Yuk Menulis

Yuk Menulis

book-escape-quotes-text-Favim.com-662173


Semalam saya mengobrol dengan salah satu teman kuliah. Banyak hal yang kami bicarakan mulai dengan kelucuan anaknya hingga obrolan tentang kegiatan sehari-hari.  Saat mengobrol dengan dia saat itu saya sedang berada di depan laptop. Menulis outline untuk bakal calon novel kedua saya.


Teman saya bertanya tentang apa yang sedang saya lakukan. Saya jawab menulis. Kemudia teman saya bercerita bahwa dia sebenarnya bercita-cita ingin jadi penulis tapi nggak percaya diri soalnya pernah diketawain suaminya saat menulis. Saya bilang nggak papa, semakin banyak latihan akan mempengaruhi kualitas tulisannya.


Dia tanya kenapa saya suka menulis?


Saya jawab: Menulis itu melegakan. Dengan menulis, saya bisa melepaskan emosi. Tanpa kita sadari saat menulis ada alam bawah sadar kita yang bekerja, sehingga emosi yang tadinya menumpuk akan tersedot dalam rangkaian kata yang sedang kita tulis. Jadi, jangan kaget ketika kita membaca ulang tulisan akan menemukan kalimat-kalimat yang terkadang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.


Jadi, ketika merasa sedih saya lebih suka menulis bebas, tanpa pemikiran yang penting apa yang saya rasakan bisa dituliskan semua tanpa disaring. Dan, hasilnya membuat saya lega dan positif memandang hidup ketimbang curhat sama orang yang kerap kali malah memperkeruh suasana :D


Kalau dulu saya suka menulis di diary, sekarang pindah ke blog namun menggunakan bahasa yang lebih menarik (curhat terselubung).


Dan, di akhir obrolan saya bilang kepada dia. Menulislah karena itu akan sangat membantumu.


Hihi, semoga saja sahabat saya itu mau mulai menulis.


Selamat hari Sabtu

Orang Tua atau Anak yang harus belajar?

Orang Tua atau Anak yang harus belajar?

anak, parents, family, orang tua yang belajar




Sebenarnya postingan ini sedikit terinspirasi dari pengalaman sehari-hari saya sebagai Guru TK.  Ternyata tantangan seorang Guru TK tidak hanya sekadar mendidik para murid tapi juga memberikan masukan kepada orang tua. Dan, buat saya memberikan masukan kepada orang tua jauh lebih sulit dan menantang.

Terkadang ketika bertemu dengan orang tua yang sedikit 'rewel' tentang anaknya membuat saya berpikir "Apa sih yang diinginkan orang tua dari anaknya?"

Mungkin banyak yang akan menjawab ingin anaknya sukses, pintar, hebat, bisa berhasil dalam karirnya. Dan, itu semua tidak salah. Namun, kebanyakan orang tua menerapkan pola-pola yang salah dalam memberikan edukasi bagi anaknya. Postingan ini bukan berniat mengajari, karena saya pun belum berumah tangga. Namun, saya sedang dalam tahapan proses belajar menjadi calon ibu agar kelak ketika waktu saya tiba lebih siap dalam menghadapi anak sendiri.

Dari orang tua yang sering saya temui di sekolah, hanya ada beberapa orang tua yang ingin anaknya bahagia. Selebihnya mereka ingin anaknya menjadi yang luar biasa. Namun, lupakah para orang tua jika yang diinginkan adalah anak yang pintar mereka kerapkali akan melupakan kebahagiaan anak. Dan, itulah yang saya lihat dari fenomena yang ada di sekolah saya.

 Contoh kasus:


Sebut saja namanya S. Dia memiliki dua orang anak yang bersekolah di tempat saya. Kakak pertamanya masuk TK, dan adiknya duduk di kelas PG. Dari yang saya lihat orang tuanya adalah tipe perfeksionis yang kerapkali menuntut anaknya untuk bisa, dan saya juga menemukan perbedaan perlakuan pada kedua anaknya. Anaknya yang pertama membuat saya sedih. Pertama kali bertemu anak ini, saya tidak menemukan mata kecil yang berbinar-binar, yang ada hanya mata redup tak bersemangat. Anak ini kerapkali melakukan hal-hal yang tak seperti anak seumurannya. Dia tak tertarik dengan teman-temannya yang bermain, sering bicara sendiri, dan suka naik meja kalau kita sedang tak bisa melihatnya. Sedangkan adiknya adalah anak yang ceria. Namun, dia tak percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya. Setiap pelajaran dia minta ditemani oleh sang Ibu di dalam kelas. Hampir semua pekerjaan sekolah dia selalu meminta bantuan sang ibu. Dan, yang membuat saya sedikit tak suka sang Ibu kerapkali 'mengerjakan' tugas-tugas sang anak.  Di lain hal sang ibu menuntut sang adik untuk bisa.

Setiap kali sang adik maju ke depan, dan salah. Ibunya akan langsung mengolok-olok anak ini. Dan, kemudian membandingkan dengan kemampuan anak lain yang sudah bisa. Akibat si anak yang sudah sedikit bersemangat akan langsung ngedrop mendengar komentar sang ibu. Dan, saya hanya bisa menggelengkan kepala.

Dan, kasus di atas banyak saya temukan di sekolah. Banyak orang tua yang menuntut anaknya, tanpa memperhatikan kemampuan dan kebahagiaan si anak. Bagi mereka tugas anak hanya belajar, dan orang tua adalah pemegang kendali. Dan, lucunya tuntutan orang tua tak diimbangi dengan pemberian rangsangan yang sesuai dengan anak.


Tidakkah orang tua menyadari bahwa sejatinya sebagai orang tua kita juga harus banyak belajar bagaimana pola-pola pengasuhan yang tepat untuk anak. Anak-anak jaman sekarang berkembang lebih pesat baik dari segi kognitif, teknologi dan juga informasi. Orang tua yang tidak bisa mengikuti perkembangan, akan ketinggalan dengan pola-pola pembelajaran. Yang ada, akan menimbulkan kesenjangan informasi antara orang tua dan anak.

 Dewasa ini, belajar tak harus duduk di bangku kuliah. Ada banyak media yang bisa digunakan orang tua untuk menguptade artikel-artikel tentang pengasuhan yang banyak sekali di internet. Jika memiliki waktu sedikit luang, mungkin bisa mengikuti seminar-seminar parenting yang juga banyak diadakan.

Intinya sih untuk menjadi orang tua yang baik kita juga harus belajar sama halnya dengan anak-anak kita yang tak berhenti belajar.


Jika ingin menghasilkan anak yang berkualitas, tentu orang tua juga harus meningkatkan kualitas pola pengasuhannya. Jika anak belajar, maka orang tua pun sejatinya juga belajar

Jadi, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing. Anda termasuk orang tua yang mana?
Sabtu Ceria

Sabtu Ceria

Hola, selamat pagi semuanya.

Fyuhhh, akhirnya bisa kembali bikin postingan di blog ini. Maklum yang nulis lagi sibuk berat alias sok sibuk :P Jadi, harap dimaklumi kalau suka lupa buat nulis di blog (emang ada yang nanya?)


Ini hari Sabtu kan ya? Nah, ayo mumpung hari Sabtu, yuk ajak keluarga untuk jalan-jalan sekalian untuk menyegarkan kembali pikiran setelah sibuk bekerja. Enggak usah jauh-jauh, pergi ke taman-taman kota juga oke kok.  Yang punya anak pasti senang deh kalau diajak jalan walaupun hanya pergi ke taman.


Silahkan manfaatkan waktu luang untuk kembali menghangatkan keluargaHujan dan kopi

Selamat hari Sabtu :)

Kepada Lelaki musim Panas

Kepada Lelaki musim Panas

amazing-balcony-beautiful-cute-sea-Favim.com-354464


 

 

Dear Dany,

Apa kabarmu pagi ini?  Kuharap sama baiknya dengan keadaanku hari ini. Saat menulis surat untukmu, aku sedang duduk di depan jendela yang terbuka lebar-lebar.  Kamu tahu Dan, udara pagi ini cukup dingin tapi tidak sampai membuat cuping hidungku membeku karena kedinginan. Tolong jangan ketawa! Aku tahu yang kau bayangkan ketika membaca kalimat ini. Mana mungkin hanya cuping hidungku yang membeku? Jadi, lompati saja bagian ini.


Dari balik jendela ini, aku bisa melihat matahari nampak malu-malu di balik kumpulan awan. Dan, pucuk-pucuk daun baru bermunculan dari pohon willow tua di depan jendela yang kemarin meranggas. Kamu benar Dan, musim semi telah tiba. Akhirnya sebentar lagi akan ada kehangatan di kota ini. Aku sedikit iri denganmu. Di negaramu matahari bersinar dengan terik tidak seperti negaraku yang kerap kali dirundung mendung.


Berbicara tentang musim semi, kotaku terlihat cantik. Pohon-pohon yang kemarin gundul kini mulai ditumbuhi daun-daun muda. Tinggal tunggu beberapa hari lagi, bunga-bunga di seluruh kota akan bermekaran. Cantik sekali.  Kapan-kapan akan kukirimkan sebuah foto untukmu agar kau tahu keindahan kotaku.


Dan, udara di sini semakin dingin. Ada baiknya aku bergegas menutup jendela agar tidak terkena flu. Kamu tahu, aku sangat tidak suka terkena salesma karena rasanya tidak mengenakkan. Lain kali, akan kuceritakan banyak tentang diriku. Sampai jumpa Tuan Musim Panas


Salam Hangat,



Azalea si gadis musim gugur


Kamu Jodohku?

