Rokok Harus Mahal, Supaya Anak Indonesia Berhak Atas Gizi yang Layak

Rokok Harus Mahal, Supaya Anak Indonesia Berhak Atas Gizi yang Layak





Rokok adalah Masalah Nasional 


Saya beruntung dilahirkan dalam keluarga Non-Perokok. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau memiliki Ayah yang perokok. Kebiasaan merokok bukan masalah yang mudah disembuhkan layaknya orang sakit kepala. Minum obat lalu permasalahan sakitnya selesai. Perilaku merokok lebih mengarah pada kecanduan dan akan sangat susah diatasi kalau tidak dari keinginan orang itu sendiri. Diam-diam saya bersyukur Papa menderita asma, setidaknya beban dalam keluarga kami tidak bertambah.

Bicara soal rokok memang tidak pernah habisnya, perilaku rokok bukan lagi masalah Indvidu tapi juga menjadi masalah nasional yang harus segera diatasi karena dampaknya menyangkut hidup orang banyak. Ada banyak isu-isu yang berkaitan dengan perilaku rokok mulai dari isu kesehatan, sosial dan ekonomi. Lihat saja, sebatang rokok yang katanya ‘nikmat’ ternyata mampu membuat repot banyak orang.

Dampak asap rokok tidak hanya mengganggu kesehatan penggunanya, namun juga lingkungan sekitar yang tidak menghisapnya. Sebut saja penyakit jantung, kanker, dan penyakit mematikan lainnya adalah sebagian dari dampak asap rokok. Tidak hanya itu asap rokok terbukti memiliki pengaruh dalam perkembangan anak. 

Saya tercengang saat mendengarkan Siaran Ruang Publik KBR, Rabu, 25 Juli 2018 dengan pembicara Dr. Bernie Endyani Medise, SpAK MPH (Ketua Satuan Tugas remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Teguh Dartanto, PhD (Ketua Departemen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia) yang membahas tentang Rokok Murah Penyebab Stunting Pada Anak. Dari hasil Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Dartanto bersama Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia didapatkan konsumsi rokok orangtua dapat menyebabkan Stunting pada Anak. Kejadian ini banyak ditemukan pada keluarga miskin.



Stunting adalah kondisi masalah gizi kronis yang diakibatkan oleh kurangnya azupan gizi dalam jangka waktu lama, biasanya terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting mulai terjadi sejak dalam kandungan dan baru terlihat sejak anak usia 2 tahun.

Penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan berat dan tinggi badan anak-anak (<5 tahun) pada tahun 2007, lalu kemudian diulang lagi di tahun 2014 secara berurutan untuk mengamati dampak dari perilaku merokok orangtua dan konsumsi rokok pada stunting. Hasilnya cukup memprihatinkan, “anak-anak yang tinggal dengan orangtua yang tidak merokok akan tumbuh 1,5 kg lebih berat dan 0,34 cm lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan perokok kronis.” Temuan ini menunjukkan perokok aktif/kronis memiliki probablitas anak-anak pendek atau kerdil dengan mempertimbangkan faktor genetik dan lingkungan anak.

Hubungan Antara Rokok dan Stunting Pada Anak


Bagi perokok berat, seolah ada yang hilang dalam hidupnya tanpa kehadiran rokok. Itulah kenapa mereka akan melakukan apapun demi kebutuhan rokoknya tetap terjaga, aman. Mereka rela memotong anggaran belanja demi memuaskan dahaga akan rokok sehingga berdampak pada menurunnya pembelian kebutuhan dapur seperti telur, beras, susu, dll. 

Saya pernah bertemu seorang Bapak Tua penjual Jagung Rebus yang berjualan menggunakan sepeda. Di tangannya, Beliau mengapit sebatang rokok sambil mengisapnya dengan santai.

Bapak udah tua kok masih merokok?” Saya yang penasaran akhirnya bertanya.

Mau tahu apa jawabannya? 

“Saya lebih kuat jualan kalau sambil merokok,” jawab Beliau sambil memamerkan giginya yang ompong.

Oalah, Pak. Udah kerja keras begitu malah uangnya habis untuk merokok. Saya hanya bisa mengelus dada mendengar jawaban beliau. Tentu saya bukan orang yang berhak mendebat hanya saja kok ya rasanya gimana gitu. Pekerjaannya yang sudah keras harus dibakar begitu saja menjadi asap.

Bapak ini bukan satu-satu. Ada puluhan juta perokok yang mengalami masalah serupa. Menomorsatukan rokok dibandingkan kebutuhan yang lain dengan alasan tanpa rokok mereka tak semangat bekerja. Logika yang aneh untuk kita non perokok.

Bisa dibayangkan kalau kondisi ini terjadi pada orangtua dari keluarga miskin yang merokok?

Dengan gaji yang sangat terbatas, mereka harus rela memangkas uang belanja demi kebutuhan rokoknya. Keluarga dan anak-anak yang masih dalam pertumbuhan dibiarkan mengonsumsi makanan yang jauh dari nilai Gizi. Akibatnya anak akan mengalami kekurangan nutrisi yang akan berdampak pada perkembangannya.

Seperti yang diceritakan oleh Teguh Hartanto bahwa ada sebuah keluarga yang Bapaknya memiliki penghasilan Rp. 60.000, yang kemudian dialokasikan Rp. 40.000 untuk rokok (tolong digarisbawahi) sisa Rp. 20.000 untuk mencukupi kebutuhan hidup.  Lalu, mereka bisa dapat gizi apa dari duit Dua Puluh Ribu di saat harga kebutuhan merangkak naik. Menyedihkan.

Masalah gizi kronis tidak hanya menghambat perkembangan fisik anak tapi berdampak besar pada penurunan perkembangan kognisi anak. Anak akan mengalami penurunan kecerdasan dan gampang sakit. Jika anak mudah sakit, tentu akan menambah beban berat bagi keluarga. Tidak hanya menganggu perekonomian keluarga juga membawa masalah keharmonisan dalam rumah tangga.

