Kalau ingin Belajar soal pertemanan, belajarlah dari anak-anak

Kalau ingin Belajar soal pertemanan, belajarlah dari anak-anak

google

 


Hampir sebulanan sudah saya bersama murid-murid kecil. Seperti biasa tiap jam istirahat saya selalu menyempatkan diri untuk menemani dan bahkan untuk sekedar ikut bermain bersama mereka.  Menyenangkan saat bersama mereka, rasanya stress dan beban yang saya bawa dari rumah terbayar ketika melihat mereka tertawa.


Bersama mereka saya belajar banyak hal salah satunya tentang berteman. Kita manusia dewasa lebih banyak syarat untuk berteman, tapi tidak dengan anak-anak, mereka tidak butuh banyak syarat untuk berteman asal bisa diajak main dan seru-seruan pasti jadi temannya.


Belum lagi kalau sudah masalah berantem, kayaknya kita yang dewasa perlu belajar sama anak-anak. Lihat saja anak-anak meskipun barusan habis berantem dan dibikin nangis oleh temannya, nggak sampai lima menit pasti mereka sudah terlihat bermain kembali dan bercanda seperti biasa. Berbeda dengan kita orang dewasa, kalau sudah berantem  dan nggak cocok dengan temannya bisa-bisa semingguan nggak nyapa atau bahkan nggak temenan lagi.


 



Lihatlah anak-anak betapa cepatnya mereka memaafkan orang lain, dan tidak pernah mengajukan syarat apa pun untuk berteman



 

i'm a psychologist not a fortune teller

i'm a psychologist not a fortune teller

Apa yang ada dibenak anda ketika mendengar kata psikolog atau lulusan psikologi??

Setiap ditanya oleh teman atau kerabat "lulusan apa?" Dan ketika mereka tahu saya lulusan psikologi, pasti mereka akan mengeluarkan pertanyaan yang aneh-aneh mulai dari "Saya gila nggak?", "Kira-kira aku kerjanya apa ya?" dan lebih parah "Bahaya dunk deket kamu, nanti kamu bisa membaca pikiranku?"
Nah lo...gimana caranya saya membaca pikiran kamu, la wong saya bukan dukun atau ahli paranormal yang bisa main tebak.

Emanng sih di psikologi kita mempelajari tentang manusia, tapi bukan berarti kita asal main tebak dan bisa membaca pikiran orang lain :)
Dan hormon pun menghancurkan segalanya

Dan hormon pun menghancurkan segalanya

Udah 3 hari ini perasaanku jadi sensitif banget, dikit-dikit pengen nangis. Alhasil 2 hari 2 malam nangis gak jelas. Tiba-tiba aja ngerasa jadi orang yang gak berguna ja, mulai dari soal pekerjaan sampai soal asmara. Apalagi setelah ngelihat kebahagiaan orang disekitar jadi tambah bikin hati sedih. Mana abang susah dihubungi, gak perhatian makin meranalah daku. Tapi, untungnya semua udah terlewati gara-gara pmsnya udah hilang, ditambah habis didengerin ma abang semalam....


Ya......hormon telah menghancurkan semuanya...


happy weekend ^_^
langit pun menangis

langit pun menangis

aku meretas dalam gelapnya langit


membendung smua kesedihan


berharap agar semuanya cepat berlalu


 


rasa ini


semakin mengangguku


membuatku terjebak dalam rasa


 


sakit...


aku merasakan sakit yang teramat sangat


menusuk ke dalam hatiku yang terdalam


dan meninggalkan jejak luka yang


 


 


dan langitpun menangis


tak kuat menahan kesedihan


yang kau tancapkan dalam hatiku


 


 

tidakkah

tidakkah

kenapa aku tak bisa membuatmu tinggal sejenak


disini mereguk indahnya hari ini


aku ingin bersamamu hari ini saja


berdua hanya ada kita


tapi kenapa kau pergi lagi


tidakkah kau rindu pelukan hangatku?


tidakkah kau rindukan senyuman manisku??


bukan harta yang aku inginkan


aku hanya inginkan sejenak waktumu


sayang....aku mohon tinggallah sejenak


dan biarkan aku tidur dalam dekapan hangatmu

Awas kekerasan masih mengincar anak anda

Awas kekerasan masih mengincar anak anda

Sebenarnya kisah ini adalah kisah yang diceritakan oleh seorang teman.


Cerita ini adalah tentang seorang anak berusia dua tahun yang selalu diam dan tidak pernah bicara dengan orang lain, padahal secara fisik dia adalah anak normal dan tidak menderita bisu atau tuli. Di sekolah pun anak ini juga tidak berbicara, bahkan cenderung pendiam. Setelah beberapa bulan bersekolah si anak tetap tidak mau berbicara pada siapa pun, akhirnya salah satu guru penasaran dan diajaklah si anak menemui psikolog disekolahnya. Ternyata setelah melakukan beberapa pendekatan diketahui ternyata di tubuh si anak penuh dengan luka lebam, dan bekas pukulan, setelah diselidiki ternyata yang melakukannya adalah pembantunya sejak dia beerusia 1 tahun. Setiap si anak dipukul dia selalu dipaksa dan diancam untuk tidak mengadu. Parahnya kedua orang tuanya tidak pernah tahu tentang keadaan anaknya karena terlalu sibuk bekerja. Keduanya baru datang saat si anak sudah tidur, dan berangkat saat si anak masih tidur. Bahkan, saat libur orang tuanya selalu sibuk dan otomatis hanya berdua dengan pembantu. Saat mengetahui ini si ibu sangat kaget. Menurut teman saya, si anak perlu terapi yang cukup lama untuk bisa berbicara lagi dan tidak takut pada orang lain.


 


 

Sering kali kita lupa bersyukur

Sering kali kita lupa bersyukur

Sadarkah kita mungkin beberapa orang disekitar kita, atau bahkan kita sendiri membuang-buang makanan dengan beberapa alasan. Beberapa pengalaman membuat saya tertampar, ternyata saya masih kurang bersyukur dengan apa yang kita telah dapat.


Salah satunya makanan. Iya mungkin kita seringkali secara sengaja atau tidak sengaja membuang makanan yang dirasa tidak enak. Kita tidak pernah sadari bahwa ada beberapa orang yang terkadang harus menahan lapar atau bekerja keras demi sesuap nasi. Mereka yang disana tidak pernah tahu rasanya makanan enak, yang mereka tahu bagaimana caranya dapat sesuatu yang bisa untuk menganjal perut, bahkan dari mereka memakan makanan dari bekas kita. Sedangkan ,kita sendiri dengan seenaknya menolak atau bahkan membuang makanan yang tidak sesuai dengan selera kita.


Ah Ya Allah maafkan hambamu yang sering kali kurang bersyukur.