Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

ya-allah-beri-aku-kekuatan


Judul Buku         : Ya Allah Beri Aku Kekuatan


Penulis                 : Aida MA


Penerbit              : Quanta


Tebal Halaman : 345 Halaman




Allah menciptakan hati wanita dengan kekuatan hebat, walaupun berungkali didera rasa sakit dan cobaan



Buku Ya Allah Beri Aku Kekuatan berisi kisah nyata para wanita yang diuji.  Sang Penulis, Aida MA menuliskan setiap kisah dalam bentuk apik, seperti membaca kumpulan cerpen. Saat membaca buku ini saya seperti membaca sebuah cerita. Di setiap cerita yang disajikan, ada banyak ayat-ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai pembahasan, sehingga ada pengetahuan baru buat pembaca, terutama soal agama.


Ditengah kejenuhan saya membaca buku fiksi. Buku ini sangat menghibur, membuat saya terhenyak, meneteskan airmata hingga halaman terakhir. Rasanya ada kekuatan baru yang membuat saya lebih bersyukur menjalani cobaan dari Allah.


Tak hanya itu, buku ini memberikan gambaran betapa Allah menciptakan wanita dengan sebuah kelebihan, yaitu hati yang tegar walaupun berulangkali didera cobaan dan rasa sakit.


Ada banyak pelajaran yang bisa saya petik di dalamnya, tentang pernikahan, keluarga, ketegaran ketika mendapatkan cobaan.  Sesudah membaca buku ini, saya sedikit merenung dan sedikit malu. Beberapa hari ini saya mewek karena patah hati, ternyata di luar sana ada banyak wanita tegar ketika diuji yang lebih berat.


Ya Allah, ampunilah hamba yang masih terkadang berprasangka.


 Satu kata untuk buku ini, benar-benar memberikan pencerahan bagi kita para wanita :)




Tidak ada sebaiknya pertolongan, kecuali dari Allah SWT


Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Kemarin, aku menemukan sang pelangi berubah menjadi abu-abu

warna-warna yang biasa menyelimutinya luruh bersama rinai hujan yang berjatuhan dari langit

Pelangiku kehilangan senyumannya

 

Kucoba bertanya padanya tentang,  "ada apa gerangan?"

Dia, diam seribu bahasa

Pelangiku membisu

 

Aku bertanya dalam hati Apakah ada yang salah?

tapi tetap saja tak kutemukan jawabannya

 

Mungkinkah Pelangi turut berduka atas kesedihanku?

 

Kalau itu benar,

Aku tampak kelihatan bodoh

Karena membuat pelangiku bersedih

 

Dear Pelangi,

Aku berjanji, tak akan lagi ada sedih yang menggelayutiku.  Tak akan kubiarkan kamu bersedih lagi.

 

Bisakah seulas senyuman terukir di wajahmu kembali?

 
Desember

Desember

Ada satu yang aku selalu aku tunggu di bulan ini, yaitu hari kelahiranku. Walaupun tak pernah aku rayakan dengan pesta, tapi aku suka merayakannya dengan sebuah postingan di blog.


Nanti tepat hari kelahiranku, aku akan memposting sebuah tulisan. Semoga pembacaku suka.



Selamat datang Desember, semua kebahagiaan selalu menyertai kita

Thank's God

Thank's God


Demi menyelamatkan aku dari orang yang salah, Tuhan mematahkan hatiku (@commaditya)




 Rasa sedih memang masih menggelayuti hatiku, tapi aku belajar menerima bahwa apa yang terjadi kemarin adalah jawaban dari setiap doaku. Aku yakin Tuhan punya maksud baik dengan mempertemukan kami.


Walaupun, pada akhirnya berujung kesedihan. Aku bersyukur Tuhan  tak membiarkanku berlama-lama jatuh.


Terima kasih Allah, aku tahu kamu selalu menunjukkan kasih sayangMu padaku. Bahkan, dalam urusan memilih pasangan.


Tak mengapalah aku patah hati di awal, agar kelak ada seorang pria yang akan selalu menjagaku dan menua bersamaku.


...dan itu bukan kamu

tentang (tak) memilikimu

tentang (tak) memilikimu

Besok, tak akan ada lagi kenangan akan dirimu

Besok, tak akan ada lagi mimpi tentangmu

Besok, tak akan ada lagi sapaan hangat darimu

Besok, tak akan ada lagi cerita tentangmu

 

Ketika terbangun nanti, kamu tak lagi milikku

 

...dan aku harus berjuang untuk tabah