3 hal yang diinginkan dalam hidup

3 hal yang diinginkan dalam hidup

Sumber: google

Setelah kemarin menuliskan beberapa tantangan untuk mengisi blog. Jadi, tiba saatnya untuk mulai memposting satu per satu tema yang sudah ditulis.

Giliran postingan pertama adalah 3 hal yang kamu inginkan dalam hidup. 

1. Menikah
Sebagai wanita yang sudah memasuki umur untuk menikah. Tentu hal yang pertama saya inginkan adalah memiliki pasangan yang nantinya akan menemani saya menghabiskan sisa hidup, berbagi tentang beberapa mimpi yang mungkin sulit untuk saya capai sendiri.

Saya yakin. Pada waktu yang tepat Allah akan mempertemukan kami berdua.

2. Punya buku solo
Menerbitkan buku masih masuk dalam daftar keinginan saya. Walaupun, sampai sekarang keinginan itu belum terwujud. Sepertinya kurang kerja keras. Ya. Semoga saya bisa kembali menguatkan tekad untuk bisa membuat buku saya terbit.

3. Mengelilingi kota/negara-negara impian
Salah satu hal yang saya inginkan adalah mengunjungi banyak kota atau negara. Berhubung saya kesulitan untuk berpergian sendiri. Mungkin nanti, saat saya sudah bersuami.

Kami akan memasukkan rencana travelling.

 Ya. Semoga terwujud
Blog Challenge: Yuk tantang dirimu

Blog Challenge: Yuk tantang dirimu

Sebenarnya challenge ini saya buat agar lebih semangat untuk ngisi blog. Ya, setidaknya ada ide yang bisa kita posting tiap harinya.
Semoga saja tidak malas untuk menuliskannya.

Siapa yang mau ikutan dipersilakan. Nggak ada paksaan.

Selamat menantang dirimu sendiri.
Sehat dengan Akupuntur

Sehat dengan Akupuntur



Semenjak berkali-kali menjalani operasi, saya sedikit 'trauma' sama yang namanya jarum. Entah itu sekadar melihat dari jauh atau mendengar kata suntik. Saya merasa tidak nyaman.

Kalau sedang sakit sebisa mungkin saya menghindari disuntik. Selain karena takut juga karena saya resiko salah obat lebih besar ketimbang obat telan. Tahu sendiri, kan? Reaksi obat yang berbentuk cairan akan lebih mudah terserap oleh tubuh. Jadinya, saya memang tidak pernah disuntik

Suatu hari, kakak perempuan saya menjalani terapi akupuntur untuk luka jahitnya yang tak kunjung kering. Saya mengamatinya dari kejauhan sambil bertanya banyak hal sama kakak dan si terapis. Tentu pertanyaan yang paling utama adalah Sakit nggak?
Cerita tentang hujan (8): my energy

Cerita tentang hujan (8): my energy






Sudah terhitung tiga minggu sejak terakhir kali aku berkunjung ke kafe Batavia untuk menemui gadis itu yang berujung kekecewaan. Gadis itu tidak datang, bahkan ketika keesokan aku kembali lagi ke sana. Dia tidak ada.

Kertas yang kutitipkan kepada salah satu barista di sana pun tak mendapatkan hasil apa pun. Gadis itu seakan menghilang di antara cerahnya langit. Beberapa hari ini, hujan tak lagi turun. Mungkin itu sebabnya dia tak muncul.

Kaleidoskop: Daftar buku yang sudah dibaca tahun 2014

Kaleidoskop: Daftar buku yang sudah dibaca tahun 2014

Selamat datang tahun 2015. Sudah siap dengan hari baru?

Bingung sih mau posting soal apa. Kalau sedikit menengok ke tahun 2014 masih boleh, kan?

Ya. Semacam membuat Kaleidoskop. Kali ini saya mau berbagi daftar buku yang sudah selesai dibaca selama tahun 2014 ini.

Selamat membaca.

1. Notasi-Morra Quatro
2. Sabtu Bersama Bapak-Adhitya Mulya
3. Interlude- Windri Ramadhina
4. Rumah Lebah- Ruwi Meita
5. Selamat Datang Cinta- Odet Rahmawati
6. Love Letter-Indah Hanaco
7. Playboy Tale- Jhenny T
8. Unplanned Love- Jhenny T
9. Dear Bodyguard- Riawati Elyta
10. The Cruise Chronnicle- Ruwi Meita
12. Dirty Little Secret-AliaZalea
13. Mendekap Rasa- Adita Yudis & Iif Nur Hikmah
14. Catatan Akhir Musim- Tyas Effendi

Dan, masih banyak lagi. Kalau ingat nanti saya update lagi.
Resolusi 2015

Resolusi 2015

Kalau ada yang tanya, "apa yang ingin kamu capai di tahun 2015?"

Jawabannya: Menikah

Yes. Saya ingin menikah tahun 2015 nanti. Kalau Allah mengijinkan untuk bertemu belahan hati saya.

Saya seringkali membayangkan seperti apa wajahnya? Seperti apa dia? Mungkinkah dia lelaki yang kerap kali hadir di mimpi. 

Mungkin.

Tidak ada yang pernah tahu dengan takdir. Segala kehendak kembali lagi ke Maha Sang Pencipta. 

Semoga resolusi ini seperti sebuah doa. Kelak akan akan tercapai di kemudian hari.

Kamu,

Calon imamku. Di belahan dunia mana kita akan bertemu?

Cerita tentang hujan (6): Tidak berjalan sempurna.

Cerita tentang hujan (6): Tidak berjalan sempurna.




Jam digital di laptopku menunjukkan pukul 01.30. Jam istirahat di kantor baru saja usai. Beberapa karyawan sudah kembali ke mejanya masing-masing, termasuk sekretarisku.
Aku sendiri tengah membereskan barang-barangku dan bersiap pergi. Aku sengaja menunda makan siangku dan menyelesaikan semua pekerjaanku lebih awal. Ada janji yang harus kutepati dengan seseorang.
Aku tersenyum. Seseorang gadis tanpa nama membuat beberapa hariku berubah. Biasanya aku dikenal orang yang gila kerja dan baru pulang sehabis magrib. Kini, aku lebih memilih pulang lebih awal. Setelah sebelumnya aku memastikan jadwalku pada Riska.
Sambil bersiul aku merapikan mejaku, mematikan layar komputer, dan yang terakhir menyambar tas kerjaku. Bersiap pergi.
Pintu terbuka. Damar masuk dengan tatapan heran. Lelaki berpotongan tentara yang mengenakan kemeja biru laut dengan bawahan hitam itu duduk pinggiran meja kerjaku sambil bersedekap tangan. "Lo mau cabut?"
"Ada urusan." aku beringsut dari kursi. Menenteng tas kerjaku, mengabaikan tatapan tajam dari Damar. "Gue udah bikin rancangan untuk butik bu Vera. Kamu minta sama Riska."
"Kemana?" Damar berdiri, mengikuti dari belakang.
"Gue bukan pacar lo yang harus laporan." 
Aku melambaikan tangan meninggalkan Damar.

Cerita tentang hujan (4): Aku menyebutnya takdir

Cerita tentang hujan (4): Aku menyebutnya takdir




Aku merenggangkan kedua tanganku ke udara, dan menggerakkan kepalaku ke kanan dan ke kiri. Mengurangi rasa kaku di kedua pundakku. Seharian ini yang kulakukan adalah menatap layar komputer yang menampilkan foto-foto yang bergerak lambat. Aku tersenyum puas menatap hasil karyaku. Sebuah film berisi rangkaian foto yang telah kupilih sedemikian rupa hingga membentuk sebuah cerita. Pekerjaan yang sering kulakukan di saat senggang.

Aku suka memotret. Tidak ada keahlian khusus. Aku suka mengabadikan gambar apa pun. Buatku selama gambar itu menghasilkan cerita. Aku akan mengabadikannya dengan lensaku. Tapi, sayangnya aku tidak ingin disebut fotografer karena aku melakukannya untuk senang-senang.

Aku beringsut dari kursiku, berjalan ke dapur, membuka lemari es dan mengeluarkan kotak susu coklat dari dalam sana. Kemudian, menjatuhkan tubuhku di sofa dekat jendela. Aku meneguk langsung susu coklat itu dari kotaknya sembari melihat keadaan di luar dari jendela apartemenku yang besar.

Di luar, langit masih berwarna abu-abu. Bahkan, aku masih bisa melihat rinai hujan bertaburan dari langit dan tempiasnya yang membuat kaca di apartemenku mengembun. Akhir-akhir ini cuaca benar-benar tidak stabil. Sebentar panas, sebentar hujan. Dan, itulah yang membuatku malas beranjak dari apartemenku. Aku tadi sudah menghubungi Ratri --sekretarisku. Mengabarkan padanya bahwa aku tidak datang ke kantor hari ini.

Sampai pandanganku tertubruk pada payung berwarna merah manyala yang teronggok di dekat lemari.  Aku berjalan mengambilnya.  Payung itu nampak berdebu. Sepertinya seseorang sudah meninggalkannya di sana. Aku membersihkannya dengan kedua tanganku, meraba permukaannya dengan lembut.

Cerita tentang hujan (1)

Cerita tentang hujan (1)


Pernahkah kamu tahu bahwa setiap kali hujan turun ada banyak rindu yang ditaburkan dari langit?
Dulu, aku menganggap hujan adalah gejala alam biasa. Tak ada yang istimewa dari peristiwa hujan turun. Itu hanya ribuan tetesan air yang berjatuhan dari langit. Yang kemudian menyisakan genangan air di mana-mana.
Aku tidak sepenuhnya benci hujan, hanya saja langit gelap dan udara dingin menjelang hujan turun menjadikan suasana muram. Semuram air mukaku saat ditolak cinta pertamaku. Rasanya hari itu semua warna menjadi abu-abu.

Lalu, semuanya berubah.  Siang itu, aku baru saja selesai mengambil beberapa gambar ketika menyadari langit di atas kepalaku hitam pekat. Aku bergegas menyimpan kamera yang tergantung di leherku, lantas lekas berteduh sebelum awan pekat itu memuntahkan isinya.

Sial, belum sempat aku sampai di cafe seberang jalan, hujan turun dengan sporadis. Butiran air itu menimbulkan rasa sakit saat menyentuh permukaan kulitku. Yang ada dalam benakku bagaimana membuat kamera dalam tas punggungku aman. Aku berlari cepat, berteduh di bawah kanopi sebuah toko alat tulis yang sudah tutup. Segera kubuka tas punggungku. Memastikan kameraku baik-baik saja. Aku bisa bernapas lega mengetahui kameraku tak tersentuh air hujan.

Jika

Jika

Jika,terbang tinggi membuatmu lelah
Maka, merendahlah supaya kamu bisa melihat dunia lebih dekat

Jika, duniamu terlalu gelap
Maka, nyalakanlah sedikit cahaya supaya kamu bisa melihat dunia lebih jelas

Jika, beban hidupmu terasa lebih berat
Maka, berbagilah dengan rekan sekitarmu supaya lebih ringan

Jika,  berbicara membuatmu kesulitan
Maka, tulislah apa yang ingin kamu sampaikan supaya semua orang tahu isi kepalamu

Jika, menulis membuatmu kesulitan
Maka, teriakkanlah suara hatimu supaya semua orang bisa mendengarnya


"Percayalah tak ada yang sulit di dunia ini ketika kamu mau berusaha"


Going 30

Going 30

Selamat datang umur 30

Alhamdulillah, saya diberi kesempatan menyentuh umur 30 tahun. Sebuah pencapaian hidup yang cukup panjang. Ada banyak cerita, lika-liku dan sandungan yang mewarnai perjalanan hidup semuanya terajut dalam sebuah cerita yang kelak akan saya bagikan kepada anak dan cucu.

Kiss The Rain

Kiss The Rain

Hujan datang lagi
Sama seperti sebelumnya, menyisakan genangan air dan tempias hujan di sudut kaca

Aku masih di sini. Menunggumu dalam diam
Di hadapan secangkir coklat yang sudah membeku
Dan, detik jarum jam yang berdetak di kepala

Satu jam berlalu,
Kamu tak juga hadir

Aku bangkit, mengemasi luka yang kembali terbuka
Membawa seloki rindu yang kusimpan dalam hatiku

Kamu tak datang hari ini
Seperti janji yang pernah kaubisikkan di telingaku
"Aku akan datang saat hujan turun."

Tapi, hingga langit kembali cerah
Dirimu tak juga nampak



Sebuah Perjalanan

Sebuah Perjalanan

Ada rasa iri yang menyelinap saat melihat foto perjalanan orang-orang yang saya kenal di media sosial. Lalu, akan menanyakan kepada diri sendiri. Kapan saya akan berpergian seperti mereka?

Postingan Di Bulan November

Postingan Di Bulan November





Postingan ini berawal dari sebuah tag di Facebook. Seorang blogger mengucapkan terima kasih atas ide saya dalam #30HariMenulisBlog membuatnya kembali bersemangat untuk menulis blog.  
Sejujurnya antara senang dan malu juga sih, sebab saya sendiri belum menyelesaikan tantangan #30HariNgeblog. Dan, saya juga sudah hampir 2 bulan tidak memposting apa pun.
Bukannya sedang tak ada ide. Hanya saja pekerjaan membuat saya sedikit sibuk (Alasan klise :D ) dan sedang ingin memfokuskan diri pada proyek menulis.

Well, mungkin saya tidak akan berkomitmen lagi untuk menulis blog selama 30 Hari. Tapi, saya akan berusaha untuk memposting tulisan lagi. Ya, setidaknya tidak membuat blog saya menjadi sarang laba-laba.

Tidak terlalu terlambat, kan? 

Selamat datang November 



Tanpa judul

Tanpa judul

Kamu ingat? Aku pernah meminta satu hal kepadamu untuk terus tetap di sisiku. Menemani hariku, menggenggam erat tanganku dan mengatakan 'semua akan baik-baik saja'

Aku memercayaimu. Sebesar hati yang kuserahkan padamu.

Lalu, 
Sekarang kamu menghilang. Melupakan janji yang pernah kaubisikkan di telingaku. Ironi bukan?
Ketika aku memercayaimu. Namun, kamu lupa untuk percaya kepadaku. Bukankah cinta itu timbal balik?
Entahlah.

Tak adakah cinta yang tersisa, Sayang?







