyingkirkanmu dari kepalaku. Entahlah, isi kepalaku selalu penuh denganmu. Padahal, sesekali aku ingin mengisinya dengan aktor-aktor tampan favoritku yang biasa kunikmati lewat layar televisi. Sayangnya, semua percuma. Pesonamu terlalu kuat untuk ditanggalkan.
Ah, cinta memang buta. Sebuta hatiku yang mau saja kau jadikan selingkuhan.
Sebelum senja
Terik Matahari masih menyisakan kilau yang menyilaukan mata
Di sini, di tempat biasa aku duduk --menunggu langit biru berubah menjadi jingga
Warna oranye terang mengganti warna safir yang berkilauan di langit
Buatku, senja adalah jeda di antara siang dan malam
Sama seperti hidup yang juga butuh jeda
Ah, sebentar lagi senja akan datang. Tolong rendahkan sejenak suaramu karena senja hari ini ingin kunikmati dengan tenang
Surabaya,09 Juli 2013
Menunggu...
"Kapan nikah?"
Kesekian kalinya aku mendapatkan pertanyaan dari orang-orang di sekitarku. Ada yang cuman nanya, kadang berupa sindiran atau bahkan celetukan yang seringkali bikin hati sedih. Kerapkali kalau sedang sendirian di kamar, aku suka memikirkan perkataan mereka. Tapi, kalau lagi kumat cueknya, aku sih EGP aja. Paling menanggapi pertanyaan mereka dengan senyuman :)
Bukankah setiap orang ingin menikah? Begitu juga aku yang mendambakan belahan jiwa untuk tempat berbagi, melimpahkan kasih sayang yang aku miliki. Mungkin kata Allah bukan sekarang saatnya. Allah masih memberiku kesempatan untuk berbakti lebih lama kepada kedua orang tua. Kelak, jika wanita sudah menikah. Tanggung jawabnya lebih besar kepada suami. Dan, satu lagi Allah sedang mempersiapkan pendamping yang tepat untukku.
Jadi, nggak usah terlalu dipikirkan. Aku akan sabar menunggumu, duhai belahan jiwaku.
Marhaban Ya Ramadhan
Beberapa hari lagi Bulan Ramadhan akan tiba. Atas nama diri pribadi, saya minta maaf jika ada salah kata, perbuatan dan tindakan yang saya sengaja atau tidak. Semoga ke depannya blog ini akan terus menghibur para pembaca semua
Semoga Ibadah bulan Ramadhan tahun ini lebih baik dari yang kemarin. Amin.
Salam Hangat,
Luphyta
Jika masa lalumu layak kau perjuangkan. Perjuangkanlah hingga titik darah penghabisan. Tapi, jika kamu tidak berhasil. Berbaliklah arah, karena ada masa depan yang menunggumu.
Kelak, aku ingin menjadi separuh detak jantungmu yang selalu kau rindukan. Ketika aku tak lagi berada di dekatmu
Di awal Juli, kurasa masih ada kisah yang belum benar-benar selesai. Sebab rindu, masih saja tertinggal di sudut hatiku
Ketika Anda Menjual Jasa. Jangan lupa tersenyum
Kemarin saya dan teman-teman sempat mengalami pengalaman tidak mengenakkan dengan birokrasi Dinas Pendidikan saat hendak mengajukan persyaratan mengurus NUPTK. Seorang teman memberikan informasi bahwa untuk mengurus pengajuan NUPTK baru kita harus mengumpulkan berkasnya langsung ke Dinas.
Dengan cuaca yang sedikit gerimis, saya dan teman-teman berangkat ke sana. Kami rela menerobos jalanan yang licin agar bisa mengumpulkan persyaratan itu. Singkat cerita, saat hendak mengumpulkan berkas kami disambut oleh muka sewot dan jawaban dengan nada sedikit menyebalkan. Padahal, saat bertanya kami menggunakan Bahasa yang sopan, pakaian yang kami kenakan juga sopan. Tapi, sayang respon yang diberikan oleh Birokrasi menyebalkan. Bahkan petugasnya tidak menoleh ke arah teman kami. Si Bapak itu malah asyik main game.