Asap rokok yang dihasilkan dari pembakaran juga akan menghambat proses penyerapan nutrisi makanan oleh tubuh. Akibatnya, sari-sari makanan yang harus terserap sempurna menjadi banyak terbuang. Kondisi ini akan makin memperburuk kesehatan anak. Seperti Peribahasa Sudah Jatuh Tertimpa Tangga. 

Rokok Harus Mahal, Agar Anak-Anak Mendapatkan Gizi yang layak

Saya tahu permasalahan Merokok ini tidak akan mudah selesai dengan cepat karena ada banyak kepentingan-kepentingan di dalamnya yang harus diperhatikan. Industri rokok tidak hanya melibatkan produsen tapi juga para petani yang mencari nafkah dari Industri ini.

Saya setuju dengan kenaikan harga rokok. Harga rokok yang semakin tinggi akan membuat para perokok berpikir dua kali untuk membelinya terutama di kalangan pelajar karena selama ini mereka masih bisa membeli dalam bentuk eceran yang harganya 1000/batang.

Akses yang mudah dalam mendapatkan rokok membuat jumlah perokok muda makin bertambah. Ada baiknya pemerintah memperketat aturan tidak menjual rokok dalam bentuk eceran dan mendenda toko/lapak yang menjual rokok pada anak di bawah umur.

Jika kita tidak bisa mengubah dunia. Mulailah dari hal yang dekat yaitu keluarga. Anak adalah peniru yang ulung, banyak dari keluarga perokok yang akhirnya memiliki anak perokok juga. Bukankah itu artinya Orangtua sudah merusak kehidupan anaknya sendirilah.

Untuk orangtua yang masih merokok, mari kita hentikan jika Anda masih sayang dengan masa depan anak-anak. Anak-anak Anda kelak akan menjadi generasi harapan bangsa. Jangan rusak mimpinya sejak dini.


Merokok tidak hanya membunuhmu, tapi juga orang lain.
Kirim Salam Lewat Radio, Kenangan Indah Tak Terlupakan

Kirim Salam Lewat Radio, Kenangan Indah Tak Terlupakan







Mendengarkan radio tadi pagi membuat ingatan saya kembali ke masa-sama sekitar tahun 1990-2000, di mana tayangan televisi masih tidak banyak dan siaran radio adalah teman terbaik kala itu.

Saya masih ingat, bagaimana menghabiskan waktu pagi sebelum berangkat sekolah dengan mendengarkan cerita radio Brama Kumbara alias Saur Sepuh. Sebelum diangkat ke layar kaca, Saur Sepuh sudah lebih dahulu mengudara di radio menemani masa kanak-kanak saya. Sejak dari jaman di Radio sampai diangkat ke layar kaca, ketawa Nyi Pelet tetap aja menyeramkan.

Seiring perkembangan waktu, radio bukan hanya media untuk mendengarkan berita tapi juga menghibur. Menjamurnya stasiun radio swasta membuat saluran radio menjadi semakin beragam dan menarik bagi kami kaum muda kala itu, termasuk saya.

Maklum saja di era itu, teknologi masih terbatas dan siaran televisi tidak banyak sehingga radio adalah sarana kami para kawula muda untuk mengekspresikan diri dan juga teman terbaik

Dulu, saya suka mendengarkan radio karena ada program request lagu dan kirim salam. Rasanya program ini pernah menjadi sesuatu yang booming di masa itu. Hampir semua stasiun radio swasta memiliki program sejenis. Tujuannya untuk meningkatkan interaksi pendengar dan juga penyiar.

Dalam program Request lagu, kamu tidak hanya boleh memilih lagu kesukaanmu untuk diputar tapi juga bisa mengirimkan salam untuk teman-teman, keluarga dan juga gebetan. Rasanya bangga kalau mendengar ada seorang teman yang mengirimkan pesan untukmu lewat radio. Bahkan, biasanya saya akan memberitahukan teman saya untuk mendengarkan radio dengan kanal yang sama, supaya dia tahu bahwa saya mengirim pesan untuknya. Sayangnya waktu itu saya lupa kirim pesan untuk mantan gebetan.

Tak hanya itu, jika beruntung kamu bisa menyampaikan pesanmu secara langsung alias on air. Butuh perjuangan panjang supaya supaya teleponmu bertepatan dengan penyiar membuka sesi telepon. Ada rasa tak ternilai ketika bisa mendengar suaramu mengudara. Yah, kalau kamu tak beruntung ada operator yang akan mencatat pesanmu dan membacakannya.

Dulu, ada seorang tetangga yang pernah menjadi artis di radio. Hampir setiap hari dia bisa on air di beberapa radio, sampai semua penyiar kenal sama dia. Hebatnya, dia selalu sukses on air tiap ada acara request lagu. Saya banyak belajar dari dia bagaimana trik lolos on air di radio saat itu. 

Apakah berhasil?

Yes, saya beberapa kali mengudara langsung. Awal-awal pasti gugup karena bisa mendengar suara sendiri di radio tapi lama-lama menjadi terbiasa dan menyenangkan. Namun, nggak selamanya lancar. Saya harus beberapa kali menekan tombol telepon sampai acara berakhir. Intinya sih bergantung pada kecepatan tangan untuk menekan tombol telepon. Capek tapi kenangan yang tak terlupakan.

Selain lewat telepon, kami sering menyampaikan pesan secara langsung alias datang sendiri ke stasiun radio. Modusnya sih mau kirim pesan, padahal penasaran sama sosok penyiar yang diidolakan. Biasanya sepulang sekolah kami berbondong-bondong ke sana. Bisa dibilang kedekatan antara penyiar dan pendengar itu erat banget. Banyak yang menjadikan para penyiar layaknya kakak sebagai tempat curhat, calon gebetan atau bahkan saudara. Pokoknya, kalau belum pernah main ke stasiun radio bukan anak keren saat itu.

Bicara soal kedekatan dengan penyiar, saya jadi ingat Mba Shila, salah satu penyiar radio swasta. Bisa dibilang dia seperti seorang kakak, kami saling berkirim surat dan saya sering curhat sama dia Kami juga pernah ketemuan sekali di mall. Tuh, saya jadi merindukannya. Apa kabar ya dia sekarang.

Buat saya kehadiran radio di jaman itu benar-benar seperti teman sejati. Menemani malam-malam saya saat belajar menjelang ujian sekolah dan juga teman sebelum tidur.

Sekarang, perkembangan jaman sudah canggih. Saya penasaran apakah masih ada yang berkunjung ke stasiun radio untuk berkirim salam sepertu dahulu kala?

Ah, saya benar-benar merindukan masa-masa itu.


(Review) Miss Hammurabi: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Para Hakim

(Review) Miss Hammurabi: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Para Hakim

drama korea, miss hammurabi, kotakwarna,com
source: dramafever.com



Holla,

Beberapa hari yang lalu drama kesukaan saya Miss Hammurabi baru saja selesai. Jujur, saya merasa kehilangan karena buat saya drama asal negeri Korea itu memberi kesan yang mendalam setelah menontonnya. Semacam belum bisa move on gitu. 

Saya tidak pernah berencana untuk menonton drama Miss Hammurabi sebelumnya, malah saat itu saya tengah mengikuti Drama Korea Suits yang dibintangi oleh Park Hyun Sik. Saya sudah lama menantikan drama itu tayang karena kehadiran Hyun Sik. Drama terakhir yang diperankan oleh Hyun Sik, Strong Woman Do Bong Son membuat saya makin suka sama aktor asal Korea tersebut. Bisa dihilang Park Hyun Sik masuk dalam jajaran aktor korea favorit saya. 

Hal yang paling menyebalkan saat nonton drama yang tengah tayang di negaranya itu harus bersabar nunggu tiap episodenya karena hanya main seminggu dua kali saja. Untuk mengatasi kebosanan menunggu drama itu tayang lagi, saya mencoba beralih ke drama Miss Hammurabi yang diperankan oleh L (Kim Myungso) dan Go Ara. Apa daya ternyata pesona L lebih membuat saya bertahan dengan drama tersebut, belakangan saya malah tidak menyelesaikan menonton drama Suits lagi. Bye bye Hyun Sik nanti kalau kangen saya tengok lagi deh dirimu. 

Drama Miss Hammurabi ini berkisah tentang Park Chao Reum (Go Ara) yang merupakan Hakim baru yang ditugaskan di Departemen 44 Civil Affair (menangani kasus yang berhubungan dengan masyakarat). Hakim Park adalah hakim percobaan yang masih muda dan cukup vokal (alias sering protes) dalam lingkungan hakim. Dia tidak segan-segan mengkritik atasannya saat menyelesaikan kasus demi memberantas ketidakadilan. Sikap dia yang blak-blakan membuat Hakim Agung dan Hakim Kanan, Im Ba Reum (L) yang bekerja sama sebagai tim dibuat pusing. Tapi tanpa disadari cara kerja Hakim Park membawa perubahan baru di kantor Kejaksaan. 

Drama Miss Hammurabi ini mengingatkan saya akan drama Korea berjudul Romantic Doctor, di mana ada seorang Dokter yang bekerja bukan karena prestasi/uang tapi dia memilih untuk menyelamatkan pasiennya. Inti dari drama keduanya itu adalah sama-sama menginginkan perubahan. Bedanya, di drama Romantic Doctor adalah seorang dokter senior yang ingin mengubah pola pikir dokter-dokter muda tentang tugas dokter sebenarnya. Sedangkan dalam drama Miss Hammurabi ini adalah seorang hakim muda yang ingin mengubah pola pikir dan lingkungan Kejaksaan dalam menangani kasus.

Drama Miss Hammurabi ini agak berbeda dari drama-drama tentang hukum yang pernah saya tonton. Drama lain sejenis lebih menekankan pada kasus tapi dalam dalam Miss Hammurabi, kita akan diajak untuk mengenal sisi lain dari seorang Hakim. Bagaimana pusingnya seorang Hakim dalam membuat keputusan dan juga perasaan para hakim saat memutuskan seseorang itu bersalah atau tidak. 

Dalam setiap episode kita akan disuguhkan berbagai macam kasus yang akan membuat tersentuh. Saya menangis saat Hakim Park harus menangani kasus pelecehan seksual seorang wanita dan kasus tersebut mengingatkan akan dirinya yang pernah dilecehkan. 

Oh iya, dalam drama ini juga ada kisah romantis ala Hakim Park Chao Reum dan Hakim Im Bareum yang manis membuat gemas. Keduanya saling tarik ulur padahal sama-sama suka. Saya suka dengan cara Hakim Im yang selalu menjaga Hakim Park di saat mengalami kesulitan. Dalam drama Ini juga akan ada kisah romantis ala Hakim Bo Wang dan anggota Panitera Do Seok yang membuat drama ini layak untuk ditonton sampai habis. 

Buat yang suka Drama Korea berbau hukum nan romantis, drama Miss Hammurabi ini saya rekomendasikan. 

Ada yang sudah nonton? 


Maxi Peel Micro Exfoliant Liquid, Eksfoliasi Kulit Tanpa Rasa Sakit

Maxi Peel Micro Exfoliant Liquid, Eksfoliasi Kulit Tanpa Rasa Sakit


Maxi Peel Micro Exfoliant Liquid, Eksfoliasi Kulit Tanpa Rasa Sakit


Rasanya sudah menjadi impian setiap wanita untuk memiliki kulit wajah yang halus, cerah dan semulus pantat bayi. Termasuk saya. 

Sayangnya, untuk mendapatkan kulit yang paripurna dibutuhkan juga kerja keras alias perawatan. Iya kali, nggak pernah membersihkan wajah tapi minta wajahnya mulus kayak artis. Rasanya itu sama dengan mimpi

Kulit wajah yang tidak pernah dirawat ibarat mobil yang terparkir lama di luar ruangan, terkena debu, panas dan hujan terus-menerus. Tentu akan muncul kotoran yang menumpuk. Begitulah dengan kulit wajah kita, apabila tidak rutin dibersihkan dan dirawat akan membuat sel mati dikulit menumpuk. Efek jangka panjangnya adalah kulit kita menjadi kusam dan timbul permasalahan kulit yang lebih kompleks.

Hal inilah yang membuat kulit wajah kita memerlukan perawatan khusus salah satunya adalah melalui Eksfoliasi:

Apa itu Eksfoliasi:


Eksfoliasi merupakan proses pengelupasan kulit supaya lapisan kulit mati yang menumpuk bisa terangkat sehingga sel kulit baru yang muncul ke permukaan. 

Sejatinya kulit manusia memiliki proses regenerasi kulit secara alami setiap 28 hari sekali yang memang tidak terlihat secara kasat mata. Tapi seiringnya bertambahnya usia, proses regenerasi itu menjadi semakin lama dan lambat sehingga dibutuhkan campur tangan supaya proses regenerasi itu berjalan lebih cepat. Melakukan Eksfoliasi (pengangkatan sel kulit mati) berarti membantu meringankan masalah kulit. Itulah sebabnya kenapa eksfoliasi merupakan perawatan yang baik untuk kulit.

Ada dua jenis/cara melakukan eksfoliasi pada kulit. Pertama, secara fisik dengan menggunakan sikat atau scrub (bisa berupa bahan alami seperti bubuk kopi, garam, oatmeal, dll) untuk mengangkat sel kulit mati. Kedua, dilakukan dengan cara kimia yaitu mengoleskan asam pada kulit untuk melarutkan sel kulit mati biasanya ini disebut chemical peeling.


Maxi Peel Micro-Exfoliant Fluid


Maxi Peel Micro Exfoliant Liquid, Eksfoliasi Kulit Tanpa Rasa Sakit


Di pasaran ada banyak dijual produk-produk eksfoliasi salah satunya adalah Maxi Peel Micro-Exfoliant Fluid. Produk asal Filipina dibawah naungan Splash Corporation ini merupakan produk eksfoliator yang telah terbukti aman dan efektif tanpa menimbulkan efek samping seperti pengelupasan dan kemerahan pada kulit.

Maxi Peel hadir dalam kemasan botol berwarna putih dan merah muda dengan tutup flip flop. Ukurannya 50 ml, ringan dan bisa dimasukkan dalam tas alias travel friendly. Produk ini mengandung Skin Renewal Micro Exfoliants, seperti AHA yang membantu membersihkan kulit dan membantu menyamarkan bekas jerawat dan noda di wajah, BHA yang membantu mengecilkan pori-pori wajah serta mengandung Vitamin B3, C, dan E yang membantu kulit tampak lebih cerah.




Penggunaan produk ini juga sangat mudah layaknya menggunakan toner wajah yaitu dengan menuangkannya pada kapas dan oleskan di wajah dan leher. Sebaiknya gunakan produk ini di malam hari sebelum tidur. Bentuknya yang cair membuat lebih cepat menyerap di kulit, sayangnya aroma produk ini sedikit menganggu.

Maxi Peel Micro Exfoliant Liquid, Eksfoliasi Kulit Tanpa Rasa Sakit

Produk Maxi Peel ini mengandung 2,5% AHA, selama pengunaan hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Jangan digunakan di sekitar mata, mulut dan membran mukosa lainnya. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15. 

Maxi Peel ini sudah memiliki nomor BPPOM sehingga aman untuk digunakan. Bagi Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak menggunakan produk. Harga produk ini amat terjangkau sekitar Rp. 20.000 baik secara oflline dan online.

Ada ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum kita melakukan eksfoliasi pada kulit yaitu kita harus memperhatikan kondisi dan keadaan kulit atau bisa juga dengan cara berkonsultasi dulu kepada yang lebih ahli.

8 Aplikasi Pendukung  Untuk Mempercantik Konten Instagram

8 Aplikasi Pendukung Untuk Mempercantik Konten Instagram

aplikasi, android, instagram, feed, kekinian, vsco



Aplikasi-Aplikasi Pendukung Untuk Mempercantik Konten Instagram



Belakangan ini saya mulai jenuh dengan media sosial. Bukan apa-apa, hanya saja saya merasa netizen jaman now galak-galak. Lebih galak dari yang punya status apalagi kalau kita sampai salah. Habis dah. 

Saya hanya menggunakan Facebook atau Twitter seperlunya atau kadang hanya ingin melihat-lihat apa yang tengah ramai diperbincangkan. Selebihnya saya jarang membuka kedua aplikasi itu. 

Saya lebih suka berselancar di pinterest atau instagram. Mencari ide-ide untuk konten-konten saya selanjutnya. Bagi saya itu lebih menyenangkan dan menenangkan. Tidak ada kebencian dan kemarahan yang biasa saya lihat di media sosial lainnya. Aman buat pikiran saya.

Oke, kembali ke topik. Intinya sih saya sekarang lebih banyak menghabiskan waktu mengurus Instagram ketimbang media sosial saya lainnya. Mulai dari memilah-milah akun yang ingin diikuti, mau isi konten apa sampai bingung dengan urusan tone warna. Saya sih inginnya orang yang mengikuti saya itu bukan karena kenal dengan saya tapi memang karena karya saya menarik.

Berbagai riset yang saya lakukan berhubungan dengan instagram. Entah berapa banyak video yang berhubungan dengan instagram/konten digital yang sudah saya tonton tiap hari. Saya ingin tahu lebih dalam soal Instagram. Bikin pusing tapi saya menyukainya.

