Sehat dengan Akupuntur

Sehat dengan Akupuntur



Semenjak berkali-kali menjalani operasi, saya sedikit 'trauma' sama yang namanya jarum. Entah itu sekadar melihat dari jauh atau mendengar kata suntik. Saya merasa tidak nyaman.

Kalau sedang sakit sebisa mungkin saya menghindari disuntik. Selain karena takut juga karena saya resiko salah obat lebih besar ketimbang obat telan. Tahu sendiri, kan? Reaksi obat yang berbentuk cairan akan lebih mudah terserap oleh tubuh. Jadinya, saya memang tidak pernah disuntik

Suatu hari, kakak perempuan saya menjalani terapi akupuntur untuk luka jahitnya yang tak kunjung kering. Saya mengamatinya dari kejauhan sambil bertanya banyak hal sama kakak dan si terapis. Tentu pertanyaan yang paling utama adalah Sakit nggak?
Cerita tentang hujan (8): my energy

Cerita tentang hujan (8): my energy






Sudah terhitung tiga minggu sejak terakhir kali aku berkunjung ke kafe Batavia untuk menemui gadis itu yang berujung kekecewaan. Gadis itu tidak datang, bahkan ketika keesokan aku kembali lagi ke sana. Dia tidak ada.

Kertas yang kutitipkan kepada salah satu barista di sana pun tak mendapatkan hasil apa pun. Gadis itu seakan menghilang di antara cerahnya langit. Beberapa hari ini, hujan tak lagi turun. Mungkin itu sebabnya dia tak muncul.

Kaleidoskop: Daftar buku yang sudah dibaca tahun 2014

Kaleidoskop: Daftar buku yang sudah dibaca tahun 2014

Selamat datang tahun 2015. Sudah siap dengan hari baru?

Bingung sih mau posting soal apa. Kalau sedikit menengok ke tahun 2014 masih boleh, kan?

Ya. Semacam membuat Kaleidoskop. Kali ini saya mau berbagi daftar buku yang sudah selesai dibaca selama tahun 2014 ini.

Selamat membaca.

1. Notasi-Morra Quatro
2. Sabtu Bersama Bapak-Adhitya Mulya
3. Interlude- Windri Ramadhina
4. Rumah Lebah- Ruwi Meita
5. Selamat Datang Cinta- Odet Rahmawati
6. Love Letter-Indah Hanaco
7. Playboy Tale- Jhenny T
8. Unplanned Love- Jhenny T
9. Dear Bodyguard- Riawati Elyta
10. The Cruise Chronnicle- Ruwi Meita
12. Dirty Little Secret-AliaZalea
13. Mendekap Rasa- Adita Yudis & Iif Nur Hikmah
14. Catatan Akhir Musim- Tyas Effendi

Dan, masih banyak lagi. Kalau ingat nanti saya update lagi.
Resolusi 2015

Resolusi 2015

Kalau ada yang tanya, "apa yang ingin kamu capai di tahun 2015?"

Jawabannya: Menikah

Yes. Saya ingin menikah tahun 2015 nanti. Kalau Allah mengijinkan untuk bertemu belahan hati saya.

Saya seringkali membayangkan seperti apa wajahnya? Seperti apa dia? Mungkinkah dia lelaki yang kerap kali hadir di mimpi. 

Mungkin.

Tidak ada yang pernah tahu dengan takdir. Segala kehendak kembali lagi ke Maha Sang Pencipta. 

Semoga resolusi ini seperti sebuah doa. Kelak akan akan tercapai di kemudian hari.

Kamu,

Calon imamku. Di belahan dunia mana kita akan bertemu?

Cerita tentang hujan (6): Tidak berjalan sempurna.

Cerita tentang hujan (6): Tidak berjalan sempurna.




Jam digital di laptopku menunjukkan pukul 01.30. Jam istirahat di kantor baru saja usai. Beberapa karyawan sudah kembali ke mejanya masing-masing, termasuk sekretarisku.
Aku sendiri tengah membereskan barang-barangku dan bersiap pergi. Aku sengaja menunda makan siangku dan menyelesaikan semua pekerjaanku lebih awal. Ada janji yang harus kutepati dengan seseorang.
Aku tersenyum. Seseorang gadis tanpa nama membuat beberapa hariku berubah. Biasanya aku dikenal orang yang gila kerja dan baru pulang sehabis magrib. Kini, aku lebih memilih pulang lebih awal. Setelah sebelumnya aku memastikan jadwalku pada Riska.
Sambil bersiul aku merapikan mejaku, mematikan layar komputer, dan yang terakhir menyambar tas kerjaku. Bersiap pergi.
Pintu terbuka. Damar masuk dengan tatapan heran. Lelaki berpotongan tentara yang mengenakan kemeja biru laut dengan bawahan hitam itu duduk pinggiran meja kerjaku sambil bersedekap tangan. "Lo mau cabut?"
"Ada urusan." aku beringsut dari kursi. Menenteng tas kerjaku, mengabaikan tatapan tajam dari Damar. "Gue udah bikin rancangan untuk butik bu Vera. Kamu minta sama Riska."
"Kemana?" Damar berdiri, mengikuti dari belakang.
"Gue bukan pacar lo yang harus laporan." 
Aku melambaikan tangan meninggalkan Damar.

Cerita tentang hujan (4): Aku menyebutnya takdir

Cerita tentang hujan (4): Aku menyebutnya takdir




Aku merenggangkan kedua tanganku ke udara, dan menggerakkan kepalaku ke kanan dan ke kiri. Mengurangi rasa kaku di kedua pundakku. Seharian ini yang kulakukan adalah menatap layar komputer yang menampilkan foto-foto yang bergerak lambat. Aku tersenyum puas menatap hasil karyaku. Sebuah film berisi rangkaian foto yang telah kupilih sedemikian rupa hingga membentuk sebuah cerita. Pekerjaan yang sering kulakukan di saat senggang.

Aku suka memotret. Tidak ada keahlian khusus. Aku suka mengabadikan gambar apa pun. Buatku selama gambar itu menghasilkan cerita. Aku akan mengabadikannya dengan lensaku. Tapi, sayangnya aku tidak ingin disebut fotografer karena aku melakukannya untuk senang-senang.

Aku beringsut dari kursiku, berjalan ke dapur, membuka lemari es dan mengeluarkan kotak susu coklat dari dalam sana. Kemudian, menjatuhkan tubuhku di sofa dekat jendela. Aku meneguk langsung susu coklat itu dari kotaknya sembari melihat keadaan di luar dari jendela apartemenku yang besar.

Di luar, langit masih berwarna abu-abu. Bahkan, aku masih bisa melihat rinai hujan bertaburan dari langit dan tempiasnya yang membuat kaca di apartemenku mengembun. Akhir-akhir ini cuaca benar-benar tidak stabil. Sebentar panas, sebentar hujan. Dan, itulah yang membuatku malas beranjak dari apartemenku. Aku tadi sudah menghubungi Ratri --sekretarisku. Mengabarkan padanya bahwa aku tidak datang ke kantor hari ini.

Sampai pandanganku tertubruk pada payung berwarna merah manyala yang teronggok di dekat lemari.  Aku berjalan mengambilnya.  Payung itu nampak berdebu. Sepertinya seseorang sudah meninggalkannya di sana. Aku membersihkannya dengan kedua tanganku, meraba permukaannya dengan lembut.

Cerita tentang hujan (1)

Cerita tentang hujan (1)


Pernahkah kamu tahu bahwa setiap kali hujan turun ada banyak rindu yang ditaburkan dari langit?
Dulu, aku menganggap hujan adalah gejala alam biasa. Tak ada yang istimewa dari peristiwa hujan turun. Itu hanya ribuan tetesan air yang berjatuhan dari langit. Yang kemudian menyisakan genangan air di mana-mana.
Aku tidak sepenuhnya benci hujan, hanya saja langit gelap dan udara dingin menjelang hujan turun menjadikan suasana muram. Semuram air mukaku saat ditolak cinta pertamaku. Rasanya hari itu semua warna menjadi abu-abu.