Sebal. Tentu saja. Seharusnya kami mendapatkan informasi atau penjelasan bahwa memang belum ada Surat turun dari pusat dengan baik, bukannya nada yang seolah-olah mengecilkan arti kami. Err..itulah yang nggak saya suka dari sistim birokrasi di negara kita. Harusnya infomasi yang disampaikan harus dijelaskan dengan baik-baik? Entahlah, mungkin para petugas birokrasi tidak diajarkan etika bagaimana menghadapi tamu.
Sedikit Merindukanmu
Err, ini kenapa jadi rindu kamu lagi sih. Perasaan beberapa bulan ini perasaan ini sudah aman dalam kendali, dan sekarang kembali menyala (getokin kepala). Apalagi setelah kamu telpon kemarin. Ya...Tuhan, kenapa suaramu itu mencanduku. Sudahlah, mari singkirkan semua tentang dia.
Selamat Sabtu.
NB: Kepada kamu, i miss you
Ketika hatimu dipatahkan, bukan berarti mematahkan kepercayaanmu terhadap cinta
Selalu ada hikmah di balik kekecewaan
Kemarin saya sempat berdiskusi sama teman soal penerbit yang belum juga memberi pengumuman mengenai naskah kami. Aku sih dari awal sudah merasa bahwa novelku nggak bakalan lolos karena kurang dari kriteria yang ditentukan. Namun, masih berharap bahwa akan sedikit ada kejaiban.
Dan, kemarin akhirnya keluar juga pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu. Hasilnya kesepuluh di antara kami tak ada yang naskahnya diterbitkan. Waw, luar biasa ya. Seorang teman yang dari Bogor sempat kecewa karena dia harus jauh-jauh ke Surabaya dan meninggalkan keluarganya dan ternyata nggak lolos. Huft, memang agak bikin sedih. Padahal beberapa dari mereka termasuk penulis yang sudah ada pengalaman dan jam terbang.
Paris
Beberapa hari ini, status di BBM saya tulis tentang Paris. Sampai ada beberapa orang yang menyangka bahwa saya sedang berlibur di negera yang terkenal dengan fashion dan arsitektur kunonya. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba saya jatuh hati sama negara yang punya Eiffel itu. Sepertinya menyenangkan berjalan di pinggiran trotoar kota Paris dengan nuansa musim gugur. Atau duduk di cafe pinggir jalan sambil menikmati secangkir mochacinno yang konon harganya mahal banget.
Suatu hari nanti, saya ingin berkunjung ke sana. Merasakan atmosfir negara yang sering dijadikan kiblat dari fashion dunia. Entah bersama siapa dan kapan. Pokoknya saya ingin berkunjung ke negara itu.
Jet'Aime Paris
Alhamdulillah
Akhirnya bisa kembali menulis di blog setelah hampir semingguan mangkir dari kegiatan ini. Apa kabar para pembaca setia blogku? Baik-baik saja kan. Seminggu ini ada banyak hal yang terjadi dalam hidupku. Mulai kakakku yang jatuh sakit hingga kesibukan di sekolah yang tiada henti. Dan, Alhamdulillah semua berjalan lancar sesuai rencana.
Juni sudah hampir selesai, dan belum ada kabar apa pun tentang novelku. Sepertinya harus lebih bersabar lagi. Toh sabar itu nggak berbatas.
Sekian postingan pagiku kali ini.
Selamat pagi
Luka
Luka ibarat serpihan kayu yang menelisip di ujung jemari tanpa kita sadari
Lelaki Idaman
Hmm, kalau bicara tentang lelaki idaman sepertinya bakali jadi sesuatu yang menarik untuk dibicarakan. Buat saya sih, entah bagi kalian. Kalau ditanya "Siapa sih lelaki yang bisa membuatmu jatuh cinta?"
Laki-laki yang membuat saya jatuh cinta adalah lelaki yang tidak merokok, suka baca, mau bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga (nanti kalau sudah menikah :D), suka anak-anak, dan yang penting dia lelaki yang baik.
Terlalu pemilih?