Kamu Jodohku?


beautiful-city-cool-free-Favim.com-665823.jpg



Seperti biasa pagi ini dimulai rutinitas bangun pagi, mandi lalu bersiap-siap berangkat kerja. Rute perjalanan menuju ke kantor pun masih sama seperti biasanya. Melewati jalanan yang cukup padat. Di sepanjang jalan, biasanya kugunakan untuk melihat ke sekeliling atau mengkhayalkan sesuatu. Siapa tahu bisa menjadi ide baru untuk tulisanku. Dan, tiba-tiba saja di benakku terpikir sebuah pertanyaan


Mungkinkah aku bisa bertemu jodohku di perjalanan ini?


Agak lucu sih, tapi sampai sekarang aku masih memikirkannya. Banyak yang bilang jodoh itu ada di mana saja, bahkan bisa bertemu di tempat yang tak terduga. Jadi, bisa dong aku ketemu pria impianku di jalan raya? Bukan berarti harus mengalami kejadian yang tak menyenangkan sih. Bisa aja sih, pria di sampingku yang berada di perempatan itu kelak akan menjadi pria impianku. Nggak bakal ada yang tahu kan?


Jadi, sebelum menjemput jodoh mungkin diriku harus mempersiapkan segalanya.



Baiklah, postingan ini terlihat menggelikan

Sebuah kisah

Sebuah kisah

Kisah-Kasih-Di-Balik-Jendela-2.jpg


Ini tentang debar yang kerapkali kurasakan di dada kiriku


Mengetuk-ngetuk tanpa mengenal waktu


Ini tentang rindu yang bergejolak


Merintih tiap waktu agar digenapi dengan sang pemilik hati


Nyatanya, cinta tak juga mempertemukan kita


Masih ada dinding tinggi tak kasat mata memisahkan kita pada jarak yang tak berujung


Mungkin saja, kita pernah berjumpa di suatu persimpangan


Lalu kembali menjadi asing ketika waktu tak membekukan jarak di antara kita


Ini masih sama


tentang gadis yang menunggu kapan pangeran berkudanya akan datang





...dan ini masih kisah yang sama tentang hati yang tak pernah lelah menunggu


Kota Impian

Kota Impian

Holaa semua,

Kemarin sempat memperhatikan TL seorang teman tentang perjalanannya ke Eropa, dan terus terang membuat saya iri setengah mati.  Hiks, melihat foto-foto mereka hanya membuat saya gigit jari. Dan, kini tiba-tiba saya terinspirasi untuk menulis kota atau negara yang ingin sekali dikunjungi.  Sapa tahu ada yang membaca lalu mewujudkan semua impian saya.


1. London


Salah satu negara di eropa ini menyimpan banyak bangunan yang eksotis, dan membuat saya ingin sekali berkunjung ke sana. Di negara satu ini, saya seringkali membayangkan tidur di bawah tumpukan maple kering atau duduk di taman sembari membiarkan angin mempermainkan rambut (berasa adegan di novel), selain itu keindahan kota yang penuh bangunan berbentuk kastil ini memberikan nuansa yang sepertinya menyenangkan. Belum lagi mendengar dialek british di sepanjang jalan terdengar begitu menyenangkan, walaupun kerap kali saya kesulitan menterjemahkan apa yang mereka ucapkan. Kata teman yang pernah berkunjung ke sana, di negara ini sulit mendapatkan makanan halal. Ooo, baiklah rasanya tak perlu berlama-lama. Dan, satu lagi yang membuat saya ingin ke sana pria british itu sexy (membayangkan kencan di kafe jalanan sembari ditemani musik pinggir jalan.)


2. Jepang


Dari jaman SMA saya ingin sekali berkunjung ke negara asia yang satu ini. Alasannya satu, saya ingin melihat bunga sakura bermekaran, dan menghabiskan waktu untuk berkeliling kota Tokyo. Semenjak Dorama marak di Indonesia, negara Jepang sudah mencuri perhatianku. Pria jepang itu manis-manis, tapi sayang bahasa jepang agaknya sulit untuk dipelajari. Tapi, siapa tahu suatu hari kelak ada yang mengajakku mengunjungi negara bunga sakura itu.


3. Paris


Negara yang dikenal dengan kecantikan menara eiffel dan pesona romantisme kotanya membuat saya ingin berkunjung ke sana. Sama dengan London, di negara ini saya ingin menghabiskan banyak waktu mengunjungi taman, museum, tempat-tempat yang menarik untuk spot foto. Biarinlah dikatain narsis yang penting kudu eksis. Melihat pemandangan kota Paris dari wallpaper aja sudah bikin mupeng apalagi kalau berkunjung ke sana. Menyenangkan kali ya. Paris kerapkali dijadikan setting untuk film dan buku. Semoga suatu hari nanti bisa menulis novel dengan setting negara ini.



Sementara baru tiga ini deh, nanti kalau ada lagi saya update :D


Belajar...Yuk

Belajar...Yuk

 Dalam hidup kita akan selalu belajar. Entah dari mana pun datangnya kita pasti belajar. Coba ingat saat kita baru lahir di dunia. Bukankan pertama mata mungil kita terlalu sulit untuk melihat cahaya, namun perlahan mata kita belajar bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan. Begitu pun dengan kehidupan sehari-sehari semuaya tidak pernah lepas dari proses belajar. Kita nangis pun juga belajar, tertawa pun belajar, sedih pun belajar.


Jika ada pepatah yang mengatakan Belajarlah hingga ke liang Lahat itu ternyata benar apa adanya. Di kala napas kita masih tertinggal di raga. Kita akan selalu belajar, belajar dan belajar.


Jangan pernah takut untuk salah. Karena dari kesalahan kita akan belajar bagaimana cara memperbaikinya. Bukankah seseorang yang ahli dalam bidang tertentu pun banyak melakukan kesalahan sebelumnya. Tapi, bedanya mereka belajar bagaimana terhindar dari kesalahan yang sama.


So, jangan pernah berhenti untuk belajar

Happy or Happinnes?

Happy or Happinnes?

blue-happines-responsible-snow-text-Favim.com-119387


Dulu, seseorang pernah bertanya padaku tentang satu hal, "Mengapa kamu mau jadi Guru TK padahal pendidikanmu cukup bagus?"


Awal lulus kuliah tak pernah terpikir untukku terjun ke dunia pendidikan terlebih menjadi seorang guru TK. Saat duduk di bangku kuliah memang sempat terlintas di benakku bahwa aku ingin terjun di dunia anak-anak. Kenapa? Karena aku jatuh cinta pada pesona mereka. Ada energi di dalam diri anak-anak yang membuatku selalu ingin berdekatan dengan mereka walaupun terkadang bocah-bocah itu kerap kali menjadi monster kecil yang siap menjungkirbalikkan duniamu. Tapi, aku tetap jatuh cinta pada mereka.


Kuakui, awal mendapat honor Guru TK yang memang 'seadanya' sempat membuatku ragu dan ingin mundur. Kupikir gaji seorang guru bisa lebih besar, ternyata aku salah. Gaji itu hanya cukup untuk membeli bensin. Yah...tekad saya sempat jeblok. Apalagi ortu menyuruh saya agar mencari tempat kerja yang dekat saja kalau hanya ingin jadi Guru TK.


Namun, tak ada yang pernah tahu kalau pada akhirnya saya tetap bertahan di sekolah itu. Ada sesuatu yang membuat saya merasa nyaman di sana. Di sana saya banyak belajar tentang banyak hal, lingkungan baru, dan kesempatan luas untuk berkembang. Memang gaji saya seadanya, tapi buat saya itu adalah hal yang luar biasa. Sebab, ada hal yang lebih penting yaitu kebahagiaan yang saya rasakan selama mengajar. Toh, disela-sela mengajar saya masih punya banyak waktu untuk mengembangkan diri. Saya masih bisa menulis, ngeblog, dan bersenang-senang dengan hasil uang gaji saya.


Bisa saja saya daftar kerja di kantoran, gaji besar, mentereng, jabatan tinggi. Namun, jika pada akhirnya saya nggak nyaman dengan pekerjaan saya. Terus apa yang saya dapatkan? Materi?


Bukankah hidup pada akhirnya bertujuan pada kebahagiaan?




Jika melulu memikirkan kesenangan, pada akhirnya akan ada kebahagiaan yang terlewatkan.



Dan, buat saya pekerjaan itu adalah anugrah. Apa pun itu asalkan kita lakukan dengan benar pasti juga akan mengalami perubahan. Bukankah ada Tuhan yang mengatur tentang rizki?


 Dan, satu hal yang masih saya pegang hingga saat ini:




Kebahagiaan itu datangnya dari hati



Jadi, kesenangan atau kebahagiaan?


Gambar dari sini http://favim.com/image/119387/

Dear Me

Dear Me

Dear Me,

Ada apa gerangan dengan diriku? Belakangan ini moodku sedang tidak karuan. Rasanya ingin nangis, marah, sebal tapi tak ada orang untuk dilampiaskan. Apakah ini pertanda mau PMS? Entahlah, sepertinya sih seperti itu.


Ditambah lagi dengan urusan lelaki abu-abu yang terrnyata juga membuat emosi jungkar balik belakangan ini. Oke, fine. Kuakui aku cemburu dengan sikap ramahnya terhadap beberapa wanita itu, dan harusnya aku tak memperdulikannya. Sialnya, aku terbawa arus. Hufttt


Baiklah, Tika. Mari kita menata diri kembali. Lupakan segala sesuatu yang tak penting. Mulai sekarang fokus dengan apa yang kamu impikan. Semangat ya.


Salam Hangat,


Aku


Sebuah Cerita

Sebuah Cerita

Kamu masih mau kenal aku setelah kejadian ini

 

Itulah bunyi pesan singkat yang kau tuliskan kepadaku, malam itu. Setelah obrolan panjang dan kau menuliskan sebuah kalimat yang sedikit menggetarkan dadaku. Ada rasa sakit yang menjalar saat aku baca pesan singkatmu.

Ini akan menjadi sebuah akhir? pikirku dalam hati tapi aku segera menepisnya.

 

Aku segera menelponnya--menanyakan apa maksud dari pesan singkat yang baru saja aku terima.

