Mari Menulis Saja

Mari Menulis Saja

Judul postingan hari nggak asyik banget ya.


Sebenarnya siang ini ingin rasanya mengistirahatkan badan sejenak alias tidur siang, tetapi apa daya kalau mata dan keadaan otak sedang mengalami hubungan tidak baik. Terus terang mata ini penginnya merem, tapi sayangnya otakku terlalu riuh oleh ide-ide yang beberapa hari ini berkelebatan di kepala.


Dan, akhirnya saya memilih menulis saja. Seperti biasa menuangkan isi hati dalam blog ini. Semoga kalian pembaca setia blogku tidak merasa bosan.


Oke, aku akui beberapa hari ini sedang ada pikiran yang mengganggu salah satunya urusan hati. Kalau kata orang sekarang sih galau :D


Minggu ini mendadak aku jadi sensitif, mudah marah, mudah ingin menangis, dan juga tersinggung. Jangan-jangan mau PMS :D. Rasanya apa-apa yang aku lakukan salah di mataku sendiri. Dan, objek penderita yang sedang aku pikirkan itu bahkan tak tentang apa yang aku rasakan. Sudahlah, seperti memang gelaja PMS.


Kalau aku sedih biasanya sih nulis, kalau kamu?



Sepertinya, Juli bukan bulan untuk jatuh cinta, karena perih masih saja setia menemani



Pagi ini, aku hanya ingin mengenangmu sekali saja, lalu kita akan saling beradu punggung --melupakan satu dengan yang lainnya


Ramadhan Tahun Ini

Ramadhan Tahun Ini

Tidak terasa Ramadhan sudah berjalan pada hari ke- 17, artinya sebentar lagi Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Sedihnya. Ramadhan kali ini harus saya lalui dengan cobaan kesehatan.  Hari pertama Ramadhan saya kenak campak. Alhamdulillah masih kuat berpuasa walaupun badan meriang dan ngilu semua.


Sembuh dari campak, Allah kembali menguji dengan Influenza. Padahal selama ini berusaha menghindari minum es. Tapi, nggak ada yang bisa ditolak. Sistim imunitas lagi menurun mangkanya virus-virus ramah sama tubuh saya. Dan, lagi-lagi bersyukur soalnya nggak sampai membatalkan puasa.


Semoga beberapa hari ke depan saya bisa melaksana puasa dan ibadah yang lain dengan lebih maksimal terutama 10 hari terakhir.


Jaga kesehatan ya teman-teman :)


Salam,


Luphyta

Tak Berjudul

Tak Berjudul

Ah, beberapa hari ini ada hal yang kupikirkan tentang kamu. Berpikir ulang tentang kejadian satu tahun yang lalu. Ternyata dugaanku benar bahwa memang ada sesuatu di antara kalian berdua. Walaupun tidak secara terang-terangan kalian menunjukkannya. Tapi, dari cara kalian berkomunikasi ada sesuatu keakraban yang berbeda. Ah, Tuhan bodohnya aku yang menerima semua penjelasanmu saat itu. Bahkan ketika hubungan kita berakhir, akulah yang dipersalahkan. Dan, kalian masih asyik berhubungan.


Memang itu adalah hal yang lalu, tapi rasa kecewa itu masih saja tersisa. Andaikan kau katakan sejujurnya tentang apa yang terjadi mungkin tak akan sesakit ini rasanya. Tuan, terima kasih luka yang kau tinggalkan di hatiku. Selamat bersenang-senang. Semoga kamu bahagia.