Jeda

Jeda

Pada sebuah kalimat jeda seperti memberikan waktu sejenak sebelum kembali memulai paragraf baru. Buat sebuah hubungan, "jeda" itu sama seperti zona abu-abu--tidak ada kejelasan status. Kalau yang namanya abu-abu itu sama aja iya atau tidak jadi semacam digantung ditali jemuran terus lupa diangkat. Kadang dalam hati suka bertanya kenapa pake jeda segala? Banyak yang jawab untuk introspeksi diri. Jawaban yang klise..


Rasanya kalau memang ingin berhenti tinggal bilang saja "Kita akhiri saja" bukannya setiap hubungan itu menganut take it or leave it.

over

over

Aku tahu cepat atau lambat ini akan segera berakhir. Mimpi panjangku telah usai dan saatnya aku terbangun. Mungkin ini akan terasa sakit diawal, tapi aku yakin akan ada matahari baru yang ikut meramaikan hidupku. Mungkin beberapa hari ke depan hidupku akan terasa abu-abu tanpamu, mungkin juga akan disertai hujan deras. Aku percaya ini tidak akan lama, bukankah badai juga akan berhenti kan?


Semoga ini akan menjadi pendewasaan bagiku. Dan ketika aku telah siap, aku akan kembali membuka semua hatiku
little facts about me ^^

little facts about me ^^

Ada yang mau tahu tentang saya nggak??? Mau ya? (Maksa). Pokoknya harus mau!!

  • Sangat suka berdiam diri di kamar tapi saya nggak lagi bertapa loh

  • Suka sama anak kecil, mangkanya sekarang berkecimpung di dunia pendidikan anak.

  • Paling nggak suka di bohongi.

  • Yang perlu dicatat nggak suka pria perokok

  • Suka dengan minuman green tea

  • Hobby membaca buku terutama fiksi

  • Suka mengkhayal

  • Bisa jadi sangat pendiam dan bisa juga menjadi sangat cerewet


Segitu aja ya...kalau kebanyakan nanti dikira narsis ^^
Dear You

Dear You

Dear Kamu,

Masihkah kamu teringat tentang semua kenangan yang terjadi di antara kita? Bagaimana kisah manis itu bisa terjalin hingga saat ini.  Ingatkah kamu?


Tahukah kamu, sampai sekarang aku ingat bagaimana momen-momen kau mendekatiku, mencari tahu tentangku. Waktu itu terasa manis. Dan tidak terasa itu telah berlangsung selama 3 tahun.


3 tahun, rasanya baru kemarin aku mengenalmu. Kamu..iya kamu. Kamulah orang yang membuat hatiku bergetar selama 3 tahun belakangan ini. Dan malam ini, tiba-tiba saja aku merindukan saat itu, saat dimana rasa diantara kita baru terjalin. Ingin rasanya aku kembali ke masa itu, tapi apa daya waktu sudah tidak dapat terulang.


Tahun ini semuanya kian memburuk, kau pun semakin acuh padaku--dingin. Rasa itu sekarang hambar--tidak lagi meletup-letup seperti dulu. Aku rindu kamu--rindu kamu yang selalu mengucapkan kata cinta menjelang tidurku--bukan kamu yang dingin dan pemarah.


Andaikan kamu tahu, berapa banyak air mata yang telah aku keluarkan hanya karena memikirkan tentang semua yang terjadi di antara kita.


Maaf, jika aku tidak bisa menjadi yang sempurna untukmu






Aku ingin menjadi koma, bukan titik yang dapat mengakhiri semuanya




Salam Hangat,




aku


kunang-kunang

kunang-kunang

Aku ingin menjadi seekor kunang-kunang--kecil tapi dapat menerangi kegelapan. Rasanya berguna bagi orang lain itu adalah kebahagian, terlebih lagi saat orang lain itu bisa tersenyum setelah mereka bertemu dengan kita.


Aku tidak ingin sesuatu yang muluk-muluk. Aku hanya ingin siapa pun yang berada di dekatku bahagia--tersenyum dan beban yang sebelumnya mereka rasakan berkurang.


Aku ingin seperti seekor kunang-kunang--penerang bagi orang yang tersesat. Aku ingin menjadi seseorang yang dapat membantu orang lain untuk menjadi lebih baik.





Terbanglah seperti kunang-kunang dan sinarilah duniamu dengan senyuman


Tanpa judul

Tanpa judul

Adakah kau mengerti tentang apa yang aku rasakan?

Tentang semua rasa yang aku berikan padamu

Adakah kau coba mengerti tentang semua rasa sedihku?

cobalah kau sedikit mengerti tentangku

Aku bukannya mengharap iba darimu

berilah aku tanda bahwa kau juga tahu yang aku rasakan

Aku bukanlah cenayang yang harus membaca semua pikiranmu

Aku tidak akan pernah untuk meminta darimu

Memohon padamu seolah aku pengemis cinta

tapi, maaf aku tidak akan mau menjadi serendah itu
galauan

galauan

aku merasa semuanya kian memudar

seperti warna abu-abu

terdampar di antara kebimbangan

haruskah berhenti ditengah atau maju selangkah ke depan

 

haruskah aku yang memutuskan?

jika dirimu pun tidak ada keinginan untuk membawaku pulang

se pengecut inikah dirimu?

terlalu takut untuk mengatakan bahwa kau tidak lagi menginginkanku

 

biarkanlah aku pergi
Baby blues syndrome

Baby blues syndrome

Oke malam ini saya lagi pengen ngegalau, jadi yang baca tulisan ini jangan tertipu sama judulnya ya.


Yang aku mau tulis ini bukan kayak baby blues yang kalian bayangkan loh. Baby blues yang ini bukan stress karena habis melahirkan. Lah gimana mau melahirkan, wong suami aja belum punya :D


 Uhuk...baby blues syndrome yang saya maksud ini adalah nggak tahu kenapa kok tiba-tiba saya ingin rasanya punya bayi. Saat jalan-jalan tadi, senang rasanya saat ngelihat ada seorang ibu yang sedang duduk-duduk atau menggendong anaknya dan efeknya sampai di rumah kok ya saya jadi pengen punya anak. Kayaknya seru ya bisa merawat anak sendiri, ngajak ngobrol, mandiin dan nyiumin. Terus jalan bertiga sama bapaknya :(


eitss...kayaknya sebelum punya anak, ada baiknya cari pasangan dulu kali ye.


Tu kan kalau nulis yang beginian bikin mewek, mana ini malam  minggu. Duh..jadi semakin feeling blues.