10 Hal sebelum mati

10 Hal sebelum mati

20131108-200508.jpg

Pic courtesy: @zaydustman

Segala yang bertumbuh pada akhirnya kan mati



Ketika mendapat tema ini saya jadi ingat sebuah film yang diperankan Dakota Fanning yang berjudul Now Is Good. Di film itu Dakota divonis kanker leukimia dan hanya mampu bertahan selama 3 bulan. Di saat hidupnya yang tak lagi panjang. Dakota menuliskan semua keinginannya pada di dinding kamarnya.


Baiklah. Mari kembali ke poin  utama.


Sebenarnya saya jarang sekali menulis resolusi bahkan hampir tidak pernah. Kecuali deadline untuk tulisan. Berhubung tema hari ini berhubungan dengan segala keinginan. Jadi, tidak ada salahnya menuliskan beberapa keinginan yang belum terpenuhi. Antara lain:


1. Saya ingin umroh atau naik haji. Rasanya merindukan kembali tanah suci. Rindu menghidu aroma Kabbah
2. Menikah. Iya dong, sebelum ajal mejemput. Saya ingin memiliki seorang pasangan yang mau menua bersama, merawat anak-anak kita.
3. Punya buku Solo. Sebuah novel dengan nama saya tertera di sana.
4. Pergi ke eropa. Mencari lelaki bermata hijau ;))
5. Beli kamera DSLR. Lagi pengin belajar motret.
6. Travelling. Pergi sendirian ke suatu daerah.
7. Tetap mengajar.
8. Punya taman bacaaan
9. Punya anak :)
10. Khatam Al quran

Ketakutan Terbesar

Ketakutan Terbesar

Apa sih yang kamu takutkan dalam hidup?

Ketakutan hanya akan membuatmu diam di tempat --tak bergerak



Hal yang paling saya takutkan adalah ketika saya menikah kelak. Kondisi kesehatan membuat saya tak pernah berpikir jernih bagaimana jika nanti saya menikah.
Apakah saya mampu?


Pertanyaan itulah yang sering menjejali benak dan menimbulkan ketidakpercayaan diri.


Entah berapa banyak orang yang mencibir bahwa saya terlalu pemilih, belum lagi respon banyak orang ketika mengetahui saya sedang sakit.

Cinta (bukan) monyet

Cinta (bukan) monyet

Err. Tema hari ini cukup kontroversial dan menyebabkan membuka kenangan tentang masa silam.

Uhuk. Baiklah

Kisah ini bermula saat saya masih unyu. Kalau tidak salah masih pakai seragam putih biru. Sebut saja namanya Adi. Dia kakak kelas yang menjabat anggota Osis. Cukup populer dan menjadi rebutan karena wajahnya yang ganteng. Tinggi, kulit putih, mata hitam agak sipit, rambut ikal, hidungnya menjulang tinggi.

Tahu kan. Seumur SMP dulu, pasti kita naksirnya sama yang kinyis-kinyis :))

Perkenalannya cukup unik. Dia sering main ke rumah karena kebetulan kakak saya ketua osis. Jadi, intinya sih saya dikenalin kakak. : Singkat cerita, kami kalau ketemu kayak anjing dan kucing. Berantem mulu. Si Adi ini hobby banget nyela saya, tapi itulah yang bikin jantung berdebar. Lagipula Adi ini termasuk womanizer dan itulah yang bikin patah hati.

