Tanpamu
Jangan berhenti berjuang
aku di sini bersamamu
tanpamu aku tidak ada
kamulah cahaya penerangku
tanpamu aku lumpuh
tetaplah di sini bersamaku
tanpamu aku bukan siap-siapa
Ad Placement
Jangan berhenti berjuang
aku di sini bersamamu
tanpamu aku tidak ada
kamulah cahaya penerangku
tanpamu aku lumpuh
tetaplah di sini bersamaku
tanpamu aku bukan siap-siapa
Jika kau tak punya cukup uang untuk menguasai dunia. Menulislah, maka secara tidak langsung kamu telah menguasai dunia (Lupyhta, 2012)
Ketika membuat sebuah tulisan, tidak pernah terpikir dalam benak saya jika akhirnya tulisan saya dapat mempengaruhi atau bahkan sampai memberi inspirasi.
Buat saya, setiap tulisan yang saya buat adalah dari hati (bahkah curhatan hati). Mungkin inilah yang membuat beberapa pembaca saya ada yang berkomentar bahwa apa yang dia tulis sama dengan keadaannya. Wow..!
Sekali lagi terima kasih atas apresiasi terhadap hasil tulisan saya. Semoga tulisan-tulisan saya selalu bisa memberikan inspirasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
MARI KITA TULARKAN KEGIATAN MENULIS
Menulis sama dengan membuka semua panca indera, menulis membantuku untuk lebih peka terhadap sekitar (Lupyhta, 2012)
Dulu aku berpikir bahwa menulis hanyalah sarana sebagai pelepasan emosi yang seringkali mengacaukan hidupku. Dan, inilah juga salah satu alasan mengapa akhirnya blog ini aku bikin.
Seiringnya waktu. Semakin aku sering menulis, aku semakin merasakan kekuatannya. Buatku menulis sekarang adalah kebutuhan. Berhenti menulis sehari saja sudah membuat otakku penuh dan gila. Aku butuh pelampiasan untuk menuangkan ide-ide gila dalam hidupku, walaupun itu sekedar beberapa paragraf. It doesn't matter.
Aku sangat menikmati ketika jari-jemariku mengetik ribuan aksara, menguntai menjadi sebuah tulisan. Rasanya ketika menulis seluruh beban di dadaku menghilang.
Menulis ibaratnya minuman. Terlalu sedikit membuat pinggang sakit, terlalu banyak bisa buat muntah (ini logika saya loh :D)
So, kalau beberapa tulisan di blog ini lebih seperti sebuah curhatan. Tolong di maklumi :P
Sekali lagi, menulis membuatku lega.
Masih terdengar gelak tawamu di seluruh kamar ini. Sekilas siluetmu yang sedang duduk di tepi ranjang sambil berceloteh tentang mimpi-mimpu berputar di kedua pelupuk matamu.
Aku masih merasakan kehadiranmu. Merasakan sentuhan lembutmu di tubuhku.
Aku merindumu. Merindukan bau shampo di sela-sela rambut basahmu.
Dan sampai sekarang aku belum rela untuk melupakanmu
Ad Placement