Perpisahan

Perpisahan

Tak pernah ada yang menginginkan perpisahan. Tapi, kalau terus bersama semakin membuat luka itu menganga lebar tanpa ada penyelesaian. Melepaskan salah satu jalannya.

Semua merasa sakit itu pasti. Namun, terlalu lama menyimpan luka akan membuat orang di sekelilingmu terluka.

10 Daftar/harapan

10 Daftar/harapan

Setiap orang punya harapan/keinginan yang membuatnya tetap semangat menjalani hidup. Berikut ini 10 daftar harapan yang saya inginkan di dalam hidup.

1. Menikah dalam waktu dekat
2. Salah satu naskah novel saya diterbitkan
3. Mengunjungi salah satu negara di Eropa
4. Kembali mengunjungi Baitullah
5. Tidak lagi menjalani operasi
6. Bisa membuat papi dan mami tersenyum
7. Memiliki taman bacaan pribadi
8. Berkeliling Indonesia
9. Selalu sehat
10.Tetap menulis
Book Review: Notasi

Book Review: Notasi

Dokpri


Judul Buku   : Notasi
Penulis         : Morra Quatro
Penerbit       : Gagas Media
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2013
Tebal            : 290 halaman

Blurb:
Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung. Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkan semua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami yang bertautan.
"Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungi kamu lagi."

 Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi. Dan aku mendekap erat-erat kata-kata itu, menanti dengan harap. Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya. Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu.



****
Review:

Jujur, awal saya membeli novel ini karena saya tertarik dengan cover depannya yang vintage, walaupun saya bukan penyuka barang-barang antik. Tapi, cover depan yang sederhana itu terlihat unik. Alasan kedua saya membeli buku ini adalah ini kali pertama saya membaca karangan Morra Quatro ini. Bukannya, saya tak kenal dengan nama penulis ini. Hanya saja, saya lebih saat itu lagi jenuh membaca buku romance.

Buku ini cukup lama nangkring di rak buku. Saya punya kebiasaan menyisakan buku yang saya anggap 'bagus' untuk dibaca belakangan dan kebetulan ketika membeli buku ini saya sedang menulis novel dengan pov 3. Dengan alasan novel ini menggunakan pov 1. Jadi, saya menunda membacanya.
#30HariNgeblog: Back To You

#30HariNgeblog: Back To You


Kenangan itu ada di mana-mana. Kamu tidak akan bisa menebak kapan kenangan itu hadir. Tiba-tiba saja waktu seakan terhenti. Membekukan tubuh dan isi kepalamu. Hanya karena aroma parfum. Aroma yang sama milik seseorang yang pernah menyewa sebagian hatimu.

Pada awalnya aku hanya datang ke kedai kopi ini untuk membeli secangkir kopi hitam. Memenuhi asupan kaffein agar mataku yang berat ini tetap terjaga. Seperti biasa aku berjalan menuju kasir, menyebutkan nama minuman yang akan kupesan, kemudian membayar sejumlah harga yang tertera.

Sembari menunggu barista meracik minuman yang kupesan, kukeluarkan ponsel. Mengecek beberapa email yang masuk, lalu menulis status bahwa aku sedang menunggu kopi selayaknya anak gaul jaman sekarang. Ya, setidaknya biar kelihatan bahwa diriku aktif di media sosial.

Lamat-lamat aku menghidu aroma lavendel bercampur citrus. Beberapa detik aku terdiam. Indra penciumanku seakan tidak asing dengan aroma ini. Aroma yang menemani setiap hariku --setahun yang lalu.  Lalu, potongan kenangan yang telah kusimpan satu persatu menyeruak lengkap dengan siluet tubuh Alia saat terakhir mengucapkan selamat tinggal.

"Kita nggak bisa bersama lagi, Attar. Ada mimpi yang harus kukejar. Dan, itu bukan denganmu."

Rasa perih di dadaku kembali terasa ketika ucapan terakhir Alia setahun yang lalu kembali terngiang. Segalanya masih terasa nyata untukku.  Seakan kini berdiri di hadapanku. Sekuat apa pun aku berusaha melupakan namanya. Nama Alia telah menjejak kuat di sudut hatiku. Ada banyak cerita manis yang kita alami bersama. Serta merta tak mudah menghapus nama Alia dari benakku.

"Mas. Pesanannya."
"....."
"Mas...!"

Suara barista membuatku tersadar. Dengan cepat aku meraih gelas plastik berisi kopi pesananku, lantas melangkah ke luar kedai dengan perasaan tak menentu.  Sialnya, pagiku mulai dengan kenangan masa lalu.


Back to you
It always comes around

Back to you

I tried to forget you

I tried to stay away

But it's too late 
Over you
I'm never over
Over you
Something about you
It's just the way you move
The way you move me

(Back to You-John Mayer) 







#30HariNgeblog: Orang Ketiga

#30HariNgeblog: Orang Ketiga

orang ketiga

"Pernah nggak kamu mencintai seseorang, tapi tidak bisa memilikinya?" tanyaku pada Kinara. Disela-sela kesibukan kami mempersiapkan ide storyboard untuk sebuah iklan minuman ringan.

Gadis yang mengenakan blouse tanpa lengan berwarna coklat itu mengernyitkan dahinya ke arahku. "Bertepuk sebelah tangan?" dia balik bertanya.

Aku menggeleng. "Bukan itu maksudku"

"Lalu?" Kinara memutar kursinya tepat ke arahku. Kini, fokus perhatian gadis itu tertuju padaku.

"Saling mencintai. Tapi, sayangnya tidak bisa memilikinya," jawabku menerawang. Mengingat Wisnu. Lelaki yang beberapa bulan dekat denganku.

"Jangan bilang.?" Kinara terlihat ragu untuk melanjutkan pertanyaannya.

Ketika aku mengangguk. Gadis itu menutup mulutnya sebagai bentuk kekagetannya. "Bagaimana ceritanya, Thalia?"

"Aku bertemu dia di acara reuni sekolah. Namanya Wisnu. Lelaki itu dua tingkat di atasku," aku berhenti. Siluet wajah Wisnu berkelebat di benakku.  "Itu kali pertama bertemu.

Menurut Wisnu, dia sudah lama melihatku ketika duduk di bangku sekolah. Namun, lelaki itu tak berani mendekatiku karena aku anak salah satu guru di sana. Kamu tahulah gimana rasanya?" Aku tertawa kecil.
"Jadi, lelaki itu sudah lama mengagumimu?" tanya Kinara.

Aku mengedikkan bahu. "Entahlah. Mungkin iya. Mungkin juga tidak."

"Bagaimana kamu tahu lelaki itu sudah ada yang memiliki?"

"Ketika bersalaman dengannya. Aku melihat sebuah cincin tersemat di jari manisnya. Saat itu waktu seakan terhenti, Nara. Patah hati sebelum memiliki rasanya lebih menyakitkan."

"Kalau kamu tahu dia sudah menikah. Kenapa kamu lanjutkan?" aku mendengar nada cibiran dari ucapan Kinara barusan.

 "Cinta membuatku bodoh." Aku tertawa kecil. "Kami saling mencintai. Hanya saja bertemu di waktu yang salah."

"Kamu sadar kalau itu akan membuatku sakit dan ada seseorang di sana yang kamu sakiti hatinya." Benik hitam bulat milik Kinara mengunci pandanganku.

