Jangan Ajari Anakmu Melanggar



queque, children, kids, antri





Ilustrasi:

Pernah dong. Lihat ibu-ibu naik motor pakai helm, sarung tangan dan masker. Eh. Anaknya yang dibelakang kagak pakai helm. 

Terus ada bapak-bapak pas di lampu merah nyelonong aja. Bawa anak. Dua-duanya nggak pakai helm.

And, terakhir Anak SD kelas 3 pakai motor berboncengan sama dua temannya tanpa helm.

Ilustrasi kayak yang saya ceritakan di atas itu banyak banget. Hampir tiap hari saya temuin kalau berangkat kerja.

Lucu juga kalau ngelihat ada ortu yang peralatan tempurnya lengkap banget. Eh. Anaknya yang dibonceng di belakang polosan. Pernah saya tanya sama wali murid. Katanya biar praktis.

Sadar nggak sih ini ortu kalau apa yang dia lakukan itu membahayakan anaknya. Katanya sih ngakunya sayang ke anak. Tapi kok urusan keselamatan anak nomor sekian. *geleng-geleng.

Seandainya terjadi kecelakaan lalu lintas. Apa nggak kasihan sama anak yang dibonceng. Udah gitu ada ortu yang arogan ngerasa benar dan marah-marah. Ckkk..

Lebih edan lagi. Pernah lihat orang naik motor, 2 orang dewasa dan 2 anak kecil. Anak kecil yang di tengah minta berdiri. Di lampu merah langsung aja nerobos. Wow...berasa punya nyawa 9.

Dear parents,

Tahukah Anda bahwa hal sepele itu bisa berakibat fatal. Satu keselamatan di jalan raya dan juga Anda sudah mengajari anak Anda melanggar peraturan lalu lintas sejak dini. Jangan salahkan siapa-siapa jika nanti anak-anak Anda akan meniru.

Tidak membekali anak dengan peraturan lalu lintas juga bisa membahayakan dirinya.

Kalau anak masih di bawah umur nggak usah deh dibekali motor. Apalagi dengan embel-embel kasihan. Lah emang situ nggak sayang nyawa anak?

Pengendara sepeda motor di Surabaya udah banyak. Jangan lagi ditambah biar makin sesak. Yang ada polusi di mana-mana.

Serius. Anak-anak yang masih labil dibekali motor itu bisa mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Toh nggak ada yang mau jadi korban atau pelaku, kan?

Udah jelas Undang-undang lalu lintas juga melarang pengendara di bawah umur. Lah, kok makin banyak ortu yang malah membiarkan anak-anaknya bawa motor ke sekolah. Entahlah.

22 comments

  1. Bener bgt mbak thika. Makanya adek Regan sudah punya helm sendiri sejak usia 1,5 tahun. . .jadi kalau diajak kepasar harus pakai helm . . . Suka ngeri kalau lagi naek motor agak laju terus disalib anak-anak berseragam SD yang oplosan g pake pengaman hadeeehhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Lagi musim jaman kebalik-balik. Suka ngeri lihat bocah sd naik motor. Serem

      Delete
  2. harus dibiasakan sejak dini yaa utk patuh dan tertib terhadap peraturan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentunya. Yang namanya disiplin berawal dari kebiasaan

      Delete
  3. Beberapa tahun lalu, pas mudik lewat Pantura dan melintasi sebuah jalan dengan banyak kendaraan besar lalu lalang, aku lihat sebuah sepeda motor tabrakan dengan mobil. Nggak fatal memang, tabrakan kecil, tapi anak kecil yang dibonceng di tengah, diapit 2 pria dewasa, langsung terpental jatuh ke jalan. Sementara yang dewasa nggak kenapa-kenapa. Sejak saat itu nggak pernah berani kasih anak2 dibonceng motor tanpa pengamanan. Ngeri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Mbak ngeri banget. Tapi banyak ortu yang tenang-tenang aja ngebonceng anaknya tanpa pengaman.

      Delete
  4. setujuuu ^o^.. udh terlalu sering aku ngomel2 kalo ngeliat ada bpk yg boncengin anaknya tnpa helm, ato pernah tuh mbak, pas kita di medan, ada bpk naik motor bonceng istri dan 3 anak!!! org gila... jd posisinya dia, 2 anak, istrinya paling blkang, dan anak terkecil duduk nyempil paling depan.. mereka sih tujuannya rekreasi yaa.. tapi aku ga setuju samasekali ama caranya.. boleh kok ajak keluarag jlan2, tp pikirin keselamatan.. knapa juga hrs dipaksa naik motor? ga bisa knedaraan umum lain? haaiiissh... kasiiian kalo sampe kenapa2 itu di jalan :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serba salah mbak. Kalau kita ingatkan. Berasa kita jahat banget. Dikira sombong gitu.

      Delete
  5. Setuju, kalau hal sepele itu bisa saja berakibat fatal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Beberapa ortu menyepelekan keselamatan anak. Padahal bahaya banget

      Delete
  6. Setuju, mbak hal sepele itu bisa berakibat fatal...

    ReplyDelete
  7. Yes,penting banget untuk membiasakan anak untuk selalu berpakaian lengkap dan pengaman yang lengkap kalau mau naik kendaraan bermotor dan juga mobil!

    Kadang kalo lagi dijalan liat banyak yg nerobos lampu merah,biasanya yang komen anak-anak di mobil :D hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. Saya sering naik motor kok. Gemes sih lihat pengendara model begitu

      Delete
  8. Halo salam kenal, ceritanya menarik sekali. Selain melakukan kesalahan yang disebutkan diatas saat ini juga sudah sangat banyak masyarakat yang tidak memperhatikan etika saat berkendara. Dari pengguna mobil dan juga motor. Jalanan terasa sangat kacau, terlebih dikota kota besar. Mudah mudahan pihak yang bersangkutan bisa merubah prilaku pengendara di indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar banget. Etika di jalan raya sudah banyak yang melupakan. Biasanya itu karena kebiasaan sejak kecil dan juga karakter.

      Salam kenal

      Delete
  9. Untung di Tuban belum separah kota-kota besar seperti Jakarta atau surabaya. Tapi tetep harus tanamkan pada anak gak boleh langgar aturan apapun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedini mungkin untuk ajarkan etika berlalu lintas ;)

      Delete
    2. Sedini mungkin untuk ajarkan etika berlalu lintas ;)

      Delete
    3. Sedini mungkin ajari anak etika berlalu lintas

      Delete
  10. Indeed.. jadi inget waktu adekku ko as dy setiap pulang nangis..kadafer alias mayat belajarannya dia yang di edel edel banyak mayat anak remaja yang meninggal kecelakaan akibat tidak disiplin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks. Gitu beberapa ortu masih cuek loh

      Delete
  11. Ntah ya. Apa sih yg pengin ditunjukin sama ortu yg ngebolehin ank kecilnya naik motor. Apalagi ada yg diijinin bonceng adeknya yg lebih kecil lagi. Duuuh. Ngeri loh liatnya. Dan kasian.

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon