5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog

5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog

5 tips membangkitkan ide menulis


5 Tips Membangkitkan Ide Menulis Blog


Suatu hari saya pernah duduk lama di depan laptop hendak membuat tulisan baru di blog. Sudah satu jam menatap layar, tak satupun kalimat yang saya hasilkan. Entah kenapa hari itu rasanya sulit sekali untuk memikirkan apa yang ingin saya tulis. Tak jua mendapatkan ide, saya memutuskan menutup laptop, mengurungkan niat memperbaharui tulisan di blog.

Bukan sekali saya mengalami permasalahan seperti ini. Beberapa kali, malah pernah saya hiatus menulis blog selama 1 bulan. Rasanya tiap kali hendak memulai, ada saja yang menghalangi pikiran. Rasanya sedih apalagi kalau tiba-tiba dapat job dari klien, nggak mau kan kehilangan kesempatan baik?

Nggak mau terus-terusan memaklumi diri yang sedang terkena sindrom writer’s block, biasanya saya melakukan beberapa kegiatan khusus sehingga mood kembali membaik dan pikiran jadi lancar. Alhasil, gairah untuk menulis menjadi membara.

Rasanya semua blogger punya cara sendiri supaya ide-idenya tetap bermunculan menjadi tulisan yang baru. Nah, kali ini saya mau membagikan 5 tips membangkitkan ide menulis blog.


Membaca Tulisan Orang Lain


Saya seringkali merasa kesulitan dalam menulis kalimat pertama. Serius, kadang satu jam bengong di depan laptop hanya karena nggak tahu mau membuka tulisan di blog dengan kalimat apa? Biasanya hal ini yang membuat mood saya menjadi labil dan berakhir tidak menulis.


Pertama yang saya lakukan adalah membaca tulisan orang lain yang memiliki topik sejenis sebanyak 3-5 tulisan. Biasanya dari situ saya akan mulai mendapatkan insight apa yang hendak ditulis selanjutnya. Kayak semacam ada penarik sumbatan di otak dan akhirnya menjadi lancar.



Mengumpulkan Ide-Ide Di Pinterest


Buat saya pinterest itu sudah kayak surga, bisa menemukan apapun yang saya cari di sana dan saya berterima kasih buat seorang teman yang sudah memperkenalkan dengan aplikasi keren ini.

Di kala bosan/jenuh, saya suka sekali bermain di pinterest. Mencari-cari ide buat buat tulisan lalu menyimpannya di Pinterest hingga menumpuk. Nanti, ketika saya membutuhkan ide buat tulisan, saya akan membuka hasil simpanan saya tadi untuk selanjutnya dieksekusi menjadi sebuah tulisan ala saya.


Menulis Sesuatu yang Disukai



Ketika saya sudah lama hiatus dari menulis blog, saya biasanya memulai kembali dengan menulis sesuatu yang saya sukai, entah itu puisi pendek, ulasan produk kecantikan yang sedang saya pakai atau bahkan tentang diri saya yang tengah merindukan seseorang.

Menulis objek yang disukai biasanya ditulis dengan bahagia sehingga meningkat mood. Mood yang baik akan memantik ide-ide baru untuk tulisan selanjutnya.

Baca juga

8 Sumber Ide Supaya Aktivitas Blogmu Lancar

Bagaimana Menulis Kalimat Pertama 

Hal-hal yang Bisa Dilakukan Seorang Blogger 



Melakukan Hal yang Tidak Berhubungan Dengan Menulis



Pernah saya bosan dengan dunia tulis menulis, saya memutuskan untuk mengambil jarak dengan laptop, menyimpannya dalam lemari selama satu bulan. Tidak membaca buku, dan tidak menulis apapun di buku catatan.

Selama dalam masa jeda itu, saya memilih untuk memotret, memasak, menonton drama kesukaan atau mengobrol bersama teman. Hingga suatu hari saya merasa rindu dengan tulisan. Kayak ada banyak cerita yang ingin saya sampaikan dan itu berhasil membangkitkan semangat lagi untuk menulis.


Mencatat Ide-Ide yang Terlintas Di Buku Catatan


Rasanya saya punya banyak buku catatan yang beberapa sering saya bawa kemana-mana. Ketika tiba-tiba ada ide yang terlintas, biasanya saya segera mencatat di buku catatan supaya tidak lupa. Selain ide, saya sering juga mencatat kata-kata baru, kalimat yang saya sukai atau dengar dari orang lain.

Ide-ide mentah tersebut biasanya sengaja saya simpan, nanti baru dipilih mana yang akan kemudian dibuat dalam bentuk tulisan utuh.

Menulis merupakan proses panjang yang harus dilalui dengan kesabaran, mengalami stuck sesekali tidak masalah selama tidak menyurutkan niat kembali menulis blog. 

Semoga 5 Tips Membangkitkan ide menulis blog bisa memberikanmu inspirasi.

Sampai jumpa,



 Mencari PCR Test Di Surabaya

Mencari PCR Test Di Surabaya

PCR Test Di Surabaya

Pandemi Korona yang Belum Berakhir


Saya yang tinggal di Surabaya, bisa dibilang khawatir karena merupakan salah satu kota yang memiliki angka penularan cukup tinggi. Pasalnya, pandemi Korona yang belum berakhir di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia, malah kian meningkat dari hari ke hari.

Salah satu upaya untuk memutus rantai penularan Covid 19, pemerintah surabaya melakukan test pemeriksaan baik PCR dan Rapid Test guna memetakan wilayah sebaran Covid 19 di Surabaya. Bisa dibilang, mencari PCR Test di Surabaya bukan hal yang sulit saat ini.

Sangat berbeda dengan keadaan di awal-awal pandemi, di mana kita mengalami kesulitan untuk melakukan tes Covid 19 tersebut secara mandiri dan juga dibatasi dalam realitasnya.


Baca juga:

Operasi Ganti Pacu Jantung di Masa Pandemi

Pengalaman Swab Test Covid 19 

Virus Corona Membuat Suasana Ramadhan Berbeda 

 

Perbedaan PCR Test dan Rapid Test


Mungkin di antara kalian tahu bahwa ada beberapa tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan Virus Corona di dalam tubuh, yaitu PCR Test, Rapid Test dan CT Scan.

Kali ini saya akan lebih memfokuskan pada dua jenis deteksi Virus Corona yang belakangan ini menjadi hal yang selalu diperbincangkan keberadaannya yaitu Rapid Test dan PCR Test

Rapid Test merupakan tes serologi yang bertujuan untuk mendeteksi antibodi Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 di dalam darah. Metodenya dengan mengambil sampel darah dari pasien yang kemudian diproses di dalam laboratorium.

Hasil dari Rapid Test ini biasa berupa reaktif dan non reaktif. Jika kamu mendapatkan hasil reaktif, kemungkinan besar tubuh mengandung antibodi SARS-CoV-2. Namun antibodi yang reaktif bukan selalu diartikan virus tersebut tengah aktif dalam tubuh. Antibodi reaktif tersebut bisa menunjukkan adanya infeksi yang terjadi di masa lampau.

PCR Test merupakan singkatan dari polymerase chain reaction yaitu pemeriksaan SARS-CoV-2 dengan cara mendeteksi DNA virus. Hasil dari tes tersebut berupa positif dan negatif. Berbeda dengan Rapid Test yang mengambil sampel darah, PCR Test ini menggunakan contoh cairan lendir yang didapatkan dari rongga hidung dan tenggorokan dengan metode swab (mengusap menggunakan suatu alat berupa cotton bud yang panjang dan didiamkan beberapa saat untuk mengumpulkan cairan lendir).

Sebagai seseorang yang pernah melakukan swab test covid 19, buat saya metode yang satu ini agak tidak menyenangkan.

Kedua test tersebut di atas merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan. Rapid Test merupakan alat deteksi awal bagi seseorang yang mungkin memiliki gejala/tidak bergejala, sedangkan PCR Test merupakan metode selanjutnya yang akan membuktikan apakah orang tersebut memang terinfeksi Covid 19.

Mencari PCR Test Di Surabaya



swab test covid 19, PCR Test Surabaya, halodoc



Mencari PCR Test di Surabaya bukan hal yang sulit, mulai banyak RS dan klinik yang menyediakan PCR Test atau dikenal dengan Swab Test ini dengan beragam harga yang bervariasi.

Keadaan ini berbeda jauh seperti pengalaman saya dulu yang hendak melakukan operasi di bulan Juni. Saya harus menelpon beberapa RS dan klinik untuk memastikan apakah mereka menyediakan layanan Swab Test Mandiri. Benar-benar melelahkan.

Sekarang, permasalahan mencari lokasi PCR Test di Surabaya menjadi lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menemukan Dokter sekaligus tempat untuk melakukan tes PCR yang disesuaikan dengan lokasi tempatmu tinggal.


halodoc, pcr test, pcr test surabaya


Saya yang tinggal di Surabaya, tinggal masukkan kota di pencaharian, lalu akan muncul rekomendasi RS yang menyediakan layanan PCR Test. Pilih lokasi yang dekat dari rumah supaya mudah dan enaknya kamu juga langsung bisa bikin janji menggunakan aplikasi Halodoc. Nyaman, nggak pakai ribet telepon dulu.

Akses mudah untuk mencari PCR Test Di Surabaya memang membuat kita merasa aman, namun bukan berarti lantas kita mengabaikan protokol kesehatan yang ada. Tetap jaga jarak, pakai masker jika keluar rumah dan jangan lupa untuk cuci tangan sehabis melakukan aktivitas.

Salam sehat,


Operasi Ganti Pacu Jantung Saat Masa Pandemi

Operasi Ganti Pacu Jantung Saat Masa Pandemi

pacemaker, medtronic, pengalaman ganti pacemaker, harga pasang pacemaker

Operasi Ganti Pacu Jantung Saat Masa Pandemik



Setelah hampir 3 bulan melakukan pemulihan pasca operasi ganti pacu jantung, saya memberanikan diri untuk menulisnya di blog. Ini kali pertama saya membahas mengenai operasi yang saya lakukan. Padahal sebelumnya saya tidak pernah menceritakan secara gamblang kepada pembaca tentang kondisi kesehatan selama ini.

Seharusnya operasi ini dilakukan bulan April lalu, sesuai perjanjian dengan dokter pada bulan Januari supaya menghindari baterai tidak habis mendadak sehingga saya bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

Memangnya apa yang terjadi kalau baterainya habis?

Kemungkinan terburuk saya bisa pingsan. Namun, ada kejadian luar biasa lima tahun lalu, saya mengeluh sakit kepala yang berkepanjangan, pokoknya rasanya tubuh ini nggak nyaman. Mami inisiatif untuk mengajak ke dokter Jantung langganan saya, terlebih lagi memang waktunya kontrol rutin. Ternyata dari hasil pemeriksaan, baterai pacu jantung saya habis dan Dokter kaget dengan kondisi saya yang baik-baik saja. Berdasarkan pengalaman ini, Dokter nggak mau kecolongan lagi sehingga hasil pemeriksaan terakhir telah diputuskan akan dioperasi sebelum puasa.

Manusia hanya bisa berkehendak, siapa sangka akhir Februari, kasus Corona semakin banyak di Indonesia. Saya sempat takut untuk ke RS kala itu apalagi tersiar kabar bahwa di Rumah Sakit rentan terjadi Airborne alias penularan lewat udara. Sehingga saya menunda kunjungan ke Dokter. Sempat tanya teman Nakes juga bahwa saat itu ruang operasi tidak dibuka kecuali kasus darurat.

Pertengahan Juni, Mami mengajak saya kontrol ke karena sudah hampir melewati batas yang diperkirakan oleh Dokter. Dengan perasaan berdebar, kami bertemu dengan Dokter di RS. Berhubung sedang pandemik, beliau tidak lagi membuka praktik di rumah.

Dari hasil pertemuan, Dokter menyarankan saya untuk kembali lagi bulan depan karena masih pandemi apalagi semua hasil pemeriksaan terakhir berada di rumah Dokter tersebut. Kemudian, Dokter memberikan pilihan, jika ingin melakukan operasi bulan ini saya harus melakukan Swab Test. Jika hasilnya negatif, saya bisa melanjutkan pemeriksaan darah dan operasi bisa dilakukan.

Sehabis pulang dari Dokter, saya segera mencari informasi RS mana yang bisa melakukan Swab Test dan akhirnya ketemu. Saya segera bikin janji dengan RS.


Baca Juga:

Pengalaman Swab Test Covid 19

I'm Thankfull Being Me 

Apa yang ingin Dilakukan Ketika Corona Berakhir? 


 

Hasil Tes Swab yang Bermasalah



Menunggu hasil swab, rasanya mood nggak karuan. Perasaan takut, cemas, gugup dan gelisah menjadi satu. Saya takut hasilnya tidak baik.

Tiga hari pasca swab, hasil juga tidak keluar sementara pihak dari Dokter terus menanyakan hasil. Saat itu rasanya saya tertekan, belum lagi ditambah pertanyaan ortu tentang hasil tes, rasanya saya pengin menghilang sejenak. Bahkan, saya kehilangan banyak berat badan waktu itu. Fyuh

Saya kehilangan gairah, untungnya masih ada semangat untuk menulis dan memotret. Setidaknya itu memberikan kekuatan sembari menunggu.

Jumat pagi, pihak Dokter memberitahu bahwa operasi akan dilakukan Sabtu Pagi. Dokter sudah menentukan jadwal karena menjaga kondisi saya sehabis swab. Suster menelpon menanyakan hasil swab yang juga belum keluar.

Sembari menunggu hasil swab yang dijanjikan akan keluar sore hari, saya bersiap-siap, mengemas perlengkapan yang akan dibawa ke RS besok hari. FYi, saya tidak perlu menginap sebelum operasi.

Menjelang Maghrib, swab test yang ditunggu hasilnya keluar dan ternyata tidak teridentifikasi alias swab ulang. Rasanya badan panas dingin mendengar hasil, bagaimana tidak besok operasi dan hasil swabnya bermasalah. Kesal rasanya. Namun, kami terlalu lelah untuk berdebat dengan RS tersebut dan ingin fokus pada operasi besok. Hasil swab tersebut saya kirimkan ke Dokter apa adanya.

Menjelang isya’ dapat telepon dari dari Dokter, saya diminta untuk melakukan CT Scan Paru karena tidak mungkin menunda untuk swab ulang. Malam itu juga saya berangkat ke Rumah Sakit menjalankan CT Scan. Untuk kali pertama saya masuk ke dalam tabung besar yang dinginnya luar biasa. Sambil berdoa semoga hasilnya baik.

Alhamdulillah, jam 11 malam hasil CT Scan keluar. Paru-paru saya dinyatakan bersih dari bercak. Operasi bisa dilakukan besok pagi.



Prosedur Selama Operasi Berlangsung



Gara-gara menunggu hasil swab, saya lupa melakukan tes darah untuk persiapan operasi. Alhasil jam lima pagi, saya harus meluncur ke RS untuk dilakukan tes darah terlebih dahulu. Sungguh, luar biasa hari itu.

Sembari menunggu hasil darah, saya melaporkan diri ke UGD bahkan akan rawat inap. Di UGD kami diterima oleh para nakes yang menggunakan APD lengkap. Terlalu sering ke RS membuat saya terbiasa dengan pemandangan ini.

Ditemani seorang perawat yang menggunakan APD, kami diantar menuju ruang Angiografi, tempat prosedur penggantian pacu jantung dilakukan. Oh iya, karena prosedur operasi ini tergolong ringan, nantinya saya akan dibius lokal alias hanya pada daerah yang akan dibedah.

Sebelum melakukan operasi, saya diberi form consent/persetujuan untuk ditandatangani orang tua. Selanjutnya, saya disuruh ganti baju lalu dibawa ke ruangan operasi. Untungnya sebelumnya sudah berpamitan sama keluarga di rumah.

Buat saya momen operasi, momen yang sunyi. Harus berjuang sendiri tanpa ada keluarga yang menemani di ruangan super dingin. Itulah kenapa harus mempersiapkan mental sejak jauh-jauh hari. Pasrah karena tidak akan ada yang pernah tahu apa yang terjadi di meja operasi.

Selama proses operasi berlangsung, saya wajib menggunakan masker KN95 yang di bawahnya diberi oksigen di bagian hidung. Kebayang? Nggak papa sih, biar saya tetap aman ketika operasi berlangsung.

Semua petugas Nakes dan Dokter yang berada di ruang operasi juga menggunakan APD lengkap. Lihat baju hijau di ruang operasi aja bikin dag dig dug apalagi mereka semua pakai APD ala astronot kok kayaknya bikin lebih tegang. Cuman bisa berdoa.

Meski ruang operasi bukan hal yang asing bagi saya, tetap saja rasa takut dan cemas itu selalu ada. Siapa coba yang berani berada di ruang operasi? Rasanya nggak bakal ada yang rela untuk dioperasi.

Pertama, seorang perawat mulai memasang kabel-kabel yang ditempel di dada, gunanya memantau denyut jantung, tekanan darah, saturasi oksigen selama operasi berlangsung. Perawat yang lain memberitahu bahwa mereka akan memasang infus dan melakukan pengecekan alergi obat (i hate this part, jarumnya kecil dan nyeri banget). Saya juga ditanya apakah ada riwayat alergi pada obat.

Sebelum Dokter datang, kondisi pacu jantung saya diperiksa dulu kayak semacam pengecekan biar ada rencana cadangan kalau terjadi sesuatu dan ternyata masa baterainya tinggal 3 hari. Kok ya bisa pas banget.

Oh iya hari itu saya juga mengalami nyeri karena haid hari pertama, rasanya nggak nyaman banget, ditambah nyeri di tangan bekas tes alergi, bekas cek darah tadi dan pas dimasukin infus. Lengkap banget deh.

Prosedur penggantian pacu jantung ini bisa dibilang termasuk operasi kecil mangkanya hanya membutuhkan anestesi lokal, beda dengan saat kali pemasangan dulu. Saya dibius total. Jadi, sepanjang operasi saya tersadar dan bisa mendengar Dokter berbicara dengan perawat meminta alat untuk operasi, persis layaknya adegan di drama korea yang sering saya tonton.

Beberapa kali saya merintih menahan sakit karena terkena bagian yang belum disuntik bius, sehingga beberapa kali saya merasakan dokter menyuntikkan obat bius di area operasi. Ternyata ukuran alat pacunya lebih besar dari yang pernah saya pakai sehingga dokter harus membuat luka yang lebih lebar supaya generator pacu jantung bisa masuk sempurna. Kalau dulu, ketika saya merintih kesakitan begini, ada tangan perawat yang siap menggenggam memberikan semangat karena pandemi tidak ada lagi. Seorang perawat yang mendampingi saya di samping hanya membisikkan kalimat penyemangat.

Saat generator pacu jantungnya dilepas, untuk beberapa detik saya sempat merasa hilang kesadaran dan sesak napas. Buru-buru saya menarik napas panjang dan semua kembali normal.

Alhamdulillah operasi berjalan lancar tanpa hambatan, luka juga sudah dijahit sempurna. Saya dipindahkan ke ruang ICU untuk observasi sembari menunggu kamar inap dipersiapkan.

Oh iya selama pandemi, kunjungan ke RS ditiadakan terus yang boleh menunggu hanya satu orang saja. Demi mengantisipasi penyebaran virus dan RS menjalankan protokol yang cukup ketat.

Saya hanya menginap semalam di RS, selama tidak ada pendarahan dan demam saya boleh pulang keesokan harinya. Yay, pulang.

Biaya yang dikeluarkan untuk tindakan operasi penggantian pacu jantung sebesar 34 juta rupiah (kelas 3), biaya generator pacu jantung sekitar 44 juta rupiah. Jika ditotal keseluruhan dengan biaya perawatan, CT Scan, Swab tes dan lainnya sekitar 100 jt.

Apakah nggak pakai BPJS?

Menurut Dokter, jenis pacu jantung saya pakai ini memakai 2 kabel sehingga tidak dicover oleh BPJS, alhasil saya harus pakai biaya mandiri. Itulah kenapa orang tua saya punya banyak investasi, demi pengobatan saya jangka panjang. Semoga Papi dan Mami selalu sehat agar bisa terus mendampingi. Amin.

Selepas operasi, pemulihan saya bisa dikatakan cepat. Hasil jahitan kering sempurna. Berhubung sedang corona, kontrol yang seharusnya 3 bulan sekali diganti 6 bulan. Semoga tidak ada masalah hingga kontrol tahun depan. Amin.

Terima kasih buat Dokter dan tim Nakes yang sudah merawat saya kemarin, semoga sehat selalu ya.



 5 Hal Menyenangkan Bersama Ning Blogger Surabaya

5 Hal Menyenangkan Bersama Ning Blogger Surabaya

5 hal yang menyenangkan bersama ning blogger surabaya




5 Hal Menyenangkan Bersama Ning Blogger Surabaya



Bergabung dengan komunitas bagi saya merupakan cara untuk bertemu dengan orang-orang yang seirama, dengan begitu saya menjadi lebih semangat karena ternyata di luar sana ada orang-orang yang memiliki passion yang sama. Itu juga berlaku bagi kamu seorang blogger.

Saya kali pertama bergabung dengan Komunitas Kumpulan Emak Blogger Surabaya yang seiring berjalannya waktu berganti wajah menjadi Ning Blogger Surabaya. Waktu itu saya diajak oleh Wulan K yang terlebih dahulu tergabung dalam komunitas tersebut, kebetulan mereka sedang mengadakan acara arisan ilmu di Taman Flora, Bratang.

Saya yang masih kali pertama ikutan acara tersebut tentu saja canggung, namun perlahan mulai terbiasa, bertemu wajah-wajah baru yang mungkin asing. Nggak sangka penerimaan mereka luar biasa, pulang dari acara tersebut saya punya teman-teman baru. 

Nggak lama setelah bergabung di media sosial komunitas, saya memberanikan diri bertanya sama Wulan, apakah mereka mempunyai WAG yang bisa saya ikuti. Dengan menghubungi salah satu admin, saya akhirnya tergabung dalam WAG mereka.

Respon saya pertama. Grup ini asyik meski saya belum kenal mereka seutuhnya.

Seiring berjalannya waktu, pertemanan kami bukan hanya sebatas ketika ada job melainkan sudah kayak saudara. Ada kalanya kami ngemall bareng, belajar sambil makan rujak atau bertemu hanya sebatas melepas rindu. Sayang, pandemi korona belum juga berakhir sehingga hasrat untuk berkumpul terpaksa ditunda.


Teman Ngemall Bareng


“Ke Royal yuk?”


Sebelum Corona menyerang, pertanyaan begini ini bakal ramai tanggapan dari anggota Ning Blogger Surabaya. Maklum, jika tidak ada event mereka suka jadi teman ngemall. Padahal ya nggak beli apa-apa sih, cuman nongkrong sambil jajan pentol gila sampai malam. Gitu saja sudah bikin bahagia.

Agenda ini sudah seperti lagu wajib, tentu saja lokasi terdekat ya Royal Plaza. Sampai dibikin becandaan bahwa saya salah satu pemegang saham dari Royal. Aminin saja deh.


Baca Juga:

Menemukan Teman Dengan Menulis

 

Tempat Belajar Tiada Batas



Di beberapa komunitas lain yang pernah saya ikuti, biasanya grup WAG mereka itu kayak semacam punya jadwal khusus kapan para anggotanya harus berinteraksi sedangkan di komunitas Ning Blogger Surabaya, bebas.

Para anggota bisa leluasa bertanya tentang apapun itu bahkan perihal bumbu masakan. Kalau ada yang bisa jawab ya tentu dijawab. Kalau nggak ada, ada yang rajin bantuin cari di internet. Kurang baik apa coba.

Dulu, kami punya program LES NBS, di mana setiap anggota yang punya keahlian akan menjadi guru untuk anggota grup yang lain. Pas pandemi ini, kami juga sempat bikin LES NBS dengan mengundang narasumber seorang Psikolog


Saling Support


Bagi saya sebuah komunitas bukan cuman wadah bertemu apalagi hanya untuk cari follower (ups) tapi sebisa mungkin para anggota saling memberikan support. Di NBS kami sering mengucapkan selamat ulang tahun kepada anggota yang kebetulan berulang tahun, ada yang minta doa menjelang kelahiran, bahkan saat saya mau operasi mereka memberikan dorongan semangat.


Kolaborasi Antar Anggota


Sesama blogger itu harusnya kolaborasi bukan kompetisi. Sesama anggota sering banget membantu proyek anggota yang lain, misalnya ada yang dapat job endorse, maka yang lainnya akan siap membantu mengambil gambar atau mungkin malah jadi modelnya.

Pokoknya seru. Habis kerjain proyek, ujung-ujung saling minta foto. Lumayan foto profil di medsos aman. Hahaha.


Tempat Curhat



Meski nggak leluasa curhat di grup, saya sering curhat pada beberapa orang yang memang dekat banget. Eh tapi kebanyakan saya yang suka jadi tempat curhat mereka sih, mulai dari soal anak, hubungan hingga curhat yang nggak penting. Well, its oke.

Rasanya baru kemarin deh gabung sama Grup NBS, eh tahu-tahu sudah 3 tahun aja kebersamaan ini. Meski anggotanya silih berganti tapi tenang saja urusan drakor masih masih jadi favorit.

That’s it, 5 hal yang menyenangkan bersama Ning Blogger Suroboyo. Buat kamu para blogger ada baiknya deh bergabung dengan satu komunitas, ada banyak yang bisa didapatkan selain pekerjaan.


Salam,

 Skincare Untuk Pemula

Skincare Untuk Pemula

skincare untuk pemula


Skincare Untuk Pemula



Memiliki kulit yang sehat dan terawat tentu saja dambaan semua orang, baik itu wanita ataupun pria. Salah satu upaya merawat kulit dengan menggunakan skincare, merupakan rangkaian aktivitas yang membantu kesehatan kulit mulai dari membersihkan muka, menjaga kelembaban kulit hingga melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Seperti yang sudah saya singgung sedikit di atas, bahwa merawat wajah itu kebutuhan semua orang, tidak terlepas pada gender meski kenyataannya wanita lebih terlihat peduli dengan penampilan ketimbang pria. Namun, bukan berarti pria tidak bisa merawat wajahnya. Bahkan, sekarang ini mulai banyak produk skincare untuk pria, ini artinya pria sudah mulai aware terhadap kesehatan kulit wajahnya.

Kapan mulai Merawat Wajah?

Saya termasuk orang yang telat dalam merawat wajah padahal seharusnya dimulai sejak Remaja, bahkan penggunaan sunscreen dimulai sejak anak-anak. Ini artinya bahwa merawat wajah memang seharusnya dilakukan sejak masih remaja.

Merawat wajah sejak remaja merupakan investasi yang ternilai.

Tahapan Skincare Untuk Pemula


Pada dasarnya perawatan kulit wajah itu sederhana, hanya kemudian berkembang sejalan perkembangan industri kecantikan yang kian pesat. Nah, sebelum kamu mencoba berbagai macam hal untuk wajahmu, ada baiknya kamu mengenal skincare untuk pemula di mana memang ditujukan buat remaja atau seseorang yang memang baru mengenal perawatan wajah.

Tahapan skincare untuk pemula ini merupakan dasar dari perawatan wajah harian yang memang harus dimiliki oleh semua orang, biasanya lebih dikenal sebagai Basic Skincare.

Ada empat tahapan skincare dasar yang wajib untuk dipahami para pemula.


Cleanse


Tahapan paling pertama dalam perawatan wajah adalah membersihkan wajah dengan tuntas.

Kegiatan yang satu ini wajib dilakukan dan tidak boleh dilewatkan. Wajah yang masih kotor tidak akan membuat rangkaian produk selanjutnya menyerap dengan sempurna dan tentunya akan menimbulkan permasalahan di kulit seperti break out, jerawat, dll.

Membersihkan wajah itu maksimal 2x (pagi dan malam) saja ya. Terlalu sering mencuci wajah akan merusak skin barrier, pastikan juga produk pembasuh wajahmu menggunakan bahan-bahan yang lembut dan aman untuk kulit, seperti Glycerin, Aqua, dll.

Jika kamu menggunakan make up, pastikan menggunakan double cleansing alias pembersihan dua kali. Pembersihan yang pertama berfungsi untuk menghapus noda make up, lalu pembersihan kedua menggunakan sabun wajah untuk mengangkat sisa kotoran yang melekat di kulit.

Pada dasarnya ketika melakukan Double cleansing, produk First Cleanser yang digunakan harus lebih ringan dari yang kedua. Bisa menggunakan pembersih berbahan dasar air, seperti micellar water, bentuk lotion, misalnya cleansing milk. Ada juga berbahan dasar minyak, yaitu cleansing oil dan terakhir balsam, yaitu cleansing balm.

Toner


Penggunaan selanjutnya setelah membasuh wajah adalah menggunakan toner, cairan berupa air yang berguna untuk mengembalikan kesegaran wajah sehabis terkena facewash. Beberapa toner berfungsi mengembalikan PH alami kulit.

Kulit yang lebih lembab, akan membantu penyerapan produk selanjutnya menjadi lebih baik. Dalam toner ada dua macam yaitu sebagai hidrasi dan eksfoliasi.

Jika kamu seorang yang pemula, lebih baik fokus dulu untuk menghidrasi kulit karena itu merupakan kunci dari perawatan wajah. Jadi, kamu bisa memilih toner yang memiliki kemampuan menghidrasi kulit dengan baik.

Saya sendiri bukan penganut toner ya, sehabis membasuh wajah biasanya saya langsung mengaplikasikan serum/pelembab pada kulit yang setengah basah untuk mempercepat penyerapan produk.

Moisturizer


Ada 3 komponen penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan sebuah moisturizer untuk kulit, yaitu Humectants, merupakan bahan yang mempunyai manfaat menarik air dari udara untuk diletakan di lapisan kulit terluar, contohnya: Glycerin, Hyaluronic acid, Aloe, Honey, Panthenol dan Lactic Acid, Emolients, membantu memperbaiki epidermis dengan mengisi ruang kosong sel kulit dengan minyak dan lipid, contohnya: Ceramide, Cholesterol, Squalane, dll dan Occlusive, bahan yang mengunci air supaya tidak menguap ke permukaan, contoh: shea butter, Dimethicone, dll.

Pemakaian pelembab juga berbeda untuk jenis kulit. Buat kamu pemilik kulit berminyak, bisa memilih moisturizer yang memiliki tekstur ringan, seperti lotion, gel yang tentunya oil-free dan non-comedogenic. Pemilik kulit kering disarankan memilih bahan moisturizer yang teksturnya tebal dan krim.

Penggunaan moisturizer digunakan pagi (sebelum menggunakan sunscreen) dan malam (tahap akhir dari pemakaian skin care). Kamu bisa menggunakan satu jenis pelembab untuk digunakan pagi dan malam jika mengalami masalah budget.


Protection


Kunci terakhir dalam tahapan skincare untuk pemula adalah Proteksi, yaitu menggunakan Sunscreen. Percuma kamu merawat wajah dengan berbagai produk perawatan, jika kamu lupa memakai sunscreen untuk melindungi dirimu dari efek buruk sinar matahari.

Beberapa orang memilih tidak menggunakan sunscreen dengan alasan tidak nyaman, menimbulkan jerawat atau bahkan tidak keluar rumah.

Tahukah kamu betapa buruknya efek sinar matahari?

Sinar Matahari memancarkan sinar UVA dan UVB yang mampu merusak kulit, menyebabkan tanda-tanda penuaan kulit seperti kerutan, dark spot, dll serta juga penyebab dari Melanoma atau kanker kulit.

Sunscreen sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu Physical Sunscreen, di mana memiliki bahan kandungan utama Titanium Dioxide dan Zinc yang menghalangi sinar matahari dan memantulkan kembali sebelum menyerap ke dalam kulit. Chemical Sunscreen, dengan bahan utama Avobenzone dan Octisalate yang menyerap sinar UV sebelum mereka merusak kulit kita.

Jika kulitmu cenderung sensitif, kamu bisa menggunakan Physical Sunscreen karena bahan aktif relatif tidak mengiritasi kulit.

Cara Memilih produk sunscreen yaitu pilih dengan label Broad Spectrum, di mana berarti melindungi diri dari UVA dan UVB, memiliki SPF (Sun Protection Factor), jika kegiatanmu ringan seperti berjalan kaki, berada di dalam rumah, menggunakan SPF 15-SPF 30 sudah cukup melindungi, namun jika kegiatanmu lebih banyak berada di luar ruangan yang terik bisa gunakan SPF 50.

Perlu digaris bawahi, gunakan produk sunscreen setiap hari meski kamu berada di dalam ruangan dan jangan lupa untuk memasangnya tiap 2 jam sekali atau setiap terkena keringat/air.


Hal-hal yang Harus Diperhatikan Tentang Skincare Untuk Pemula


Sebelum kamu gegabah dalam membeli produk skincare, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih produk skincare, supaya rangkaian perawatan yang kamu gunakan bisa memberikan manfaat bagi kulit.


Kenali Jenis Kulit


Pertama kali yang harus diperhatikan dalam memilih produk skincare adalah mengetahui jenis kulit. Kamu bisa mencari tahu di internet, apakah kulitmu masuk ke dalam golongan kulit normal, kulit berminyak, kulit berjerawat, kulit kombinasi dan kulit sensitif.

Dengan tahu jenis kulit, kamu bisa mulai memilih skincare yang tepat sesuai dengan jenis kulit karena skincare untuk kulit kering tidak akan sama dengan skincare untuk kulit berjerawat. Meski, ada beberapa kandungan aktif yang bersifat netral yang artinya bisa digunakan untuk berbagai jenis kulit.


Baca Juga: 

Keep it Simple


Sebagai seorang pemula, janganlah lapar mata lantas membeli banyak produk sekaligus atau mencoba 10 lapis perawatan wajah ala korea, bahkan mainan skincare yang memiliki kandungan bahan aktif yang masih asing di kulitmu.

Memang sih ada yang bilang kalau memilih skincare itu harus uji coba tapi bukan berarti kamu pakai semua produk dalam waktu bersamaan. Nggak, mau kan kulitnya malah jadi berantakan?

Keep it Simple aja dan tentunya perlahan-lahan biar kulitmu terbiasa dulu dengan produk yang dipakai. Nggak usah iri tetangga sebelah sudah mulai coba produk Retinol karena bisa saja dia sudah ahli dalam hal urusan merawat kulit wajah.


Konsisten



Pengin wajahnya sebening Song Hye Kyo tapi pakai skincare bolong-bolong, hayo ngaku?

Saya kasih tahu ya, Neng bahwa kunci keberhasilan produk perawatan wajah yang kamu pakai itu adalah konsisten alias rutin. Kamu pakai setiap hari pagi dan sore.

Kulit itu butuh pembiasaan, maklum selama ini kan dicuekin atau belum tersentuh bahan asing sehingga membutuhkan proses yang mungkin lama. Yuk ah, rajin lagi ya pakai skincare biar rasanya malas demi wajah yang glowing, kan?



Sabar



“Eh, aku pakai produk ini kok nggak ada hasil ya?” tanya seorang teman suatu hari.

Terus saya tanya dong sudah berapa lama pemakaian. Jawaban dia cukup mengejutkan, baru 3 hari. Glodak. Ya ampun Neng, baru saja tiga hari pakai produk skincare sudah minta kulitnya bening kayak kaca. Jangan-jangan sudah kemakan iklan krim perawatan abal-abal ni.

Sebuah bahan aktif itu memerlukan waktu yang panjang untuk memperlihatkan hasilnya. Paling nggak kita bisa melihatnya setelah 1-2 bulan pemakaian bahkan ada produk yang hasilnya terlihat ketika sudah mau habis. Asem banget, kan. Hahah.