Mungkin saja tidak. Bukankah pernikahan itu jalan yang panjang. Kalau bisa sekali saja dalam seumur hidup. Jadi menurutku wajar jika banyak pertimbangan sebelum mengarungi bahtera yang kata orang-orang kerap kali menimbulkan badai. But, tetap saja semuanya kembali kepada Allah. Dia-lah Maha Pemberi keputusan, dan Kita adalah lakon utamanya.
Kamu lelaki yang aku cari?
Lelaki idaman itu adalah ketika Ayahku mengatakan "Iya" saat dia melamarku
Bahagia itu...
Kebahagiaan itu adanya di hati dan pikiran. Jadi nggak usah meributkan apa kata orang
Untitled
Malam ini cuman ingin bilang bahwa ada perasaan yang mengganjal saya beberapa ini. Soal kerjaan yang semakin berat dan merasa bahwa sudah mulai tidak satu visi lagi. Apa harus keluar? Sebenarnya ingin memberi masukan pada mereka semua pas rapat nanti. Kalau nggak diterima ya mungkin kecewa. Tapi, mau bagaimana lagi bukankah terkadang apa yang kita inginkan tidak bisa terwujud.
Terpikir untuk jadi full time writer. Namun, masih bingung.
Selamat hari Sabtu
Ada kalanya kita perlu melepaskan apa yang telah pergi, dan coba untuk tak menariknya kembali
Seseorang yang pernah pergi dari hidupmu, lalu dia kembali. Bukan berarti akan kembali menjadi milikmu.
Internet
Aku ingat kapan kali pertama mengenal internet. Saat itu aku duduk di bangku SMP, kalau nggak salah kelas 3. Saat itu teknologi masih belum begitu berkembang. Komputer saja masih menggunakan disket, benda tipis yang dimasukkan ke dalam komputer sebagai program dan cepat sekali rusak kalau terkena virus.
Orang-orang yang menggunakan komputer pun masih jarang. Saat itu komputer seperti barang kebutuhan mewah. Kakak perempuankulah yang pertama kali mengenalkan internet kepadaku. Saat itu aku tengah berlibur ke Jogjakarta. Mbak mengajarkanku tentang browsing dan chatting pakai MIRC.
Awal kenal internet rasanya takjub, maklum masih anak desa yang belum melek teknologi. Jadi kelihatan kagum banget ketika bisa mengobrol dengan banyak orang. Dan, aku mulai ketagihan chatting xixi (sampai sekarang sih :D )
Hujan Di Bulan Juni
Hujan baru saja selesai bertandang
Tempiasnya, menyisakan sekumpulan noktah-noktah kecil di jendela kamar
Dan, air yang menggenang di sudut-sudut jalan
Ini kali pertama hujan turun di bulan Juni
Setelah sekian lama tak kutemukan langit menumpahkan tangisnya
Kini, Juni pertamaku dimulai dengan hujan
Ah, Juni...
Aku tak suka bulan ini
Bulan ini selalu mengingatkanku padamu
Tentang kisah yang telah selesai setahun yang lalu
Mendadak aku benci ketika sekelebat bayanganmu nampak jelas pada sisa-sisa tempias hujan yang belum mengering
Tersenyum, menatapku dengan tatapan teduhmu
Tuan, ini Juni yang sama
Ketika kau bilang bahwa semua di antara kita sudah berakhir
Lalu, kudapati punggungmu menjauh dan tak menoleh lagi
Bahkan untuk sekedar mengucapkan perpisahan
...dan menatapku untuk terakhir kalinya
Juni
Waktu kini membawaku ke bulan Juni. Bulan ke-6 di antara dua belas bulan yang lain. Tak ada yang istimewa. Hanya tersisa kenangan tentang kamu. Ya..kamu. Lelaki, yang namanya pernah menghiasi seluruh mimpiku. Tapi, kini semua sudah berlalu. Bukankah tak baik selalu mengingat-ingat yang telah lalu.
