Travelling dengan ortu, siapa takut?

Travelling dengan ortu, siapa takut?

20140129-201233.jpg
Bersama ortu pas ke Lombok


Dulu, saya suka iri melihat teman-teman atau kedua kakak yang bisa berpergian tanpa ada yang melarang. Bahkan, di usia yang hampir menginjak usia 30 ini saya belum pernah travelling sendirian. Kemana-mana harus didampingi ortu.

Marah?
Tentu. Bagaimana pun ada kalanya saya ingin berpergian sendiri. Menikmati petualangan seperti yang teman-teman atau kedua kakak saya sering lakukan. Namun, rasanya tak mungkin. Ijin itu tak akan pernah keluar kecuali saya menikah. Saking seringnya saya nggak boleh kemana-mana. Beberapa teman menjuluki saya anak mama.
Tentang Kamu

Tentang Kamu

Waktu berganti
Tapi, kenangan tentangmu masih mengendap di sudut hati terkecilku
Yang terkadang menyeruak tanpa aku meminta.

Kamu,

Lelaki yang menorehkan semburat merah di pualam pipiku
Menggores ribuan rindu di dadaku

Dan, kepergianmu membuat luka besar di dadaku.

Sejauh apa pun aku berusaha melupakanmu.
Kenangan tentangmu seperti bayangan yang terus menghantuiku
Memaksaku untuk kembali mengingatmu



Aku masih mengais-ngais rindu di antara kepingan hati yang kau patahkan
(Bukan) Resolusi 2014

(Bukan) Resolusi 2014

Well, postingan ini mungkin bukan resolusi. Tapi, hanya sekadar perenungan untuk tahun ke depannya supaya lebih baik lagi.


1. Lebih menggunakan "hati" untuk melihat hal-hal yang ada di dunia.


2. Belajar untuk tidak mengeluh dan bersyukur


3. Membaca lebih banyak buku


4. Lebih rajin menulis


5. Setidaknya menerbitkan 1 buku untuk tahun ini.


#JanuariChallenge: Memori

#JanuariChallenge: Memori

1499685_10202749613677925_1484115692_n

"Andaikan otak punya fasilitas Recycle Bin, kayaknya gue bakal sering-sering make deh," ujar Risna --teman kantorku yang juga merangkap sahabat.

Sore itu, kami sedang menghabiskan waktu sambil menunggu hujan reda di sebuah coffe shop letaknya lima blok dari tempat kami bekerja.  Di atas meja dua cangkir teh yang masih mengepul baru saja diletakkan oleh pelayan.

#Januarichallenge: Petak Umpet

#Januarichallenge: Petak Umpet

20140102-211304.jpg
google.com
"Kak, aku ikut main ya?" Tanya ardi saat melihat Leo --kakaknya yang mau pergi main bola bersama teman-temannya.

"Kamu di rumah aja, Dek. Nanti dicari Bunda," ucap Leo.

"Iya di rumah aja. Ngapain sih pakai mau ikut segala," timpal salah satu teman kakaknya.

"Tapi, aku mau ikut, Kak. Aku janji nggak bakal bikin repot. Boleh ya, Kak?" Ardi merajuk.
#31HariFF: Nyonya Ros

#31HariFF: Nyonya Ros

20131222-204214.jpg

"Selamat hari Ibu. Semoga mama selalu sehat." Aku memeluk dan mencium pipi mama. Lalu, bergelayut mesra di pundak wanita yang sudah membesarkanku.

"Terima kasih. Jangan cuman karena hari Ibu aja kamu meluk mama begini," goda mama.

Aku pura-pura memberengut sambil tetap bergelayut di pundak mama.

"Rie. Kalau kamu sudah berkeluarga nanti. Jangan lupa sama mama ya." Mama menarik cuping hidungku.
Menikah? Siapa juga yang nggak mau?

Menikah? Siapa juga yang nggak mau?

Favim.com

"Kalau seumur kamu sudah jangan kebanyakan milih. Apalagi urusan tampang. Terima aja apa adanya."


Akkk, saya kenyang sekali dengan komentar semacam ini. Entah dari teman, keluarga, atau orang-orang yang mengetahui status saya yang masih single.

 Dongkol?
Dulu sih sebal setengah mati dengan komentar seperti ini. Sekarang masa bodoh. Lagian Mereka yang ngomong begitu juga bukan Tuhan yang harus merancang hidup saya seperti apa.

 Talk to my hand!