"Aku sadar. Cukup sadar." Aku menghela napas. "Aku sudah cukup puas untuk menjadi nomor 2."

"Sampai kapan, Thalia?"

Pertanyaan Kinara seperti anak panah yang melesat langsung ke hulu hatiku. Menggoyangkan sedikit pertahananku."

Aku nggak tahu," jawabku lirih. Mataku memanas, dadaku bergejolak. Kugigit bibir bawahku keras-keras. Supaya air mata yang mulai menggenangi kelopak mataku tidak jatuh.

Kinara merengkuhku dalam pelukannya. Membiarkanku menumpahkan segala emosi yang bersemayam di dadaku.

"Kalau kamu tak sanggup untuk menunggu. Maka, berhentilah sekarang," bisik Kinara saat tangannya mengelus lembut rambutku.

Postingan ini untuk meramaikan #30HariNgeblog
#30HariNgeblog: Secangkir Coklat Panas

#30HariNgeblog: Secangkir Coklat Panas


Aku baru saja menginjakkan kaki di kubikel ketika kulihat secangkir minuman yang masih mengepul di atas meja kerjaku. Aku menaruh tas di atas meja, kemudian menyandarkan tubuhku di kursi yang bisa berputar.

Rasa hangat menjalar di telapak tangan saat cangkir itu berada di dalam genggamanku. Secangkir coklat panas. Minuman kesukaanku. Aku menghidu aromanya, lalu menyesapnya perlahan. Rasa manis bercampur gurih mengalir di tenggorokanku. Menciptakan kehangatan yang merambat di seluruh tubuh.

Ini bukan kali pertama. Kalau kuhitung-hitung, sudah semingguan setiap pagi. Secangkir coklat panas diletakkan di atas meja kerjaku.  Tanpa pesan atau nama pengirim. Menggelikan. Tapi, aku menyukainya. Itu berarti sang pengirim mengenal betul siapa aku.
Penggemar minuman coklat.

Pernah suatu hari kutanyakan pada Budi --salah satu OB yang bekerja di kantor. Aku bertanya padanya siapa yang meletakkan secangkir coklat di kubikelku. Lelaki muda yang hanya tamatan SMA itu tak memberi petunjuk apa pun. Respon yang diberikan Budi adalah senyuman.

What?? Nggak mungkin Budi yang ngirim ini. Apa mungkin Andra? Bukankah lelaki itu tahu kalau aku suka minum coklat.

Menyebut nama Andra membuat pipiku memanas. Aku menggelengkan kepala, mengenyahkan bayangan lelaki yang mirip Jhonny Depp itu dari benakku. Nggak mungkin, Si Boss Andra itu melakukan hal semacam ini. Memangnya aku siapa?

"Budi. Tolong kamu taruh minuman ini di meja Laras," pesan Andra yang pagi ini mengenakan kemeja berwarna biru muda dibalut jas hitam.

Lelaki yang bernama Budi itu mengangguk. "Baik, Pak. Ada lagi?"

"Nggak ada. Pastikan Laras nggak tahu soal ini ya." Lelaki itu menepuk pundak Budi. Kemudian menyelipkan selembar uang kertas di tangan Budi.

Andra berjalan ke ruanganya dengan hati berbunga-bunga. Dia menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk terbuat dari beledu berwarna coklat. Tangannya meraih cangkir di atas meja yang masih mengeluarkan asap. Lelaki itu meneguknya perlahan. Minuman yang sama seperti milik Laras. Secangkir coklat hangat.

Postingan ini ikut meramaikan #30HariNgeblog
#30HariNgeblog

#30HariNgeblog




Hallo!

Teman-teman blogger seluruh Indonesia. Masih bersemangat untuk mengisi blog kalian?

Kali ini saya dan teman saya Wulan Sari mau bikin acara seru-seruan. Namanya #30HariNgeblog. Di sini kita akan berlatih menulis blog selama 30 Hari. Ya. 30 Hari.
Tertarik?

Tentu saja setiap harinya kami akan melempar tema yang berbeda. Kalian harus menulis sesuai tema yang diberikan. Kadang tema itu bisa berupa gambar, kutipan, judul, atau lirik lagu. Dan, tugas kalian adalah mengesekusi sesuai kemampuan kalian. 

Syarat dan Ketentuan #30HariNgeblog

  1. Semua blogger boleh ikutan
  2. Posting ulang tulisan ini di blog masing-masing
  3.  Untuk tema setiap harinya akan di update di blog ini
  4. Teman-teman bisa menyumbang ide tema dengan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebook https://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Jadi nanti ide tema akan di update di sini dan kalian juga harus update juga. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  5. Jangan lupa untuk men-share postingan ini agar banyak yang ikut dan tentunya akan semakin seru.
  6. Hari Sabtu dan Minggu libur ya. Agar kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan liburan kalian saat weekend dan juga untuk yang telat ikutan #30HariNgeblog bisa menebusnya pada hari Sabtu dan Minggu. 
  7. Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis, 11 September 2014 sampai Rabu, 22 Oktober 2014
  8. Jangan lupa pasang logo #30Hari Ngeblog di blog masing-masing 
  9. Setiap harinya jika sudah selesai menulis silakan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebook https://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Jadi nanti tulisan akan di update di sini dan kalian juga harus update juga. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  10. Pendaftaran silakan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebookhttps://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Dengan menuliskan Alamat blog, twitter, dan facebook. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  11. Dalam setiap postingan sertakan logo #30HariNgeblog di bawah postingan beserta tulisan "Postingan ini untuk meramaikan #30HariNgeblog"
  12. Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan tentunya tidak berhadiah juga :D
  13. Ini syarat yang paling penting yaitu HARUS SEMANGAT!! Demi diri sendiri kok ^^
Tema Mingguan

> Flash Fiction (11-18 September 2014)
   Membuat Flash Fiction tidak ditentukan berapa karakter yang terpenting sesuai tema yang ditentukan.
> Buku Favoritku (19-26 September 2014)
   Membuat resensi buku. Sebutkan juga kenapa menyukai buku tersebut dan sertakan foto buku bersama kalian.
> Wajib Tonton (29 September- 6 Oktober 2014)
   Membuat resensi film dan sebutkan kenapa film tersebut WAJIB TONTON!
> Dear You (7 Oktober - 14 Oktober 2014)
   Membuat surat yang ditujukan pada seseorang. Katakanlah surat terbuka.
> Artikel  (15- 22 Oktober 2014)
   Membuat artikel mengenai apapun dan beserta foto pendukung. 