Selamat datang Juni, semoga aku tak lagi merasa sendirian
Weekend
Akhirnya bertemu lagi dengan hari Sabtu yang berarti beristirahat dari kegiatan sehari-hari alias pekerjaan. Banyak hal yang dilakukan lima hari kemarin. Pokoknya di tempat kerja lagi sibuk-sibuknya. Aku menyebut bulan ini sebagai Hetic Month.
Dan, akhirnya sekarang hari Sabtu. Sabtu dan Minggu buatku adalah saatnya beristirahat alias menyegarkan kembali pikiran. Salah satunya sih dengan membaca dan menulis. Terkadang saya lebih memilih berdiam diri di kamar, ketimbang pergi ke luar. Saya memang anak rumahan :D
Ya, setiap Sabtu teman setia saya adalah sebuah novel dan laptop. Terkadang juga beberapa dvd jika bosan membaca. Yang penting semua hobby bisa tersalurkan, sekaligus berekreasi.
Menulis dan membaca itu rekreasi yang murah, dan bisa mengendorkan sedikit urat syaraf
Ini weekendku, apa weekend kalian?
Dear Danie...
Dear Kamu,
Jumat kembali bertandang. Dan, kupikir waktu berjalan begitu cepat, hingga akhirnya membawa kita kembali ke hari yang sama. Aku merindukanmu. Ada banyak cerita dan uneg-uneg yang ingin kutumpahkan kepadamu. Maukah kau mendengarnya ketika kita bertemu di akhir pekan nanti?
Sayang, aku tak sabar berjumpa denganmu. Ingin rasanya aku pergi ke tempatmu hari ini. Namun, nampaknya aku harus belajar bersabar dan juga menahan diri seperti yang sering kamu katakan padaku. Pokoknya, jika kita bertemu nanti aku akan memeluk, membaui aroma tubuhmu, dan membiarkan jemariku berlama-lama di lekukan jemarimu.
Tunggu aku ya.
With love
Azzalea
Senja di bulan Mei, selalu memberi sayatan di telapak tangan. Selalu meluruhkan apa-apa yang digenggam. Kesepian yang akhirnya menang
__ @nadilangit
Holla Mei
Waktu cepat sekali berlalu, sekarang sudah berada di pertengahan Mei. Dan, saya mulai jarang buat posting di blog. Bulan ini sibuk banget dengan urusan pekerjaan. Jadi baru sempat buka blog itu kalau nggak hari Sabtu ya Minggu deh.
Apa kabar kalian semua? Pasti dalam keadaan cerah dan tidak berawan (apa sih ini :P)
Jangan lupa jaga kesehatan, soalnya virus ada di mana-mana. Maklum cuaca di kotaku sedang galau.
Selamat hari Sabtu
Menulislah Untuk Mengurangi Jumlah Pasien Rumah Sakit Jiwa
Cintaku Mentok di Kamu
"Kamu nggak risih jalan sama aku?"
Aku baru saja hendak membuka daftar menu yang baru diletakkan pelayan di atas meja, ketika Nina melemparkan pertanyaan itu. Aku mencoba tak menggubrisnya dan tetap membuka lembaran daftar menu itu.
"Han..."
"Hmm," jawabku pendek.
"Kok nggak dijawab sih?" Tanya Nina.
"Memang apa yang harus dijawab?" Aku memiringkan kepalaku ke arahnya. "Aku lapar. Kamu mau aku pesankan sesuatu?"
"Aku nggak lapar," jawab Nina lirih.
Aku merasakan perubahan suara Nina. Kini gadisku tak nampak bersemangat ketika aku menanyakan dia mau makan apa.
"Kamu yakin nggak mau pesan apa-apa?" tanyaku hendak memanggil pelayan.
"Iya," jawabnya pendek.
"Kamu kenapa sih Sayang?" Aku mengacak-acak rambut ikalnya yang mulai panjang melebihi bahu.
Dia memiringkan kepalanya ke arahku. "Kamu nggak malu jalan sama cewek gendut seperti aku?" Nina menghela napas, "pakaianku juga nggak segaul mereka, terus...."