Lalu, semuanya berubah.  Siang itu, aku baru saja selesai mengambil beberapa gambar ketika menyadari langit di atas kepalaku hitam pekat. Aku bergegas menyimpan kamera yang tergantung di leherku, lantas lekas berteduh sebelum awan pekat itu memuntahkan isinya.

Sial, belum sempat aku sampai di cafe seberang jalan, hujan turun dengan sporadis. Butiran air itu menimbulkan rasa sakit saat menyentuh permukaan kulitku. Yang ada dalam benakku bagaimana membuat kamera dalam tas punggungku aman. Aku berlari cepat, berteduh di bawah kanopi sebuah toko alat tulis yang sudah tutup. Segera kubuka tas punggungku. Memastikan kameraku baik-baik saja. Aku bisa bernapas lega mengetahui kameraku tak tersentuh air hujan.

Jika

Jika

Jika,terbang tinggi membuatmu lelah
Maka, merendahlah supaya kamu bisa melihat dunia lebih dekat

Jika, duniamu terlalu gelap
Maka, nyalakanlah sedikit cahaya supaya kamu bisa melihat dunia lebih jelas

Jika, beban hidupmu terasa lebih berat
Maka, berbagilah dengan rekan sekitarmu supaya lebih ringan

Jika,  berbicara membuatmu kesulitan
Maka, tulislah apa yang ingin kamu sampaikan supaya semua orang tahu isi kepalamu

Jika, menulis membuatmu kesulitan
Maka, teriakkanlah suara hatimu supaya semua orang bisa mendengarnya


"Percayalah tak ada yang sulit di dunia ini ketika kamu mau berusaha"


Going 30

Going 30

Selamat datang umur 30

Alhamdulillah, saya diberi kesempatan menyentuh umur 30 tahun. Sebuah pencapaian hidup yang cukup panjang. Ada banyak cerita, lika-liku dan sandungan yang mewarnai perjalanan hidup semuanya terajut dalam sebuah cerita yang kelak akan saya bagikan kepada anak dan cucu.

Kiss The Rain

Kiss The Rain

Hujan datang lagi
Sama seperti sebelumnya, menyisakan genangan air dan tempias hujan di sudut kaca

Aku masih di sini. Menunggumu dalam diam
Di hadapan secangkir coklat yang sudah membeku
Dan, detik jarum jam yang berdetak di kepala

Satu jam berlalu,
Kamu tak juga hadir

Aku bangkit, mengemasi luka yang kembali terbuka
Membawa seloki rindu yang kusimpan dalam hatiku

Kamu tak datang hari ini
Seperti janji yang pernah kaubisikkan di telingaku
"Aku akan datang saat hujan turun."

Tapi, hingga langit kembali cerah
Dirimu tak juga nampak



Sebuah Perjalanan

Sebuah Perjalanan

Ada rasa iri yang menyelinap saat melihat foto perjalanan orang-orang yang saya kenal di media sosial. Lalu, akan menanyakan kepada diri sendiri. Kapan saya akan berpergian seperti mereka?

Postingan Di Bulan November

Postingan Di Bulan November





Postingan ini berawal dari sebuah tag di Facebook. Seorang blogger mengucapkan terima kasih atas ide saya dalam #30HariMenulisBlog membuatnya kembali bersemangat untuk menulis blog.  
Sejujurnya antara senang dan malu juga sih, sebab saya sendiri belum menyelesaikan tantangan #30HariNgeblog. Dan, saya juga sudah hampir 2 bulan tidak memposting apa pun.
Bukannya sedang tak ada ide. Hanya saja pekerjaan membuat saya sedikit sibuk (Alasan klise :D ) dan sedang ingin memfokuskan diri pada proyek menulis.

