Langkah Kecil

Langkah Kecil

Langkah-langkah kecil berderap
Senandung tanpa nada terdengar ceria disetiap langkah kami
Mata-mata binar selalu terpancar
Menyambut datangnya esok pagi

Mulut-mulut kecil kami selalu sibuk menceritakan isi dunia
Tangan-tangan kecil kami selalu bergerak untuk mencari tahu isi dunia
Langkah-langkah kecil kami selalu senang menyambut hari baru
metamorfosa dalam hidup

metamorfosa dalam hidup

Perlahan satu persatu sahabat kecil, saudara sepermainan beranjak pergi menikmati kehidupan kecilnya yang baru. Beberapa dari mereka tidak lagi memasang foto dengan pose-pose narsis mereka sendirian. Kini mereka sedang asyik menampilkan kemesraan bersama pasangan atau keluarga kecil mereka. Mereka telah mengalami perubahan, berubah menjadi unit yang lebih besar.
Aku, masih saja tertahan pada lembaran dimana aku masih terdiam sendiri di sana. Tak ada lembar foto kenangan bersama pasangan bahkan dengan malaikat-malaikat kecilku. Di layar kehidupanku, hanya masih ada rekaman tentang hidupku sendiri.
Kalau ditanya "apakah aku iri?" Jawabku "iya."
Suatu hari nanti, aku juga akan menerbangkan kedua sayapku yang sekarang masih tertidur. Suatu hari, buku catatan kehidupanku pun akan aku tulis dengan tinta warna-warni dan rekaman kemesraan dengan keluarga kecilku.
Untuk saat ini, aku akan bersabar dan tetap menunggu hingga waktu itu datang

separuh jiwa

separuh jiwa

Bayangmu sudah terpatri di ruang imajiku
Mengendap jauh ke ujung yang tak terbatas
Kamu seperti partikel-partikel darah yang mengisi seluruh ruang nadiku
Entah bagaimana diriku tanpamu

Mungkin aku akan kehilangan separuh dayaku
Lelah dan tak berdaya
kamu

kamu

Belakangan ini kamu selalu menganggu hari-hariku
Mengelilingi semua saraf-saraf memoryku
Memenuhi seluruh ruang otakku
Membuatku tak bisa memikirkan yang lain

Kamu..
Iya kamu..
Selalu aja membuatku mati rasa
Membuatku kehilangan kata-kata
Dan juga kehilangan rasa

Dan aku merindukanmu
kelabu

kelabu

Mentari boleh saja bersinar cerah pagi ini
Langit boleh saja berwarna biru pagi ini
Rumput boleh saja basah karena embun pagi
Bunga-bunga boleh saja bermekaran pagi ini
Tapi, entah kenapa semua terasa kelabu saat aku memandangnya
rindu

rindu

Kerinduan ini semakin memuncak
Tak tahu pada siapa akan berujung
Kamu yang di hati
Kini entah kemana
Hanya tertinggal bayangan yang kian memudar
racauan

racauan

Bagaimana pun juga, aku harus belajar untuk bisa sendiri tanpamu. Kamu--mungkin adalah segalanya, tapi suatu hari nanti kamu pun akan pergi. Mulai saat ini aku harus membangun tembok hatiku yang lebih kokoh. Kelak, jika kau pergi, tembok ini akan tetap bertahan.
mess

mess

Malam ini moodku benar-benar berantakan. Rasanya badan lelah banget, ngantuk, nggak punya semangat juga. Apa karena pengaruh lagi datang bulan ya? Habis rasanya sensitif banget, tapi hebatnya hari ini aku nggak nangis loh. Hehe.
Karena nggak tahu harus posting apa, jadinya tulisan berantakan ini deh