 

"Maksudmu?" tanyaku balik

 

"Aku pikir kamu bakal kecewa setelah mendengar ceritaku, dan kamu memutuskan untuk tidak mau lagi mengenalku," jawabmu dingin.

 

"Kamu terlalu picik menilaiku. Aku tidak pernah perduli apa yang kamu lakukan dalam hidupmu, selama kamu tidak pernah menyakitiku"

 

Tidak ada jawaban darimu--hanya terdengar helaan napas panjang.

 

"Jadi, ini alasan kenapa beberapa hari ini kau menjauhiku?" tanyaku dengan hati-hati.

 

"Bukan, hanya saja masalah ini sudah menguras semua pikiranku," jawabmu setegas mungkin.

Aku tahu kamu sedang berbohong, aku menangkap nada keraguan dari suaramu yang sedikit bergetar.

 

Dia kembali diam, entah kenapa pembicaan kamu menjadi kaku--dingin dan tidak sehangat biasanya. Tiba-tiba rasa sakit kembali menjalari dadaku. Jika sudah begini, biasanya sebentar lagi air mata akan mengalir dari kedua pelupuk mataku. Aku berusaha menahannya dengan menghela napas panjang. Aku tidak mau dia mendengar perubahan suaraku.


 

"Ya sudah. Maaf aku sudah menganggu harimu," ujarku mengakhiri pembicaraan.

 

Dan, air mata itu akhirnya tumpah seketika pembicaaraan itu berakhir. Harusnya malam itu aku merasaan senang karena dapat menghubungi  setelah sekian lama kita tidak terlibat obrolan, tapi nampaknya aku harus kecewa karena kau telah berubah menjadi dingin.

 
Tahukah kamu, bahwa seberapa besar masalah yang sedang ada di dirimu. Aku akan tetap disini mendukungmu.

 

Repost dari catatan FB

Maret

Maret


cute-march-summer-Favim.com-492491



Maret ini, Tuan. Di mana rindu bermekaran layaknya pucuk-pucuk bunga Sakura


Maret ini, Tuan. Di mana cinta bermekaran layaknya pucuk-pucuk bunga Sakura


Maret ini, Tuan. Di mana segala tentang cinta pernah kutasbihkan kepada Langit


Maret ini, Tuan. Ternyata cinta masih layak untuk dibicarakan



Gambar dari sini http://favim.com/image/492491/

Seorang Wanita di atas atap

Seorang Wanita di atas atap

beautiful-city-cool-free-Favim.com-665823.jpg

 

Seorang wanita di atas atap,

Menatap kosong ke depan

tanpa memperdulikan angin yang mempermainkan ujung anak-anak rambutnya

dan, ujung gaun berbunga yang melambai-lambai

 

Seorang wanita di atas atap,

Mata bulatnya meredup, saat langit memerah bersemu lembayung

Menyisakan kesepian di sudut perigi matanya yang telah mengering

 

Seorang wanita di atas atap,

Dengan senyum kecil mendongak ke langit

menghitung berapa banyak bintang yang tak berpendar

seperti bintang yang dulu berkelip di dalam bola matanya

 

Seorang wanita di atas atap,

Di dada kirinya, kenangan masih saja mengaduh

Rindu masih kerap kali mengetuk

namun, cinta tak juga kembali

 

Seorang wanita di atas atap,

Masih saja berharap, cintanya yang telah pergi akan kembali

 

 

Gambar dari sini http://favim.com/image/665823/
Ketika Blog tiba-tiba tidak bisa diakses

Ketika Blog tiba-tiba tidak bisa diakses

Selamat Hari minggu...

Ah, akhirnya bisa juga posting di blog. Dua haru lalu ada kejadian yang bikin saya pingin nangis.   Biasanya tiap sabtu saya suka ikutan promo di blog. Dan ketika adminnya mention mengatakan bahwa blog saya tidak bisa dibuka, terus terang saya ketar-ketir. Saya coba ketik alamat blog saya di browser, dan benar saja blog saya di suspend.  Jujur saya ingin nangis saat itu, soalnya blog ini sudah berumur 4 tahun dan saya belum mau kehilangan blog ini. Antara bingung  bercampur panik  saya sempat ngetweet soal permasalahan yang dialami. Seorang kawan membalas tweet saya. Kata dia blognya pernah mengalami hal serupa, dan bisa dikembalikan dengan mengirim email.


Saya pun mengikuti saran yang diberikan oleh teman. Setelah menunggu selama dua hari, blog ini pun bisa diakses lagi.


Ternyata wordpress emang kerap kali melakukan hal ini -__-



Sudahlah.Blog saya akhirnya sudah kembali


Suatu Masa

Suatu Masa




Suatu masa, sepasang kaki kita pernah berjalan beriringan


Bersama, menggapai mimpi


Suatu masa, jari-jemari kita pernah bertautan


Memintal janji untuk tidak saling melepaskan


Suatu masa, bibir-bibir kita pernah saling berpagutan


Menukar ribuan aksara, dan kecupan hangat


Hingga, akhirnya terpelanting pada suatu masa


Sepasang kaki yang tak lagi berjalan beriringan


Genggaman tangan yang mulai melonggar


Bibir-bibir yang membungkam


Dan, dua punggung yang saling mengadu


Pada suatu masa, kisah kita hanyalah kenangan


Kepada Lelaki yang Tengah Kurindukan

Kepada Lelaki yang Tengah Kurindukan

Kamu,

Lelaki yang sempat menuai rindu-rindu di dalam dadaku

menyematkan rona merah di kedua pualam pipiku

meletakan debar-debar di dada kiriku

Namun, di suatu masa aku terpelanting jatuh --menjauh dari sisimu

kisah kita tak lagi sama

yang ada hanya sebuah luka di dada kiriku

Dan, kini kau kembali hadir

Mengulurkan rasa yang sama

seperti saat kita bertemu --dulu

Meramaikan kembali sudut hatiku yang membeku

 

Kamu,

Aku rindu...

 

 

 

 




Gambar dari sini




4th Anniversarry

4th Anniversarry

Apa kabar semua? Sudah beberapa hari nggak update blog. Rindu nggak?
Senangnya ketika membuka blog, ada notifikasi yang memberitahukan bahwa blog ini sudah berusia 4 tahun. Ya Allah, nggak terasa saya sudah jadi blogger selama empat tahun.
Dulu, awal mula bikin blog ini sebagai tempat curhat (walaupun sekarang juga masih sih :P ) namun lambat laun blog ini jadi media pembelajaran buatku. Dan, yang bikin senang adalah saat ada yang membaca setiap postingan yang aku tulis.


Terima kasih buat para pembaca, buat teman-teman yang sudah mau berlangganan blog saya. Semoga kelak blog ini dapat memberikan banyak manfaat. Saya sayang kalian.


Salam Hangat,


Luphyta

Tentang Masa Silam

Tentang Masa Silam

Ini tentang masa silam
Yang mengendap-endap dari celah terkecil di hatiku
Perlahan menyeruak tanpa diduga.
Ini tentang masa silam
Tentang kenangan yang tak lekang oleh waktu
Tersimpan dalam Kotak Hitam berdebu

Kini tiba-tiba kau hadir
Memintaku tuk kembali mengisi celah di hatimu.
Tak sadarkah kau, Tuan?
Bahwa ada luka yang tersisa dari kisah kita
Bahkan waktu, tak juga merapikan sejarah kita.
Semuanya masih tergenggam erat dalam sebuah kenangan.

Lalu apa yang kau ingin dari sebuah hubungan kita sekarang?
Adakah beda di setiap akhir?
Atau akankah berakhir sama dengan yang terakhir?

Kepada masa silam, kenapa tak kita rebahkan dua rindu yang saling mengaduh.

Admirer

Admirer

Sama seperti kemarin, semua perasaanku padamu. Tak ada yang berubah. Aku tetaplah pengagum semua tulisan yang berderet panjang di linimasamu.  Tapi, anehnya aku hanya berani membaca,  tanpa ingin kamu ketahui.  Padahal banyak kata-kata di linimasamu yang ingin kukutip atau sekadar kutekan tombol favorite.  Sayangnya, aku belum berani menunjukkan keberadaanku. Terlihat gila ya? That's me. 


Aku juga orang yang setiap pagi menunggu derap langkahmu yang tenang saat memasuki tempat, di mana kamu biasa menikmati sarapan pagimu dengan sebuah laptop sebagai teman setia. Lalu, aku akan berusaha mencegah temanku untuk melayanimu. Hanya dirikulah yang berhak mencatat dan mengantarkan menu kesukaanmu: secangkir ekspresso, dan Sandwich Tuna.  Tidak ada yang lain. Bahkan, aku rela menukar jam kerja, demi bertemu denganmu setiap pagi.


 Semua teman-teman kerja, menganggapku tak waras karena terlalu memujamu. Tapi, aku tak peduli. Bukankah, ada pepatah bahwa cinta tak harus dimiliki.


Dan, aku tak berniat memilikinya.


 



Kita sepasang tangan yang saling menggenggam belati, menikam satu sama lain




[caption id="attachment_2571" align="alignnone" width="500"]http://favim.com/image/16619/ http://favim.com/image/16619/[/caption]
Sambungan Hati Jarak Jauh

Sambungan Hati Jarak Jauh

"Aku belum siap dengan ini," ujarnya terisak.

Aku mendekatinya perlahan; tanganku membelai halus rambut ikalnya. Aku sengaja tak menjawab, membiarkan dia larut dalam emosinya sejenak.


Perlahan kubawa dia dalam dekapanku. Membiarkan tangisnya tumpah ruah di dada. Kurasakan tubuhnya bergetar. Ah, hatiku serasa diremas-remas.


"Aku tahu ini berat bagimu, sayang. Begitu pun diriku." Aku mengambil napas sejenak, "tapi kenyataannya semua ini harus kita jalani."


"Kalau aku merindukanmu bagaimana?" dia mendongak dengan mata penuh air mata.


"Telepon." tanganku menyentuh kedua pipinya, menghapus air mata yang berjatuhan di sana.


"Kalau aku rindu untuk melihatmu...memelukmu..." dia tak bisa melanjutkan perkataannya. Suaranya perlahan ditelan oleh derasnya air mata.


"Sayang, dengar. Kalau kamu rindu, kamu bisa kapan pun menghubungiku. Aku akan selalu menerimanya, sesibuk apa pun itu. Percayalah, ini memang tidak mudah." Aku menarik napas dalam-dalam, sekadar meredakan dada yang mulai terasa berat, "tapi, ketika kamu percaya bahwa tak ada yang berubah dari hubungan kita semua pasti terasa mudah."


 Karena jarak hanyalah jeda yang memisahkan pertemuan




[caption id="attachment_2568" align="alignnone" width="698"]http://favim.com/image/499002/ http://favim.com/image/499002/[/caption]
Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar

Belakangan ini, saya suka sekali mengumpulkan gambar-gambar entah sebagai wallpaper atau DP BBM.  Rasanya menyenangkan ketika memasang gambar yang sesuai dengan suasana hati.


Beberapa teman sampai bertanya, "kok gambar profile kamu bagus-bagus?"


Saya hanya tersenyum ketika mendapati beberapa teman menggunakan gambar yang sama.


Buat saya, gambar mampu membuat saya bercerita.


Kamu?


Hujan dan kopi

Sunset in Weh Island

Sunset in Weh Island

n


Judul: Sunset In Weh Island


Penulis: Aida M.A


Penerbit: Bentang Pustaka


Jumlah Halaman: 246 halaman




Cinta dan percaya adalah dua hal yang saling berhubungan. Kita tak cukup memelihara percaya untuk dapat mencintai seseorang, tapi ketika kita mencintai maka kita harus mempercayainya (Sunset in Weh Island)



Novel bergenre romance ini menceritakan perjalanan Axel, pria kelahiran Jerman ke Indonesia setelah kepercayaannya dikhianati oleh Marcel sahabatnya. Petualangannya ke Indonesia membuatnya bertemu Mala, gadis aceh pemilik salah satu cottage di pulau Weh.


Bersama Mala, Axel tidak hanya diajak menikmati keindahan Pulau Weh. Tapi, Mala juga merubah pandangan skeptisnya tentang cinta. Hingga pada akhirnya, bunga-bunga cinta menyapa dua insan berbeda negara.


Novel sepanjang 246 halaman ini banyak mengeksplorasi tentang keindahan pulau Weh dengan detail yang memikat. Bahkan, saya yang baru pertama kali dengan nama Pulau Weh mendadak ingin berkunjung ke sana untuk membuktikan keindahan pesona kota sabang. Novel ini juga ingin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pesonal alam yang luar biasa untuk dieksplorasi.


Buat saya, Novel kedua mbak Aida ini lebih matang. Walaupun tetap dengan ciri khasnya yaitu alur sederhana. Dengan piawai, Aida M.A mampu mengemasnya menjadi novel manis yang berfilosofi. Terbukti dengan, beberapa perumpamaan-perumpamaan sederhana yang diselipkan dalam dialog. Permainan diksi yang digunakan juga sederhana, mudah dimengerti bagi pembaca remaja.



Berbicara soal karakter, Aida M.A mampu menciptakan benang merah di antar setiap tokoh, sehingga terlihat  hidup di seluruh jalan cerita. Okeh, saya akui saya suka Axel :D


Satu kata, novel ini mampu membuat dada saya hangat setelah membaca.





Out of Somewhere

Out of Somewhere

waiting-for-summer



Dear Pria Masa Depanku,


Waktu terus saja berjalan, nyatanya Allah belum juga mempertemukan kita seperti janjinya. Sampai sekarang, aku masih menerka-nerka seperti apa raut wajah, suara, mata, hidung, bentuk alismu itu.  Bahkan, aku sampai mengkhayal seandainya nanti kita bertemu.


Tolong jangan tertawa, karena menulis surat ini sudah cukup membuat rona merah di pipiku.


 Apa yang yang kamu lakukan di sana? Apakah sama gelisahnya, menunggu kapan kita dipertemukan. Semoga cepat ya, karena aku sudah tak sabar untuk melihatmu.


Seandainya, kita nanti bertemu di persimpangan jalan. Janganlah ragu untuk menyapaku, atau kalau aku tidak mendengarmu tariklah benang merah yang saling menautkan jari-jemari kita.


Ah, rasanya tak sabar menunggu waktu pertemuan kita. Semoga kamu juga :)


Selamat menikmati akhir pekan


Salam hangat,


Gadis di ujung seberang

Tiba-tiba

Tiba-tiba

Tiba-tiba saja
Kurasakan dada kiriku berdetak lebih cepat
Bergemuruh; layaknya langit hari ini
Tiba-tiba saja
Kurasakan hangat mengalir di dadaku
Saat namamu bermain-main di benakku
Mungkinkah ini cinta?
Atau hanya gurauan hati yang terlalu lama mati.
Karena cinta telah lama pergi
Tiba-tiba saja
Aku ingin jatuh cinta
Pada kamu, pria dari masa kecilku

Tentang Persahabatan

Tentang Persahabatan


16501504-three-coffee-cups



Kita adalah tiga wanita yang dipertemukan oleh takdir untuk saling menghapus setiap duka yang datang silih berganti



 Sore ini, seperti biasa kita duduk bertiga dengan cangkir masing-masing di genggaman tangan. Di awali dengan sapaan riang, lalu perlahan mengalirlah cerita dari bibir-bibir kita.


Persahabatan kita cukuplah aneh, dipertemukan dari tidak kesengajaan lalu menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Kalau boleh aku ibaratkan persahabatan kita dengan kue, aku lebih memilih tiramisu.


Kue berbahan dasar coklat, dengan cream yang beraroma kopi. Ya, itulah kita bertiga. Jika aku dilambangkan dengan coklat, bunbun kopi, dan bebeb adalah cream lembut yang merekatkan rasa manis dan ketir kopi. Unik kan?


Berbicara tentang kue, sungguh kalian membuatku lapar.


Kumohon, jika kalian membaca cerita ini janganlah menangis, karena aku pun bersusah payah untuk tidak menangis.


Teruntuk Bunbun;


Saatnya kamu menyibak tirai gelap di ujung kamarmu. Tengoklah, di luar ada cahaya terang yang siap menuntunmu menghadapi hari yang baru. Tetaplah semangat, karena darimu aku belajar tentang semangat hidup.


Teruntuk Bebeb:


Adakalanya apa yang kita lakukan tak menghasilkan banyak perubahan. Tapi, yakinlah di setiap usaha baik yang kita lakukan, Allah tak pernah tinggal diam. Akan ada pelangi setelah hujan. Tetaplah jadi gadis ilalang, tetap tegar saat badai berkali-kali bertandang.


Dan untukku:


Sesuatu yang berujung bahagia tak mudah di raih, tapi dengan kesabaran pasti akan ada hadiah manis yang menunggu di ujung sana.



Buat dua sahabatku, selamat menikmati senja




Teruntuk Gadis Ilalang

Teruntuk Gadis Ilalang

 wpid-sunset17.jpg


Dear  Venny,

Entah mengapa aku lebih suka memanggilmu gadis ilalang. Kamu tahu Ilalang kan, beb? Rumput yang terlihat lemah, tapi tetap kokoh berdiri meski diterpa ribuan badai. Ya, itulah dirimu; tetap tabah walau diterpa badai yang sama berkali-kali :)

Pertemuan yang diawali dengan ketidaksengajaan ternyata berujung sesuatu yang manis. Allah menautkan kita sebagai saudara baru. Ah, begitu senangnya diriku mempunyai satu kakak baru lagi.

Kamu tahu, Beb. Aku suka dengan rangkaian kata yang selalu tersusun manis di linimasamu. Ternyata kita memiliki kesamaan, menguntai aksara menjadi kata yang indah. Ya, begitulah kita. Lebih suka memilih menuliskan apa yang kita rasa, ketimbang mengeluh nggak karuan.

Kita ini sepasang gadis yang sama-sama mencari cinta. Aku yang sedang mencari pelabuhan terakhirku, sedangkan dirimu mencari cinta yang sama pada tempatmu bersandar saat ini.
Semoga cinta kita akan menemukan jalannya

Beb, lihatlah. Aku tak sepandai dirimu yang bisa memberi surat yang begitu manis untukku. Suratku ini terlihat sederhana, bukan? Semoga kamu tak bosan membacanya.

Titip salamku buat dua bidadari kecilmu. Semoga Allah benar-benar mempertemukan kita di hari bahagiaku kelak :)

Tetaplah bersinar gadis ilalang

Salam Hangat,

Tikha



Teruntuk Dqueen

Teruntuk Dqueen

teruntuk dqueen




Dear Dqueen,


Hai, apa kabar kabar senja di ujung sana? Masihkan warna langit jingga melintas di sungai mahakam? Atau langit telah berubah menjadi pekat seperti di kotaku.

Tiba-tiba saja, aku tergelitik untuk mengirimkan sebuah surat untukmu. Ya, mungkin surat ini tak sama dengan surat-surat yang telah kau terima. Tak apalah.

Kamu sadar nggak, Dear? Kalau pertemuan kita seperti ditakdirkan oleh Tuhan.  Ya, kurasa Tuhan telah mengatur segalanya. Membuat pertemuan pertama kita di rumah jingga, lalu tanpa sadar telah menyambungkan ikatan hati di antara kita.

 Terkadang merasa geli, ketika tahu bahwa ternyata kita memiliki banyak kesamaan terlebih soal selera. Dan kamu suka berbagi banyak hal kepadaku, tentang sesuatu yang tak pernah aku tahu sebelumnya.

Masih ingat percakapan kita di suatu sore, saat secara bersamaan kita memasang gambar yang sama sebagai profil BB?

"Kita ini saudara, tapi dilahirkan dari rahim yang berbeda," katamu sore itu. Lalu, kita sama-sama memasang emo ketawa dan pelukan.

Hei, Dear.

Tahukah kamu, bahwa aku mengagumi karya-karyamu itu. Menunggu setiap barisan kata yang kau rangkai. Lalu, diam-diam mencoba meniru caramu bertutur.

 Terima kasih atas semuanya --persahabatan kita. Semoga, kelak Tuhan benar-benar mempertemukan kita seperti mimpi yang pernah aku ceritakan kepadamu.

Aku sudahi suratku, lain kali kan kukirimkan lagi surat untukmu

Salam hangat,


Saudara (tidak) kembar


Cuti sakit hati

Cuti sakit hati

"Anda yakin mau melakukan ini?" tanya seseorang pria berpakaian hijau yang mengenakan tutup kepala dan juga masker.


Aku mengangguk, walaupun rasa ragu mulai menyergap di dada. Aku tahu, apa yang akan kulakukan ini beresiko tinggi.


"Anda sudah tahu apa efek sampingnya?" tanya pria itu sekali lagi.


 "Iya," jawabku lirih.


"Baiklah, kalau ini yang anda kehendaki. Sebentar lagi, seorang perawat akan mendorong anda ke ruang operasi. Banyaklah berdoa semoga, operasi ini berjalan lancar." Pria bermasker itu menepuk pundakku halus.


Rasa takut mulai membayang-bayangi diriku, ketika seorang perawat wanita mulai mendorong tempat tidurku menuju ruang operasi yang letaknya tidak jauh dari ruang perawatan.


Dadaku berdegub semakin kencang, tak kala kulihat tulisan RUANG OPERASI semakin dekat pelupuk mata.


"Aku ingin semua ini berakhir."


Mendadak ucapan Dani beberapa lalu terngiang-ngiang di benakku. Sedetik rasa takut yang merebak di dada perlahan sirna berganti sebuah keberanian.


Tak apa aku kehilangan ingatan, setidaknya hatiku tidak terlalu sakit lagi.


Orang Ketiga Pertama

Orang Ketiga Pertama

Aku membuka jendela kamarku lebar-lebar, membiarkan angin malam masuk ke dalam. Tak kupedulikan nyamuk yang mungkin mengambil kesempatan untuk masuk ke dalam kamar.


Sayup-sayup terdengar alunan suara Taylor Swift dari ponselku yang sengaja kugunakan untuk pemutar lagu sebagai pemecah kesunyian.


"We are never ever ever getting back together, we are never ever ever getting back together,"   aku ikut menyanyikannya dengan sepenuh hati sambil sesekali melakukan gerakan waltz di jendela.


Aku berjalan ke arah meja, menyambar sebungkus rokok lengkap dengan korek apinya. Kuambil sebatang lalu dengan cepat menyulutnya. Kunikmati setiap hembusan asap yang mulai memenuhi dadaku, lalu dengan cepat kukeluarkan lewat hidung.


Aku memutar arah,  menyandarkan tubuhku di jendela melihat betapa berantakannya kamarku. Di meja bercangkir-cangkir bekas kopi semalam masih berada di atas meja, di samping foto-foto yang tersebar hampir di seluruh penjuru meja.


Aku menarik napas panjang. Aku benar-benar kelelahan, setelah semalaman harus menelanjangi semua foto-foto itu. Mungkin terlihat bodoh, tapi itulah tugas yang diberikan boss besar. Mempelajari semua foto-foto itu, hingga mendapatkan gambaran yang tepat.


Drrt...drrttt


Ponsel di atas mejaku bergetar.  Kurasakan jantungku berdetak cepat, beberapa peluh menetes dari dahiku. Segera kutekan tombol hijau.


"Orang Ketiga Pertama."


Klik..pembicaraan terputus.


Segera kusambar tas hitam yang sejak tadi kuletakkan dekat pintu, dan berjalan keluar kamar dengan tergesa-gesa.


Sekarang waktunya, dan harus tepat sasaran.

Selamat Tuan, kamu telah kehilanganku

Selamat Tuan, kamu telah kehilanganku

Sebut saja aku orang yang sensitif.  Mudah meneteskan air mata, ketika melihat sesuatu yang begitu menyentuh. Tapi, jangan panggil aku cengeng. Sebab, aku hanya menangis saat hatiku ingin menangis.


Ketika aku putus denganmu, lalu kau membayangkan aku akan menangis meraung-raung, meratapi punggungmu yang menjauh itu, tentu kamu salah besar. Aku tak menangis sedikit pun.


Mungkin, terasa perih di hati, tapi sayangnya otak tak menyatukan hati dan mata. Hujan di mataku tak lagi turun hanya untuk menangisi kepergianmu.


Kamu, boleh saja berbangga hati karena mendepakku dari hatimu. Tapi, ingatlah tentang satu hal. Kelak, akulah yang akan menuai garam di atas luka hatimu yang membasah.


Silahkan kau panggil aku pendendam.


Maaf, rasanya terlalu disayangkan jika aku harus membuang waktuku untuk itu.


Selamat, Tuan. Kamu telah kehilanganku :)


im-sorry

Tentang Anak-anak

Tentang Anak-anak

Malam ini, tiba-tiba saja saya ingin membahas sedikit tentang pendidikan anak.


Sebagai pendidik, tentunya ada saja hal yang menggelitik untuk saya bahas. Kali ini, saya lebih menyoroti tentang pendidikan anak usia dini.  Dan, bahasan dalam tulisan ini, saya ambil dari pengalaman diri sehari-hari.


Banyak orang tua yang khawatir, jika anaknya tidak bisa membaca dan menulis. Dibandingkan ananya tak mengenal warna dasar.


Banyak orang tua yang khawatir, jika anaknya tidak bisa membaca dan menulis. Dibandingkan anaknya tidak mengenal bentuk-bentuk dasar.


Banyak orang tua yang khawatir, jika anaknya tidak bisa membaca dan menulis.  Dibandingkan anaknya tidak mengenal dunia luar


Banyak orang tua yang khawatir, jika anaknya tidak bisa membaca dan menulis.  Dibandingkan anaknya tidak tersenyum  dan tidak memiliki rasa ingin tahu.


Hal ini sedikit menganggu buat saya, ketika beberapa orang tua mengambil raport dan saya mengemukakan beberapa permasalahan anak mereka. Dan, hampir semua orang tua bertanya tentang kemampuan membaca dan menulis anaknya :((


Tidakkah mereka peduli terhadap perkembangan yang lain? Bukankah kemampuan membaca dan menulis masih bisa dipelajari, dibandingkan sebuah perilaku atau dunia anak-anak yang takkan pernah terulang lagi


Semuanya kembali kepada anda :)

Aksara yang berserakan

Aksara yang berserakan

280ef7b439d8e463ee0f7099b1111548







Ribuan aksara tergeletak tanpa nyawa, ketika pena tak lagi menuliskan kisah

cinta kita.

Luka di dadaku masih saja terlalu basah untuk kau lukai

Tuan, kenapa dengan mudahnya kau hunuskan sebilah belati tepat di luka lama?

Aku terkapar karena cinta menoreh dadaku.

Tak akan ada lagi barisan larik-larik berisi tentang kamu

Tak akan ada lagi ribuan aksara yang kupintal untuk memujamu

Cukup Tuan. Cukup sekali saja pisau itu kau hunuskan tepat di dadaku

Sebab cinta tak selamanya bersemayam di sana

Kini ribuan aksaraku tergeletak di antara kertas-kertas usang, karena dirimu telah lama mati di benakku.

Tentang Hidup

Tentang Hidup

 

Bahwa hidup tak selamanya terang, akan ada masa di mana kita akan melewati zona tergelap dalam hidup. Di sanalah kita akan diuji. Siapa yang sanggup melewatinya, akan ada jalan yang menuntunmu dalam sinar terang.


Trip to Yogya

Trip to Yogya

Hai, apa kabar semua?


Sebenarnya perjalanan ini sudah berlangsung seminggu yang lalu, tapi tak apalah kalau saya ingin buat artikel tentang perjalanan.


Selamat menyimak :)


Rasanya sudah lama tak berkunjung ke kota Yogyakarta, kota dengan banyak cerita dan tempat yang tak bosan untuk dikunjungi.


Ketika duduk di bangku kuliah, saya sering berkunjung ke kota ini, kebetulan kakak perempuan saya tinggal di sana. Jadilah, Yogya menjadi jujukan kami sekeluarga untuk berlibur.


Nah, semenjak saya mulai berkerja. Rasanya tak ada waktu untuk pergi ke suatu tempat dalam waktu yang lama. Maklum liburnya hanya sabtu-minggu.


Dan buat saya, perjalanan kemarin terasa istimewa dan banyak sekali kejadian yang menarik untuk diceritakan.


Pertama: Dimulai keberangkatan yang terlambat dari waktu yang ditentukan, lalu berlanjut ke bus yang mendadak acnya mati. Sempat diperbaiki, tapi malah membuat mesin jadi mati. Jadi, rombongan harus menunggu satu jam untuk diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki kita diberi bus pengganti yang lebih baik.


Kedua: Keberangkatan yang molor, membuat kedatangan juga terlambat. Seharusnya kami sampai di kota jogja jam 3 sore, ternyata baru sampai hotel jam 10 malam. Waw, 12 jam perjalanan. Akhirnya semua acara dibatalkan.


Tapi, semua hal itu terbayarkan ketika diajak ke gua pindul. Jujur, saya belum pernah masuk gua yang alami, dan ketika sampai di sana saya sangat bersemangat.


Hei, ternyata untuk mencapai gua tak semudah yang kubayangkan. Kita harus berjalan tanpa alas kaki sambil membawa ban yang ukurannya lebih besar dari badan, melewati tangga yang sempit, curam, dan licin, terakhir duduk di atas ban.


Semua perjuangan itu terbayar ketika ban mulai masuk mulut gua, waw. Saya disuguhi pemandangan yang luar biasa, stalagtit dan stalagmit yang besar-besar, udara dingin, pokoknya luar biasa.


Ada satu hal yang bisa saya pelajari ketika masuk goa ini. Ketika memasuki Zona paling gelap, membuat saya sedikit merenung.




Bahwa hidup tak selamanya terang, akan ada masa di mana kita akan melewati zona tergelap dalam hidup. Di sanalah kita akan diuji. Siapa yang sanggup melewatinya, akan ada jalan yang menuntunmu dalam sinar terang.



Hari terakhir di Jogja, dilewatkan dengan mengunjungi Merapi. Saya tak sempat naik, jadinya melihat-lihat dari bawah.


Sekian sekilas perjalanan saya ke Jogja


Have a nice day everyone


Tentang Sebuah Janji

Tentang Sebuah Janji

Dear Calon Suamiku,

Akulah gadis yang sebentar lagi kau pinang, kau baitkan janji seumur hidup di hadapan Tuhan.


Akulah gadis yang diciptakan dari sepasang tulang rusukmu, yang kemudian dipertemukan untuk saling menggenapi.


Akulah gadis yang kelak kan menjagamu; bersamamu hingga di akhir hayat.


Akulah gadis yang kelak dari liangku akan melahirkan buah hati kita, mendidiknya dengan penuh cinta juga kasih sayang.


Dear Calon Suamiku,


Aku tak bisa menjanjikanmu apa-apa, karena bagaimanapun aku juga manusia biasa, kerap khilaf dan lupa.


 jika kelak aku melakukan perbuatan yang tak kau sukai, bisakah kau tegur aku dengan lembut?


Dear Calon Suamiku,


Kelak, jika aku tak lagi sempurna, baik wajah, bentuk tubuhku ataupun pribadiku. Tolong, tetaplah di sini bersamaku.




merpati-tak-pernah-ingkar-janji



Tak ada yang lebih indah dari setaut janji untuk hidup semati di hadapan Tuhan




 
Empat Januari

Empat Januari

Januari Keempat,

 Kembali kurangkai keping-keping rasa yang kusebut itu cinta. Kupasang perlahan-lahan seolah mozaik pecahan kaca


Januari Keempat


Mungkin saja rasa itu belum benar-benar menghilang. Sebab, ketika malam datang rinduku gigil ingin dipenuhi.


Januari Keempat


Tertatih kutata kembali langkah yang telah timpang kehilangan sandaran, lalu melangkah ke arah yang berbeda darimu.


Januari Keempat


Kuretas semua rindu bersama semilir angin senja


Januari Keempat


Ketika rindu tak lagi tertuju padamu

Hujan

Hujan




Sore ini, hujan kembali bertandang ke kotaku. Tidak terlalu deras, tapi rinainya mampu membasahkan tanah. Langit yang tadinya biru, mulai diselimuti arakan awan kelabu, memberat; tumpahlah semua kesedihan.
Tanganku sejenak terulur, menadah bulir-bulir air dari langit, membiarkannya mengisi ceruk tanganku.
Kilasan wajahmu tiba-tiba hadir di pelupuk mataku. Dan, rindu tiba-tiba menyeruak tanpa permisi.
"Aku suka hujan," katamu saat kita sama-sama terjebak oleh hujan deras.
Aku menoleh ke arahmu yang sedang asyik menadahkan tangan.
"Apa yang membuatmu suka dengan hujan?" Tanyaku.
"Karena hujan membuatku damai, sama seperti saat berada di dekatmu," jawabmu sambil menatapku lekat.
Pipiku memanas, segera kupalingkan wajah. Berharap kamu tak menemukanku yang tersipu.
Mungkin saja sekarang pipiku sedang merona karena malu.


Blarrrr,
Petir menggelegar, membuatku terhentak dan kembali ke masa depan. Kenangan tentangmu tiba-tiba menguap.


...Rasa nyeri itu datang lagi.


Harusnya aku tak memandang hujan, karena hari ini hujan kembali membawa kenangan tentangmu.


 
Happy New Year

Happy New Year

Beberapa jam lagi pergantian tahun akan segera terjadi, sedangkan mataku tidak bisa diajak berkompromi. Sepertinya malam ini akan dirayakan di atas tempat tidur, berteman dengan guling dan bantal :D
Selain itu, saya tak terbiasa begadang sih.
Yah, sepertinya beberapa postingan cukup untuk merayakan pergantian tahun.


Selamat tahun baru semua, semoga tahun depan lebih baik :)

Penghujung Tahun

Penghujung Tahun

Tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas

Kutanggalkan semua kenangan tentangmu
Membiarkannya luruh bersama nyeri di petak-petak hatiku
Menghamburkan serpihan luka yang terkadang masih saja menggores hati
Membiarkan hujan kembali turun di mataku
Lalu dengan cepat kutenangkan badai di hati dengan senyuman

Selamat jalan 2012
Kuharap kesedihan tak lagi menghampiri
Karena kuyakin, akan ada harapan baru di depan sana --menanti.
Sekarat

Sekarat

Sesekali aku bertandang pada kuburan kenangan di sudut hatiku
Mengenang bagaimana dulu cinta bersemi menyerupai kuncup-kuncup bunga tulip yang siap mekar
Merasakan bagaimana dadaku berlompatan ketika kita berdekatan.
Sayangnya, kini taman-taman bunga itu lebih menyerupai kuburan; sepi.
Semua kenangan telah mati; tergeletak tanpa nyawa.
...Dan aku sekarat karena cinta

Tentang Jarak

Tentang Jarak

Well, beberapa hari ada seseorang yang memintaku mengulas tentang jarak dalam sebuah hubungan.
Baiklah, saya akan coba menuliskannya, semoga postingan sederhana ini bermanfaat.


Jarak, semacam jeda supaya rindu tetap terjaga (@R_khairani)


Dalam hubungan cinta, tak dapat dipungkiri bahwa ada kebutuhan untuk saling memiliki.  Sebab pada dasarnya,   ketika kita menjalin hubungan cinta itu sama artinya memiliki seseorang untuk bersama-sama menjalani hidup.


Lalu bagaimana dengan jarak? Bagaimana cara kita agar cinta tetap terjaga?
Jawabannya komitmen kita terhadap pasangan.



Bukankah, ketika kita memutuskan untuk menjalin hubungan jarak jauh sudah berarti menerima setiap kondisi yang akan terjadi? Nah, sekarang bagaimana menjalaninya dengan komitmen yang sudah dibuat.
Sejauh apapun jarak membentang, jika kamu punya komitmen dengan pasangan, itu bukan halangan.


Satu hal yang juga penting. Jalinlah komunikasi. Karena dengan komunikasi yang baik. Kehangatan akan tetap tercipta.


Sekian.

Wanita

Wanita


Seorang wanita pandai menyimpan bara dalam dada, menguncinya rapat-rapat. Sebelum akhirnya berubah menjadi kobaran api yang membara.


You can ask me anything

You can ask me anything

Holaaa,
Apa kabar semua?

Oke, pada postingan malam ini saya memberi kesempatan buat para pembaca atau siapa pun bertanya kepada saya. Apa aja. Kalau saya bisa jawab, pasti saya jawab.
Pertanyaan kalian bisa kalian tulis di bawah postingan ini.

Voila, jangan takut untuk bertanya ya :)

Salam hangat,

Luphyta
Sedang Flu

Sedang Flu

Musim penghujan datang, flu mulai berdatangan. Yuk, siapkan amunisi sebelum kena flu seperti saya.


Sory, blognya belum terupdate. Diriku lagi flu.


:)

Delapan Desember

Delapan Desember

Delapan Desember,

Di mana Tuhan melahirkanku ke dunia

Delapan Desember,

Di mana Tuhan menitipkan banyak berkah dan harapan di hari kelahiranku

Delapan Desember,

Di mana kedua orang tuaku tersenyum menyambut kedatanganku di dunia

Delapan Desember,

Di mana aku bisa melihat dunia untuk pertama kalinya

 

Delapan Desember Dua Ribu Dua Belas,

Ketika semua doa dipanjatkan untukku
Happy Birthday To Me

Happy Birthday To Me

ucapan selamat ulang tahun



Hari ini usiaku tepat 28 tahun. Tak ada perayaan khusus.  Cukup merayakannya dengan sebuah tulisan untuk mengabadikan kenangan hari ini.


Bangun tidur disambut oleh dua sms dari seorang teman dan keponakan, lalu pergi bersepeda berkeliling komplek. Cukup sesederhana itulah caraku memaknai hari kelahiran.


Tahun ini, aku telah melewati banyak hal hebat, bertemu dengan orang-orang baru yang luar biasa. Begitulah cara Allah membahagiakanku.


Terima kasih buat semua teman, sahabat yang memberikan banyak doa dan ucapan pagi ini. Semoga semua doa-doa yang kalian panjatkan dikabulkan oleh SWT.


Selamat ulang tahun untuk diriku,


Semoga Allah selalu menguatkan hatimu, memberi kesehatan, selalu tersenyum.



Surabaya, 08-12-2012

Percakapan malam dengan hati

Percakapan malam dengan hati

Aku  terluka.


Lagi?


Huft, terlalu sering ya aku patah hati?


*tertawa


Apa yang kau tertawakan?


Kepolosanmu itu...


Kepolosan, maksudmu?


Maaf, bukan bermaksud mengejekmu.  Hanya saja, buatku kamu terlalu polos. Kamu terlalu baik  kepada semua orang.


Apakah itu salah?


Tidak, Dear. Hanya saja kamu harus lebih belajar untuk mawas diri. Tak semua orang bisa membalas kebaikanmu.


Aku harus berubah?


Sure, semua orang butuh berubah. Bukankah kamu tak ingin tersakiti lagi? Aku perhatikan kamu masih diam-diam mengaguminya, benarkan?