Sampai suatu hari teman saya bilang kalau sebenarnya Adi ada 'rasa' sama saya.
Kapan terakhir mengirim surat

Kapan terakhir mengirim surat





beautiful-letters-love-letters-mail-pretty-Favim.com-59972.jpg

Tema yang diajukan oleh kakak ugha cukup unik dan harus mengorek informasi lama :))

Kapan sih terakhir mengirim surat?
Kalau nggak salah ingat saya menulis surat terakhir yaitu pas kuliah. Surat itu saya kirimkan untuk dua orang sahabat di mas SMA yang ada di kota Bogor dan Malang. Kami sengaja menggunakan surat karena saat itu internet belum seheboh sekarang.
Jujur. Saya ini penggemar menulis surat. Saat SD dengan tulisan tangan alakadarnya saya sering mencari sebuah nama di majalah bobo atau mentari untuk menjadi sahabat pena. Beberapa surat dibalas dan kami saling berkirim surat (koleksinya belum ketemu :( ).

Buat saya menulis surat dengan tulisan tangan memiliki sensasi tersendiri. Hati rasanya dag dig dug setiap kali mendengar suara sepeda motor Pak pos yang mengantarkan surat. Ada rasa senang setiap merobek amplop lalu membacanya perlahan dan dengan cepat mengambil kertas untuk menulis surat balasan.
Hihi. Rasanya mengagumkan dan bangga ketika seseorang menuliskan surat untuk kita. Kadang suka aku pamer-pamerin sama teman sekolah *maklum dulu masih ababil :))
Selain sahabat pena, saya suka nulis surat buat artis :D. Dengan percaya diri, beberapa kali saya menulis surat untuk mereka. Nggak terhitung jumlahnya.

Dibalas?

Nggak. Hanya ada 1 surat yang dibalas oleh Titi DJ. Saat itu rasanya senang sekali. Padahal belakangan baru tahu kalau yang balas bukan mereka sendiri melainkan manajemen.
Duit 1 M, mau dong?

Duit 1 M, mau dong?

Hai, ketemu lagi dengan saya.


Tema yang dilempar hari ini buat saya absurb banget. Soalnya saya cuman bisa berandai-andai *gigit jari.
Oke, tema hari ini adalah


Kalau kamu dikasih duit 1M apa yang akan kamu lakukan?


Kalau saya dapat duit 1M yang akan dilakukan pertama kali adalah melongo :)) Soalnya belum pernah megang uang banyak apalagi 1M dan nanya sama yang ngasih apa benar memang buatku.


Selanjutnya setelah yakin uang itu untukku, maka yang akan saya lakukan adalah:


1. Keliling Eropa.
Dari dulu saya ingin berkunjung ke benua biru itu. Menikmati 4 musim yang tidak pernah saya rasakan dan tentu saja mencari pria bermata safir. *halah.
2. Pergi Umroh bareng keluarga besar kalau perlu pesawatnya aku sewa.
3. Beli semua novel yang saya inginkan.
4. Membeli semua rumah kecil yang memiliki balkon agar saya bisa menikmati senja.
5. Beli Kamera. Saya ingin banget punya kamera hiihi.
6. Travelling ke beberapa kota


Kayaknya segitu aja deh. Kalau kebanyakan nanti malah lebih dari 1M. Rugi dong ;)) *apasih


Tulisan ini beneran absurb.


Salam hangat,


Luphyta

Kemenangan terbesar

Kemenangan terbesar

20131103-171517.jpg

Yeay. Sudah memasuki hari ke-3 itu artinya ada tema baru yang dilemparkan.
Dan, hari ini saya diberi kesempatan untuk memilih tema.
Jreng...jreng


Apa sih kemenangan terbesar dalam hidupmu?


Well. Terus terang tema ini terlintas begitu saja di benak saat bangun tidur tadi pagi dan saya rasa setiap orang pernah punya kemenangan terbesar dalam hidupnya. Jadi, tidak ada salahnya kalau kita bahas soal ini.


Kemenangan terbesar dalam hidup saya adalah ketika bisa mengalahkan ketakutan yang selama ini menjejali hidup.
Jujur. Saya dulunya seorang yang tak percaya diri. Setiap apa yang dikatakan orang tentang saya pasti akan saya terima mentah-mentah. Akibatnya saya takut mendengar penilaian orang lain.
Kalau saya tidak salah ingat. Ketakutan ini berawal saat saya duduk di bangku SMA.
Saat itu saya baru saja menjalani operasi besar dan sedikit membuat jiwa saya tergoncang. Saya menarik diri dari lingkungan dan memilih menjadi anak yang biasa saja.
Saya takut dengan semua respon orang lain terhadap kondisi kesehatan saya. Tepatnya saya muak dikasihani. Dan, sejak itulah saya tak pernah menganggap diri saya memiliki kelebihan.
Menginjak perguruan tinggi. Rasa takut itu semakin tinggi. Setiap bertemu seseorang yang dominan dari saya. Nyali langsung ciut. Entah berapa kali sahabat saya harus memberitahu bahwa semua baik-baik saja.
Yang terparah, saya paling takut bicara di depan umum. Rasanya puluhan mata seolah menjadikan saya terdakwa. Itulah sebabnya saya sering kesulitan saat presentasi.
Dan, sebuah titik balik membuat saya berubah ketika di hadapkan pada sebuah pekerjaan yang mengharuskan saya memberikan pelayanan kepada orang lain.
Dari situ saya belajar bagaimana mengatasi ketakutan dan tersenyum lebar saat ada seseorang yang menghargai kita karena kemampuan yang kita miliki.
Puncaknya saat saya didaulat untuk mengikuti lomba dongeng. Di mana saya harus berdiri di depan panggung untuk bercerita di depan banyak orang.


I did it very well.


Meskipun tak juara tapi saya berhasil mengalahkan ketakutan itu. Ketakutan yang selama ini hanya membuat saya merasa 'kecil'
Lambat laun itu mengubah pola pikir saya. Bahwa saya pun bisa melakukan yang orang lain bisa. Dan, saya bangga pada diri saya sendiri.




Hidup memang keras, tapi bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Sebab itu yang akan membahagiakanmu


Passion

Passion

What is your passion?





Passion itu bagi saya ibarat sebuah mimpi yang membuat hidup lebih bersemangat.



Bisa dibayangkan bagaimana jika seseorang tak punya mimpi untuk diraih? Mungkin hidupnya monoton.
Kalau kita tilik lebih jauh. Berapa sih di antara kita yang memilih pekerjaan sesuai hasratnya? Mungkin jawabannya jarang. Kebanyakan orang lebih memilih jalur aman yaitu bekerja seperti kebanyakan orang lainnya bahkan jauh berbeda dengan apa yang diimpikannya. Pada akhirnya yang dilakukan adalah sebagai upaya pemenuhan kewajiban. Jadi, jangan salahkan kalau korupsi ada di mana-mana.
Oke. Kembali ke pertanyaan pertama. "Apa impian terbesarmu?"


Terus terang sejak dulu saya nggak suka birokrasi. Saya lebih suka pekerjaan yang menyenangkan seperti menjadi penulis. Meskipun bagi beberapa orang pekerjaan menjadi penulis itu tidak lebih keren dari seorang dokter. Tapi, ada rasa bangga saat orang mengagumi karya kita. Rasanya seperti ada kepuasan sendiri.


Kedua orang tua saya adalah PNS. Otomatis mereka berdua juga menginginkan saya mengikuti pekerjaan mereka. Tapi, sayangnya saya bandel. Hihi. Saya lebih milih jadi penulis dan guru TK karena itu sesuai dengan jiwa saya. Beberapa orang mencibir pekerjaan saya, tapi saya nggak pernah ambil pikir.
This my own life
Bukankah Tuhan sudah mengatur semuanya?


Jalan saya menjadi penulis memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras demi mewujudkan mimpi yaitu agar karya saya bisa dinikmati banyak orang. Saya percaya kelak apa yang saya telah lakukan tidak pernah sia-sia. Lebih baik kehabisan napas mengejar impian ketimbang meratapi diri sendiri.