Kalian yang sudah menjadi pengikut di Instagram pasti sudah tahu bahwa banyak perubahan yang terjadi Feed saya belakangan ini. Iyes, saya tengah melakukan banyak perombakan supaya akun saya memiliki ciri khas.

Saya bahkan mencoba berbagai aplikasi pendukung untuk membuat Konten Instagram saya menjadi lebih menarik karena bagaimana pun platform media sosial yang satu ini lebih fokus pada konten visual. Tentu saja saya tidak boleh melupakan untuk tetap belajar fotografi. Sebanyak apapun saya melakukan perubahan kalau skill fotografi saya gitu-gitu aja ya sama juga bohong.

Ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membantu kita membangun akun Instagram dan saya rasa setiap orang memiliki aplikasi favorit tersendiri. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas kalau saya sudah mencoba berbagai aplikasi dan pada akhirnya hanya bertahan pada beberapa aplikasi saja. Dalam tulisan ini saya hanya akan menyebutkan aplikasi apa saja yang saya pakai dan akan saya kelompokkan berdasarkan kegunaannya.

Oh iya, saya lebih suka melakukan kegiatan editing dengan menggunakan Smartphone. Jadi, aplikasi yang akan saya sebutkan nanti pasti bisa kalian temukan nanti di Playstore

Editing:

Editing Foto

Dulu, saya punya beberapa aplikasi untuk mengedit foto. Lambat laun aplikasi tersebut mulai berkurang dan hanya tersisa 2-3 aplikasi. Jika sedang rajin, saya biasa mengedit dengan dua aplikasi kalau lagi malas ya cuman pakai satu aplikasi saja.

Snapseed:

Rasanya aplikasi Snapseed ini rata-rata semua orang sudah pada tahu dan banyak pakai. Fungsi-fungsi dalamnya sudah terbilang lengkap dan mudah untuk dipakai. Saya memakai Snapseed untuk editing dasar saja, seperti menambah kecerahan, detail, dll.

VSCO


Siapa coba yang nggak kenal sama aplikasi ini? Rata-rata para instagramer pasti tahu dong VSCO. Aplikasi yang satu ini terkenal karena memiliki banyak filter-filter cantik untuk ditambahkan ke foto sehingga terlihat lebih apik.

Bagi yang memiliki tone feed seragam, kamu bisa pakai VSCO. Di pinterest ada banyak formula-formula tone yang cantik untuk ditiru.

Akhir-akhir ini saya lebih sering pakai VSCO karena mudah dan bisa langsung diaplikasikan ke banyak foto. Sadar nggak kalau filter yang saya gunakan di feed itu seragam?

Baca juga:

Editing Video

Saya memang tidak terlalu sering mengunggah konten video ke Instagram. Bisa dibilang aplikasi editing Video ini jarang dipakai.

Inshot




Aplikasi Inshot ini terbilang baru saya gunakan. Aplikasi ini berguna kalau saya ingin mengedit video pendek untuk stories atau IGTV. Mudah penggunaannya dan ada beberapa filter bawaan yang cukup mumpuni. Enaknya lagi tidak ada watermark.

Filmora





Untuk mengabungkan beberapa video pendek saya memilih menggunakan aplikasi Filmora. Pernah mencoba aplikasi sejenisnya tapi bingung ketika mau pakai. Fungsi-fungsinya cukup lengkap dan mudah dipakai. Untuk versi gratisannya terdapat watermark di akhir video.

Typhografi:


Saya menyukai konten Instagram yang berupa Quote, cuman kadang bingung mau membuatnya yang seragam/konsisten itu seperti apa. Alhamdulillah saya menemukan aplikasi yang cocok dan sampai saat ini masih saya pakai.

Phonto





Aplikasi Photo ini favorit saya untuk membuat quote karena pengunaannya mudah dan ada banyak macam huruf. Kelemahannya sih kadang suka nggak simetris kalau tulisannya panjang.

Canva

Saat saya tahu Canva sekarang ada di Playstore saya senang banget soalnya berguna banget buat saya yang buta soal infografis. Ada banyak pilihan template yang bisa gunakan. Tinggal edit dan mudah.

Layout/Feed Instagram


Saya baru-baru ini tergerak untuk mengatur tampilan/layout dari feed saya. Gara-gara kebanyakan follow akun yang feednya kece saya pun tertarik untuk mengubahnya. Belum yang kece banget sih paling tidak sudah konsisten aja polanya. Kalau isinya masih belum yang rapi dan konsisten.


Preview


Sebenarnya ada banyak aplikasi untuk mengatur layout instagram dan saya sudah mencoba semuanya. Menurut saya preview paling mudah digunakan dan sederhana. Kita hanya tinggal memasukkan foto-foto yang ingin kita atur untuk diunggah di Instagram. 

Aplikasi ini membantu banget untuk kalian yang pengin punya feed rapi dan teratur. Selain itu kita udah nggak usah bingung mau posting apa di Instagram karena kita sudah punya konten yang mau diunggah selama 9 hari.

Hastag

Instagram dan Hastag itu kaitannya erat. Hastag akan membantu foto-fotomu untuk ditelurusi oleh akun-akun lain. Hastag yang tertarget akan memudahkan kita menemukan pengikut yang juga memiliki kesamaan untuk kita.


Hashy

Algoritma Instagram yang baru mulai mengatur penggunaan Hastag. Penggunaan Hastag yang kurang sesuai akan menyebabkan fotomu tidak bisa ditelusuri. Apalagi ada fitur baru dari IG yang bisa membuat para pengguna lain menyembunyikan fotomu dari hastag yang tidak sesuai. Semakin banyak yang melaporkan maka foto kita akan dianggap spam dan berisiko di banned oleh Instagram.

Saya baru menggunakan aplikasi hastag ini beberapa bulan dan hasilnya cukup siginifikan. Aplikasi ini membantu saya untuk menemukan hastag-hastag yang relevan untuk foto-foto. Saya juga bisa menyimpan beberapa hastag baru yang saya temukan dari Instagram.

Aplikasi-aplikasi di atas hanya penunjang untuk mempercantik feed kita tapi tetap kita jangan lupa untuk terus memperbaiki konten foto dengan banyak latihan dan cari inspirasi.


Salam,
(Review) Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel

(Review) Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel


nature republic, aloe vera, cactus, shooting gel

Nature Republic 92% Cactus Shooting Gel


Sebelum menulis postingan ini sempat bingung saya harus mengulas produk Nature Repulic yang mana dulu antara varian Aloe dan Cactus ini. Kebetulan saya sudah punya kedua produknya. Setelah bertanya pada beberapa orang, saya memilih mengulas varian Cactus terlebih dahulu. 

Setelah booming dengan produk Aloe Vera Gelnya, kini Nature Republic menghadirkan produk gel yang terbaru yaitu 92% Cactus Shooting Gel. Produk ini diklaim memiliki bahan kandungan 92% Cactus dan 8% bahan lainnya. 

Saya tahu produk dari Insta Stories seorang teman dan juga beberapa ulasan Beauty Blogger. Sejauh ini kulit saya cocok dengan produk-produk dari Nature Republic dan apalagi Aloe Vera Gelnya udah kayak penolong saat kulit lagi break out. Kabar yang beredar di luar sana Cactus Gel ini efeknya lebih lembab dari si Aloe Vera Gel, saya jadi makin penasaran. 

Manfaat Cactus Untuk Kecantikan 

Cactus yang memiliki nama latin Cactaceae merupakan tanaman yang mampu bertahan di hidup di area Gurun pasir. Tanaman yang seringkali dijadikan tanaman hias ini ternyata memiliki banyak manfaat untuk kecantikan terutama kulit. Kaktus dipercaya memiliki kandungan-kandungan baik yang terbukti baik untuk kulit seperti linoleic acid yang memiliki fungsi untuk menyeimbangkan kulit, flavonoids sebagai anti inflamasi dan juga Vitamin E untuk menutrisi dan melembabkan kulit. Beberapa di antaranya adalah: 

- Mencegah penuaan dini 

- Mengikat Cairan pada kulit 

- Anti Inflamasi 

- Melawan radikal bebas 

- Memperbaiki sel kulit yang rusak 

Kemasan: 


korean, skin care, cactus, shooting gel


Jika Nature Republic Aloe Vera memiliki dua macam ukuran (250 ml dan 300 ml) dan kemasan (jar dan Tube), maka Nature Repulic Cactus 92 %Shooting Gel ini hanya memiliki kemasan berbentuk Tube dengan ukuran cukup besar yaitu 250 ml. Didominasi berwarna hijau muda dengan sedikit sentuhan berwarna pink dan peach. Di bagian depan kita bisa menemukan merek dan logo potongan Cactus yang jika diraba akan terasa tekturnya. 

Di bagian belakang kita akan menemukan kandungan bahan dan keterangan tentang produk ini dalam dua bahasa yaitu Inggris dan Korea termasuk juga tentang perusahaan yang memproduksi. Buat yang ingin tahu di mana letak exp date, lihat dibagian ujung kemasan area berwarna pink. 

nature republic, korea, skin care
Kemasan Belakang

Kemasan Tube memang lebih praktis daripada kemasan jar dan higienis tapi salah satu kelemahannya kalau tutupnya tidak rapat akan mudah tumpah. Saran saya kalau dibalik saja saat meletakannya.

nature republic, korea, skin care

Kandungan Produk 


60% hydrocodone castor oil, tromethamine, purified water, cetyltrimethoxysilane (92%), denatured alcohol, glycerin, pentyleneglycol, agave stem extract, acrylate / C10-30 alkyl acrylate crosspolymer, (CI 19140), Blue No. 1 (CI 42090), and the like, as well as the coloring agents of the present invention include, but are not limited to, polyvinylpyrrolidone, polyvinylpyrrolidone, polyvinylpyrrolidone, 


Aroma dan Tekstur 

nature republic, cactus 92%, shooting gel, korean, skincare
Tekstur sebelum diratakan di kulit


Saat kali pertama membuka tutup tube dari Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel ini saya mendapati aroma wangi yang khas tapi nggak tahu harus mendeskripsikannya seperti apa. Pastinya, aroma ini tidak mengganggu di hidung. Aroma alkoholnya juga tidak terlalu menyengat seperti Aloe Vera Gel.


skin care, korea, shooting gel
Setelah diratakan di permukaan kulit


Tekstur dari Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel ini lebih padat, berbeda dengan tektur Aloe Vera Gel yang lebih cair. Pakai sedikit saja sudah bisa diratakan di beberapa area wajah dan tubuh. Lebih hemat. 

Kesan Pemakaian 


Saya suka dengan tekstur dari Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel, lebih padat sehingga pakai sedikit saja sudah bisa diratakan ke beberapa area. Sensasi sejuk yang saya rasakan saat memakai Nature Republic Aloe Vera Gel tidak ditemukan di sini. 

Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel ini cepat meresap ke kulit dibandingkan varian Aloe Vera Gel dan langsung memberikan kelembapan tanpa meninggalkan rasa lengket di kulit. Biasanya saya memakai menjelang tidur untuk mengurangi efek dari penggunaan pendingin ruangan. Saat bangun pagi, kulit saya masih terasa lembab. 

Sama seperti halnya Aloe Vera Gel, saya menggunakan Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel sebagai pelembab wajah di pagi dan malam hari. Selain itu ketika sehabis beraktivtas di luar ruangan untuk mengurangi efek kepanasan. Banyak lagi manfaat yang kamu dapatkan dari produk ini. 

Kesimpulannya: 

So far, saya tidak pernah mengalami masalah ketika menggunakan Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel ini. Malah membantu menghidrasi kulit saya saat terasa kering karena efek melembabkannya langsung terasa saat itu juga. Produk ini juga cocok untuk tipe kulit kering karena lebih melembabkan dibandingkan Aloe Vera Gel. Oh iya, produk ini lebih mudah menyerap di kulit jadi tidak perlu nunggu lama untuk ditimpa Skin Care lainnya. 

Secara harga, Nature Republic Cactus 92% Shooting Gel memang lebih mahal dibandingkan Nature Republic Aloe Vera tapi dengan ukurannya yang besar tentu akan cepat lama habisnya (eh, tergantung pemakaian juga sih). Saya sendiri membelinya di Toko Online sekitar Rp. 112.000. 


Apakah saya akan membelinya lagi? Ya. Buat saya ini terbilang murah jika untuk dipakai sendiri dan bisa dalam jangka waktu lama. 

Ada yang sudah coba? Bagikan dong pengalaman kalian di kolom komentar.
Jolie Jogja Wirobrajan, Tempat Berburu Pernak-Pernik Cantik Di Yogyakarta

Jolie Jogja Wirobrajan, Tempat Berburu Pernak-Pernik Cantik Di Yogyakarta



jolie, jogja, shabby



Jolie Jogja Wirobrajan, Tempat Berburu Pernak-Pernik Cantik Di Yogyakarta - Perjalanan ke Yogya ini sebenarnya udah terjadi beberapa bulan yang lalu, berhubung saya kadang suka malas akhirnya tertunda untuk menaikkan postingan ini.

Sebelum berangkat ke Yogya, Kakak sudah mewanti-wanti saya untuk mempersiapkan rencana perjalanan. Dia memberikan kebebasan kepada saya hendak bepergian kemana dan lokasi di mana saja.

Berbekal sumber informasi dari mbah google, saya berhasil memilih lokasi yang letaknya berdekatan dan bisa dijangkau dalam satu waktu sehingga saat menyewa mobil jadi efisien.

Selain tempat-tempat wisata, ada satu tempat yang ingin saya kunjungi yaitu Jolie Jogja Wirobrajan. Saya tahu tempat ini dari Wulan Kenanga. Menurut Wulan, Jolie menjual aneka macam bunga-bunga plastik dan properti foto yang unyu. Penasaran dong, saya buka akun instagram mereka. Hamparan aneka macam bunga plastik langsung menarik perhatian. Oke, saya setuju memasukkan Jolie ke daftar yang tempat yang saya ingin datangi di Yogya.

Sebelum berangkat saya sempat bikin pengumuman mau buka jasa titip. Liburan sambil berbisnis kenapa tidak.

Rencana awal, saya pergi ke Jolie adalah hari kedua apalagi kami sewa mobil. Enaklah kalau mau diantar kemana-mana.

Baca Juga: Pantai Jodoh Sampang

Setelah penuh pertimbangan diputuskan saya akan pergi ke Jolie sendirian mumpung ada sepupu yang bisa nemanin. Niatnya mau pergi sore gitu biar puas milih-milih, ternyata Mami malah minta antar ke Bringharjo buat belanja. Ngalah deh, nganterin Mami dulu baru lanjut ke Jolie.

Rencana berangkat habis Magrib molor juga, karena Nabila, sepupu yang akan menemani saya harus beli makan malam dulu. Tapi rencana buat main ke Jolie belum surut.

Sekitar jam 19.30, kami berdua berangkat menggunakan transportasi online. Perjalanan dari hotel ke Jolie menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Jalanan Yogya cukup ramai apalagi saat itu hari Sabtu. Malam terasa lebih panjang.


Jolie Jogja Wirobrajan



jolie-jogja-wirobrajan

Sampai di depan Toko, kami disambut sedikit keramaian. Parkiran motor terlihat ramai dan beberapa orang berlalu-lalang ke luar masuk. Kami bergegas masuk karena waktu terus berjalan.

Bangunan Jolie Jogja ini terdiri dari 3 lantai: di lantai 1, kamu akan menemukan produk aksesoris dan kecantikan. Lantai 2 adalah home decor lanjut lantai 3 adalah fashion. Saya nggak sempat foto-foto dan eksplorasi banyak tempat karena tujuan saya saat itu adalah mencari properti foto.

Sampai di lantai 2, kami celingukan mencari letak area bunga plastik seperti yang ada di foto. Seorang pramuniaga membantu kami dan ternyata tinggal lurus aja. Wah, benar saja ada banyak bunga-bunga dengan aneka warna terhampar di hadapan saya. Surga buat pecinta bunga, ada banyak macam sampai saya bingung mau beli apa dan warna apa.


Bukannya langsung milih bunga, kita berdua malah sibuk cari lokasi buat foto-foto, berasa noraknya lihat bunga sebanyak ini. Sayang banget penerangan di lokasi ini kurang banyak dan saya datang ketika malam hari. Hasil foto-foto kami tidak seberapa bagus deh. Tidak hanya kami, banyak muda-mudi yang datang hanya untuk berswafoto. Ada satu area yang terdapat antrian.

jolie, jogja, shabb, wirobrajan
Bunganya, Mbak

jolie, jogja, shabb, pernik
Muka capek seharian nggak istirahat
Pertama yang saya tuju adalah bagian dedaunan. Saya mengambil 1 tangkai rangkaian daun Palem dan 1 tangkai rangkaian daun Monstera. Saya pikir harganya dihitung per tangkai ternyata 1 rangkaian. Murah euy. 