*menghela napas


Oke, jujur aku masih diam-diam mengamatinya. Entahlah, susah buatku untuk melupakan dia.


Why? Bukankah dia sudah tak lagi mengingatmu, bahkan tak berniat menghubungimu.


Kupikir rasa itu masih tersisa di sudut hatiku. Aku tahu dia tak lagi memperdulikanku lagi, tapi rindu ini selalu mendesak keluar. Lalu aku bisa apa?


Bisa melupakannya. Gampang, kan?


Tak semudah itu aku melupakannya. Ada kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.


Bukan tak bisa. Hanya saja kamu yang masih menggenggamnya terlalu erat. Longgarkanlah, biarkan dia pergi.


Haruskah?


Harus. Jika kamu terus menengok ke belakang, kamu sudah melewatkan beberapa pria baik untukmu.


Kamu layak dapat yang terbaik


(Percakapan menjelang malam dengan hati)

GA Ya Allah Beri Aku Kekuatan

GA Ya Allah Beri Aku Kekuatan

Mereka Panggil Aku Robot


 ya-allah-beri-aku-kekuatan

Pernahkah kalian merasakan bagaimana jika salah satu organ terpenting dalam hidup kalian digantikan fungsinya oleh benda ciptaan manusia?


Itulah diriku.


Mungkin kalian yang pernah bertemu diriku pasti bertanya “Bagaimana bisa?” Apalagi kalau melihat fisikku yang terlihat sehat dari luar.


Ah, andaikan kalian mengerti bagaimana keadaanku sebenarnya.


Aku adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Menurut ibuku, sejak dalam kandungan tak ada yang salah dengan perkembangan tubuhku bahkan ketika lahir. Seluruh anggota tubuhku lengkap, tanpa cacat. Hanya saja, kata mami berat badanku berbeda jauh dari kedua kakakku, yaitu 2,7 kg. Jadi, ketika melahirkanku mami tidak sesakit ketika melahirkan kakakku.


Mami menyusuiku hanya dua bulan, sebab kata mami aku selalu menangis saat disusui, dan cepat berhenti. Tubuhku juga sangat kurus, tak ada kenaikan berat badan. Tubuhku ketika bayi memang sangat rentan. Hampir setiap minggu mami selalu membawaku ke dokter. Kondisi ekonomi keluarga juga sedang tidak baik, jadi mami hanya membawaku ke dokter umum.


Suatu hari perutku kembung, karena setiap pergi ke dokter umum tak mendapat penjelasan yang pasti. Mami membawaku ke dokter penyakit dalam. Bagaikan disambar petir, Mami dan papi mendapatkan vonis yang menakutkan. Aku didiagnosa kelainan jantung bawaan.


Dokter merujuk kami ke RSUD yang ada di Surabaya. Di sana aku mendapatkan pemeriksaan lengkap. Dokter menyuruh agar aku segera dioperasi. Mami dan papi menolak. Usiaku saat itu masih terlalu kecil, 6 bulan. Selain itu kami terbentur masalah biaya. Dengan berat hati mami memutuskan membawaku pulang.


Papi yang seorang anggota Polisi mendapat tugas untuk berangkat ke Papua selama setahun. Sungguh, berat perjuangan mami. Ketidakhadiran papi dan harus mengurus tiga anak yang masih kecil.


Sebagai anak sakit, mami dan papi begitu menjagaku. Aku tak boleh main jauh-jauh, bahkan sekedar bermain dengan temanku. Masa kanak-kanakku banyak aku habiskan sendirian. Jangankan untuk main, berjalan beberapa langkah napasku sudah terengah-engah.


Kenaikan kelas dua tiba. Mami kembali mendapat surat dari rumah sakit. Dokter memintaku agar segera melakukan pemeriksaan. Karena letak rumah yang jauh dari rumah sakit, kami harus berangkat pagi-pagi.


Aku kembali melakukan serangkaian pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diketahui lubang di jantungku semakin besar, kalau tidak segera dioperasi akan membahayakan nyawaku.


Ternyata sebelum dilakukan operasi, ada rangkaian pemeriksaan yang harus kembali aku lakukan. Gigiku harus bersih, jadi semua gigiku yang terlihat gigis, lubang harus dicabut. Selesai dengan pemeriksaan gigi, aku kembali dirujuk ke THT. Diketahui aku terkena amandel. Mau tidak mau aku harus melakukan operasi amandel.


Usiaku saat itu 7 tahun, beruntung aku menjadi anak yang kuat. Kalau lelah dengan pemeriksaan, biasanya aku menangis. Dan sabar mami selalu membisikkan doa dan menyemangatiku. Satu kata-kata mami yang selalu kuingat, “Kalau merasa sakit berdoalah, maka Allah akan menghilangkan sakitmu,”


Operasi amandel berjalan lancar, dokter  THT menyatakan bersih. Aku pun mulai masuk RS lagi untuk persiapan operasi utama. Sebelum operasi utama tiba, lagi-lagi aku melakukan serangkaian pemeriksaan.


Yang paling menyakitkan buatku adalah katerisasi. Kedua pahaku dibius, lalu dokter memasukkan dua buah kawat panjang melalui paha hingga jantungku. Rasanya sangat sakit, tapi hebatnya aku tak menangis. Selama katerisasi, dokter mengajakku bercakap-cakap. Terakhir, dokter menyemprotkan cairan panas ke dalam jantungku. Aku hanya meringis menahan panas.


Semua pemeriksaan telah selesai, aku pun siap dioperasi. Ah, aku paling benci disuntik dan dimaksukkan ke dalam ruangan pra-operasi. Mami dan papi tak ada di sana. Aku hanya bisa menangis.


Hari operasiku tiba, kata mami berlangsung lama. Mulai dari pukul 08.00-16.00. Saat keluar dari ruangan operasi, aku seperti robot dikelilingi banyak kabel.


Operasi bisa dibilang berhasil, aku sudah bisa merasakan perubahan baik dalam tubuhku. Di hari keempat di ruang ICU, tiba-tiba tekanan darahku menurun, aku kehilangan kesadaran. Beruntung aku bisa selamat. Tapi, keesokan harinya tekanan darahku kembali menurun, aku kembali kehilangan kesadaran.


Menurut dokter, jantungku tidak kuat memompa darah hingga detaknya tidak sempurna seperti manusia normal lainnya. Untuk itu, dibutuhkan  alat pacu jantung untuk menormalkannya. Aku kembali dioperasi untuk ketiga kalinya.


Yah, hingga sekarang alat pacu jantung itu masih tersimpan rapi di jantungku.  Bahkan aku punya dua: satu di perut, satu lagi di dada. Setiap 8-10 tahun, pacu itu harus diganti kalau tidak detak jantungku akan kacau.


Robot


Panggilan itu sudah biasa aku dengar sejak jaman sekolah, teman-temanku suka memanggilku begitu. Marah? Pasti.


Masa-masa awal pake pacu ini aku mengutuk Allah yang tak adil. Aku sempat ingin mengakhiri hidupku, karena tak ingin membuat kedua orang tuaku terbebani, dan aku sudah muak dengan perlakuan orang.


Sekarang?


Aku paling bersyukur. Allah menitipkan kasih sayangnya lewat sakitku ini. Tak kupedulikan lagi cemoohan orang. Biarlah, bukankah Allah sudah menentukan jalan yang terbaik untukku.


Kalian tahu, aku terlihat lebih sehat dari orang-orang normal.


 



 

 

Someone Like You

Someone Like You

Berulang-ulang potongan lirik lagu yang dipopulerkan oleh adele ini bergema di telingaku.  Lirik lagu ini seolah memberikan semangat baru, bahwa kelak aku akan menemukan seseorang yang lebih baik darimu. Ya, pasti.


Insya Allah



Kepada Kamu yang masih saja bermain-main di benakku,


Semoga kamu selalu bahagia dengan pilihanmu.





Nevermind I'll find someone like you


Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

Ya Allah Berikan Aku Kekuatan (Sebuah Review)

ya-allah-beri-aku-kekuatan


Judul Buku         : Ya Allah Beri Aku Kekuatan


Penulis                 : Aida MA


Penerbit              : Quanta


Tebal Halaman : 345 Halaman




Allah menciptakan hati wanita dengan kekuatan hebat, walaupun berungkali didera rasa sakit dan cobaan



Buku Ya Allah Beri Aku Kekuatan berisi kisah nyata para wanita yang diuji.  Sang Penulis, Aida MA menuliskan setiap kisah dalam bentuk apik, seperti membaca kumpulan cerpen. Saat membaca buku ini saya seperti membaca sebuah cerita. Di setiap cerita yang disajikan, ada banyak ayat-ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai pembahasan, sehingga ada pengetahuan baru buat pembaca, terutama soal agama.


Ditengah kejenuhan saya membaca buku fiksi. Buku ini sangat menghibur, membuat saya terhenyak, meneteskan airmata hingga halaman terakhir. Rasanya ada kekuatan baru yang membuat saya lebih bersyukur menjalani cobaan dari Allah.


Tak hanya itu, buku ini memberikan gambaran betapa Allah menciptakan wanita dengan sebuah kelebihan, yaitu hati yang tegar walaupun berulangkali didera cobaan dan rasa sakit.


Ada banyak pelajaran yang bisa saya petik di dalamnya, tentang pernikahan, keluarga, ketegaran ketika mendapatkan cobaan.  Sesudah membaca buku ini, saya sedikit merenung dan sedikit malu. Beberapa hari ini saya mewek karena patah hati, ternyata di luar sana ada banyak wanita tegar ketika diuji yang lebih berat.


Ya Allah, ampunilah hamba yang masih terkadang berprasangka.