Karena mimpi akan tetap menjadi bunga tidur kalau kita tak pernah bergerak maju.


Jadi. Apa passionmu?

Prolog

Prolog

Hei. Selamat datang November.
Hari ini seorang kawan tiba-tiba menantang saya untuk menulis di blog selama 30 hari. Well, ini bukan kali pertama saya turut serta dalam tantangan seperti ini.
Pada dasarnya tantangan menulis setiap hari dengan tema yang berbeda itu cukup menarik. Selain melatih kemampuan menulis, juga bisa menggali ide sebanyak-banyaknya. Apalagi jika disertai deadline waktu. Rasanya adrenalin terpacu untuk menghasilkan sebuah tulisan.
Well. Saya nggak mau panjang lebar. Intinya dalam 30 hari ke depan kalian akan saya suguhi dengan tulisan yang mungkin beragam.
Jangan lupa mampir dan meninggalkan jejak. Karena apresiasi kalian memberiku semangat.

Semoga saya bisa melewati tantangan ini.

Salam Hangat,

Luphyta
Perihal Memaafkan

Perihal Memaafkan


Ketika kamu membuka hatimu untuk orang lain. Bersiaplah untuk terluka



Tak pernah mungkir bahwa kerap kali kita terluka oleh orang lain. Entah itu pasangan, sahabat, keluarga atau oleh diri kita sendiri.


Entah berapa banyak luka yang sudah kita goreskan pada hati kita. Mungkin kalau bisa protes si hati akan memasang lapisan pelindung, tapi sapa yang bisa menolak rasa sakit.


Bukankan Tuhan menciptakan rasa sakit sepaket dengan kebahagiaan?


Jika pada akhirnya hati kita terluka masa satu-satunya jalan adalah dengan memaafkan



Memaafkan memang bukan perihal mudah apalagi jika kita berada di posisi yang terluka. Memaafkan ibarat menarik dengan paksa luka yang masih menganga lebar. Menyakitkan.
Namun, rasa sakit perlahan akan Menghilang.  Karena sebagian dari diri kita tanpa sadar telah merelakan rasa sakit untuk pergi. Ya. Memaafkan erat kaitannya dengan merelakan diri kita untuk berdamai dengan rasa sakit.


Jadi, maukah kamu memaafkan orang di sekitarmu?

Bagaimana cara mengedit Naskah (Writing Tips)

Bagaimana cara mengedit Naskah (Writing Tips)

 image google 

Selamat hari Sabtu semuanya.

 Ada yang sedang mengerjakan proyek menulis atau baru menyelesaikan naskahnya? Berikut ini ada beberapa tips yang diberikan oleh mbak Aida M.A salah satu penulis yang namanya sedang naik daun. Beliau adalah seorang novelis dan penulis non fiksi yang buku-bukunya sedang beredar di toko buku. Kebetulan mbak yang satu ini sahabat saya dan dia bersedia menjawab keingintahuan saya tentang apa sih yang akan dilakukan setelah naskah selesai.

Yuk kita simak.

1. Apa sih yang dilakukan mbak Aida ketika sudah menulis naskah?

Setiap sebuah naskah selesai ditulis biasanya saya memang mengendapkan naskah tersebut, tidak buru-buru diedit atau mengubah bagian tertentu. Otak kita yang sudah bekerja maksimal ternyata terlalu penuh dan crowded kalau dibebani dengan proses editing pasca writing.

Biarkan dulu kepala ini refresh dari beban-beban DL dan setumpuk ide yg baru saja dituangkan dalam sebuah naskah. Editing beruntun akan membuat pikiran kita mengalami kelelahan.

Jadi setiap selesai menulis satu naskah novel saya biasanya suka jalan2, nonton film dan menikmati hal-hal yg lain, pokoknya engga dekat-dekat laptop dulu deh hehhehe.