Aku meletakan tangan di bibir Nina sebelum gadis itu kembali melanjutkan racauannya. "Ssst, dengarkan aku Sayang. Aku mencintaimu bukan karena fisikmu, tapi aku mencintaimu karena kamu melengkapi kesempurnaanku. Lagipula cintaku sudah mentok di kamu." Aku mencubit cuping hidung kekasihku.
Ada rona merah di pualam pipinya yang bulat yang membuatnya terlihat menggemaskan.
Karena cinta tak butuh banyak alasan.
It's Holiday
Akhirnya ada libur juga walaupun satu hari. Jadi, bisa memanfaatkan waktu menulis di blog, membaca dan melanjutkan menulis draft novel. Ah, nikmat mana lagi sih yang kamu dustakan.
Curhat dikit boleh ya :D
Ceritanya lagi sebal sama koneksi internet. Biasanya kalau libur begini suka menghabiskan waktu depan internet. Namun, berhubung koneksi lagi jelek. Bisanya cuman main di HP aja.
Huaaa, senang banget bisa ngeblog hari ini.
Selamat hari libur semuanya
Perempuan dalam Mimpi (Episode 2)
"Kamu perempuan dalam mimpiku?"
Aku sedang menikmati secangkir expresso ketika seorang laki-laki berambut berantakan seperti baru bangun tidur tiba-tiba menghampiri dan menanyakan sesuatu yang terdengar aneh. Tentu saja apa yang dia ucapkan barusan terdengar aneh untuk seseorang yang baru dikenal.
"Ya?" tanyaku dengan sunggingan senyum yang dipaksakan. Terus terang perasaanku sedang tidak karuan sisa pertengkaran dengan Andre --kekasihku semalam. Dan, untuk menghormati lelaki aneh ini aku masih berusaha seramah mungkin.
"Kamu perempuan di dalam mimpi-mimpiku," ujar lelaki yang sebenarnya cukup tampan itu sekali lagi. Lalu, tanpa diperintah kini lelaki itu duduk tepat di hadapanku.
"Kamu aneh," ucapku asal. Tujuanku hanya satu. Aku ingin lelaki ini segera pergi.
"Biar saja kau bilang aku aneh. Tapi, aku yakin kau adalah perempuan dalam mimpiku." Mata hitam bulatnya langsung menatapku.
Aku mulai jengah dengan perkataannya yang terlihat meracau. Aku menyambar ponselku dan berniat untuk pergi. Sebuah tangan menarik tangan kananku. Aku menepisnya dan berjalan pergi.
"Berapa aku harus membayarmu agar kau mau menjadi kekasihku?" Seru lelaki itu.
Damn! Lelaki ini memang benar-benar aneh. Setelah tadi mengira aku adalah perempuan dalam mimpinya. Kini, tiba-tiba dia menanyakan berapa hargaku. Sialan.
Bisa saja aku menumpahkan semua isi cangkirku di kepala. Namun, mengingat permintaan Andre semalam membuatku mengurungkan niat. Aku berbalik arah dan menghampirinya.
"Berapa kamu akan membayarku? Aku butuh modal untuk nikah."
Lelaki Masa Lalu
Hei, kenapa kau berulang kali mampir di benakku? Padahal tak ada inginku tuk merindukanmu.
Kini, ketika mengingat semua tentang kita dulu. Tiba-tiba dadaku disesaki oleh namamu
Kau boleh saja besar kepala sekarang, karena benar benakku selalu dipenuhi dirimu.
Kamu senang sekarang?
Kumohon jangan tertawakan aku, jika suatu saat kamu mampir ke blog ini dan menemukan sebuah tulisan yang kutujukan untukmu.
Kamu tahu kan bagaimana kebiasaanku?
Menulis jika gundah
Namun, aku ragu. Ingatkah alamat blogku?
Bukankah kini kau tak lagi peduli padaku.
Ya, Tuhan. Malangnya aku.
Merindukanmu yang tak pernah merindukanku
Surabaya, 02 Mei 2013
Tak ada ide? Menulislah dengan Bebas
Selamat malam semuanya.
Sudah lama nggak bikin postingan di blog ini. Rindu sama aku nggak?
Malam ini hanya ingin posting sebuah tulisan sederhana saja. Semoga saja bisa membantu bagi semuanya. Silahkan disimak ya.