 Satu kata untuk buku ini, benar-benar memberikan pencerahan bagi kita para wanita :)




Tidak ada sebaiknya pertolongan, kecuali dari Allah SWT


Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Lengkungan Senyum di bibir Pelangi

Kemarin, aku menemukan sang pelangi berubah menjadi abu-abu

warna-warna yang biasa menyelimutinya luruh bersama rinai hujan yang berjatuhan dari langit

Pelangiku kehilangan senyumannya

 

Kucoba bertanya padanya tentang,  "ada apa gerangan?"

Dia, diam seribu bahasa

Pelangiku membisu

 

Aku bertanya dalam hati Apakah ada yang salah?

tapi tetap saja tak kutemukan jawabannya

 

Mungkinkah Pelangi turut berduka atas kesedihanku?

 

Kalau itu benar,

Aku tampak kelihatan bodoh

Karena membuat pelangiku bersedih

 

Dear Pelangi,

Aku berjanji, tak akan lagi ada sedih yang menggelayutiku.  Tak akan kubiarkan kamu bersedih lagi.

 

Bisakah seulas senyuman terukir di wajahmu kembali?

 
Desember

Desember

Ada satu yang aku selalu aku tunggu di bulan ini, yaitu hari kelahiranku. Walaupun tak pernah aku rayakan dengan pesta, tapi aku suka merayakannya dengan sebuah postingan di blog.


Nanti tepat hari kelahiranku, aku akan memposting sebuah tulisan. Semoga pembacaku suka.



Selamat datang Desember, semua kebahagiaan selalu menyertai kita

Thank's God

Thank's God


Demi menyelamatkan aku dari orang yang salah, Tuhan mematahkan hatiku (@commaditya)




 Rasa sedih memang masih menggelayuti hatiku, tapi aku belajar menerima bahwa apa yang terjadi kemarin adalah jawaban dari setiap doaku. Aku yakin Tuhan punya maksud baik dengan mempertemukan kami.


Walaupun, pada akhirnya berujung kesedihan. Aku bersyukur Tuhan  tak membiarkanku berlama-lama jatuh.


Terima kasih Allah, aku tahu kamu selalu menunjukkan kasih sayangMu padaku. Bahkan, dalam urusan memilih pasangan.


Tak mengapalah aku patah hati di awal, agar kelak ada seorang pria yang akan selalu menjagaku dan menua bersamaku.


...dan itu bukan kamu

tentang (tak) memilikimu

tentang (tak) memilikimu

Besok, tak akan ada lagi kenangan akan dirimu

Besok, tak akan ada lagi mimpi tentangmu

Besok, tak akan ada lagi sapaan hangat darimu

Besok, tak akan ada lagi cerita tentangmu

 

Ketika terbangun nanti, kamu tak lagi milikku

 

...dan aku harus berjuang untuk tabah
Ada (tidak) rindu?

Ada (tidak) rindu?

Di sela-sela rinai hujan, pernah kugugurkan sehelai rindu untukmu yang kutitipkan pada lirihnya aliran air.

Adakah hujan  telah menyampaikannya kepadamu?

 

Mungkin tidak...!
Karena tak pernah kutemukan jawaban rindu darimu, baik yang disampaikan oleh bulir-bulir hujan atau pun desahan angin.


Lalu kemana rindu-rindu itu kau terbangkan?

Ataukah dia telah berguguran sebelum sampai di selasar hatiku?

Atau

Memang tak pernah ada rindu?


Kali ini hujan tak mengabarkan berita baik untukku. Mungkinkah dia lupa?



 
Di bawah rinai hujan

Di bawah rinai hujan

Di bawah rinai hujan, telah kuluruhkan semua kenangan tentangmu
Di bawah rinai hujan, telah kugugurkan semua rasa kepadamu
Di bawah rinai hujan, telah kugugurkan semua kegundahan hati

Kepada Pria Senja,
Tahukah kamu di bawah rinai hujan, tangisku telah luruh berkali-kali --karenamu?
Semanis gulali

Semanis gulali

Cinta itu serupa angin yang mengendap-endap tanpa permisi

Menyemaikan bibit-bibit rindu pada jiwa-jiwa yang sepi

Meninggalkan semu merah pada tulang pipi para pengagum cinta

 

Cinta semacam candu

Memabukkan

Cinta, semanis gulali yang lengket tapi mencandukan


Seulas Kerinduan

Seulas Kerinduan

Duhai, Tuan

Malam ini, kerinduan kembali menjejaki sudut kecil di dadaku

Menyesaki setiap aliran darahku dengan benakmu

Berkali-kali namamu bergaung di setiap detak jantungku

Wahai Tuan,

Mengapa hanya aku yang merasakannya?

Mengapa kau tak juga tersiksa dengan aliran rindu yang terkadang denyutnya sempat menggantikan detak jantungku --sendiri?

Mengapa hanya aku yang mencandukan kerinduan?

Mengapa bukan kamu yang tersiksa untuk merindukanku?



Wahai Tuan,

Mengapa rindu ini selalu mendesak untuk segera digenapkan?



...dan lagi-lagi waktu mematikan segalanya

Skenario Tuhan

Skenario Tuhan

Mungkin kita memang tak bertakdir
Mungkin jalan kita memang tak harus beriringan
Mungkin kita memang tak pernah jadi satu
Tak seperti kisah roman-roman yang berakhir dengan bahagia

Bukankah Tuhan sutradara hebat?
Mempertemukan; memercikkan rasa, lalu memisahkan.
...Dan pada akhirnya mempertemukan kita dengan orang yang tepat.



Selalu ada kehilangan, untuk sebuah pertemuan yang terbaik
Roda Kehidupan

Roda Kehidupan

Ada yang datang
Ada yang pergi
Bukankah hidup memang seperti itu?
Tuhan sengaja menciptakan rotasi dalam hidup kita

Coba bayangkan jika, hidup tak pernah berputar?

Tak ada yang datang dan tak ada yang pergi.
Bosan; sunyi
Hidup serupa kuburan
Jadi, nikmatilah setiap warna dalam hidup.

Di setiap perpisahan, selalu ada perjumpaan selanjutnya.


Perjalanan Hidup

Perjalanan Hidup


Kehidupan layaknya sebuah pertandingan, ada yang diperjuangkan dan dipertahankan




Huaa, nggak kerasa umurku hampir saja menginjak 28 tahun (lumayan tua :D) artinya sudah 28 tahun aku menghirup oksigen gratisan ini. Kalau dihitung-hitung sudah habis berapa banyak duit ya?


Eits, bukan saatnya berhitung :D



Perjalanan hidupku cukup berwarna seperti kue pelangi yang sedang lagi trend itu loh. Kenapa aku sebut berwarna-warni karena kalau hanya satu warna saja pasti hidupnya jadi abu-abu alias mendung kelabu (bahas apa to aku iki?)


Pokoknya cuman mau bilang, saya menikmati setiap perjalanan hidup yang sudah digariskan Allah. Satu lagi, saya bersyukur banget deh :)




Setiap orang memiliki peta perjalanan hidupnya masing-masing, tergantung jalan mana yang kalian tempuh


Tentang Masa Lalu

Tentang Masa Lalu

Semalam, seseorang dari masa lalu mengajukan sebuah pertanyaan yang cukup mengejutkan.


"Mau nggak balikan?"


"..."


Tak ada jawaban dari saya.


"Coba-coba dipikir-pikir lagi deh," sekali lagi dia meyakinkan.


Sedikit tergoda untuk kembali?


Memang sempat ada perasaan ingin kembali, apalagi hubungan kami lumayan lama. Kedekatan yang pernah terjalin masih saja menyisakan kenangan. Yang terkadang saya akui --saya merindukan dia.


Tapi, setelah berpikir ulang.


Jawabannya tidak


Karena saya sedang belajar untuk melepaskan masa lalu. Agar kelak saya mendapatkan orang yang lebih baik, dan itu bukan dia :)

Tentang Sebuah Pertemuan

Tentang Sebuah Pertemuan


Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat ini. Semuanya serba campur aduk. Aku seperti penderita manic depresif, yang sebentar ceria, sebentar kemudian berlinangan air mata.


Aku tidak gila. Sungguh.


Aku baru saja kehilangan, kehilangan seseorang yang namanya pernah tertulis di sudut hatiku, bahkan sampai saat ini.


Boleh aku sebut ini patah hati?


Ibaratnya seorang anak kecil yang kehilangan mainan secara tiba-tiba,  begitulah gambaran diriku saat ini. Kelihatan lebay ya?


Eh, tapi diriku lagi nggak pingin cerita betapa lebainya diriku ketika patah hati. Penting? ups :D


Beberapa hari ini merenung, beberapa kali ngobrol sama teman-teman. Perlahan aku mulai menyadari bahwa perpisahan ini adalah jawaban doa-doaku. Allah tahu, bahwa belum saatnya aku mendapat seorang pendamping dan juga bukan dia :).


...dan aku percaya, bukankah Allah sudah mengatur hidup kita?


Untuk saat ini, aku biarkan luka itu berada di sudut hatiku. Kelak, Allah akan menggantinya dengan senyum kebahagiaan. Insya Allah :)




Di sela perjalanan hidup kita, ada pertemuan dan perpisahan yang ditakdirkan oleh Tuhan


Kisah di negeri dongeng

Kisah di negeri dongeng

Ini hanya kisah di negeri dongeng, ketika cinta menyerupai semburat cahaya warna-warni di angkasa.
...Dan kamu bebas memilih warna apa yang mewakili perasaanmu
Ini hanya kisah di negeri dongeng, ketika rindu-rindu menjelma butiran-butiran permen aneka warna dan rasa
...Dan kamu bebas memilih rasa apa yang mewakili rasa rindumu
Ini hanya kisah di negeri dongeng, sang pangeran mengendarai kuda putih dengan kulit yang berkilat diterpa sinar matahari


Sebaliknya
Di dunia nyata, cinta seringkali menyerupai musim gugur yang merontokkan daun-daun rindu yang telah bersemai di hati


Rindu-rindu menjelma menjadi sebilah belati yang menancap berulang kali pada dua sisi hati