Well, mungkin saya tidak akan berkomitmen lagi untuk menulis blog selama 30 Hari. Tapi, saya akan berusaha untuk memposting tulisan lagi. Ya, setidaknya tidak membuat blog saya menjadi sarang laba-laba.

Tidak terlalu terlambat, kan? 

Selamat datang November 



Tanpa judul

Tanpa judul

Kamu ingat? Aku pernah meminta satu hal kepadamu untuk terus tetap di sisiku. Menemani hariku, menggenggam erat tanganku dan mengatakan 'semua akan baik-baik saja'

Aku memercayaimu. Sebesar hati yang kuserahkan padamu.

Lalu, 
Sekarang kamu menghilang. Melupakan janji yang pernah kaubisikkan di telingaku. Ironi bukan?
Ketika aku memercayaimu. Namun, kamu lupa untuk percaya kepadaku. Bukankah cinta itu timbal balik?
Entahlah.

Tak adakah cinta yang tersisa, Sayang?







Perpisahan

Perpisahan

Tak pernah ada yang menginginkan perpisahan. Tapi, kalau terus bersama semakin membuat luka itu menganga lebar tanpa ada penyelesaian. Melepaskan salah satu jalannya.

Semua merasa sakit itu pasti. Namun, terlalu lama menyimpan luka akan membuat orang di sekelilingmu terluka.

10 Daftar/harapan

10 Daftar/harapan

Setiap orang punya harapan/keinginan yang membuatnya tetap semangat menjalani hidup. Berikut ini 10 daftar harapan yang saya inginkan di dalam hidup.

1. Menikah dalam waktu dekat
2. Salah satu naskah novel saya diterbitkan
3. Mengunjungi salah satu negara di Eropa
4. Kembali mengunjungi Baitullah
5. Tidak lagi menjalani operasi
6. Bisa membuat papi dan mami tersenyum
7. Memiliki taman bacaan pribadi
8. Berkeliling Indonesia
9. Selalu sehat
10.Tetap menulis
Book Review: Notasi

Book Review: Notasi

Dokpri


Judul Buku   : Notasi
Penulis         : Morra Quatro
Penerbit       : Gagas Media
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2013
Tebal            : 290 halaman

Blurb:
Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung. Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkan semua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami yang bertautan.
"Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungi kamu lagi."

 Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi. Dan aku mendekap erat-erat kata-kata itu, menanti dengan harap. Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya. Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu.



****
Review:

Jujur, awal saya membeli novel ini karena saya tertarik dengan cover depannya yang vintage, walaupun saya bukan penyuka barang-barang antik. Tapi, cover depan yang sederhana itu terlihat unik. Alasan kedua saya membeli buku ini adalah ini kali pertama saya membaca karangan Morra Quatro ini. Bukannya, saya tak kenal dengan nama penulis ini. Hanya saja, saya lebih saat itu lagi jenuh membaca buku romance.

Buku ini cukup lama nangkring di rak buku. Saya punya kebiasaan menyisakan buku yang saya anggap 'bagus' untuk dibaca belakangan dan kebetulan ketika membeli buku ini saya sedang menulis novel dengan pov 3. Dengan alasan novel ini menggunakan pov 1. Jadi, saya menunda membacanya.
#30HariNgeblog: Back To You

#30HariNgeblog: Back To You


Kenangan itu ada di mana-mana. Kamu tidak akan bisa menebak kapan kenangan itu hadir. Tiba-tiba saja waktu seakan terhenti. Membekukan tubuh dan isi kepalamu. Hanya karena aroma parfum. Aroma yang sama milik seseorang yang pernah menyewa sebagian hatimu.

Pada awalnya aku hanya datang ke kedai kopi ini untuk membeli secangkir kopi hitam. Memenuhi asupan kaffein agar mataku yang berat ini tetap terjaga. Seperti biasa aku berjalan menuju kasir, menyebutkan nama minuman yang akan kupesan, kemudian membayar sejumlah harga yang tertera.