Ada yang suka kehabisan ide?
Saya termasuk orang yang suka kehabisan ide atau mati gaya saat nulis. Terkadang ide yang saya dapat cepat sekali menguap atau bahkan tak satu pun paragraf yang bisa saya tulis ketika pikiran sedang jenuh. Dan, biasanya ketika sudah begini saya suka ngelantur di blog atau bikin tulisan nggak jelas. Tralala...jadilah sebuah postingan.
Biasanya setelah satu postingan ngelantur selesai ditulis. Ide akan berlompatan minta ditulis. Ya, buat saya menulis bebas semacam pancingan biar otak lebih tenang. Dengan menulis bebas kita nggak takut salah. Pokoknya semua yang ada dibenak ditulis semua walaupun kerap kali menghasilkan postingan yang lucu. Tapi, menulis bebas memang sering memancing ide-ide yang agak "liar."
Satu lagi kelebihan menulis bebas adalah membuat perasaan kita lebih lega. Soalnya tanpa disadari kita telah menuangkan emosi ke dalamnya. Berbeda dengan sebuah tulisan yang sudah dipikirkan sebelumnya. Nggak percaya?
Silahkan dicoba sendiri ya :D
Kenangan
Menyisakan seribu tanya padaku
Adakah luka telah menggores hatimu?
Tuan, tidakkah kau ingat bagaiman dulu jemari kita saling menggenggam di bawah rinai hujan?
Lalu, kita berdua saling menertawai takdir yang membuat kita terpelanting dari hubungan asmara yang kita rajut
Katamu:
"Waktu itu seperti putaran angin puting beliung, melibasmu dengan cepat tanpa ampun. Jadi, selagi masih ada waktu kita nikmati saja kejalangan ini."
Dan, nyatanya kini waktu telah benar-benar tak mempertemukan kita dalam satu garis
Melepaskan genggaman erat dari jemari-jemari yang membisu
Kenangan itu kini serupa nisan batu, sesekali aku bertandang untuk membersihkan debu di setiap sudutnya
Yuk Menulis
Semalam saya mengobrol dengan salah satu teman kuliah. Banyak hal yang kami bicarakan mulai dengan kelucuan anaknya hingga obrolan tentang kegiatan sehari-hari. Saat mengobrol dengan dia saat itu saya sedang berada di depan laptop. Menulis outline untuk bakal calon novel kedua saya.
Teman saya bertanya tentang apa yang sedang saya lakukan. Saya jawab menulis. Kemudia teman saya bercerita bahwa dia sebenarnya bercita-cita ingin jadi penulis tapi nggak percaya diri soalnya pernah diketawain suaminya saat menulis. Saya bilang nggak papa, semakin banyak latihan akan mempengaruhi kualitas tulisannya.
Dia tanya kenapa saya suka menulis?
Saya jawab: Menulis itu melegakan. Dengan menulis, saya bisa melepaskan emosi. Tanpa kita sadari saat menulis ada alam bawah sadar kita yang bekerja, sehingga emosi yang tadinya menumpuk akan tersedot dalam rangkaian kata yang sedang kita tulis. Jadi, jangan kaget ketika kita membaca ulang tulisan akan menemukan kalimat-kalimat yang terkadang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Jadi, ketika merasa sedih saya lebih suka menulis bebas, tanpa pemikiran yang penting apa yang saya rasakan bisa dituliskan semua tanpa disaring. Dan, hasilnya membuat saya lega dan positif memandang hidup ketimbang curhat sama orang yang kerap kali malah memperkeruh suasana :D
Kalau dulu saya suka menulis di diary, sekarang pindah ke blog namun menggunakan bahasa yang lebih menarik (curhat terselubung).
Dan, di akhir obrolan saya bilang kepada dia. Menulislah karena itu akan sangat membantumu.
Hihi, semoga saja sahabat saya itu mau mulai menulis.
Selamat hari Sabtu
Orang Tua atau Anak yang harus belajar?
Contoh kasus:
Jadi, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing. Anda termasuk orang tua yang mana?