Sabar ya. Menuju glowing itu butuh waktu, tenaga dan juga uang.


Hasil Pada Setiap Orang Tidak Sama



“Mbak, aku pakai produk yang kamu pakai kok nggak berpengaruh sih?”

Pernah dengar pertanyaan begini? Skincare itu lucu kok, sudah pakai produk yang sama ni dengan seseorang tapi nggak berhasil dong. Ya lah, tiap orang itu memiliki kondisi kulit yang berbeda, ya pasti hasilnya akan beda juga. Meski produk yang kamu pakai memiliki jenis kulit yang sama dengan temanmu, pasti hasilnya akan berbeda.

Jadi, saya kadang bingung kalau diminta rekomendasi produk. Takutnya salah dan nggak sesuai dengan harapan yang diinginkan orang tersebut.


Nah, semoga tulisan tentang Skincare untuk pemula ini bisa membantu kalian di luar sana yang tengah galau mencari produk perawatan wajah yang tepat.

Salam sayang,

Tips Investasi Ala Orang Tua

Tips Investasi Ala Orang Tua



investasi, tips investasi


Tips Investasi Ala Orang Tua



Mempunyai anak dengan kelainan Jantung Bawaan membuat orang tua saya harus mulai berpikir tentang bagaimana kelanjutan hidup anaknya kelak. Mereka sadar bahwa saya membutuhkan dana besar tiap delapan tahun untuk mengganti pacu jantung yang melekat di tubuh dan tentunya biaya tidak murah. Bahkan, biaya ganti pacu jantung itu mengikuti pergerakan dolar, kebayang betapa mahalnya jika nilai tukar dolar mengalami kenaikan.

Dua bulan lalu, saya baru menjalani operasi ganti pacemaker yang menghabiskan biaya sekitar 100 juta. Bukan jumlah uang yang sedikit terlebih lagi di era pandemi di mana katanya negara kita bakal terancam resesi.

Lalu, saya membayangkan bagaimana seandainya ortu tidak memiliki banyak uang untuk membayar operasi?

Mungkin hanya bisa pasrah sama penentu takdir.

Saya bukan keturunan bangsawan di mana punya pohon uang di belakang rumah. Mami adalah seorang Guru Aktif yang sebentar lagi Pensiun, sedangkan Papi merupakan Pensiunan POLRI,

Terus bagaimana cara orang tua saya mengelola uang sehingga memiliki investasi yang nantinya untuk membiayai kebutuhan operasi saya setiap 8 tahun.

Baca juga:

5 Ide Bisnis Kreatif Dilakukan Di Rumah

i'm Thankfull For Being Me 

Memilih Jadi Entepreneur 

Point Of View 

My Life As Blogger 

 

Daftar BPJS/Askes



Memiliki Asuransi Kesehatan seperti BPJS/Askes bisa dibilang amat sangat membantu. Kedua orang tua saya yang merupakan PNS tentu otomatis tergabung dalam ASKES yang biayanya dipotong dari gaji.

Operasi Jantung pertama saya kali itu dibiayai ASKES (meski tidak banyak) namun amat sangat membantu kala itu. Terlebih lagi, waktu itu saya dibilang cukup lama di RS yang tentunya membuat biaya pengobatan membengkak. Tidak hanya operasi jantung, saya juga harus melakukan operasi amandel, pemeliharaan gigi yang tentunya butuh biaya besar.

Sekarang, saya juga tergabung dengan BPJS. Meski operasi terakhir tidak bisa dicover oleh BPJS setidaknya saya masih bisa menggunakannya tiap bulan untuk berobat ke Dokter Penyakit Dalam dan Kebutuhan Obat tiap bulan yang harganya lumayan.


Membedakan Tabungan Pendidikan dan Kebutuhan Sehari-hari



Mami pernah bilang bahwa dia memiliki beberapa tabungan yang memang dialokasikan untuk Dana Pendidikan, Dana Darurat dan Kebutuhan sehari-hari. Uang gaji yang diterima Mami dan Papi tiap bulannya akan dipecah ke beberapa untuk dimasukkan ke dalam tabungan yang telah disiapkan. Jika Papi ada rejeki lebih, otomatis Mami akan memasukkannya ke dalam Tabungan Pendidikan sebab dibutuhkan banyak biaya untuk tiga orang anak.

Sama halnya dengan Mami, saya sendiri sekarang memiliki dua tabungan. Di mana tabungan utama tentu nilainya lebih banyak karena memang digunakan sebagai dana darurat, di mana jika saya membutuhkan sesuatu tidak lagi meminta pada ortu. Tabungan kedua, merupakan tabungan Jajan/Kebutuhan sehari-hari yang bisa saya pergunakan untuk membeli kebutuhan, misal skincare, ngemall, dll. Namun, tetap ada batasan yang akan saya gunakan dan tentunya tidak boleh sampai kosong.

Seperti pesan Mami, "jika punya uang banyak jangan langsung dihabiskan tapi sisakan beberapa untuk ditabung sehingga punya dana darurat."


Membeli Barang Secara Cash Supaya Tidak Terlilit Utang



Ortu pernah bilang bahwa kalau bisa membeli barang itu harus dengan uang cash, jangan sampai hutang/kredit karena tidak pernah tahu umur habis kapan. Jangan sampai menyisakan tanggungan untuk orang yang bersama kita.

Rasanya ortu hanya sekali membeli rumah pakai KPR, itu pun segera dilunasi karena nggak mau berlama-lama menyimpan hutang.

Terus bagaimana kalau pengin sesuatu tapi uang belum terkumpul?

Bersabar sampai uangnya terkumpul atau beli bekas (memang kualitasnya tidak sebagus yang baru, seperti kendaraan bermotor yang kami beli. Rata-rata ortu membelinya bekas.


Membeli Properti Rumah/Tanah


Untuk urusan membeli properti, Papi ahlinya. Beliaulah yang rajin menyimpan uang lalu jika terkumpul banyak untuk dibelikan properti yang kelak bisa dijual ketika saya membutuhkan biaya untuk operasi.

