sakit

sakit

Mungkin aku hanya bisa mengeluh disini atas semua sikapmu. Sungguh aku terluka atas sikapmu ini, entah kenapa seolah kau mencampakkanku. Tahukah kamu rasa sakit yang aku rasakan ini? Berapa banyak air mata yang aku keluarkan? Rasanya kau terlalu tidak perduli. Sungguh sayang aku meragu, dan aku tahu beberapa hari ini kau bukan seperti dirimu biasanya. Kenapa tak kau hempaskan saja aku?

luka

luka

Saat senja tiba
Terasa kerinduan berdesir dihati
Kerinduan yang amat terasa menusuk dihati ini
Adakah kau juga merasakannya?
Atau hanya aku yang hanya mencinta?
Batinku lelah
Air mata ini tidak lagi bisa ku tuang
Ragaku terlalu lelah
Sayang kenapa kau lakukan?
Kau buatku terluka
postinganku

postinganku

Wah sudah lama blog ini dianggurin? Jadi kangen nuangin tulisan disini. Hmmm enaknya nulis apaan ya? Gini deh kalau lama nggak nulis jadi bingung. Eh iya sekarang lagi musim sakit, jadi harus banyak jaga kesehatan biar nggak ikutan ambruk kayak aku kemarin. Kangennnnnn :)

sebuah surat untuk pagi

sebuah surat untuk pagi

Dear pagi

Apa kabarmu pagi? Baik-baik saja kan. Kalau kau tanya bagaimana keadaanku, jawabannya aku sedang tidak baik-baik saja. Sejak kemaren aku flu, tapi pagi ini terasa lebih baik, walaupun masih agak lemas.
Ah pagi..sudah lama rasanya tidak menyapamu, dan menuliskan beberapa kata untukmu. Pagi, kau tampak cerah hari ini, langitmu terlihat bersih dan aku menikmatimu.
Hari ini aku mau menulis lagi, doakan ya semoga tidak malas lagi.


Muahhh peluk buatmu


Sincerely,
Aku yang selalu menyukai pagi
selalu tentang kamu

selalu tentang kamu

Sungguh aku tak mengerti apa yang terjadi padamu sayang, kenapa semakin hari ku merasa kau menjauhiku, tak lagi ada obrolan mesra yang ada hanya obrolan yang membosankan. Mungkinkah kau akan pergi? Hingga dengan perlahan kau tinggalkanku? Ah lelah hati ini, tapi aku bersabar
miss u

miss u

Aku tidak tahu bagaimana caranya mengungkapkan tumpukan rindu ini padamu?
Tumpukan rindu ini kian membesar
Dan hampir saja menghalangi pandangan hatiku
Sayang! Sungguh aku rindu
Rasa ini tak tertahan
Dan aku sakaw karenamu
bimbang

bimbang

Tetes air hujan kian menepi
Mengering disapu hembusan angin
Membawa pergi semua kerinduan

Aku diujung kebimbangan
Terus berjalan atau mundur ke belakang
Semuanya terus membayangiku