Update Peserta #30HariNgeblog

  1. Wulansari- www.bebekbulat.com - @woelancywol - https://www.facebook.com/woelan.cywol
  2. Swastikha- www.kotakwarna.com - @child_smurf - https://www.facebook.com/swastikha
  3. Rani - www.gadielok.com - https://www.facebook.com/najla.gadielok
Oke. Selamat #30HariNgeblog

(*logo silakan klik kanan> save dan pasang di blog masing-masing dengan link ke 

Tema Harian
Hari pertama, 11 September 2014

Secangkir Cokelat












(*segera di update
10 Hal yang membuatku bahagia

10 Hal yang membuatku bahagia

Tiap orang memiliki tingkat kebahagiaan tersendiri. Tergantung bagaimana orang tersebut memaknai kebahagiaan. Bahagia menurutku belum tentu bahagia untuk orang lain. Bisa dikatakan bahagia itu relatif. Tak ada yang sama persis. Mungkin ada kemiripan dengan orang lain. 
Di bawah ini ada 10 hal yang membuat saya bahagia, di antaranya:
1. Anak-anak
   Berada di dekat anak-anak seakan mengisi kekosongan dalam hidup. Walaupun, kerap kali tingkah mereka menggemaskan Tapi, bersama mereka saya bahagia. Anak-anak seperti corong yang bisa menularkan kebahagiaan. Bersama dengan anak-anak saya bisa tertawa lepas. 
2. Menulis
    Buat saya menulis adalah sebuah kebutuhan. Walaupun, hanya sebuah status di Facebook. Rasanya kepala ini terlalu penuh kalau saya berhenti menulis. Seakan-akan ada yang berbicara dalam kepala saya. Minta kisahnya untuk ditulis. Ya, menulis itu semacam pelepasan energi negatif setelah jenuh dengan pekerjaan atau segala sesuatu yang terasa menyebalkan. Saya pernah mencoba berhenti menulis, akhirnya saya susah tidur.
3. Membaca
   Sama halnya dengan menulis. Membaca tidak pernah terpisahkan. Membaca buku semacam mengosongkan isi kepala dari hal-hal negatif. Eit, tapi tergantung juga dengan apa yang sedang dibaca.  Biasanya saya akan mencari bacaan-bacaan ringan, seperti novel, komik, dan tulisan-tulisan di blog.
4. Belanja Buku
   Seakan ada kesenangan tersendiri saat datang ke toko buku. Menghidu aroma kertas yang baru dicetak itu seperti sebuah aromaterapi. Mencari-cari judul buku di antara tumpukan buku lainnya itu menyenangkan. Seolah-olah menemukan harta karun. Belum lagi ketika menyobek sampulnya. Buat saya ketagihan. Sssst, saya lebih suka diberi hadiah buku ketimbang yang lainnya/
5. Diakui oleh orang lain
  Disisihkan dari pergaulan itu tidaklah menyenangkan. Rasanya seakan kita ini tak punya makna. Saya lebih suka berada di dalam kelompok kecil yang mengakui kemampuan yang saya miliki, ketimbang kelompok besar yang mengecilkan arti kita. Bukankah itu menyebalkan?
6. Travelling
  Mengunjungi tempat-tempat baru selalu memberikan cerita yang berbeda. Berjalan-jalan membuat wawasan dan pengetahuan kita luas. Mempelajari hal baru yang mungkin kita lewatkan. Setiap kota mempunyai cerita, setiap perjalanan mempunyai makna. Jadi, ada yang mau ngajak saya jalan-jalan?
7. Mendengarkan lagu
   Satu hal yang saya suka dari musik adalah efeknya yang mampu mempengaruhi mood. Membuat suasana hati kita berubah-ubah. Lagu seperti sebuah penggambaran dari diri kita.
8. Mendengarkan Al Quran
   Saya punya satu surat kesukaan yaitu Ar Rahman. Setiap kali mendengarkannya seakan memberi tamparan bahwa kerap kali kita jadi manusia itu cuman ngeluh, nggak bersyukur. Padahal Allah sudah memberikan banyak kemudahan. Biasanya setelah mendengarkannya hati itu jadi adem.
9. Membuat orang lain nyaman saat berada dengan kita
   Ketika ada orang lain yang tersenyum saat kita mengajaknya bercanda itu membuatku bahagia. Bukankah memberikan makna dalam hidup orang lain itu sesuatu yang menyenangkan? Tak mudah membuat orang lain nyaman dengan kita. Itulah kenapa saya merasa bahagia saat orang lain melebarkan bibirnya setelah bertemy saya bukan nmalah berkerut-kerut. 
10. Memotret
   Mengambil gambar dari sudut yang berbeda menghasilkan gambar yang berbeda. Itulah yang suka dari memotret. Rasanya ketika berhasil mengabadikan momen yang menarik itu memuaskan hati. 
Heartstrings Kdrama

Heartstrings Kdrama

Heartstrings Kdrama
http://www.koreandrama.org/?p=9081

Heartstring Kdrama


Title: ë„Œ 내게 반했어 / Neon Naege Banhaesseo / You’ve Fallen for Me

Chinese Title: 為我著迷
Also Known as: Falling in Love / Heartstrings
Previously known as: 페스티벌 / Festival
Genre: Romance, music
Episodes: 15 + 1 Special
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 2011-June-29 to 2011-Aug-18
Air time: Wednesday & Thursday 21:55


Synopsis:


Lee Shin (Jung Yong-hwa) is a university student majoring in Western Music. He is also the vocalist and guitarist of a band "The Stupid." Shin is known for his good looks, cocky personality, and strong passion for music. Everyone sees him as a cold-hearted and distant person, but he has a soft side inside him hidden away. He lacks interest in anything unrelated to music and has neither dreams nor plans for the future. He initially likes Jung Yoon-soo (So Yi-hyun), a dance professor at the university, but this all changes when he meets Lee Gyu-won (Park Shin-hye).

Lee Gyu-won is a jolly, bright, and outgoing student who was born into a prestigious family and is majoring in Traditional Korean Music. She plays the gayageum. Gyu-won's grandfather, Lee Dong-jin (Shin Goo), is one of the top 3 traditional musicians of his age and his biggest wish is to see his granddaughter become a traditional music prodigy. Trying to live up to her grandfather's expectations, Gyu-won immerses herself in practice and becomes a university student who knows nothing much outside of her studies. As her friends are fans of "The Stupid," she was forced to go to the band's concert with them. There she saw Lee Shin performing live, and is immediately captivated by him.

Yeo Joon-hee (Kang Min-hyuk) is a bumbling, shy, and ever hungry boy who doesn't act his age. He has a childlike personality, is a shaggy idiot by day, and Stupid's lead drummer by night. During one of his shaggy phases, he comes across university princess and chairman's daughter, Han Hee-joo (Woori), who he immediately falls head over heels for, calling her his "Natasha." However, there are dark sides to Hee-joo's personality than his naïvete knows, and in the series, he fights between his ever-growing feelings for Hee-joo and helping his friends as she threatens their university lives.

When Gyu-won decides to join the performances for the upcoming 100th anniversary performance for the university, everyone sees her potential and talent, particularly Kim Suk-hyun (Song Chang-eui), a Broadway composer-turned-music director. Fearing that Gyu-won might outshine her daughter, Hee-joo's mother schemes with Im Tae-joon (Lee Jung-heon), one of the school's administrators; they plot to destroy Gyu-won's image to force her to quit the performance.


Cast:

Jung Yong Hwa as Lee Shin
Park Shin Hye as Lee Kyu Won
Song Chang Ui as Kim Suk Hyun
So Yi Hyun as Jung Yoon Soo
Woo Ri as Han Hee Joo
Kang Min Hyuk as Yeo Joon
Lee Hyun Jin as Hyun Ki Young
Im Se Mi as Cha Bo Woon


Review Heartstring Kdrama


Serial drama korea ini sudah menarik perhatian saat melihat cover filmnya. Sebenarnya inti dari serial drama ini adalah kisah cinta antara Lee Kyu Won dan Lee Shin. Namun, dikemas dalam alur yang menarik. Di mana semua karakter yang berperan dalam cerita ini memiliki kisah tersendiri yang memperkaya jalan ceritanya.