Kelebihan properti harga jualnya cenderung stabil/meningkat tergantung lokasi di mana tanah itu berada. Kekurangannya, tidak mudah untuk dijual karena membutuhkan waktu dan tenaga supaya lekas laku.


Membeli Perhiasan


Mami pernah bilang, sebaik-baiknya investasi itu adalah Emas. Mami jika punya uang lebih biasanya akan dibelikan emas perhiasan seperti kalung, cincin atau gelang. Harga jualnya juga relatif stabil dan mudah. Sehingga jika ada kebutuhan mendadak bisa langsung dijual tidak seperti properti.

Nah, untuk Emas ini saya hanya punya beberapa itu juga pemberian kakak dan Mami. ya semoga punya rejeki lagi untuk bisa menambah jumlah emas, terlebih lagi belakangan ini harga Emas dan Logam Mulia beranjak naik.


Nah, itulah tips investasi ala orang tua saya, semoga bisa ambil manfaatnya dan jangan lupa berdoa karena Allah sebaik-baiknya perencana.


Selamat menikmati hari,

 Membuat Alas Foto Sendiri

Membuat Alas Foto Sendiri

alas foto kayu, alas foto, membuat alas foto sendiri

Membuat Alas Foto Sendiri


Alas foto bisa bisa dibilang merupakan salah satu komponen penting dalam fotografi makan dan foto produk, sebagai penunjang supaya produk yang akan ditampilkan semakin pop out saat diabadikan dengan kamera.

Dulunya, saya menyukai alas foto putih karena netral dan bisa dipasangkan dengan berbagai macam produk yang beraneka warna. Semenjak mulai belajar tentang foto produk, saya mulai mengumpulkan berbagai aneka alas foto untuk dikreasikan dengan barang yang nanti akan saya potret nantinya.

Background foto yang saya punya kebanyakan hasil dari beli dan beberapa saya mendapatkan hadiah karena menang kuis di media sosial. Padahal, kalau dihitung, membeli alas foto untuk makanan itu membutuhkan cukup banyak biaya.

Padahal, banyak loh benda-benda di sekitar rumah kita yang bisa dijadikan alternatif alas foto dan bahkan kita bisa membuatnya sendiri.

Baca juga:


5 Komponen Penting Dalam Flatlay

Alas Foto Flatlay yang Mudah Ditemukan Di Rumah 

10 Ide Konten Instagram 



Ada kalanya ingin membeli alas foto hanya untuk sekadar kebutuhan impulsif kita yang nggak bisa melihat warna-warna yang beraneka ragam, padahal ketika dipakai ya warnanya itu-itu saja. Itu mah saya.

Padahal Papi sudah susah payah membuat alas foto sendiri kala itu, tetap saja keinginan untuk punya motif yang lain itu besar. Alasannya bahan background foto kayu triplek buatan papi itu berat.

Pada akhirnya semingguan ini saya berencana untuk kembali membuat background foto produk sendiri. Setelah sebelumnya membeli bahan yang akan digunakan.

Let See.



Cara Membuat Alas Foto Sendiri


Keinginan untuk membuat alas foto ini sebenarnya sudah lama, cuman kebanyakan malas dan penginnya praktis gitu langsung jadi. Sampai semingguan ini saya rajin lihat-lihat cara membuatnya di pinterest dan akhirnya pengin coba.

Di pinterest saya menemukan banyak cara Diy Background Foto produk dan makanan dengan berbagai bahan. Kali ini saya lebih memilih membuat alas foto dengan bahan kayu. Semua bahan yang saya pakai bisa kalian contoh atau kreasikan sesuai yang kalian inginkan.


Bahan-Bahan yang Digunakan Dalam Membuat Alas Foto Kayu:



bahas alas foto kayu, alas foto kayu


  • 1 Lembar Plywood (ukuran sesuai kebutuhan aja)
  • Compound putih (jika kamu ingin alas fotonya memiliki tekstur ala-ala semen), bisa dibuat manual dengan bahan semen putih dan lem. Aduk sampai menemukan konsistensi yang pas. Kalau tidak perlu, bisa skip.
  • Cat Akrilik (warnanya sesuaikan dengan yang kamu inginkan), bisa juga menggunakan cat lain seperti cat tembok, kayu, dll. 
  • Kuas, roller
  • Spon busa 
  • Koran sebagai alas

Langkah-langkah Pembuatan


alas foto kayu, backgroud foto, flat lay
Compound setengah basah

Pertama: oleskan compound ke seluruh area plywood dengan sesuka hati. Mau oles tipis boleh, dioles tebal juga monggo. Nggak ada yang salah dan benar. Lalu, keringkan selama 24 jam.


alas foto kayu, background foto makanan
Setelah 24 jam dikeringkan


Kedua: Nah, setelah itu barus bisa diwarnai menggunakan cat yang kamu punya. Tekniknya bebas ya, ini mah proyek suka-suka. Kalau masih bingung cara ngecatnya bisa buka kanal youtube. Kalau saya mah anggap saja ini bagian dari terapi warna. Pokoknya di awal saya sudah menentukan warna apa saja yang akan dipakai. Selebihnya, bebas.

Ketiga: Setelah puas dengan hasil yang diinginkan, keringkan selama 24 jam ya.

Catatan:

Alas foto ini sebaiknya digunakan untuk produk non food ya, karena khawatir sisa remahan dari si Compound berbahaya untuk makanan dan juga sulit untuk dibersihkan jika terkena air/minyak. Alternatifnya adalah semua makanan yang akan dipakai menggunakan wadah.

Jika ingin alas foto yang tahan air/minyak dan mudah dibersihkan, bisa menggunakan cat kayu, tembok, plitur atau cat enamel (pernah lihat di salah satu kanal youtube).

Nah, begitulah cara membuat alas foto sendiri yang mungkin bisa dicoba di rumah untuk mengisi kesibukan di masa pandemi ini. Oh, iya siapa tahu alas foto yang kamu buat bisa dijadikan ide bisnis kreatif di rumah.


stilllife, kaktus, background photo, diy backgroun photo, styling board
Contoh Aplikasi setelah jadi


Selamat mencoba,