Pindah dari lokasi daun saya ke lokasi bunga-bunga. Saking banyaknya bingung mau warna apa. Penginnya sih cari Bunga Tulip karena saya belum punya. Sayangnya, kualitas Bunga Tulipnya kurang bagus jadi batal deh. Sumpah, saat itu hampir kalap. Harganya murah beda dengan kalau beli di Surabaya bisa dua kali lipat. Saya sampai berkali-kali bingung menentukan mau beli bunga apa. Niat mau buka jastip batal karena mendapat pengumuman bahwa toko akan segera tutup. Oh iya, toko ini tutup pukul 21.00. Coba tadi datang lebih sore pasti puas.

jolie-jogja-wirobrajan-pernak-pernik
bunga sebanyak ini, bingung milihnya

Saya sempat main-main ke bagian dekorasi rumah, mau cari pajangan yang bisa dijadikan properti tapi mengingat ada antrian di kasir. Ya udah deh, nanti kalau ke liburan ke Yogyakarta lagi bisa main ke sini.

jolie, jogja, pernak-pernik


Ada satu hal yang disayangkan, banyak bunga-bunga dan daun yang rusak terinjak-injak pengunjung sehabis berswafoto dan penataannya yang sekedarnya. Berbagai macam bunga ditumpuk jadi satu dan tidak diklasifikasikan berdasarkan jenis. Bikin bingung pembeli.

So far, Jolie Jogja Wirobrajan ini menarik untuk dikunjungi lagi. Surga banget buat pecinta shabby, pernak-perniknya lucu-lucu. Mungkin kalau ada agenda ke Yogya saya bakal balik lagi ke sini dan lebih mengeksplorasi area yang lain.


Salam,

(Guest Post) Balada Dress Code Pastel

(Guest Post) Balada Dress Code Pastel

dress code, pastel, pink, bloggerlife



Saya gak nyangka bahwa urusan dress code efeknyan sepelik ini. Biasanya tampil ‘opo onoke’, gara-gara dress code saya harus membuang waktu percuma seharian di Royal Plasa. 

“Hunting baju baru lagi?” 

Oh, Nggaaakkk, saya cangkruk’an aja kok di Food Court sama teman-teman. Me time. Rumpi-rumpi cantik. Aslinya, sih, nggak sengaja aja ketemu. Tujuan awalnya sama, hunting dress code

Alkisah, kami didaulat menghadiri even dengan kewajiban dress code warna pink pastel ATAU biru pastel. 

“Duh, duh, duh, Kenapa nggak ditulis Pink aja, atau Biru aja. Gak usah ditambahi embel-embel Pastel. Bikin lapeer” 

Pink, kan, Merah Muda. Berarti warnanya kalem. Trus kalau mintanya Pink Pastel berarti Merah Muda yang kualeeeeeem sekali. 

Ya, sih, kalau kita main crayon-crayonan nggak masalah. Lha, ini, udah nggak paham warnanya kayak apa, trus dijadikan dress code pula! Oh, rasanya pengin masukin kepala ke dalam magic jar! 

Itu lagi, Biru Pastel. 

Nyontek warna laut, salah. Nyontek warna langit, tambah salah. 

“Kalau pakai Biru Tosca?” 

Hee, hee.., buta warna, tah? Biru Tosca mlayue kadohaaan... 

Rupanya musibah dress code ini membawa efek yang baik untuk menjalin keakraban sesama wanita. Selepas diumumkan warna dress code oleh koordinator acara, kami, seluruh peserta undangan mulai kasak kusuk menuangkan curhatannya di grup. 

Awalnya malu-malu mengungkapnnya. Seolah-olah menyanggupi bahwa stok baju warna Pink Pastel atau Biru Pastel di lemari ada selusin. Begitu salah satu member bertanya, “Warna Pink Pastel atau Biru Pastel itu kayak apa, Cee?” 

Etdah, perlukah kita duduk kembali di bangku TK dan memulai belajar mengenal warna? Haha.. 

Kayak-kayaknya pertanyaannya guampang. Tapi ternyata untuk menjawabnya harus keliling Royal Plasa dulu seharian dan menghabiskan secup es kepal Milo setelah lebih dulu ngantri 10 meter! 

Kalau anak paling modis aja bertanya begitu, bagaimana nasib kita? (Kita? Kamu aja, kalii, saya nggak) haha.. 

Saya sudah komitmen, kalau sampai besok nggak dapat warna yang sesuai, biarin aja datang ke acara pakai baju pink seadanya di lemari sambil bawa kue pastel! Daripada mumet? 

Yang membuat kami kelimpungan, warning dari panitia mengultimatum gini, “Kalau dress code tidak sesuai dengan warna yang ditentukan, peserta tidak boleh mengikuti acara”. 

Bagaimana, mau nolak aja gak usah datangi event? Ngambek, gitu! 

Sayangnya kami tidak kuasa menolak karena sejak awal mendaftarkan diri panitia menjanjikan memberi seluruh peserta seperangkat alat makeup dan 6 biji lipstik! 

Mau 6 biji lip cream warna nude melayang sia-sia gara-gara tidak berusaha memperjuangkan dress code? 

Lip Cream, lho, ini, lip creaammm... meskipun saya yakin setelah dibawa pulang tuh lipstik nggak bakalan dipakai semua. Palingan dijual sebagai preloved, kalau nggak melayang dibawa pulang sodara. 

“Ternyata harga diri kita hanya semahal 6 biji lip cream!” ngenes salah satu dari kami. 

Begitulah, obrolan unfaedahdi grup itu akhirnya membawa kami ketemu secara tidak sengaja di food court Royal Plasa! 

“Haai, kamuuu. Ngapain di sini?” 

“Ini, lagi nyari kerudung warna pink buat besok..” 

“Kalau kamu?” 

“Jalan-jalan aja. Udah dapat pinjeman baju dari teman” 

Pinjem? Mau penataran P4 harus minjem-minjem baju segala. Biariin, yang penting nggak disuruh pulang... 

Ujian dress code kali ini benar-benar membuat kami berpikir keras mengenakan baju dan kerudung yang sesuai permintaan. Bagi yang biasanya  memanfaatkan pin, peniti, kancing baju, dengan berat hati saya katakan, "enyahlah kalian dari even ini!" hahahaha

Guest Post Ditulis oleh http://yuniarinukti.com/