Kisah ini dimulai dari Lee Shin, seorang mahasiswa dari Departemen Musik Barat, seorang vokalis band terkenal di kampus yang memiliki banyak penggemar. Lee Shin jatuh hati pada profesor Jung Yoon So. Lelaki muda itu mati-matian menarik perhatian sang professor. Sayangnya, kisah cintanya hanya bertepuk sebelah tangan karena sang professor masih mencintai Kim Suk Hyun.

Perlahan perasaan Lee Shin berubah ketika bertemu Lee Kyu Won, seorang gadis dari departemen musik tradisional. Gadis itu mencairkan sikap dingin Lee shin yang selama ini dikenal menolak banyak wanita di kampusnya. Hubungan mereka sempat menimbulkan kehebohan.

Buat saya serial drama Heartstring ini lebih dari sekedar kisah cinta. Penambahan konflik-konflik membuat serial ini sangat menyenangkan untuk dinikmati. Serial ini memiliki karakter-karakter yang cukup menggemaskan dan didukung oleh aktor dan aktris Korea yang terkenal.

Karakter yang paling menggemaskan buat saya adalah Yeon Joon (Kang Min Hyuk) lelaki imut, suka makan dan terlihat agak tolol berubah menjadi lelaki tampan saat berada dibalik drummernya. Karakter Han Hee Joo yang menyebalkan juga membuat serial ini terasa hidup.

Satu adegan yang membuat saya menangis adalah ketika Lee Kyu Won menyerahkan peran utamanya kepada Han Hee Joo dan memilih untuk bernyanyi di belakang panggung.

Dua kata untuk drama ini: wajib ditonton kalau kalian penggemar serial korea yang ringan. OST cukup enak didengar telinga, apalagi dinyanyikan langsung oleh Yong Hwa
I Guess You Don't Know (M Signal)

I Guess You Don't Know (M Signal)

www.google.com

I met you, loved you and hurt by that love
Just looking at you without being beside you, I’m a fool.
When you cried, I cried. When you smiled, I smiled.
Like a child, just following you whatever you do, I’m a fool.
I love you but you can’t hear it
I love you but you don’t know it
I shed teardrops in my heart but you don’t see it
I call out your name but you can’t hear it.
You are the only one for me but you don’t know it.
My love is blind, my love is poignant, and I can’t do that.
Just turn around and I’m right here behind you.
When you’re tired of someone else’s  love, hurt by someone else’s love
Just turn around once.
I love you but you can’t hear it
I love you but you don’t know it
I shed teardrops in my heart but you don’t see it
I call out your name but you can’t hear it.
You are the only one but you don’t know it.
My love is blind, my love is poignant, and I can’t do that.
Today I call you a thousand times..
Even though you can’t hear it.
I love you so, please look at me
I love you so, please come to me
Please come one step closer, I will wait for you.
I’m sorry because I only know you
I’m nothing without you.
Because of this bitter love, I call for you.

You don’t know…




p.s: Lagu ini bercerita tentang cinta diam-diam. Diambil dari OST Heart String. Entah kenapa kalau dengar lagu ini saya sedih.

Arti Sebuah Nama

Arti Sebuah Nama

Memiliki nama yang mencermin Ras tertentu selalu memberikan cerita tertentu. Sebelumnya, kenalkan nama saya Swastikha Maulidya Mulyana. Kalau melihat nama depan, kira-kira ada yang bisa nebak nggak saya berasal darimana?

Kata Mama arti Swastikha adalah bintang dari segala bintang. Mungkin orang tua memberi nama Swastikha dengan harapan saya akan bersinar di langit layaknya bintang. Amin.

Oke, kembali ke topik.
Gara-gara nama Swastikha ini saya seringkali dikira berasal dari Bali. Katanya nama Swastikha itu erat kaitannya dengan agama Hindu. Dulu, saat jaman kuliah beberapa teman dan dosen mengira saya orang Bali. Mereka terkejut ketika saya bilang bahwa saya madura asli. Beberapa orang tidak percaya. Sampai-sampai saya harus menunjukkan kartu identitas.

Adalagi yang mengkaitkan nama depan saya dengan lambang Nazi Jerman. Pernah ada yang nanya apakah saya keturunan Jerman. Wkwk, memangnya mereka nggak bisa melihat wajah saya yang asia banget :p

Lalu, apa arti namamu?
I'm A Gadget Freak

I'm A Gadget Freak

Bisa dibilang aku ini pencinta gadget, salah satunya telepon genggam. Di rumah orang yang paling suka gonta-ganti hp adalah aku dan kakak perempuan. Bukan bermaksud meninggikan diri, hampir semua merek ternama dicoba. Sampai-sampai kakak laki-lakiku suka sebal kalau aku sudah ngelirik ponsel baru.
Bagiku ponsel bukan hanya alat bantu komunikasi, tapi sebagai sarana relaksasi. Di ponsel saya bisa menikmati lagu, berfoto, menonton video atau mencari inspirasi.
Kalau ditanya kenapa suka berganti ponsel?
Jawabannya karena disitulah saya merasa nyaman. Selain buku, ponsel adalah benda yang membuat saya tergila-gila. Dan, menemukan ponsel yang tepat untuk diri itu tidak mudah. Itulah kenapa saya selalu berganti-ganti.
Yah. Semoga ke depannya saya nggak lapar mata lagi.

:D


Diam-diam cinta (prolog)

Diam-diam cinta (prolog)



Pernahkah kamu mencintai seseorang dalam diam?

Aku pernah.

Aku bertemu dengannya tanpa sengaja di bawah sebuah emperan toko di kota Tua. Hari itu hujan turun tiba-tiba ketika aku asyik mengambil gambar. Seperti biasa, di saat jadwal mengajarku di sebuah sekolah musik sedang kosong. Aku memilih memotret.
Aku sedang mengambil gambar seorang gadis kecil yang tengah membawa permen kapas.  Di belakangnya seorang wanita muda yang mungkin mamanya berteriak agar gadis kecil berkulit putih, berambut ikal yang dikuncir ke atas itu untuk tidak berlari. Gadis kecil itu menarik perhatian lensaku. Momen seperti inilah yang ingin kuabadikan. 
Karena terlalu memerhatikan obyekku, aku tak menyadari bahwa langit biru cerah di atas kepalaku sudah berganti kelabu. Ribuan butiran air berjatuhan dari langit, membuatku berlari secepatnya untuk menyelamatkan Canon D Mark II kesayanganku. Sialnya, aku lupa memakai tas kedap air dan kantong plastik yang biasa kugunakan untuk melindungi kameraku. 
Kota tua yang tadi ramai menjelma bangunan kosong tak berpenghuni. Orang-orang sibuk menyelamatkan diri dari rintik hujan yang semakin besar. Beberapa pedagang yang tadi menjajakan makanan pun tak ketinggalan. Mereka membawa serta bawaan mereka untuk mencari tempat berteduh.
Aku berteduh di depan toko souvenir yang tutup ketika tahu hujan datang. Mungkin, pemiliknya malas melihat lantai basah dan kotor, karena orang-orang akan menjadikan toko mereka sebagai tempat berteduh. Aku mengibaskan bulir-bulir air di atas rambutku. Lalu, memeriksa apakah kameraku baik-baik saja. Aku bisa bernapas lega, saat mengetahui kameraku tidak terkena hujan.
Pandanganku berkeliling. Saat itulah aku melihatnya. Gadis itu berdiri tidak jauh dari tempatku berada. Sama  halnya denganku, gadis itu melindungi dirinya dari percikan renyai hujan yang masih berjatuhan.
"Cuaca memang tidak menentu. Sebentar hujan, sebentar panas." Aku membuka pembicaraan.
Gadis itu menoleh. Melemparkan pandangan takut bercampur heran. Lantas, memalingkan wajahnya ke arah yang berbeda. Gadis itu memberi pesan bahwa dia tak ingin diganggu. Aku tersenyum masam, belum apa-apa aku sudah diabaikan.
Aku mengamati gadis itu lekat. Tubuhnya mungil, kalau ditaksir tingginya sekitar 150-an. Kulitnya seputih pualam, dan kulihat pipinya kemerahan karena udara dingin. Rambut lurus hitam legam milik gadis itu dibiarkan terurai sampai menyentuh pundaknya, matanya sipit, berbingkai alis tipis melengkung, hidung mancung, dan bibir mungil berwarna fushia. Gadis itu seperti seorang anak perempuan yang terperangkap dalam tubuh dewasa.
 Aku mengeluarkan kamera, membuka tutup lensa. Kemudian memutar fokus, mencari titik yang tepat. Klik. Beberapa kali aku mengabadikan wajahnya.
Gadis itu memalingkan wajah. Menyadari bahwa sedang dipotret. 
"Berhenti memotretku."