Sembari menunggu barista meracik minuman yang kupesan, kukeluarkan ponsel. Mengecek beberapa email yang masuk, lalu menulis status bahwa aku sedang menunggu kopi selayaknya anak gaul jaman sekarang. Ya, setidaknya biar kelihatan bahwa diriku aktif di media sosial.

Lamat-lamat aku menghidu aroma lavendel bercampur citrus. Beberapa detik aku terdiam. Indra penciumanku seakan tidak asing dengan aroma ini. Aroma yang menemani setiap hariku --setahun yang lalu.  Lalu, potongan kenangan yang telah kusimpan satu persatu menyeruak lengkap dengan siluet tubuh Alia saat terakhir mengucapkan selamat tinggal.

"Kita nggak bisa bersama lagi, Attar. Ada mimpi yang harus kukejar. Dan, itu bukan denganmu."

Rasa perih di dadaku kembali terasa ketika ucapan terakhir Alia setahun yang lalu kembali terngiang. Segalanya masih terasa nyata untukku.  Seakan kini berdiri di hadapanku. Sekuat apa pun aku berusaha melupakan namanya. Nama Alia telah menjejak kuat di sudut hatiku. Ada banyak cerita manis yang kita alami bersama. Serta merta tak mudah menghapus nama Alia dari benakku.

"Mas. Pesanannya."
"....."
"Mas...!"

Suara barista membuatku tersadar. Dengan cepat aku meraih gelas plastik berisi kopi pesananku, lantas melangkah ke luar kedai dengan perasaan tak menentu.  Sialnya, pagiku mulai dengan kenangan masa lalu.


Back to you
It always comes around

Back to you

I tried to forget you

I tried to stay away

But it's too late 
Over you
I'm never over
Over you
Something about you
It's just the way you move
The way you move me

(Back to You-John Mayer) 







#30HariNgeblog: Orang Ketiga

#30HariNgeblog: Orang Ketiga

orang ketiga

"Pernah nggak kamu mencintai seseorang, tapi tidak bisa memilikinya?" tanyaku pada Kinara. Disela-sela kesibukan kami mempersiapkan ide storyboard untuk sebuah iklan minuman ringan.

Gadis yang mengenakan blouse tanpa lengan berwarna coklat itu mengernyitkan dahinya ke arahku. "Bertepuk sebelah tangan?" dia balik bertanya.

Aku menggeleng. "Bukan itu maksudku"

"Lalu?" Kinara memutar kursinya tepat ke arahku. Kini, fokus perhatian gadis itu tertuju padaku.

"Saling mencintai. Tapi, sayangnya tidak bisa memilikinya," jawabku menerawang. Mengingat Wisnu. Lelaki yang beberapa bulan dekat denganku.

"Jangan bilang.?" Kinara terlihat ragu untuk melanjutkan pertanyaannya.

Ketika aku mengangguk. Gadis itu menutup mulutnya sebagai bentuk kekagetannya. "Bagaimana ceritanya, Thalia?"

"Aku bertemu dia di acara reuni sekolah. Namanya Wisnu. Lelaki itu dua tingkat di atasku," aku berhenti. Siluet wajah Wisnu berkelebat di benakku.  "Itu kali pertama bertemu.

Menurut Wisnu, dia sudah lama melihatku ketika duduk di bangku sekolah. Namun, lelaki itu tak berani mendekatiku karena aku anak salah satu guru di sana. Kamu tahulah gimana rasanya?" Aku tertawa kecil.
"Jadi, lelaki itu sudah lama mengagumimu?" tanya Kinara.

Aku mengedikkan bahu. "Entahlah. Mungkin iya. Mungkin juga tidak."

"Bagaimana kamu tahu lelaki itu sudah ada yang memiliki?"

"Ketika bersalaman dengannya. Aku melihat sebuah cincin tersemat di jari manisnya. Saat itu waktu seakan terhenti, Nara. Patah hati sebelum memiliki rasanya lebih menyakitkan."