Jika ingin menghasilkan anak yang berkualitas, tentu orang tua juga harus meningkatkan kualitas pola pengasuhannya. Jika anak belajar, maka orang tua pun sejatinya juga belajar
Sabtu Ceria
Fyuhhh, akhirnya bisa kembali bikin postingan di blog ini. Maklum yang nulis lagi sibuk berat alias sok sibuk :P Jadi, harap dimaklumi kalau suka lupa buat nulis di blog (emang ada yang nanya?)
Ini hari Sabtu kan ya? Nah, ayo mumpung hari Sabtu, yuk ajak keluarga untuk jalan-jalan sekalian untuk menyegarkan kembali pikiran setelah sibuk bekerja. Enggak usah jauh-jauh, pergi ke taman-taman kota juga oke kok. Yang punya anak pasti senang deh kalau diajak jalan walaupun hanya pergi ke taman.
Silahkan manfaatkan waktu luang untuk kembali menghangatkan keluarga
Selamat hari Sabtu :)
Kepada Lelaki musim Panas
Dear Dany,
Apa kabarmu pagi ini? Kuharap sama baiknya dengan keadaanku hari ini. Saat menulis surat untukmu, aku sedang duduk di depan jendela yang terbuka lebar-lebar. Kamu tahu Dan, udara pagi ini cukup dingin tapi tidak sampai membuat cuping hidungku membeku karena kedinginan. Tolong jangan ketawa! Aku tahu yang kau bayangkan ketika membaca kalimat ini. Mana mungkin hanya cuping hidungku yang membeku? Jadi, lompati saja bagian ini.
Dari balik jendela ini, aku bisa melihat matahari nampak malu-malu di balik kumpulan awan. Dan, pucuk-pucuk daun baru bermunculan dari pohon willow tua di depan jendela yang kemarin meranggas. Kamu benar Dan, musim semi telah tiba. Akhirnya sebentar lagi akan ada kehangatan di kota ini. Aku sedikit iri denganmu. Di negaramu matahari bersinar dengan terik tidak seperti negaraku yang kerap kali dirundung mendung.
Berbicara tentang musim semi, kotaku terlihat cantik. Pohon-pohon yang kemarin gundul kini mulai ditumbuhi daun-daun muda. Tinggal tunggu beberapa hari lagi, bunga-bunga di seluruh kota akan bermekaran. Cantik sekali. Kapan-kapan akan kukirimkan sebuah foto untukmu agar kau tahu keindahan kotaku.
Dan, udara di sini semakin dingin. Ada baiknya aku bergegas menutup jendela agar tidak terkena flu. Kamu tahu, aku sangat tidak suka terkena salesma karena rasanya tidak mengenakkan. Lain kali, akan kuceritakan banyak tentang diriku. Sampai jumpa Tuan Musim Panas
Salam Hangat,
Azalea si gadis musim gugur
Kamu Jodohku?
Seperti biasa pagi ini dimulai rutinitas bangun pagi, mandi lalu bersiap-siap berangkat kerja. Rute perjalanan menuju ke kantor pun masih sama seperti biasanya. Melewati jalanan yang cukup padat. Di sepanjang jalan, biasanya kugunakan untuk melihat ke sekeliling atau mengkhayalkan sesuatu. Siapa tahu bisa menjadi ide baru untuk tulisanku. Dan, tiba-tiba saja di benakku terpikir sebuah pertanyaan
Mungkinkah aku bisa bertemu jodohku di perjalanan ini?
Agak lucu sih, tapi sampai sekarang aku masih memikirkannya. Banyak yang bilang jodoh itu ada di mana saja, bahkan bisa bertemu di tempat yang tak terduga. Jadi, bisa dong aku ketemu pria impianku di jalan raya? Bukan berarti harus mengalami kejadian yang tak menyenangkan sih. Bisa aja sih, pria di sampingku yang berada di perempatan itu kelak akan menjadi pria impianku. Nggak bakal ada yang tahu kan?
Jadi, sebelum menjemput jodoh mungkin diriku harus mempersiapkan segalanya.
Baiklah, postingan ini terlihat menggelikan