2. Berapa lama naskah perlu diendapkan sebelum diedit?

Okee berapa lama? Ini beda2 untuk tiap penulis, ada yangg cukup 2 hari saja ada yg butuh seminggu. Kalau saya pribadi biasanya hanya 2-3hari saja tidak menyentuh naskah yangg baru kelar saya kerjakan. Hanya novel TheMocha Eyes yang saya endapkan 1hari, karena Deadline yangg sangat mepet saat itu.

Kira-kira saat kepala saya sudah tidak berdenyut-denyut karena DL dan bayang-bayangan tokoh-tokoh  saya tidak terbawa-bawa dalam pikiran saya, maka saya segera kembali sebagai seorang editor untuk naskah saya bukan sebagai seorang penulis :D

3. Elemen apa saja yang perlu diperhatikan saat mengedit?


1. Yang paling mudah kerapian naskah, bersih dari typo, saat diajukan ke editor dia juga lebih bahagia karena engga bikin terlalu mumet dengan typo.

2. Plot/ alur, untuk ini makanya harus membaca dari awal naskah tersebut. Saat membaca ulang nanti akan keliatan, bagian ini seperti terputus atau nanggung, bagian ini terlalu cepat dsb.

3. Konsistensi karakter. Saya biasa mencari ciri khas tokoh-tokoh saya lewat dialog-dialog. Saya akan mengenali si A yangg berbicara atau si B yangg sedang ngedumel. Jadi saat diedit kembali cek dialog-dialognya sudah sesuai belum dengan karakter masing-masing.

4. Setiap naskah harus ada mata kedua ketiga yg membaca dan memberikan penilaian. Makanya di sini fungsinya seorang editor. Jadi, begitu penulis sudah selesai menulis, pengendapan dan edit kembali hanya oleh penulis, maka tugas selanjutnya sebagai penulis kita harus legowo jika nanti editor akan banyak memberi tanda track changes dalam naskahnya.

Sekian rangkuman tanya jawab saya dengan Mbak Aida. Semoga apa yang saya bagikan di sini membantu kalian semua.

Selamat hari Sabtu.
Update Juga deh

Update Juga deh

Hallo semua.


Maaf ya kalau akhir-akhir ini jarang update blog. Soalnya sedang sibuk dengan pekerjaan dan proyek menulis. Padahal banyak cerita yang ingin kubagikan pada kalian. Bagaimana kalau lain kali saja ya. Ingatkan aku tentang hal ini.



Salam hangat,



Luphyta

Tentang Pekerjaan

Tentang Pekerjaan

Sepertinya bulan-bulan ini pembicaraan tentang Seleksi Pegawai Negeri Sipil sedang ramai diperbincangkan.  Bahkan beberapa kali saya mendapat broadcast, email yang berisi tentang formasi yang dibutuhkan oleh departemen-departemen. Rasanya semua orang ingin menjadi PNS dengan pandangan bahwa Gajinya besar dan dapat pensiun.


Orang tua saya adalah PNS minded. Mereka ingin ketiga anaknya menjadi PNS karena katanya itu akan menjamin hari tuanya kelak. Sayangnya, saya sedikit membangkang. Saya bukan orang yang terlalu 'ingin menjadi PNS'. Bagi saya setiap pekerjaan itu sama saja asalkan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan tentu halal. Tidak perlu bergelimang banyak harta kalau pada akhirnya harta tersebut habis untuk membayar jaminan di penjara, atau berakhir di tempat-tempat yang tidak tepat. Tidak bermaksud bersifat subjektif, ini semata opini saya saja.

List to do before 30

List to do before 30

Uhuk, sebenarnya postingan ini krusial banget buat diriku, dan daripada hanya ada di khayalanku saja. Kenapa tidak dicoba untuk dituliskan.


Tes 1...2...3...


Kalau ada yang tanya 'Impian apa yang ingin dicapai sebelum umur 30?'