"Kalau kamu tahu dia sudah menikah. Kenapa kamu lanjutkan?" aku mendengar nada cibiran dari ucapan Kinara barusan.

 "Cinta membuatku bodoh." Aku tertawa kecil. "Kami saling mencintai. Hanya saja bertemu di waktu yang salah."

"Kamu sadar kalau itu akan membuatku sakit dan ada seseorang di sana yang kamu sakiti hatinya." Benik hitam bulat milik Kinara mengunci pandanganku.

"Aku sadar. Cukup sadar." Aku menghela napas. "Aku sudah cukup puas untuk menjadi nomor 2."

"Sampai kapan, Thalia?"

Pertanyaan Kinara seperti anak panah yang melesat langsung ke hulu hatiku. Menggoyangkan sedikit pertahananku."

Aku nggak tahu," jawabku lirih. Mataku memanas, dadaku bergejolak. Kugigit bibir bawahku keras-keras. Supaya air mata yang mulai menggenangi kelopak mataku tidak jatuh.

Kinara merengkuhku dalam pelukannya. Membiarkanku menumpahkan segala emosi yang bersemayam di dadaku.

"Kalau kamu tak sanggup untuk menunggu. Maka, berhentilah sekarang," bisik Kinara saat tangannya mengelus lembut rambutku.

Postingan ini untuk meramaikan #30HariNgeblog
#30HariNgeblog: Secangkir Coklat Panas

#30HariNgeblog: Secangkir Coklat Panas


Aku baru saja menginjakkan kaki di kubikel ketika kulihat secangkir minuman yang masih mengepul di atas meja kerjaku. Aku menaruh tas di atas meja, kemudian menyandarkan tubuhku di kursi yang bisa berputar.

Rasa hangat menjalar di telapak tangan saat cangkir itu berada di dalam genggamanku. Secangkir coklat panas. Minuman kesukaanku. Aku menghidu aromanya, lalu menyesapnya perlahan. Rasa manis bercampur gurih mengalir di tenggorokanku. Menciptakan kehangatan yang merambat di seluruh tubuh.

Ini bukan kali pertama. Kalau kuhitung-hitung, sudah semingguan setiap pagi. Secangkir coklat panas diletakkan di atas meja kerjaku.  Tanpa pesan atau nama pengirim. Menggelikan. Tapi, aku menyukainya. Itu berarti sang pengirim mengenal betul siapa aku.
Penggemar minuman coklat.

Pernah suatu hari kutanyakan pada Budi --salah satu OB yang bekerja di kantor. Aku bertanya padanya siapa yang meletakkan secangkir coklat di kubikelku. Lelaki muda yang hanya tamatan SMA itu tak memberi petunjuk apa pun. Respon yang diberikan Budi adalah senyuman.

What?? Nggak mungkin Budi yang ngirim ini. Apa mungkin Andra? Bukankah lelaki itu tahu kalau aku suka minum coklat.

Menyebut nama Andra membuat pipiku memanas. Aku menggelengkan kepala, mengenyahkan bayangan lelaki yang mirip Jhonny Depp itu dari benakku. Nggak mungkin, Si Boss Andra itu melakukan hal semacam ini. Memangnya aku siapa?

"Budi. Tolong kamu taruh minuman ini di meja Laras," pesan Andra yang pagi ini mengenakan kemeja berwarna biru muda dibalut jas hitam.

Lelaki yang bernama Budi itu mengangguk. "Baik, Pak. Ada lagi?"

"Nggak ada. Pastikan Laras nggak tahu soal ini ya." Lelaki itu menepuk pundak Budi. Kemudian menyelipkan selembar uang kertas di tangan Budi.

Andra berjalan ke ruanganya dengan hati berbunga-bunga. Dia menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk terbuat dari beledu berwarna coklat. Tangannya meraih cangkir di atas meja yang masih mengeluarkan asap. Lelaki itu meneguknya perlahan. Minuman yang sama seperti milik Laras. Secangkir coklat hangat.

