Aksara yang berserakan

Aksara yang berserakan

280ef7b439d8e463ee0f7099b1111548







Ribuan aksara tergeletak tanpa nyawa, ketika pena tak lagi menuliskan kisah

cinta kita.

Luka di dadaku masih saja terlalu basah untuk kau lukai

Tuan, kenapa dengan mudahnya kau hunuskan sebilah belati tepat di luka lama?

Aku terkapar karena cinta menoreh dadaku.

Tak akan ada lagi barisan larik-larik berisi tentang kamu

Tak akan ada lagi ribuan aksara yang kupintal untuk memujamu

Cukup Tuan. Cukup sekali saja pisau itu kau hunuskan tepat di dadaku

Sebab cinta tak selamanya bersemayam di sana

Kini ribuan aksaraku tergeletak di antara kertas-kertas usang, karena dirimu telah lama mati di benakku.

Tentang Hidup

Tentang Hidup

 

Bahwa hidup tak selamanya terang, akan ada masa di mana kita akan melewati zona tergelap dalam hidup. Di sanalah kita akan diuji. Siapa yang sanggup melewatinya, akan ada jalan yang menuntunmu dalam sinar terang.


Trip to Yogya

Trip to Yogya

Hai, apa kabar semua?


Sebenarnya perjalanan ini sudah berlangsung seminggu yang lalu, tapi tak apalah kalau saya ingin buat artikel tentang perjalanan.


Selamat menyimak :)


Rasanya sudah lama tak berkunjung ke kota Yogyakarta, kota dengan banyak cerita dan tempat yang tak bosan untuk dikunjungi.


Ketika duduk di bangku kuliah, saya sering berkunjung ke kota ini, kebetulan kakak perempuan saya tinggal di sana. Jadilah, Yogya menjadi jujukan kami sekeluarga untuk berlibur.


Nah, semenjak saya mulai berkerja. Rasanya tak ada waktu untuk pergi ke suatu tempat dalam waktu yang lama. Maklum liburnya hanya sabtu-minggu.


Dan buat saya, perjalanan kemarin terasa istimewa dan banyak sekali kejadian yang menarik untuk diceritakan.


Pertama: Dimulai keberangkatan yang terlambat dari waktu yang ditentukan, lalu berlanjut ke bus yang mendadak acnya mati. Sempat diperbaiki, tapi malah membuat mesin jadi mati. Jadi, rombongan harus menunggu satu jam untuk diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki kita diberi bus pengganti yang lebih baik.


Kedua: Keberangkatan yang molor, membuat kedatangan juga terlambat. Seharusnya kami sampai di kota jogja jam 3 sore, ternyata baru sampai hotel jam 10 malam. Waw, 12 jam perjalanan. Akhirnya semua acara dibatalkan.


Tapi, semua hal itu terbayarkan ketika diajak ke gua pindul. Jujur, saya belum pernah masuk gua yang alami, dan ketika sampai di sana saya sangat bersemangat.


Hei, ternyata untuk mencapai gua tak semudah yang kubayangkan. Kita harus berjalan tanpa alas kaki sambil membawa ban yang ukurannya lebih besar dari badan, melewati tangga yang sempit, curam, dan licin, terakhir duduk di atas ban.


Semua perjuangan itu terbayar ketika ban mulai masuk mulut gua, waw. Saya disuguhi pemandangan yang luar biasa, stalagtit dan stalagmit yang besar-besar, udara dingin, pokoknya luar biasa.


Ada satu hal yang bisa saya pelajari ketika masuk goa ini. Ketika memasuki Zona paling gelap, membuat saya sedikit merenung.




Bahwa hidup tak selamanya terang, akan ada masa di mana kita akan melewati zona tergelap dalam hidup. Di sanalah kita akan diuji. Siapa yang sanggup melewatinya, akan ada jalan yang menuntunmu dalam sinar terang.



Hari terakhir di Jogja, dilewatkan dengan mengunjungi Merapi. Saya tak sempat naik, jadinya melihat-lihat dari bawah.


Sekian sekilas perjalanan saya ke Jogja


Have a nice day everyone


Tentang Sebuah Janji

Tentang Sebuah Janji

Dear Calon Suamiku,

Akulah gadis yang sebentar lagi kau pinang, kau baitkan janji seumur hidup di hadapan Tuhan.


Akulah gadis yang diciptakan dari sepasang tulang rusukmu, yang kemudian dipertemukan untuk saling menggenapi.


Akulah gadis yang kelak kan menjagamu; bersamamu hingga di akhir hayat.


Akulah gadis yang kelak dari liangku akan melahirkan buah hati kita, mendidiknya dengan penuh cinta juga kasih sayang.


Dear Calon Suamiku,


Aku tak bisa menjanjikanmu apa-apa, karena bagaimanapun aku juga manusia biasa, kerap khilaf dan lupa.


 jika kelak aku melakukan perbuatan yang tak kau sukai, bisakah kau tegur aku dengan lembut?


Dear Calon Suamiku,


Kelak, jika aku tak lagi sempurna, baik wajah, bentuk tubuhku ataupun pribadiku. Tolong, tetaplah di sini bersamaku.




merpati-tak-pernah-ingkar-janji



Tak ada yang lebih indah dari setaut janji untuk hidup semati di hadapan Tuhan




 
Empat Januari

Empat Januari

Januari Keempat,

 Kembali kurangkai keping-keping rasa yang kusebut itu cinta. Kupasang perlahan-lahan seolah mozaik pecahan kaca


Januari Keempat


Mungkin saja rasa itu belum benar-benar menghilang. Sebab, ketika malam datang rinduku gigil ingin dipenuhi.


Januari Keempat


Tertatih kutata kembali langkah yang telah timpang kehilangan sandaran, lalu melangkah ke arah yang berbeda darimu.


Januari Keempat


Kuretas semua rindu bersama semilir angin senja


Januari Keempat


Ketika rindu tak lagi tertuju padamu

Hujan

Hujan




Sore ini, hujan kembali bertandang ke kotaku. Tidak terlalu deras, tapi rinainya mampu membasahkan tanah. Langit yang tadinya biru, mulai diselimuti arakan awan kelabu, memberat; tumpahlah semua kesedihan.
Tanganku sejenak terulur, menadah bulir-bulir air dari langit, membiarkannya mengisi ceruk tanganku.
Kilasan wajahmu tiba-tiba hadir di pelupuk mataku. Dan, rindu tiba-tiba menyeruak tanpa permisi.
"Aku suka hujan," katamu saat kita sama-sama terjebak oleh hujan deras.
Aku menoleh ke arahmu yang sedang asyik menadahkan tangan.
"Apa yang membuatmu suka dengan hujan?" Tanyaku.
"Karena hujan membuatku damai, sama seperti saat berada di dekatmu," jawabmu sambil menatapku lekat.
Pipiku memanas, segera kupalingkan wajah. Berharap kamu tak menemukanku yang tersipu.
Mungkin saja sekarang pipiku sedang merona karena malu.


Blarrrr,
Petir menggelegar, membuatku terhentak dan kembali ke masa depan. Kenangan tentangmu tiba-tiba menguap.


...Rasa nyeri itu datang lagi.


Harusnya aku tak memandang hujan, karena hari ini hujan kembali membawa kenangan tentangmu.