Jawabannya adalah:


Pertama: Impian terbesarku saat ini adalah mempunya novel solo. Iya dong. Masa teman-teman seperjuangan sudah pada melahirkan buku-buku baru, dan aku masih stuck dengan kumpulan cerpen yang kemarin. Nggak produktif banget kan ya?


Doakan saja salah satu naskah saya ketemu jodoh, dan impian yang sayang inginkan terwujud. Tapi, jika belum juga itu artinya harus bersabar dan banyak belajar lagi :)


Kedua: Impian kedua saya tentu saja adalah mendapatkan pasangan hidup alias menikah. Iya, ingin cepat-cepat nikah biar galaunya tidak berkepanjangan dan tidak memenuhi beranda teman-teman dengan tulisan melow yang perih teriris.*tepok jidak.


Eh, tapi ada yang mau bantuin saya nyari jodoh? Bisa nambah pahala loh nolongin teman yang lagi galau :D. Ya, semoga saja sebelum usia ke-30 yang sebentar lagi akan datang, aku sudah memiliki pendamping hidup yang mau menua bersama.


Anyone?


Ketiga: Impian yang ketiga adalah traveling. Selama ini kalau jalan-jalan selalu sama orang tua atau keluarga. Sesekali ingin deh berpergian keluar kota sendirian, Pengin ngetes keberanian juga, soalnya selama ini selalu ditemani mami dan papi. Ya, semoga saja akan ada kesempatan.


Kayaknya cukup deh impiannya. Pokoknya berharap saja semoga apa yang diimpikan itu bisa terwujud. Bukankan berpikir positif itu sama dengan berdoa. Aminn

Sapaan Malam

Sapaan Malam

Sudah lama nggak update blog. Adakah yang merindukan tulisanku?

Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bersemangat. Akhir-akhir ini ngerasa nggak kalau siang hari panasnya menyengat? Apa hanya di kota Surabaya saja ya yang merasakan panas menyengat?

Pasti kalian berpikir postingan saya ini nggak penting. Maklum setelah vakum beberapa dari blog ini membuat saya sedikit kesulitan untuk memposting artikel. Kiranya postingan sederhana ini membuat teman-teman merasa terhibur.

Selamat beraktivitas teman-teman.

Salam hangat,

 

Luphyta :)

 
Maaf Lahir dan Bathin

Maaf Lahir dan Bathin

Saya, sebagai penulis di blog ini mengucapkan:

 

Taqaballahu Minna Wa Minkum Taqaballahu Ya Kariim

Mohon Maaf atas segala kesalahan, atau tulisan yang menyinggung pembaca

Selamat Idul Fitri 1434 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

 

 

 

Salam hangat,

 

Luphyta

Mari Menulis Saja

Mari Menulis Saja

Judul postingan hari nggak asyik banget ya.


Sebenarnya siang ini ingin rasanya mengistirahatkan badan sejenak alias tidur siang, tetapi apa daya kalau mata dan keadaan otak sedang mengalami hubungan tidak baik. Terus terang mata ini penginnya merem, tapi sayangnya otakku terlalu riuh oleh ide-ide yang beberapa hari ini berkelebatan di kepala.


Dan, akhirnya saya memilih menulis saja. Seperti biasa menuangkan isi hati dalam blog ini. Semoga kalian pembaca setia blogku tidak merasa bosan.


Oke, aku akui beberapa hari ini sedang ada pikiran yang mengganggu salah satunya urusan hati. Kalau kata orang sekarang sih galau :D


Minggu ini mendadak aku jadi sensitif, mudah marah, mudah ingin menangis, dan juga tersinggung. Jangan-jangan mau PMS :D. Rasanya apa-apa yang aku lakukan salah di mataku sendiri. Dan, objek penderita yang sedang aku pikirkan itu bahkan tak tentang apa yang aku rasakan. Sudahlah, seperti memang gelaja PMS.


Kalau aku sedih biasanya sih nulis, kalau kamu?