Postingan ini ikut meramaikan #30HariNgeblog
#30HariNgeblog

#30HariNgeblog




Hallo!

Teman-teman blogger seluruh Indonesia. Masih bersemangat untuk mengisi blog kalian?

Kali ini saya dan teman saya Wulan Sari mau bikin acara seru-seruan. Namanya #30HariNgeblog. Di sini kita akan berlatih menulis blog selama 30 Hari. Ya. 30 Hari.
Tertarik?

Tentu saja setiap harinya kami akan melempar tema yang berbeda. Kalian harus menulis sesuai tema yang diberikan. Kadang tema itu bisa berupa gambar, kutipan, judul, atau lirik lagu. Dan, tugas kalian adalah mengesekusi sesuai kemampuan kalian. 

Syarat dan Ketentuan #30HariNgeblog

  1. Semua blogger boleh ikutan
  2. Posting ulang tulisan ini di blog masing-masing
  3.  Untuk tema setiap harinya akan di update di blog ini
  4. Teman-teman bisa menyumbang ide tema dengan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebook https://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Jadi nanti ide tema akan di update di sini dan kalian juga harus update juga. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  5. Jangan lupa untuk men-share postingan ini agar banyak yang ikut dan tentunya akan semakin seru.
  6. Hari Sabtu dan Minggu libur ya. Agar kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan liburan kalian saat weekend dan juga untuk yang telat ikutan #30HariNgeblog bisa menebusnya pada hari Sabtu dan Minggu. 
  7. Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis, 11 September 2014 sampai Rabu, 22 Oktober 2014
  8. Jangan lupa pasang logo #30Hari Ngeblog di blog masing-masing 
  9. Setiap harinya jika sudah selesai menulis silakan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebook https://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Jadi nanti tulisan akan di update di sini dan kalian juga harus update juga. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  10. Pendaftaran silakan mention di twitter @woelancywol dan @child_smurf atau di facebookhttps://www.facebook.com/woelan.cywol dan https://www.facebook.com/swastikha . Dengan menuliskan Alamat blog, twitter, dan facebook. Jangan lupa kasih hastag #30HariNgeblog
  11. Dalam setiap postingan sertakan logo #30HariNgeblog di bawah postingan beserta tulisan "Postingan ini untuk meramaikan #30HariNgeblog"
  12. Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan tentunya tidak berhadiah juga :D
  13. Ini syarat yang paling penting yaitu HARUS SEMANGAT!! Demi diri sendiri kok ^^
Tema Mingguan

> Flash Fiction (11-18 September 2014)
   Membuat Flash Fiction tidak ditentukan berapa karakter yang terpenting sesuai tema yang ditentukan.
> Buku Favoritku (19-26 September 2014)
   Membuat resensi buku. Sebutkan juga kenapa menyukai buku tersebut dan sertakan foto buku bersama kalian.
> Wajib Tonton (29 September- 6 Oktober 2014)
   Membuat resensi film dan sebutkan kenapa film tersebut WAJIB TONTON!
> Dear You (7 Oktober - 14 Oktober 2014)
   Membuat surat yang ditujukan pada seseorang. Katakanlah surat terbuka.
> Artikel  (15- 22 Oktober 2014)
   Membuat artikel mengenai apapun dan beserta foto pendukung. 

Update Peserta #30HariNgeblog

  1. Wulansari- www.bebekbulat.com - @woelancywol - https://www.facebook.com/woelan.cywol
  2. Swastikha- www.kotakwarna.com - @child_smurf - https://www.facebook.com/swastikha
  3. Rani - www.gadielok.com - https://www.facebook.com/najla.gadielok
Oke. Selamat #30HariNgeblog

(*logo silakan klik kanan> save dan pasang di blog masing-masing dengan link ke 

Tema Harian
Hari pertama, 11 September 2014

Secangkir Cokelat












(*segera di update