Bersambung.....




Ciuman Pertama

Ciuman Pertama

www.google.com

 "Have you ever been kissed?"

Pertanyaan Rayyi menohokku. Lelaki yang sudah dua tahun tak berjumpa, tiba-tiba di awal pertemuan kami menanyakan apakah aku pernah dicium. Pertanyaan macam apa ini?

 "I Have." aku memasang wajah seserius mungkin.

"Really?" Rayyi menatapku dengan tatapan meledek.

My Writing Progress

My Writing Progress

Saya sebenarnya tidak terlalu suka menceritakan proyek menulis yang sedang dikerjakan. Saya biasanya hanya berbagi dengan si  Wulan Sari. Dia adalah patner saya mencetuskan banyak ide. Biasanya kami suka menukar tulisan dan yang terbaru kami suka menukar Bab 1 dari proyek menulis yang sedang kami kerjakan.

Oke. Saya sedang menulis novel. Ini draft Novel ketiga saya. Jangan tanya sudah berapa banyak draft novel yang saya punya?

Jawabannya: Banyak

Mungkin di antara kalian bertanya kenapa tidak ada naskahnya yang coba dikirim ke penerbit? kenapa harus menulis naskah baru?

Well.
Saya pernah mengirimkan sebuah naskah novel saya ke dua penerbit. Hasilnya ditolak. Jadi, untuk sementara naskah itu saya endapkan. Menunggu otak saya bekerja agar tokoh-tokoh yang telah saya ciptakan tidak sia-sia. Draft naskah ke-2 sebenarnya sudah selesai. Tapi, ketika masuk tahapan editing ada banyak yang harus dirombak ulang. Hal itu yang membuat saya mengendapkannya dulu. *jangan ditiru ya.


Oke. Kembali ke proyek menulis yang sekarang saya kerjakan.

Saya sedang menulis kisah cinta Antara Raka, Milana dan Rey. Sebuah kisah cinta  sederhana. Dalam naskah ini saya hanya hendak menyampaikan bahwa cinta sejati seringkali dari orang terdekat yang tidak pernah kita duga.

Naskah kali ini agak berbeda. Karena di naskah ini saya menulis menggunakan pov 1. Sudut pandang yang paling sering dipakai ketika saya menulis cerpen. 
Saat menulis naskah ini perlu banyak penyesuaian. Saya sedang dalam tahapan mencari tahu teknik menulis saya.

Jadi, nanti kita lihat saja seperti apa akhirnya. Doakan proyek ini berjalan mulus
Tentang Impian

Tentang Impian

Impian terbesarku adalah memiliki buku solo. Di mana namaku tercetak besar di sana. Rasanya pasti menyenangkan. Menunjukkan pada khalayak bahwa aku punya kemampuan.
Saya mulai menulis sejak SMP. Menggunakan mesin ketik milik papa. Tulisan saya seputar opini, kegiatan sehari. Belum terlintas untuk mencoba jalur fiksi. Pernah sih berhasil menulis naskah drama untuk pementasan akhir sekolah. 
Menjelang SMA, saya mulai menyukai puisi. Menuliskannya di atas buku diary. Biasanya buku itu saya bawa kemana-mana. Lalu, beberapa bulan kemudian saya mencoba menulis cerpen. Cerpen cinta ala remaja era 1990-an. Saya pernah mengirimkan ke media, tapi sayangnya tidak pernah mendapatkan kabar apakah cerpen saya diterima atau ditolak. 
Saya pun mencoba menulis novel. Ya, menulis langsung tanpa ada kerangka atau outline. Dan, saya berhasil menyelesaikan novel perdana sebanyak 200 hal. Itu sebuah pencapaian besar untuk saya.
Sampai sekarang saya masih menulis. Masih memperjuangkan naskah novel yang saya punya agar tembus ke penerbit. Tiga kali surat penolakan tak membuat saya berhenti menulis. Kalau saat itu saya menyerah untuk menulis. Impian saya tamat.

Mungkin, saya masih harus belajar untuk bisa menghasilkan buku solo. Dengan sabar harus kembali menulis naskah baru. Bukankah kita tidak pernah tahu nasib ke depannya gimana? Setidaknya saya masih ingin terus bermimpi.

Saya pernah ditolak penerbit tiga kali. Kalau hari itu saya menyerah. Mimpi saya menjadi penulis tamat.

Move On

Move On

Sore. Tulisan kali ini saya tujukan bagi kalian-kalian yang belum move on (Saya juga sih :P )
Beberapa minggu lalu seorang teman menghubungi saya. Dia meminta saya untuk menulis artikel tentang move on. Saat itu saya belum menyanggupinya karena memang nggak tahu apa yang harus ditulis. Dan, semoga postingan sederhana ini bisa mencerahkan jiwa-jiwa yang tersesat dengan masa lalu.

:D


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Move On berarti bergerak.

Apa sih maksudnya bergerak? Terus hubungannya dengan patah hati apa?

 Oke. Bergerak di sini maksudnya beralih dari masa meratapi kegagalan dalam asmara. Sudah deh cukup nangis bombaynya. Cukup juga ngerasa bahwa diri ini nggak baik sampai pasangan kita rela meninggalkan kita. Ayo singkirkan semua tissue yang ada di rumah. Berhenti memutar lagu yang membuat diri ini menangis. Berhenti mencari tahu segala tentang dia.

Hello. Diputusin bukan berarti duniamu berakhirnya. Harusnya kamu bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik. Siapa tahu pasangan yang meninggalkanmu ternyata seorang psikopat. Who knows?

Rasanya memang sakit, tapi percayalah semua akan baik-baik saja. Semua hanya masalah kebiasaan yang sudah lama terjalin. Yakinlah ketika kamu mulai terbiasa. Kamu akan mudah untuk perlahan-lahan menghapus dia dari ingatanmu. Hanya satu hal yang harus kamu lakukan adalah kamu rela atau tidak melepaskan segala kenangan tentang dia.

Percuma kamu mau bergerak, tapi masih nggak rela melepas kenangan manis dengan dia. Akhirnya mewek lagi deh setiap buka Facebooknya atau mencoba menghubungi dia untuk mencari serpihan rasa yang tertinggal.

Ya. Bergeraklah ke depan. Terlalu sering menengok masa lalu akan membuatmu terus meratapi. Padahal di depan sana ada seseorang yang dengan tulus menyayangi kamu. Kenapa kamu tidak mencoba untuk mencarinya?

Pernah baca di sebuah tulisan, bahwa kamu dianggap berhasil move on ketika kamu tidak merasakan apa-apa ketika kenangan itu kembali muncul. Atau saat ketemu mantan kamu merasa kayak ketemu teman. 
Ya itulah move on.

Sulit?

Itu kembali kepadamu sendiri. Ingin  melepas atau mengenang masa lalu?

"Just Because you miss someone, doesn't mean you need then back in your life. Missing is just part of moving on. - Moving On Quotes

 
 
Aku mengenang kamu yang telah pergi

Aku mengenang kamu yang telah pergi

Hari segalanya kembali menyeruak
Potongan-potongan rekam jejakmu memenuhi benak
Aku terpelanting ke masa silam

Kamu, lelaki yang kerap  kali kurindukan
Kubisikkan namanya sebelum mata ini terpejam

Kini, hanya tersisa patahan yang terburai menjadi serpihan
Kala rindu datang akan membuatmu tergugu beberapa saat
Mengenang dia yang telah pergi

Hari ini aku hanya ingin mengenangmu
Merindukanmu walau hanya sejenak
Mengulang kembali masa-masa di mana kita saling merindu


Hanya hari ini saja
Ijinkan aku mengenangmu
Ijinkan aku mengenang sebelum punggungmu meninggalkanku jauh di belakang




Sejatinya, cinta itu saling menghormati. Bukan saling berperang siapa yang paling hebat
Larut

Larut

Rasa sakit ini seperti ribuan jarum yang menancap di ulu hatiku

Memar di hatiku kembali berdarah

Aku ingin larut dalam air
Menghilang tak berbekas
Membawa sakit ini

Dengarkah kamu isi hatiku?
Tahukah kamu rasa sakit ini?

Larut
Dalam air dan menghilang

Pasca Pilpres

Pasca Pilpres

Alhamdulillah. Akhirnya bisa bikin postingan lagi di blog. Adakah yang merindukan tulisan-tulisan saya?

Akhirnya Pemilihan Presiden berakhor juga. Lega rasanya. Setelah beberapa bulan terakhir seluruh perhatian masyarakat Indonesia terpusat pada acara Pesta Demokrasi yang digelar tiap 5 tahun.

Yey. Akhirnya media sosial saya bersih dari segala macam kampanye. Eh. Nggak juga sih. Buktinya masih banyak yang saling menghujat, menyindir dan menjatuhkan.

Capek deh.

Serius saya capek. Baca cerita yang bikin dahi berkerut. Saya rindu kedamaian. Bukan adu perang tulisan yang isinya nyinyiran. Ngakunya sih pada dewasa. Tapi, kelakuan lebih parah dari anak-anak.
Harusnya mereka malu dong sama anak-anak.
Semarah-marahnya mereka sama temannya. Nggak sampai lima menit juga udah baikan. Hih.
Sadar nggak sih kalian yang ngakunya 'dewasa' kalau kalian secara tidak sadar udah turut andil membentuk karakter bangsa. Memberikan pendidikan tak kasat mata sama generasi muda ini.
Gimana generasi muda Indonesia mau bangkit. Lah wong para dewasanya sibuk menghujat.
Kritiklah dengan santun. Bukan pakai acara saling melemparkan kosakata perhewanan.

Malulah.

Ya. Sudahlah. Postingan ini hanya suara hati saya.

Selamat untuk Presiden yang terpilih. Jangan kasih kami mimpi, tapi bukti

Enjoy your holiday.

Best Regard,

Swastikha

Pink Lovers

Pink Lovers

Mungkin kalian nggak pernah tahu kalau aku sebenarnya adalah penyuka warna pink.
Yes. I loved pink
Aku punya beberapa barang berwarna pink. Bahkan, setiap memilih benda yang kusuka. Pasti kutanya dulu ada yang warna pink nggak?
Kalau ada ya pasti langsung kuambil.
Buat aku warna pink itu melambangkan ketenangan dan anggun dan unyu :D

Berarti saya unyu dong ya?

Kalau aku suka warna pink. Kamu?

Negara 1000 tangisan

Negara 1000 tangisan

Aku tergugu di balik layar
Dengan berlinang air mata
Menyaksikan kebiadaban di tanah Palestina

Ratusan anak tak berdosa kehilangan nyawa
Para wanita menangis, karena dipaksa berpisah dari suami dan anaknya
Tak ada lagi kenyamanan
Bahkan sekadar melelapkan mata yang terlampau lelah

Tangan-tangan berbau mesiu
Jemari-jemari mungil tak lagi sembunyi dibalik ketiak sang ibu
Kehangatan yang biasa merengkuhnya tercabik-cabik
Mata-mata tanpa dosa siap menunggu kematiannya

Ya Allah...
Sampai kapan bumi Palestina memerah karena darah?
Sampai kapan mereka berhenti mendengar desingan peluru?
Sampai kapan mereka bisa tersenyum untuk menatap masa depan?

Ya Allah
Turunkan kekuatanmu
Lapangkanlah kesabaran pada mereka
Suntikkanlah kekuatan
Agar bisa memukul balik Yahudi

Semoga esok matahari masih bersinar di bumi Palestina

Karena mereka tak mau lagi dikenal dengan negara 1000 tangisan
Bersimbah darah

Surabaya, 10-07-2014

Titik Nol

Titik Nol

Kita sebagai manusia tanpa disadari kerap kali mengeluh pada Allah tentang apa yang terjadi dalam hidup kita.
Jika ada musibah, ada kalanya menyalahkan Allah.
Dulu, aku pernah dalam titik ini. Marah pada Allah atas sakit yang ada ditubuhku. Pertanyaan dan keluhan selalu mewarnai hariku. Saat itu aku kehilangan gairah hidup.
Rasanya dunia terasa abu-abu.

Hingga seorang teman memberiku sebuah kata ajaib.
"Allah memberimu sakit karena Dia mencintaimu. Dengan sakit itu kamu akan selalu mengingatNya."

Kata itu seperti sebuah tamparan atas keluh kesahku selama ini. Lalu, aku mencoba melihatnya dari sisi yang berbeda.

Dan, Subahanallahu. Allah memang menyayangiku dengan caranya. Sakit ini sebagai pengingat di saat aku mulai lalai dengan perintahnya. Allah pun memberiku banyak kemudahan, melebihi orang yang lebih sehat dariku.
Beribu syukur kupanjatkan, ketika Allah mengundangku ke Baitullah.

Sekarang, aku malah berharap sakit ini tetap berada di tempatnya. Karena aku masih ingin disayang Allah. Aku masih ingin dalam pelukanNya.

Amin.